Anemia terjadi ketika Anda tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dari darah, tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.
Anemia merupakan masalah yang umum terjadi pada ibu hamil karena selama kehamilan tubuh memerlukan lebih banyak sel darah merah.
Beberapa jenis anemia paling sering pada ibu hamil adalah anemia defisiensi besi, anemia defisiensi folat, dan anemia defisiensi vitamin B12.
Berikut bahaya anemia pada ibu hamil dan janin yang harus diwaspadai selama kehamilan!
Bahaya Anemia pada Ibu Hamil
Janin yang sedang berkembang bergantung pada ibu untuk mendapatkan cukup zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Anemia dapat mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama pada trimester pertama.
1. Meningkatkan Risiko Preeklamsia
Preeklamsia menjadi bahaya anemia pada ibu hamil. Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan ketika tekanan darah ibu hamil meningkat, sehingga pembuluh darah tidak berfungsi normal.
Preeklamsia merupakan penyebab kedua tertinggi kematian ibu hamil. Hal ini bisa dicegah dengan mencukupi nutrisi untuk mencegah anemia selama hamil.
2. Menyebabkan Berat Badan Lahir Rendah
Bahaya utama anemia pada ibu hamil adalah berat badan bayi lahir rendah dan panjang badan lahir rendah. Berat badan bayi lahir yang rendah berisiko menyebabkan kematian pada bayi.
3. Kelahiran Prematur
Pada trimester 3, anemia meningkatkan risiko kelahiran prematur sebanyak 2x lipat. Anemia juga membuat ibu berpotensi kehilangan darah selama persalinan dan mempersulit melawan infeksi.
4. Depresi Pascapersalinan
Bahaya anemia pada ibu hamil juga bisa menyebabkan depresi pascapersalinan. Depresi pascapersalinan terjadi di beberapa minggu pertama setelah melahirkan dan dapat mengganggu keseharian.
Gejalanya mirip dengan baby blues, tapi lebih parah dan berlangsung lebih lama, antara lain:
- Suasana hati depresi
- Sering menangis
- Kesulitan bonding dengan bayi
- Menarik diri dari keluarga dan teman
- Kehilangan nafsu makan atau makan lebih banyak dari biasanya
- Insomnia, gelisah, kecemasan, serangan panik
- Merasa kelelahan yang parah dan tidak berenergi
- Gampang kesal dan marah
- Merasa tidak berdaya dan tidak bisa menjadi ibu yang baik
- Tidak lagi merasa senang melakukan hobi
- Pikiran bunuh diri atau melukai diri sendiri dan bayi
Kondisi ini sangat berbahaya bagi ibu dan bayi, oleh karena itu, pencegahan dan pengobatan anemia pada ibu hamil sangat diperlukan untuk menghindari depresi pascapersalinan.
5. Bayi Lahir dengan Anemia
Jika anemia selama kehamilan tidak diobati, bayi akan berisiko lebih tinggi mengalami anemia setelah lahir, yang dapat menyebabkan masalah perkembangan.
Anak-anak yang lahir anemia memiliki efek jangka panjang seperti gangguan daya ingat, lambat memproses informasi, gangguan bahasa, kesulitan dalam perkembangan motorik, dan disfungsi sosial.
Bahaya anemia pada ibu hamil juga akan berlanjut di masa depan anak. Anak yang lahir dari ibu anemia punya risiko mengalami penyakit berat seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovasuklar saat dewasa nanti.
