Skip links
langkah tepat merawat luka baru

7 Langkah Tepat Merawat Luka Baru untuk Percepat Pemulihan

Langkah Tepat Merawat Luka BaruSaat mengalami goresan, sayatan kecil, atau luka ringan lainnya, hal terpenting adalah melakukan langkah tepat merawat luka baru agar cepat pulih dan tidak menimbulkan infeksi. Banyak orang sering meremehkan luka kecil, padahal jika tidak dirawat dengan benar bisa berisiko meninggalkan bekas permanen. Seperti apa cara merawat luka dengan benar?

Langkah Tepat Merawat Luka Baru

Berikut adalah panduan praktis merawat luka baru yang bisa Anda ikuti.

1. Hentikan Pendarahan dengan Benar

Sedikit pendarahan sebenarnya baik karena membantu membersihkan kotoran dari luka. Namun, jika darah terus keluar, Anda perlu menekannya dengan lembut menggunakan kasa atau tisu bersih.

Jika darah menembus kasa, jangan langsung mengangkatnya karena bisa memicu pendarahan ulang. Cukup tambahkan lapisan kasa baru di atasnya. Ini merupakan langkah tepat merawat luka baru supaya proses penyembuhan berjalan lebih cepat.

2. Bersihkan Luka dengan Teliti

Membersihkan luka dengan benar adalah langkah tepat merawat luka baru agar terhindar dari infeksi. Setelah pendarahan berhenti, bilas luka dengan air bersih yang mengalir. Jika ada kotoran seperti pasir atau serpihan kecil, gunakan pinset yang sudah disterilkan dengan alkohol untuk mengangkatnya. Anda juga bisa mencuci area sekitar luka dengan sabun lembut, tapi hindari penggunaan sabun yang keras, alkohol, atau cairan seperti hidrogen peroksida karena justru bisa membuat iritasi.

3. Tutup Luka dengan Plester

Menutup luka adalah salah satu langkah tepat merawat luka baru yang sering disepelekan, padahal sangat penting untuk mencegah infeksi. Jika luka dibiarkan terbuka, risiko terkena kotoran, debu, dan bakteri jadi lebih besar, apalagi jika lokasinya berada di bagian tubuh yang mudah bergesekan dengan pakaian.

Dengan menutupnya menggunakan plester atau perban, luka bisa lebih terlindungi dan proses penyembuhan berjalan lebih cepat. Namun, kalau muncul rasa gatal, perih, atau iritasi di area sekitar plester, bisa jadi Anda alergi terhadap bahan perekatnya. Sebagai alternatif, gunakan kasa steril dengan perekat khusus atau perban tanpa lem.

4. Ganti Plester atau Perban Secara Rutin

Sebagai langkah tepat merawat luka baru, jangan lupa mengganti balutan luka setiap hari. Ini penting agar luka tetap bersih dan terhindar dari bakteri. Balutan yang lembap dan jarang diganti bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri, sehingga luka berisiko infeksi atau sembuh lebih lama. Jika Anda menggunakan balutan khusus seperti gel silikon atau hydrogel, pastikan membaca aturan pada kemasan produk agar hasilnya optimal.

5. Jangan Garuk Luka yang Mulai Mengering

Saat tubuh mulai membentuk jaringan baru, biasanya luka akan terasa gatal. Meski begitu, Anda sebaiknya tidak menggaruknya karena bisa membuat luka terbuka kembali dan menunda proses penyembuhan. Biarkan koreng terbentuk secara alami karena itu tanda luka sedang menutup.

6. Pudarkan Bekas Luka dengan Gel Khusus

Setelah luka benar-benar kering atau jahitan sudah dilepas, Anda bisa menggunakan gel khusus untuk memudarkan bekas luka seperti Dermatix Ultra GelGel ini bermanfaat untuk membantu meratakan, menghaluskan, dan menyamarkan bekas luka, terutama yang masih berusia di bawah 2 tahun.

Dermatix - VIVA Apotek - 465x650

Dermatix Ultra Gel efektif digunakan pada bekas luka akibat operasi, luka bakar ringan (misalnya terkena catokan, knalpot, atau minyak panas), goresan, hingga gigitan serangga. Pastikan hanya mengoleskan Dermatix Ultra Gel pada area bekas luka yang sudah sembuh, bukan pada luka terbuka, agar hasilnya lebih maksimal.

7. Oleskan Sunscreen pada Bekas Luka

Paparan sinar matahari bisa membuat bekas luka menghitam atau meninggalkan noda kecokelatan. Untuk mencegahnya, gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 di area bekas luka setelah benar-benar sembuh. Oleskan secara rutin agar warna kulit lebih merata dan bekas luka lebih cepat memudar.

Kapan Harus Periksakan Luka ke Dokter?

Meskipun sebagian besar luka kecil bisa dirawat sendiri di rumah, ada kondisi tertentu yang sebaiknya langsung ditangani tenaga medis. Segera temui dokter jika luka Anda.

