Skip links
perbedaan flu dan pilek pada bayi

Awas Keliru, Ini Perbedaan Flu dan Pilek pada Bayi

Sistem imun tubuh yang masih berkembang dan belum sempurna membuat bayi rentan terkena penyakit. Salah satu penyakit yang cukup sering ditemui pada bayi adalah flu dan pilek. Namun, tahukah Anda bahwa keduanya merupakan penyakit yang berbeda?

Kerap dianggap sama, flu dan pilek ternyata memiliki beberapa perbedaan, baik dari segi penyebab maupun gejalanya. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui apa saja perbedaan keduanya untuk memberikan perawatan yang tepat untuk bayi ketika sakit.

Perbedaan Flu dan Pilek pada Bayi

Berikut adalah beberapa perbedaan flu dan pilek pada bayi dari segi penyebab dan gejalanya:

Penyebab & Gejala Flu pada Bayi

Penyakit flu adalah gangguan pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza. Flu lebih rentan terjadi pada bayi berusia di bawah 6 bulan, di mana gejala yang muncul kemungkinan lebih serius dan memicu komplikasi lainnya karena mereka belum dapat menerima vaksinasi.

Kasus flu pada bayi umumnya juga meningkat ketika musim flu. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terdapat kasus 7.000 hingga 26.000 anak berusia di bawah 5 tahun harus dirawat di rumah sakit karena flu sejak 2010. 

Penularan virus influenza pada bayi sama seperti pada orang dewasa, yaitu melalui kejadian seperti batuk, bersin, atau berbicara dengan orang yang terkena flu dalam jarak dekat dan tanpa pelindung.

Selain itu, bayi juga dapat tertular flu dengan menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi virus influenza dan memasukkan tangannya ke mulut. Di sinilah peran orang tua muncul untuk memastikan lingkungan sekitar tetap bersih dan menjaga bayi agar tidak sering memasukkan tangan ke mulut.

Virus influenza yang dapat menular sendiri terbagi menjadi tiga tipe, yaitu:

  • Influenza tipe A dan B: Jenis virus ini dapat menular secara luas ketika cuaca dingin seperti musim hujan. Gejalanya bisa menjadi serius sehingga perlu dirawat di rumah sakit. Karena kedua tipe ini dapat bermutasi secara berkala, akan selalu ada orang yang terkena flu akibat munculnya jenis baru setiap tahunnya.
  • Influenza tipe C: Berbeda dengan sebelumnya, gejala tipe C jauh lebih ringan dan tidak membuat seseorang harus mendapatkan penanganan medis khusus di rumah sakit. Perawatan mandiri di rumah pun dapat menyembuhkan penyakit ini seiring berjalannya waktu.

Perlu diketahui bahwa seseorang dapat terjangkit virus influenza sehari sebelum merasakan gejalanya. Pada saat seperti ini, orang tua harus waspada ketika bayi bertemu atau bahkan disentuh orang lain karena berisiko tertular flu yang belum memperlihatkan gejala apa pun.

Meskipun gejala yang dialami mirip seperti orang dewasa, flu pada bayi lebih menantang karena mereka tidak dapat memberi tahu orang tua tentang gejala yang dirasakan.

Sebagai antisipasi, orang tua perlu waspada akan penyakit flu apabila beberapa gejala ini muncul pada bayi:

  • Hidung meler
  • Demam
  • Muntah
  • Nafsu makan menurun akibat sakit tenggorokan
  • Diare

Jika mengalami gejala flu serius pada bayi sebagai berikut, segera hubungi tenaga medis untuk penanganan segera:

  • Kulit membiru seperti lebam
  • Tidak muncul air mata ketika menangis
  • Kesulitan bernapas
  • Tidak bangun atau berinteraksi dengan sekitar
  • Demam yang disertai ruam kulit
  • Tidak ingin disentuh atau digendong

Umumnya, gejala flu ringan dan sedang pada bayi akan hilang dalam 7–14 hari. Gejala dapat meningkat pada 3 hari pertama sejak pertama kali terkena penyakit. Apabila tidak ada tanda gejala mereda setelah rentang waktu tersebut, konsultasi dengan dokter untuk perawatan lebih lanjut.

