Kenapa Ibu Hamil Sering Pusing? Ini Penyebabnya – Sedang merasa pusing saat hamil? Gejala tersebut memang wajar terjadi di masa kehamilan menurut studi dari Journal of the American Heart Association. Dampaknya sendiri pun biasanya relatif ringan, seperti mengganggu aktivitas sehari-hari, ketimbang menandakan penyakit serius tertentu.
Namun, mengetahui penyebab kenapa ibu hamil sering pusing tetap penting agar tahu kapan waktu yang tepat untuk pergi ke dokter. Mengetahui apa saja pertolongan pertama ketika ibu hamil merasa pusing juga penting agar tetap nyaman selama beraktivitas.
Penyebab Ibu Hamil Sering Merasa Pusing
Pusing pada ibu hamil bisa terjadi sepanjang masa kehamilan. Tapi, penyebabnya bisa jadi berbeda-beda tergantung fasenya, mulai dari trimester pertama sampai ketiga. Berikut adalah berbagai penyebab ibu hamil sering pusing berdasarkan fase kehamilannya.
Trimester Pertama
Ketika trimester pertama atau masa awal kehamilan, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ibu hamil merasa pusing.
- Perubahan hormon dan tekanan darah
Untuk mendukung pertumbuhan janin di rahim, tubuh melepaskan hormon tertentu yang berfungsi mempercepat aliran darah. Dampaknya, tekanan darah kemungkinan akan menurun sehingga ibu hamil mengalami hipotensi.
Kondisi ini biasanya hanya membuat tubuh tidak nyaman dan bukan tanda dari penyakit serius, salah satunya ketika berganti posisi dari berbaring ke duduk atau bahkan berdiri. Tapi jika ingin memastikan kondisi tubuh Anda, lakukan cek tekanan darah secara rutin baik secara mandiri di rumah atau dengan bantuan dokter. Gunanya adalah untuk mengetahui seberapa sering dan parah penurunan tekanan darah yang dialami.
- Kehamilan ektopik
Tanda seseorang mengalami kehamilan ektopik adalah ketika sel telur yang telah mengalami pembuahan tumbuh di luar rahim. Bagian yang paling umum untuk ditempeli oleh sel telur ini adalah tuba falopi atau saluran penghubung antara rahim dan ovarium.
Selain pusing, ibu hamil kemungkinan akan mengalami gejala lainnya seperti pendarahan pada vagina atau nyeri perut. Penanganan yang biasa dilakukan oleh dokter untuk kondisi ini adalah meresepkan obat atau melakukan operasi untuk menghilangkan sel telur yang tumbuh di tempat yang tidak tepat.
- Hiperemesis gravidarum
Kondisi ini terjadi ketika ibu hamil merasa pusing setelah mengalami mual atau muntah yang parah. Mirip seperti penurunan tekanan darah, hiperemesis gravidarum juga bisa disebabkan oleh perubahan kadar hormon.
Akibatnya, tubuh tidak sempat mencerna makanan yang sempat dikonsumsi sehingga menyebabkan pusing dan bahkan penurunan berat badan. Kondisi ini biasanya akan hilang di trimester kedua, namun bisa juga berlanjut di beberapa kasus.
Trimester Kedua
Menginjak trimester kedua atau fase pertengahan dari kehamilan, penyebab dari trimester pertama seperti hiperemesis gravidarum bisa tetap dialami. Selain itu, ada juga faktor lainnya yang menyebabkan ibu hamil merasa pusing di fase ini.
- Diabetes gestasional
Jenis diabetes ini terjadi spesifik pada wanita, di mana kadar gula darah meningkat sehingga berisiko memicu diabetes tipe 2. Penyebabnya adalah hormon yang mampu mengubah produksi insulin di dalam tubuh. Salah satu gejala yang bisa dirasakan dari diabetes gestasional adalah kepala terasa pusing. Selain itu, ada juga gangguan lainnya seperti tubuh bergetar dan berkeringat lebih dari biasanya.
- Rahim tertekan
Semakin besar janin tumbuh, rahim akan ikut membesar sehingga menekan pembuluh darah dan memicu pusing. Kondisi ini bisa terjadi hingga trimester ketiga atau ketika janin semakin besar hingga hampir lahir.
Trimester Ketiga
Penyebab pusing di trimester ketiga kurang lebih sama seperti trimester kedua, salah satunya adalah rahim yang semakin tertekan oleh janin. Tapi, pusing di fase ini juga bisa disebabkan oleh preeklamsia atau meningkatnya tekanan darah sehingga memperlambat aliran darah.
