Bayi yang terkena penyakit batuk pilek bisa membuat orang tua cemas karena tidak tega melihat anaknya sakit. Namun selama gejalanya ringan, tidak perlu khawatir berlebihan karena ini umum dialami oleh bayi.
Sistem imun tubuh bayi, terutama yang berusia di bawah 12 bulan, belum terbentuk sepenuhnya sehingga rentan terserang oleh penyakit. Salah satunya adalah batuk pilek yang risikonya meningkat khususnya ketika cuaca dingin seperti musim hujan.
Untuk mengatasinya, ada beberapa cara merawat bayi batuk pilek yang dapat diterapkan oleh orang tua agar bisa sehat kembali. Selain itu, ketahui juga kapan harus menemui dokter apabila bayi terkena batuk pilek yang akan dibahas juga di artikel ini.
Cara Merawat Bayi yang Terkena Batuk Pilek
Untuk merawat bayi batuk pilek, Anda bisa melakukan beberapa cara seperti mengonsumsi makanan bergizi atau menggunakan alat bantu tertentu. Berikut adalah contohnya:
1. Gunakan Obat Tetes Hidung
Obat tetes hidung atau saline drops dapat mengatasi lendir pada rongga hidung sehingga pernapasan kembali lancar. Selain itu, ini juga dapat mengatasi kesulitan tidur dan nafsu makan menurun yang terjadi ketika hidung tersumbat.
Pemakaian obat tetes hidung dapat dilakukan sebanyak 2–3 kali sehari atau sesuai kebutuhan. Namun, hindari terlalu banyak menggunakannya karena dapat menyebabkan nyeri pada hidung.
Jika bayi tidak nyaman dengan cairan tetes yang masuk ke dalam hidung, Anda dapat menggunakan alat penyedot hidung atau bulb syringe. Fungsinya adalah untuk menyedot lendir di dalam rongga hidung dengan lebih mudah dan cepat.
2. Taruh Humidifier di Kamar
Rongga hidung yang terlalu kering dapat menyebabkan hidung mampet pada pilek. Alat humidifier berguna untuk menjaga kelembapan udara pada kamar sehingga rongga hidung tidak kering dan bayi tetap nyaman saat tidur.
Selain itu, humidifier juga dapat meredakan batuk yang dialami oleh bayi. Alat ini sebaiknya digunakan saat malam hari ketika tidur agar bayi tidak rewel dan kualitas tidurnya terjaga.
Untuk menjaga udara yang dikeluarkan tetap bersih, jangan lupa ganti air dan bersihkan humidifier setiap hari. Jika tidak, alat berisiko terkena jamur atau bakteri yang dapat berdampak negatif terhadap bayi.
Ketika memakai humidifier, pilih air yang dingin atau dalam temperatur ruangan. Hindari menggunakan air hangat atau panas karena berisiko memicu kulit terbakar, terutama jika bayi memiliki kulit sensitif.
3. Beri Makanan yang Mudah Dicerna
Ketika mengalami batuk yang disertai sakit tenggorokan, bayi cenderung sulit makan karena merasakan nyeri ketika menelan. Agar bayi tetap mendapatkan nutrisi ketika sakit, Anda bisa memberi makanan yang lembut agar mudah dicerna.
Untuk bayi yang baru belajar makan, opsi makanan yang bisa diberikan adalah campuran bahan alami dalam bentuk puree atau dilembutkan. Makanan ini umumnya mengandung komponen penting seperti sayur, buah, dan protein.
Sementara itu, bayi yang berusia di bawah 6 bulan sebaiknya tetap mengonsumsi ASI atau susu formula untuk menjaga tumbuh kembangnya.
4. Hindari Asap Rokok
Menghirup asap rokok pasif dari orang lain bisa memperlambat pemulihan tenggorokan bayi sehingga batuk pilek tidak kunjung mereda. Ini juga berlaku bagi bayi sehat karena asap rokok dapat memicu penyakit pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis.
Apabila terdapat anggota keluarga yang merokok, beri arahan untuk tidak merokok baik di sekitar bayi maupun di dalam ruangan. Akan lebih baik jika merokok benar-benar dihentikan demi kesehatan bayi dan perokok tersebut.
5. Konsumsi Madu
Madu diketahui dapat meredakan batuk dan sakit tenggorokan ketika pilek. Dalam kasus tertentu, efeknya justru lebih baik dibandingkan obat bebas yang dibeli di apotek.
Dosis yang dapat diberikan yaitu sebesar ½ sendok teh sebelum tidur untuk mengatasi batuk di malam hari. Ini berguna agar tidur bayi menjadi lebih nyenyak dan proses pemulihan berjalan lebih cepat.
Namun untuk bayi berusia di bawah 1 tahun, hindari memberikan madu karena dapat memicu botulisme. JIka tidak, konsumsi madu bisa membuat spora bakteri Clostridium botulinum masuk ke saluran pencernaan bayi dan berdampak negatif baginya.
Sebagai alternatif, minuman hangat juga dapat diberikan untuk bayi berusia di atas 6 bulan untuk meredakan batuk pilek. Contoh minuman sehat yang dimaksud yaitu air lemon hangat atau teh bebas kafein. Pastikan tidak ada kandungan gula buatan untuk mencegah efek samping pada bayi.
6. Oleskan Balsam
Balsam khusus bayi dapat membantu menghangatkan tubuh sehingga meredakan hidung tersumbat ketika batuk pilek. Contoh produk balsam yang dapat digunakan untuk bayi adalah Transpulmin BB Balsam.
Kandungan balsam ini terdiri dari beberapa bahan alami seperti eucalyptol (hasil penyulingan tanaman eucalyptus), menthol (kandungan daun mint), dan minyak sage.
Selain meredakan hidung tersumbat, balsam juga berguna untuk meredakan nyeri punggung, sakit perut, dan sakit kepala pada bayi.
Cara menggunakannya yaitu dengan mengoleskan balsam di area punggung, dada, atau leher bayi. Lakukan sebanyak 2–4 kali sehari atau sesuai kebutuhan.
7. Hindari Obat Pilek
Kecuali atas anjuran dokter, konsumsi obat medis untuk mengatasi pilek tidak dianjurkan pada bayi atau anak-anak berusia di bawah 2 tahun. Jika tidak, terdapat risiko efek samping yang bisa muncul seperti mual hingga detak jantung meningkat.
Obat pilek pada bayi sendiri tidak membasmi virus yang menjadi akar munculnya penyakit. Oleh sebab itu, Anda dapat menggunakan beberapa cara aman lainnya seperti dijelaskan di atas untuk merawat batuk pilek pada anak.
8. Ketahui Kapan Harus ke Dokter
Meskipun batuk pilek pada bayi umumnya dapat diatasi dengan perawatan mandiri di rumah, Anda perlu hubungi dokter atau tenaga medis apabila mengalami hal-hal berikut:
- Gejala batuk pilek tidak mereda atau bahkan memburuk setelah 48 jam
- Bayi mengalami batuk selama beberapa minggu setelah batuk pilek
- Penyakit belum hilang setelah 7–10 perawatan di rumah
- Bayi tidak ingin minum selama lebih dari 6 jam
- Jumlah buang air kecil pada bayi menurun
Tidak hanya itu, ada beberapa gejala serius yang menandakan bayi perlu penanganan segera, contohnya:
- Bayi bernapas lebih cepat dari biasanya
- Kulit bayi menjadi pucat atau kebiruan
- Ruam yang tidak berubah warna ketika kulit ditekan
- Bayi mengalami demam tinggi
Itulah beberapa informasi terkait cara merawat bayi batuk pilek yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!