Penyebab & Gejala Pilek pada Bayi

Pilek pada bayi memengaruhi saluran pernapasan bagian atas seperti hidung, tenggorokan, dan sinus. Berbeda dengan flu yang disebabkan oleh virus tertentu seperti influenza, pilek bisa muncul akibat lebih dari 200 jenis virus, salah satunya adalah rhinovirus.

Penyakit pilek juga umum terjadi pada bayi karena sistem imun yang belum sepenuhnya terbentuk, di mana sebagian besar bayi mengalami pilek sebanyak 6–8 kali dalam tahun pertama. Jumlahnya bisa lebih banyak apabila bayi dirawat di pusat kesehatan anak tertentu.

Ini adalah beberapa hal yang meningkatkan risiko penularan pilek pada bayi:

  • Kontak langsung dan tidak langsung: Penularan pilek pada bayi yang paling umum adalah melalui udara atau permukaan yang disentuh penderita pilek lainnya. Virus yang menempel pada benda dapat membuat bayi tertular pilek ketika mereka memasukkan tangan ke mulut.
  • Cuaca tidak menentu: Suhu lingkungan yang dingin dapat memicu gangguan pernapasan. Penyebabnya adalah menurunnya kelembapan udara sehingga saluran hidung menjadi lebih kering dan berisiko terkena infeksi.

Sebagai orang tua, sangat disarankan untuk rutin membersihkan benda sekitar yang sering disentuh oleh bayi seperti mainan, botol, meja, dan lainnya. Selain itu, batasi interaksi bayi dengan orang yang tidak sehat atau mengalami gejala pilek, termasuk dari keluarga inti seperti kakak sang bayi.

Ketika flu umumnya dimulai secara tiba-tiba dan menimbulkan gejala yang lebih parah, pilek biasanya diawali dengan sakit tenggorokan dan rasa mengganjal di bagian tersebut. Gejala ringan lainnya akan mengikuti dalam 3 hari pertama.

Berikut adalah beberapa gejala awal pilek yang patut diwaspadai ketika dialami oleh bayi:

  • Hidung meler atau tersumbat
  • Muncul ingus tebal yang berwarna kuning atau kehijauan

Gejala lain yang dapat muncul ketika bayi mengalami pilek yaitu:

  • Nafsu makan menurun
  • Sulit tidur (insomnia)
  • Batuk yang disertai bersin
  • Demam
  • Muntah dan diare
  • Kesulitan mengonsumsi ASI atau menggunakan dot karena pernapasan tersumbat

Berbagai gejala ini akan muncul dalam 1–3 hari sejak pertama kali terinfeksi oleh virus. Setelah 7–10 hari melakukan pengobatan di rumah, normalnya gejala akan hilang dengan sendirinya. Namun, segera hubungi dokter apabila tidak kunjung mereda dan muncul gejala baru seperti:

  • Demam tinggi yang tidak kunjung turun
  • Jumlah penggunaan popok berkurang
  • Bayi muntah terus menerus
  • Bibir berwarna kebiruan
  • Leher bayi terasa kaku
  • Batuk parah yang seperti tersedak atau disertai muntah
  • Bayi mengalami rewel yang tidak wajar

Untuk meredakan gejala flu dan pilek pada bayi, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengoleskan balsam pada tubuh bayi. Contoh balsam yang umum digunakan adalah Transpulmin BB Balsam

Transpulmin BB Balsam berguna untuk menghangatkan tubuh bayi sehingga dapat meredakan hidung tersumbat ketika flu atau pilek. Balsam ini dapat dioleskan pada bagian dada, punggung, atau leher sesuai dengan kebutuhan.

Namun, pastikan penggunaan balsam sudah melalui konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Untuk gejala flu dan pilek yang berat, penggunaan balsam tidak menggantikan penanganan medis yang mungkin perlu dilakukan oleh dokter.

Itulah beberapa informasi terkait perbedaan flu dan pilek pada bayi yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Explore
Drag