Paracetamol atau acetaminophen adalah obat pereda nyeri yang umum diberikan pada orang dewasa dan anak-anak.
Manfaat paracetamol di antaranya mengurangi sakit kepala, sakit perut, nyeri telinga, dan gejala flu. Paracetamol juga digunakan untuk meredakan demam.
Pemberian paracetamol untuk anak tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan dosis.
Yuk, simak berapa dosis paracetamol untuk anak dan cara memberikannya dengan benar!
Dosis Paracetamol Anak
Paracetamol untuk anak tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Anak akan mulai merasa lebih baik sekitar 30 menit setelah minum tablet atau sirup.
Anak-anak perlu mengonsumsi dosis paracetamol yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa, tergantung pada usia dan terkadang berat badan mereka.
Orang tua harus tahu bahwa paracetamol tidak boleh diberikan pada bayi di bawah 2 bulan, kecuali atas resep dokter. Berikut dosis umum paracetamol untuk anak:
1. Dosis Paracetamol Sirup untuk Bayi dan Balita
Paracetamol sirup bisa diberikan pada bayi mulai usia 3 bulan ke atas sampai 6 tahun. Satu takaran 5 ml mengandung 120 mg paracetamol.
- 3-5 bulan: 2,5 ml
- 6-23 bulan: 5 ml
- 2-3 tahun: 7,5 ml
- 4-5 tahun: 10 ml
2. Dosis Paracetamol Sirup untuk Anak
Dosis paracetamol sirup untuk anak di atas 6 tahun sedikit berbeda dengan dosis bayi dan balita. Sebab, satu takaran 5 ml mengandung 250 mg paracetamol.
- 6-7 tahun: 5 ml
- 8-9 tahun: 7,5 ml
- 10-11 tahun: 10 ml
3. Dosis Paracetamol Tablet untuk Anak
Paracetamol sediaan tablet biasanya memiliki dua varian yakni 250 mg atau 500 mg. Paracetamol tablet bisa dikonsumsi oleh anak 6 tahun ke atas.
- 6-7 tahun: 250 mg
- 8-9 tahun: 375 mg
- 10-11 tahun: 500 mg
- 12-15 tahun: 750 mg
- 16-17 tahun: 1 gram
Cara Memberikan Paracetamol Anak yang Benar
Setelah mengetahui dosis paracetamol untuk anak di atas, selanjutnya kita juga harus memahami bagaimana cara memberikan paracetamol yang benar agar tidak terjadi efek samping yang tak diinginkan.
1. Kocok Sediaan Sirup
Bila anak mengonsumsi paracetamol sirup, kocok terlebih dahulu selama setidaknya 1 detik agar obat tercampur dengan baik.
Kalau anak tidak suka dengan rasa obat sirup ini, berikan mereka susu atau jus buah segar setelah memberikan obat. Jangan berikan jus buah kemasan karena tinggi gula.
2. Gunakan Sendok Takar
Ukur dosis paracetamol untuk anak menggunakan sendok takar atau jarum suntik yang ada di kemasan obat.
Bila Anda tidak memiliki jarum suntik atau sendok takar, minta ke apoteker. Menggunakan sendok teh atau sendok makan biasa akan mengurangi keakuratan dosis obat.
3. Minum Tablet dengan Air Putih
Tablet harus ditelan dengan segelas air putih. Sama seperti sirup, kalau anak tidak suka rasa tablet yang pahit, mereka boleh melelannya dengan bantuan segelas susu atau jus buah segar.
Jangan kunyah tablet karena akan mengurangi efektivitas obat, kecuali jika obat memang merupakan sediaan tablet kunyah.
Jika anak mengonsumsi tablet larut air (soluble) seperti effervescent, masukkan ke dalam segelas air dan aduk untuk memastikan tablet telah larut sempurna sebelum diberikan kepada anak untuk diminum.
Pastikan anak meminum semua campuran air untuk mendapatkan dosis penuh paracetamol.
4. Dosis Maksimal 4 Kali Sehari
Dosis maksimal paracetamol untuk anak adalah 4 kali dalam satu hari. Anda bisa memberikan obat setiap 4-6 jam sekali. Ikuti petunjuk pada kemasan.