Walaupun jarang terjadi, risiko penyakit ini cukup serius sehingga harus segera ditangani. Di samping kepala pusing, gejala preeklamsia lainnya yang bisa dicari tahu oleh ahli yaitu peningkatan kadar protein di urine, muncul cairan di paru-paru, sampai adanya gangguan hati atau ginjal.
Penyebab Pusing Lainnya
Beberapa penyebab pusing pada ibu hamil bisa terjadi kapan saja tanpa memandang trimester atau fase kehamilan yang sedang dijalani, contohnya sebagai berikut.
-
Dehidrasi
Tubuh kekurangan cairan memang lebih umum terjadi pada trimester pertama kehamilan, namun ini juga bisa terjadi di fase berikutnya. Pada waktu tersebut, dehidrasi biasanya disebabkan karena ibu hamil yang sering mengeluarkan cairan akibat mual dan muntah.
-
Anemia
Beberapa orang akan mengalami penurunan zat besi dan asam folat saat hamil. Ini menyebabkan sel darah merah akan ikut menurun, disebut juga sebagai anemia, sehingga membuat tubuh terasa pusing dan mudah lelah.
Cara Mencegah Pusing pada Ibu Hamil
Terlepas dari kepala pusing yang sering terjadi pada ibu hamil, gangguan ini sebenarnya dapat dicegah atau setidaknya diminimalkan dampaknya. Ini adalah beberapa tips yang bisa dicoba untuk mengatasi hal tersebut.
-
Tidur menyamping
Ketika tidur dalam posisi punggung menyentuh kasur, ini bisa menambah tekanan pada pembuluh inferior vena cava yang mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Dampaknya antara lain adalah membuat tubuh rentan pusing serta memperlambat sirkulasi darah di sekitar kaki. Namun jika Anda tidur atau berbaring dengan posisi menyamping ke kiri, risiko tersebut dapat dikurangi karena jumlah darah yang terpompa ke darah lebih banyak.
-
Bangun tidur secara perlahan
Beranjak dari posisi tidur, entah untuk duduk atau berdiri, berisiko bagi tubuh karena membuatnya tidak mampu memompa darah kembali ke jantung dengan jumlah yang cukup. Ujungnya, hal tersebut bisa membuat pusing beberapa saat setelah bangun.
Untuk mencegahnya, usahakan untuk tidak terburu-buru saat bangun dari posisi berbaring. Pemakaian kaos kaki tinggi atau support stocking juga bisa membantu agar menjaga sirkulasi darah di kaki sehingga tidak merasa pusing saat bangun tidur.
-
Jaga asupan cairan
Seperti penjelasan sebelumnya, pusing pada ibu hamil salah satunya bisa disebabkan oleh dehidrasi. Oleh sebab itu, sangat penting baginya untuk menjaga asupan cairan yang dibutuhkan demi mencegah munculnya pusing.
Dalam menjaga fungsi tubuh, jumlah cairan per hari yang direkomendasikan yaitu 8–10 gelas untuk trimester pertama atau fase awal kehamilan. Jumlahnya bisa meningkat menjadi 300 mililiter per hari ketika usia kandungan sudah menginjak trimester kedua dan ketiga.
-
Konsumsi obat atau suplemen
Ada beberapa obat medis atau suplemen yang bisa dikonsumsi untuk mencegah hingga mengatasi pusing. Karena kondisi ibu hamil yang cenderung lebih sensitif dibanding biasanya, sangat penting untuk memilih suplemen yang tepat.
Salah satu suplemen yang aman dikonsumsi dan bisa dicoba untuk ibu hamil adalah Ferospat. Kandungan seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat di dalamnya bisa bermanfaat salah satunya untuk mencegah pusing sehingga kondisi ibu hamil tetap sehat.
Itulah beberapa informasi terkait kenapa ibu hamil sering pusing yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari apotek online atau kunjungi VIVA Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Referensi:
- Healthline (2019). What Causes Dizziness in Pregnancy?. https://www.healthline.com/health/pregnancy/dizziness-in-pregnancy.
- Heart (2024). Dizziness during pregnancy: When is it a concern?. https://www.heart.org/en/news/2024/01/18/dizziness-during-pregnancy-when-is-it-a-concern.
- Journal of the American Heart Association (2019). Incidence of Syncope During Pregnancy: Temporal Trends and Outcomes. https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/JAHA.118.011608.
- Medical News Today (2020). What is the link between dizziness and pregnancy?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/dizziness-in-pregnancy.
- Penn Medicine: Lancaster General Health (n.d). Pregnancy Got You Dizzy? It Could be Your Blood Pressure. https://www.lancastergeneralhealth.org/health-hub-home/motherhood/your-pregnancy/pregnancy-got-you-dizzy-it-could-be-your-blood-pressure.
