Bagaimana Cara Memilih Vitamin untuk Anak – Memilih vitamin untuk anak bukan perkara sepele. Banyak orang tua yang memberikan suplemen sebagai pelengkap gizi, terutama saat si kecil susah makan atau sedang dalam masa pertumbuhan. Jadi, bagaimana cara memilih vitamin untuk anak? Mari kita simak ulasan lengkapnya!
Perlukan Memberikan Suplemen Vitamin untuk Anak?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa pemberian suplemen vitamin tambahan pada anak sebenarnya bersifat sebagai pelengkap atau suplementasi. Artinya, suplemen hanya dibutuhkan jika kebutuhan vitamin dan mineral anak tidak dapat dipenuhi secara optimal melalui pola makan sehari-hari.
Untuk mengetahui apakah anak kekurangan mikronutrien tertentu, bisa dilakukan pemeriksaan biokimia, tapi prosedur ini cukup mahal dan melibatkan pengambilan darah yang bisa membuat anak tidak nyaman.
Selain itu, hasil kadar vitamin atau mineral dalam darah tidak selalu mencerminkan kondisi klinis secara langsung. Suplemen yang mengandung vitamin dan mineral bisa menjadi pilihan jika:
- Anak memiliki pola makan yang tidak seimbang (picky eater), seperti tidak mengonsumsi buah, sayur, atau produk hewani.
- Anak yang sering mengonsumsi fast food, makanan instan, atau minuman bersoda.
- Sedang menjalani pantangan tertentu karena alergi makanan.
- Mengalami kondisi medis tertentu.
- Memiliki kebutuhan nutrisi yang meningkat.
- Sedang dalam masa pemulihan dari sakit sehingga nafsu makannya menurun.
Bagaimana Cara Memilih Vitamin untuk Anak?
Cara memilih vitamin untuk anak harus didasari pada kebutuhan dan anjuran medis, bukan sekadar ikut tren atau tergiur iklan. Berikut adalah poin-poin yang harus diperhatikan tentang tips memilih vitamin untuk anak:
- Hindari vitamin yang mengandung bahan tambahan, pewarna buatan, perasa buatan, dan gula berlebih.
- Waspadai vitamin berbentuk gummy karena meskipun rasanya enak, banyak di antaranya mengandung gula tinggi sebanyak permen.
- Selalu baca label dengan teliti dan hati-hati terhadap klaim yang menyesatkan, karena tidak semua vitamin diawasi ketat oleh BPOM.
- Harga yang mahal tidak selalu menjamin kualitas vitamin yang lebih baik.
- Hati-hati jika anak mengonsumsi lebih dari satu jenis suplemen secara bersamaan, karena multivitamin mengandung banyak nutrisi dan bisa meningkatkan risiko overdosis salah satu kandungan tanpa disadari.
Pilihan Suplemen Vitamin dan Mineral untuk Anak
IDAI telah merangkum daftar suplemen vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh anak, antara lain sebagai berikut.
1. Vitamin A
Dalam cara memilih vitamin untuk anak, penting untuk memastikan asupan vitamin A sesuai jadwal yang ditentukan pemerintah. Vitamin A memiliki peran besar dalam menurunkan angka kematian anak, terutama akibat diare dan penyakit infeksi lainnya.
Bukti ilmiah menunjukkan bahwa suplementasi vitamin A mampu mengurangi risiko kematian hingga 24%, serta menurunkan angka kematian akibat diare sebanyak 28%. Atas dasar itu, WHO merekomendasikan pemberian 100.000 IU vitamin A untuk bayi usia 6-11 bulan dan 200.000 IU untuk anak usia 12-59 bulan setiap 4-6 bulan. Di Indonesia, program ini telah dijalankan lewat pembagian kapsul vitamin A gratis setiap bulan Februari dan Agustus.