Jika anak mengalami nyeri, Anda bisa memberinya dosis paracetamol setiap 6 jam sekali selama 3 hari.
Hal ini akan membantu meredakan nyeri dengan aman tanpa risiko pemberian paracetamol terlalu banyak.
Jangan berikan paracetamol lebih dari 3 hari tanpa konsultasi dengan dokter. Bila Anda khawatir mengenai seberapa parah rasa sakit yang dialami anak Anda, segera hubungi dokter.
5. Berikan Paracetamol Segera Saat Nyeri Muncul
Jika anak mengalami demam tinggi atau nyeri yang hilang timbul, berikan dosis paracetamol saat mereka pertama kali mengeluh tidak enak badan atau nyeri. Tunggu setidaknya 4-6 jam sebelum memberikan dosis berikutnya.
6. Potensi Interaksi Obat
Umumnya, paracetamol tidak akan mempengaruhi obat-obatan lain, termasuk antibiotik.
Namun, konsultasikan dengan dokter bila anak juga sedang mengonsumsi obat-obatan ini untuk mencegah interaksi obat:
- Obat untuk epilepsi
- Obat untuk tuberkulosis
- Obat pengencer darah (warfarin)
Jangan juga memberikan anak lebih dari satu obat paracetamol di waktu yang sama. Mengonsumsi dua obat berbeda yang mengandung paracetamol akan menyebabkan overdosis.
Banyak obat-obatan yang mengandung paracetamol, termasuk obat batuk dan pilek, jadi periksalah kandungannya dengan teliti.
Bila ingin menambahkan kenyamanan anak, tanpa harus khawatir terjadi interaksi obat, bisa berikan Transpulmin BB Balsam.
Transpulmin BB Balsam adalah obat topikal untuk meredakan sakit kepala, sakit perut, hidung tersumbat, nyeri punggung, dan menghangatkan badan pada anak yang sedang flu.
Oleskan balsam ini 2-4 kali sehari ke dada, punggung, dan leher anak atau sesuai dengan kebutuhan.
7. Paracetamol dan Ibuprofen untuk Demam
Selain paracetamol, ibuprofen adalah satu-satunya obat pereda nyeri yang aman untuk diberikan kepada anak-anak.
Namun, jangan memberikan paracetamol dan ibuprofen secara bersamaan karena akan meningkatkan potensi efek samping.
Anda perlu memberikan paracetamol dan ibuprofen satu per satu (kecuali jika dokter atau tenaga medis memberikan instruksi yang berbeda).
Jika sudah memberikan paracetamol pada anak untuk menurunkan demam, tapi suhu mereka masih tinggi setelah 1 jam, Anda boleh mencoba memberikan ibuprofen.
Bila cara ini membantu menurunkan demamnya, teruskan pemberian ibuprofen dan tinggalkan paracetamol.
Jangan bergantian menggunakan paracetamol dan ibuprofen untuk mengatasi demam anak tanpa anjuran dokter.
8. Paracetamol dan Ibuprofen untuk Meredakan Nyeri
Anak yang sedang tumbuh gigi biasanya diresepkan paracetamol untuk meredakan nyeri gigi yang mengganggu.
Jika sudah memberikan paracetamol kepada anak dan mereka masih tetap kesakitan setelah 1 jam, Anda dapat coba memberikan ibuprofen.
Kalau mereka masih merasakan nyeri setelah pemberian ibuprofen, Anda dapat bergantian memberikan paracetamol dan ibuprofen.
Jangan berikan paracetamol dan ibuprofen sekaligus, berikan hanya satu obat dalam satu waktu.
Sebagai catatan, Anda tidak boleh memberikan ibuprofen bila anak sedang mengalami cacar air karena bisa menyebabkan infeksi kulit. Ibuprofen juga tidak boleh diberikan pada anak yang menderita asma kecuali atas petunjuk dokter.
Artikel di atas menjelaskan dosis paracetamol anak dan cara tepat memberikannya. Jangan sampai terlalu banyak menggunakan paracetamol karena bisa menimbulkan overdosis dan berbahaya bagi ginjal anak.
Bila perlu lebih banyak informasi mengenai kesehatan lainnya atau jika perlu membeli obat, yuk kunjungi Viva Apotek sekarang!