Pilek pada bayi terjadi karena berbagai faktor. Selain sistem imun tubuh yang belum sempurna, cuaca yang tidak bersahabat dan kontak dengan orang yang mengalami pilek dapat menularkan penyakit tersebut pada bayi.
Namun, tidak perlu khawatir berlebihan apabila bayi mengalami pilek karena ini umum terjadi di mana-mana. Sebagai orang tua, Anda dapat fokus pada cara aman mengatasi pilek pada bayi sehingga bisa kembali sehat yang akan dibahas lebih jauh di artikel ini.
Cara Aman Mengatasi Pilek pada Bayi
Sebagian besar kasus pilek pada bayi dapat mereda dengan sendirinya setelah 7–10 hari tanpa perawatan medis tertentu. Konsumsi obat medis pun umumnya tidak dianjurkan pada bayi kecuali atas anjuran dokter dan dalam situasi tertentu.
Namun agar bayi tetap nyaman dan tidak rewel selama pilek, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala selama durasi tersebut. Berikut adalah contohnya:
1. Konsumsi Banyak Cairan
Cairan seperti air mineral dapat mengurangi lendir yang membuat hidung tersumbat ketika pilek. Selain itu, cara ini juga membantu bayi tetap terhidrasi dan dapat dikombinasikan dengan ASI atau susu formula.
Berikut adalah jumlah konsumsi air harian yang disarankan oleh American Academy of Pediatrics untuk bayi sesuai rentang umurnya:
- Bayi usia 6–9 bulan: Maksimal 118 ml per hari (opsional, utamakan konsumsi ASI)
- Bayi usia 9–12 bulan: Maksimal 227 ml per hari (opsional, utamakan konsumsi ASI)
- Bayi usia 12–24 bulan: Minimal 118 ml per hari dan maksimal 946 ml per hari
Meskipun begitu, hindari memberikan cairan berupa minuman manis atau minuman kemasan yang mengandung pengawet. Ini disebabkan karena keduanya memiliki kandungan gula tinggi yang tidak baik untuk perkembangan bayi.
Untuk mengetahui apakah konsumsi cairan sudah tercukupi atau belum, cek warna urine pada bayi. Apabila warnanya gelap dan pekat, ini tandanya bayi perlu mengonsumsi lebih banyak cairan.
2. Gunakan Alat Penyedot Ingus
Alat penyedot ingus atau bulb syringe umum digunakan untuk membersihkan saluran hidung bayi dari lendir yang mengganggu. Benda ini berbentuk bulat lonjong seperti lampu bohlam, terbuat dari karet, dan dapat ditekan untuk mengeluarkan ingus.
Alat ini dapat digunakan ketika bayi mengalami beberapa gejala seperti lendir yang menumpuk di hidung, bayi merasa tidak nyaman ketika disusui, dan bayi bernapas menggunakan mulut akibat hidung yang tersumbat.
Ini adalah cara menggunakan alat penyedot ingus yang tepat:
- Sebelum dimasukkan ke dalam hidung, tekan alat untuk mengeluarkan udara di dalamnya.
- Masukkan ke rongga hidung bayi secara hati-hati dengan kondisi alat masih ditekan.
- Berhenti menekan alat agar udara kembali masuk ke dalam yang diikuti dengan lendir pada rongga hidung bayi.
- Keluarkan alat dari hidung, lalu tekan lagi untuk mengeluarkan lendir dan bersihkan dengan tisu. Ulangi langkah ini secara berulang sampai lendir di rongga hidung bayi berkurang.
3. Jauhkan Bayi dari Asap Rokok
Asap rokok dapat menyebabkan iritasi pada rongga hidung dan tenggorokan sehingga memperburuk gejala pilek. Bayi juga cenderung lebih sulit sembuh dari pilek apabila terpapar asap rokok pasif.
