Sebagai orang tua, wajar apabila khawatir ketika bayi sering terkena penyakit. Namun, umumnya bayi memang rentan terkena penyakit di usia yang sangat muda, terutama jenis yang menular seperti batuk pilek.
Untuk langkah antisipasi, orang tua perlu mengetahui apa saja penyebab bayi sering batuk pilek. Ini penting agar dapat mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk menunjang kesehatan bayi serta menurunkan risiko terkena penyakit tersebut.
Penyebab Bayi Sering Terkena Batuk Pilek
Kondisi tubuh bayi yang basah atau kedinginan sering dianggap sebagai penyebab terkena batuk pilek. Ternyata, itu bukan penyebab utama dari penyakit ini.
Sebagian besar penyebab batuk pilek pada bayi berasal dari kondisi lingkungan sekitarnya. Di sinilah peran orang tua hadir dalam memberikan tempat yang bersih dan nyaman untuk bayi agar terhindar dari penyakit tersebut.
Berikut adalah beberapa penyebab bayi sering mengalami batuk pilek yang dimaksud:
Sistem Imun Tubuh Belum Sempurna
Salah satu faktor utama munculnya batuk pilek adalah paparan virus pada bayi, di mana rhinovirus diketahui menjadi jenis yang paling banyak memicu penyakit ini. Virus dapat menyerang saluran pernapasan bagian atas pada bayi.
Karena sistem imun bayi yang masih berkembang dan belum sempurna, tubuh akan lebih sering terkena penyakit dan itu merupakan hal yang wajar. Ketika terinfeksi oleh suatu virus, umumnya bayi akan menjadi kebal terhadap penyakit tersebut.
Namun karena banyak virus yang dapat menyebabkan batuk pilek, risiko terkena penyakit ini akan selalu ada. Ditambah lagi dengan adanya potensi mutasi virus sehingga jumlah bayi yang terkena batuk pilek tetap banyak.
Lingkungan yang Tidak Bersih
Selain ditularkan melalui udara atau orang yang terkena batuk pilek, virus juga dapat menyebar lewat kontak langsung. Contohnya adalah ketika bayi menyentuh benda di sekitarnya seperti mainan, meja, karpet, dan lainnya.
Inilah pentingnya orang tua rutin membersihkan berbagai benda yang sering disentuh bayi, terutama apabila rumah Anda baru-baru ini dikunjungi oleh tamu yang terkena batuk pilek. Selain virus, kuman dan bakteri yang berpotensi menyebabkan penyakit dapat dibasmi dengan kegiatan bersih-bersih ini.
Berikut adalah beberapa kondisi lingkungan lainnya yang dapat menyebabkan batuk pilek pada bayi:
- Asap rokok: Faktor ini berpengaruh dalam memperlambat penyembuhan batuk pilek yang dialami bayi. Jika ada anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok, arahkan agar tidak merokok di dekat bayi maupun di dalam ruangan.
- Bulu hewan: Ini berlaku untuk hewan peliharaan yang memiliki rambut atau bulu dan sering bergerak ke sana kemari, misalnya anjing atau kucing. Walaupun umumnya tidak menimbulkan masalah, bulu hewan dapat memicu reaksi alergi pada sebagian bayi sehingga menyebabkan batuk pilek.
- Sirkulasi udara: Virus dan bakteri yang terkumpul di satu ruangan dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko bayi terkena batuk pilek. Untuk mencegahnya, buka jendela dan pintu rumah secara rutin untuk melancarkan sirkulasi udara sehingga virus bisa keluar ruangan.
Riwayat Alergi
Salah satu penyebab batuk pilek adalah tubuh memiliki alergi terhadap benda tertentu atau alergen. Contoh alergen yang sering ditemui pada bayi yaitu debu, bulu hewan, serangga, hingga makanan tertentu seperti susu, kacang, dan telur.
Meskipun tidak semua alergen tersebut dapat menyebabkan batuk pilek, masing-masing tetap memiliki risiko bagi bayi dalam wujud yang berbeda-beda. Misalnya, alergi kacang dapat memicu kulit kemerahan dan gatal-gatal.
Ini adalah beberapa ciri-ciri batuk yang disebabkan alergi:
- Tenggorokan gatal
- Bersin-bersin
- Hidung meler atau berair
- Batuk kering
- Kesulitan bernapas
Bronkiolitis
Bronkiolitis memiliki gejala yang mirip dengan bronkitis, namun keduanya terjadi di bagian tubuh yang berbeda. Bronkiolitis adalah peradangan yang terjadi di percabangan saluran udara (bronkiolus), sedangkan bronkitis menyerang saluran udara yang menuju ke tenggorokan.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dan biasanya terjadi pada bayi berusia di bawah 12 bulan. Biasanya, jumlah kasus penyakit ini akan bertambah ketika cuaca dingin seperti musim hujan atau musim pancaroba.
Selain batuk pilek, berikut adalah beberapa gejala yang timbul dari bronkiolitis:
- Pernapasan menjadi lebih cepat
- Kesulitan bernapas
- Demam
- Nafsu makan menurun
- Muncul bunyi nyaring ketika bernapas
Pneumonia
Infeksi paru-paru akibat bakteri dan virus juga bisa menjadi penyebab batuk pilek pada bayi atau anak-anak. Kondisi ini terjadi ketika rongga udara di paru-paru terisi oleh cairan sehingga penderitanya kesulitan bernapas.
Walaupun gejalanya kadang terasa ringan, pneumonia dapat mengancam nyawa untuk golongan tertentu, salah satunya adalah bayi yang berusia di bawah 12 bulan. Jika batuk pilek tidak kunjung sembuh, segera periksakan bayi ke dokter karena ada kemungkinan terkena pneumonia.
Gejala pneumonia sendiri bervariasi tergantung usia dan kondisi tubuh. Sebagai gambaran, ini adalah gejala yang paling sering muncul:
- Batuk kering atau berdahak
- Kesulitan bernapas
- Tubuh terasa lelah
- Demam tinggi (di atas 38 derajat Celcius)
Laringitis
Laringitis adalah peradangan yang dialami oleh saluran pernapasan menuju trakea (laring). Akibatnya, suara menjadi serak dan bahkan kehilangan suara sama sekali.
Penyakit ini umumnya disebabkan oleh virus yang mirip dengan batuk pilek. Gejala yang muncul pun kurang lebih sama, misalnya:
- Sakit tenggorokan
- Demam ringan
- Nyeri ketika batuk
- Hidung meler
Laringitis umumnya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu menemui dokter. Namun apabila bayi tidak menunjukkan perkembangan setelah 10 hari, segera konsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Untuk mengatasi batuk pilek pada bayi, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Contohnya seperti memastikan asupan cairan terpenuhi, konsumsi madu, menggunakan humidifier, hingga mengoleskan balsam.
Pada bayi yang mengalami batuk pilek, balsam sendiri berguna untuk menghangatkan tubuh sehingga meredakan gejala hidung tersumbat. Salah satu produk balsam khusus bayi yang dapat diperoleh adalah Transpulmin BB Balsam.
Dengan kandungan eucalyptol, menthol, dan minyak sage yang dimiliki, balsam ini dapat meredakan batuk pilek pada bayi. Selain itu, gangguan lainnya seperti sakit kepala, sakit perut, dan nyeri punggung juga bisa diatasi.
Cara menggunakan balsam ini pada bayi adalah dengan mengoleskannya pada area seperti punggung, leher, serta dada bayi. Lakukan sebanyak 2–4 kali sehari atau sesuai kebutuhan.
Itulah beberapa informasi terkait penyebab bayi sering batuk pilek yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!