2. Vitamin D
Sinar matahari memang dibutuhkan tubuh untuk membentuk vitamin D, tapi paparan berlebih bisa meningkatkan risiko kanker kulit di kemudian hari. Karena itu, American Academy of Pediatrics menyarankan bayi, terutama yang mendapat ASI eksklusif atau kurang dari 1 liter susu formula per hari, untuk mendapat tambahan 400 IU vitamin D setiap hari.
Suplemen ini juga direkomendasikan untuk anak dan remaja agar mendukung pertumbuhan tulang yang optimal. Di Indonesia, belum ada rekomendasi resmi untuk pemberian vitamin D secara rutin karena minimnya bukti ilmiah lokal.
3. Zat Besi
Zat besi sangat penting dalam pembentukan sel darah merah dan mendukung perkembangan otak anak. Suplementasi ini direkomendasikan terutama untuk negara dengan prevalensi anemia tinggi, termasuk Indonesia.
WHO menyarankan pemberian zat besi rutin selama 3 bulan tiap tahun sejak anak berusia 6 bulan. Data survei nasional menunjukkan sekitar 40,5% balita di Indonesia mengalami anemia, meskipun belum ada angka pasti untuk anemia defisiensi besi.
Sebagai cara memilih vitamin untuk anak, pastikan zat besi menjadi prioritas. Salah satu suplemen yang memiliki multivitamin lengkap adalah Renovit Kids. Renovit Kids mengandung kombinasi vitamin A, B, C, D, E, zat besi, zinc, dan mineral penting lainnya yang dapat mendukung kesehatan dan pertumbuhan si kecil.
4. Zinc
Zinc adalah mineral penting yang membantu menurunkan risiko diare dan infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia. Selain itu, zinc juga mendukung pertumbuhan tinggi badan anak dan memperkuat daya tahan tubuh.
Pemberian zinc disarankan minimal selama 2 bulan setiap 6 bulan sekali, khususnya untuk anak usia 6-23 bulan. Manfaat zinc yang terbukti secara ilmiah menjadikannya salah satu komponen utama dalam vitamin anak.
5. Iodium
Sebagai cara memilih vitamin untuk anak, orang tua perlu mempertimbangkan apakah anak mendapat cukup iodium dari makanan harian. Iodium berperan penting dalam perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan fisik anak.
Kekurangan iodium pada balita bisa menyebabkan penurunan IQ hingga 13,5 poin dibandingkan anak yang cukup asupan iodiumnya. Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa hanya sekitar 77% rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses ke garam beriodium. Maka dari itu, WHO hanya merekomendasikan suplementasi iodium pada kelompok anak yang berisiko kekurangan.
Memastikan anak mendapatkan vitamin dan mineral yang tepat adalah salah satu langkah penting dalam mendukung tumbuh kembang optimal. Namun, orang tua tetap perlu berhati-hati dalam cara memilih vitamin untuk anak, agar tidak salah memberi suplemen yang justru tidak dibutuhkan atau bahkan membahayakan.
Idealnya, konsultasikan dengan dokter anak sebelum memutuskan pemberian vitamin tambahan. Vitamin dan mineral bukan pengganti makanan sehat, melainkan pelengkap jika asupan nutrisi harian belum mencukupi.
Dengan pemahaman yang benar, orang tua bisa memberikan dukungan terbaik bagi kesehatan si kecil. Yuk, tetap jaga kesehatan keluarga. Jangan lupa beli obat di VIVA Apotek atau apotek terdekat kami untuk mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan!
Referensi:
- IDAI (2017). Perlukah suplementasi vitamin dan mineral pada bayi dan anak?. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplementasi-vitamin-dan-mineral-pada-bayi-dan-anak.
- WebMD (2025). Vitamins for Kids: Do Healthy Kids Need Supplements?. https://www.webmd.com/parenting/vitamins-for-kids-do-healthy-kids-need-vitamins.
- Children’s Hospital of Orange County (2024). An ultimate guide to vitamins, kids and teens. https://health.choc.org/an-ultimate-guide-to-vitamins-kids-and-teens.