Tidak hanya itu, asap rokok juga dapat meningkatkan risiko pneumonia, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya pada bayi. Kandungan nikotin dan senyawa kimia lainnya pada rokok juga dapat memengaruhi perkembangan otak yang menurunkan kemampuan kognitif ketika beranjak dewasa.
Apabila terdapat anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok, beri tahu setidaknya agar tidak merokok di dalam ruangan, terutama dekat bayi. Akan lebih baik bagi kesehatan bayi apabila aktivitas merokok dapat dihentikan.
4. Gunakan Humidifier
Rongga hidung yang kering dapat memicu pilek dan memperlambat penyembuhannya. Dengan memakai humidifier, kelembapan udara di dalam ruangan dapat terjaga sehingga mencegah rongga hidung bayi menjadi terlalu kering.
Disarankan untuk memakai air humidifier dengan temperatur normal atau dingin. Pemilihan air yang terlalu panas hingga menghasilkan uap dapat menyebabkan iritasi kulit pada bayi jika tidak berhati-hati.
Jangan lupa untuk bersihkan alat humidifier dan ganti air setiap hari. Ikuti panduan dari produsen produk humidifier yang dibeli untuk petunjuk pemakaian lebih lanjut.
5. Perbanyak Waktu Istirahat Bayi
Mirip dengan orang dewasa, penyakit seperti pilek juga dapat mereda dengan membuat bayi tertidur. Ini disebabkan karena tidur atau istirahat bermanfaat bagi sistem imun tubuh sehingga dapat mengatasi virus penyebab pilek.
Berikut adalah beberapa manfaat lainnya dari memperbanyak waktu tidur bayi:
- Memulihkan energi sehingga tidak mudah rewel, utamanya ketika terkena pilek yang membuatnya tidak nyaman dan mudah menangis.
- Mengurangi kadar stres dari penyakit dan rasa tidak nyaman yang dialami
- Membantu perkembangan sel otak dan meningkatkan kemampuan mengingat
Walaupun jam tidur bayi kadang tidak menentu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar bayi tetap bisa beristirahat dengan cukup, terutama di malam hari. Contohnya yaitu dengan mengeluarkan lendir pada rongga hidung dengan bulb syringe sebelum tidur untuk membuat bayi nyaman.
Di samping itu, Anda juga bisa menggendong atau memeluk bayi untuk memberikan rasa tenang. Sentuhan halus diketahui dapat membuat bayi menjadi lebih rileks dan mudah tertidur.
6. Oleskan Balsam pada Tubuh Bayi
Pada bayi yang sedang terkena pilek, balsam dapat membantu menghangatkan badan sehingga meredakan hidung tersumbat. Salah satu produk balsam yang aman digunakan untuk bayi adalah Transpulsim BB Balsam.
Kandungan eucalyptol, menthol, dan minyak sage pada balsam juga memiliki beberapa manfaat lainnya untuk bayi. Contohnya seperti meringankan sakit kepala, sakit perut, hingga nyeri punggung.
Cara menggunakannya yaitu dengan mengoleskan balsam sebanyak 2-4 kali sehari atau sesuai kebutuhan pada area punggung, dada, atau leher bayi.
Namun, perlu diingat bahwa ada kemungkinan bayi Anda memiliki kulit sensitif. Jika terdapat gejala alergi kulit yang muncul seperti ruam atau bengkak, hentikan pemakaian balsam dan hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
7. Hindari Konsumsi Obat Pereda Pilek
Ada beberapa obat yang dapat dikonsumsi untuk meredakan pilek. Akan tetapi, pastikan untuk menemui dokter terlebih dahulu karena pemberian obat pilek medis pada umumnya tidak disarankan untuk bayi, terutama yang berusia di bawah 6 bulan.
Selain itu, obat tidak dapat membasmi virus penyebab pilek dan hanya digunakan jika bayi terlihat tidak nyaman. Konsumsi yang tidak tepat pada bayi, apalagi tanpa anjuran dokter, dapat menyebabkan efek samping serius.
Itulah beberapa informasi terkait cara aman mengatasi pilek pada bayi yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!