Penyebab Anemia pada Ibu Hamil
Risiko terjadinya bahaya anemia pada ibu hamil dapat disebabkan karena beberapa faktor seperti:
- Memiliki dua kehamilan dengan jarak yang berdekatan
- Sedang mengandung lebih dari satu bayi
- Sering muntah karena morning sickness
- Kurang mengonsumsi cukup makanan tinggi zat besi
- Memiliki jumlah darah menstruasi yang banyak sebelum kehamilan
- Memiliki riwayat anemia sebelum hamil
Gejala Anemia Selama Kehamilan
Ini beberapa gejala anemia ringan pada ibu hamil yang bisa Anda waspadai:
- Gampang lelah
- Merasa lemah
- Pusing
- Sakit kepala
- Kulit pucat atau kekuningan
- Sesak napas
- Keinginan untuk mengunyah es batu
Sedangkan, di bawah ini adalah gejala anemia parah selama kehamilan:
- Detak jantung yang cepat
- Tekanan darah rendah
- Sulit konsentrasi
- Menggigil
- Sesak napas
- Nyeri dada
Tanda anemia seringkali mirip dengan gejala umum kehamilan lainnya. Bila Anda merasakan gejala-gejala di atas dan mencurigai terjadinya anemia, periksakan diri ke dokter.
Cara Mengatasi Anemia pada Ibu Hamil
Ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi anemia pada ibu hamil, di antaranya:
1. Makan Makanan Tinggi Zat Besi
Untuk mencegah bahaya anemia pada ibu hamil, konsumsilah makanan tinggi zat besi, baik dari sumber hewani mau pun nabati.
Zat besi hewani lebih gampang diserap oleh tubuh, seperti daging, kerang, tiram, hati sapi, hati ayam, telur, dan ikan.
Sementara, zat besi nabati antara lain bayam, brokoli, daun singkong, kangkung, dan kacang-kacang.
Perbanyak juga makanan yang sudah difortifikasi dengan zat besi seperti makanan dengan tepung, serta sereal dan susu yang telah terfortifikasi.
2. Mengonsumsi Makanan Kaya Vitamin C
Zat besi yang berasal dari produk hewan paling mudah diserap tubuh. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber nabati dan suplemen, padukan dengan makanan atau minuman tinggi vitamin C, contohnya jeruk, jus tomat, atau stroberi.
3. Minum Suplemen Kehamilan
Mengonsumsi vitamin ibu hamil yang mengandung zat besi dapat membantu mencegah dan mengobati anemia selama kehamilan.
Salah satu suplemen yang bisa dipilih adalah Ferospat Effervescent, yakni suplemen yang mengandung zat besi, vitamin B12, vitamin C, dan asam folat untuk membantu mengatasi anemia pada ibu hamil.
4. Berolahraga Rutin
Dilansir dari Kemenkes, ibu hamil membutuhkan olahraga dan aktivitas fisik untuk menyeimbangkan regulasi zat gizi di tubuh.
Aktivitas fisik membutuhkan energi dan melancarkan sistem metabolisme, termasuk metabolisme zat gizi.
Selain itu, olahraga bermanfaat untuk melancarkan aliran darah ke plasenta dan janin, mengendalikan stres, dan mempermudah persalinan.
Beberapa rekomendasi olahraga ibu hamil yaitu senam, berenang, sepeda statis, jalan kaki, dan stretching.
5. Menjaga Perilaku Hidup Bersih
Infeksi adalah penyebab gizi yang kurang optimal, salah satunya menyebabkan anemia. Jika ibu hamil mengalami penyakit infeksi, tubuh akan membutuhkan lebih banyak energi dan asupan gizi untuk membantu pengobatan melawan infeksi.
Untuk mencegah infeksi, ibu hamil harus menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan setelah makan, saat memasak, serta setelah buang air kecil dan besar.
Selain itu, tutup mulut ketika bersin dan batuk, menutup makanan dan minuman untuk mencegah kontaminasi penyakit, gunakan alas kaki, dan rutin gunting kuku untuk menghindari penyakit.
Nah, di atas adalah penjelasan mengenai bahaya anemia pada ibu hamil dan janin. Untuk menghindarinya selalu pastikan untuk mencukupi kebutuhan gizi harian dan konsumsi suplemen untuk ibu hamil.
Untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan lainnya atau jika perlu membeli obat, kunjungi Viva Apotek sekarang!