  • Tidak berhenti berdarah meskipun sudah ditekan selama 5–10 menit.
  • Luka dalam yang membutuhkan jahitan.
  • Berada di sekitar area mata, karena berisiko mengganggu penglihatan.
  • Terlihat menganga atau robek tidak merata, sehingga sulit menutup sendiri.
  • Disebabkan oleh benda kotor atau berkarat, yang berisiko menimbulkan tetanus.
  • Mengandung kotoran atau kerikil yang sulit dibersihkan.
  • Menimbulkan rasa nyeri hebat yang tidak berkurang dengan perawatan biasa.
  • Menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti bengkak, merah, keluar nanah, atau demam.
  • Disebabkan gigitan hewan atau manusia, karena sangat rentan terkena infeksi serius.

Dengan mengenali tanda-tanda ini, Anda bisa lebih cepat mengambil keputusan untuk mencari bantuan medis. Itu juga bagian penting dari langkah tepat merawat luka baru, karena tidak semua luka aman ditangani sendiri di rumah.

Proses Penyembuhan Luka pada Kulit

Setiap luka di kulit sebenarnya memiliki pola penyembuhan. Namun, proses ini bisa terganggu kalau ada salah satu tahap yang tidak berjalan semestinya. Secara umum, inilah tahapan penyembuhan luka yang normal.

1. Tahap Inflamasi (Peradangan)

Begitu kulit terluka, pembuluh darah di sekitar area luka akan menyempit untuk mencegah kehilangan darah. Trombosit (sel pembeku darah) pun sedang bekerja membentuk gumpalan untuk menutup luka. Setelah gumpalan terbentuk, pembuluh darah kembali melebar agar aliran darah lebih lancar.

Itu sebabnya luka yang sedang dalam proses penyembuhan biasanya terasa hangat dan terlihat kemerahan. Di tahap ini, sel darah putih juga masuk ke area luka untuk melawan kuman dan benda asing, sementara sel-sel kulit baru mulai tumbuh menutupi luka.

2. Tahap Fibroblastik (Pembentukan Jaringan Baru)

Setelah peradangan mereda, tubuh mulai memproduksi kolagen, yaitu protein serat yang berfungsi memberi kekuatan pada kulit. Kolagen membantu menarik tepi luka agar mendekat dan menutup. Di saat yang sama, pembuluh darah kecil (kapiler) baru juga terbentuk untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke jaringan kulit yang baru tumbuh.

3. Tahap Maturasi (Pemulihan)

Ini adalah fase terakhir, di mana tubuh terus menambahkan kolagen dan memperbaiki jaringan kulit yang terluka. Tahap ini bisa berlangsung berbulan-bulan, bahkan hingga bertahun-tahun. Makanya, bekas luka biasanya perlahan memudar seiring waktu.

Walaupun luka terlihat sudah sembuh di permukaan, sebenarnya proses pemulihan masih berjalan di dalam jaringan kulit, sehingga perawatan tetap diperlukan meski luka sudah menutup.

Jadi, luka sekecil apa pun tetap membutuhkan perhatian. Melakukan langkah tepat merawat luka baru berarti Anda bukan hanya mencegah infeksi, tapi juga membantu kulit pulih lebih cepat dan meminimalkan risiko terbentuknya bekas yang mengganggu penampilan.

Ingat, luka yang terawat dengan baik akan sembuh lebih cepat. Yuk, selalu jaga kesehatan Anda dengan mendapatkan obat-obatan dan suplemen berkualitas di VIVA Apotek! Cek juga artikel Dermatix atau produk kesehatan lainnya dari VIVA Apotek.

Belanja Kebutuhan Obat & Vitamin Sekarang Makin Mudah Lewat WhatsApp!

✨ Dapatkan DISKON Rp30.000
🛍️ Minimal belanja Rp75.000
🚚 BEBAS ONGKIR hingga Rp10.000
💬 Gratis Konsultasi Apoteker!

📲 Klik link dibawah ini ⬇️
https://bit.ly/BelanjaVIVAApotek atau scan QR code di gambar untuk mulai belanja sekarang!

WhatsApp Commerce - VIVA Apotek

Kuota terbatas ya, buruan manfaatkan promonya! VIVA Apotek – Pasti Sehat Pasti Hemat.

Referensi:

  • American Academy of Dermatology Association. (2025). Proper wound care: How to minimize a scar. Www.aad.org. https://www.aad.org/public/everyday-care/injured-skin/burns/wound-care-minimize-scars.
  • Better Health Channel. (2022). Wounds – how to care for them. Vic.gov.au. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/wounds-how-to-care-for-them.
  • WebMD. (2019). Caring for Wounds. WebMD. https://www.webmd.com/first-aid/ss/slideshow-caring-for-wounds.
Explore
Drag