Obat Flu di Apotek – Flu menjadi salah satu penyakit yang paling umum dialami oleh banyak orang dan tingkat penularannya pun cukup tinggi, khususnya di bulan tertentu. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza dan gejalanya bervariasi mulai dari hidung tersumbat, batuk, demam, dan sakit kepala.
Di kondisi tertentu, ada beberapa kelompok orang yang diketahui lebih rentan terkena flu. Contohnya seperti orang yang pernah mengalami asma, diabetes, gangguan sistem imun tubuh seperti HIV/AIDS, hingga penyakit kelainan darah seperti sickle cell disease. Apabila Anda terlanjur terkena flu, terdapat beberapa obat flu di apotek yang bisa dikonsumsi untuk meredakan gejala yang dialami. Berikut adalah contohnya.
Rekomendasi Obat Flu di Apotek
1. Decolgen FX
Decolgen FX adalah obat yang mengandung paracetamol, pseudoephedrine HCl, dan chlorpheniramine maleate. Obat ini berfungsi sebagai pereda nyeri dan demam, antihistamin, serta dekongestan untuk meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, bersin, dan hidung tersumbat.
Dosis yang dianjurkan adalah 1 tablet sebanyak tiga kali sehari untuk dewasa dan setengah tablet sebanyak tiga kali sehari untuk anak usia 6–12 tahun. Waktu konsumsi obat ini sendiri dapat dilakukan baik sebelum atau sesudah makan.
Namun, konsumsi Decolgen FX perlu diwaspadai ada penderita gangguan hati, ginjal, jantung, atau diabetes. Kecuali atas anjuran dokter, obat ini juga tidak disarankan untuk anak di bawah 6 tahun, ibu hamil, dan menyusui. Jika tidak, konsumsinya dapat memicu efek samping seperti gangguan tidur, mual, mulut kering, hingga risiko kerusakan hati.
Harga Decolgen FX: Rp14.500.
2. Paratusin Tablet
Paratusin Tablet dapat digunakan untuk meredakan gejala flu yang disertai batuk seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Kandungannya meliputi noscapine sebagai pereda batuk, paracetamol untuk menurunkan demam dan nyeri, chlorpheniramine sebagai antihistamin, serta glyceryl guaiacolate sebagai peluruh dahak.
Dosisnya yang dianjurkan adalah 1 tablet sebanyak tiga kali sehari untuk dewasa dan setengah tablet sebanyak tiga kali sehari untuk anak usia 6–12 tahun. Obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan dan tidak dianjurkan untuk anak di bawah 6 tahun, ibu hamil, atau menyusui kecuali atas anjuran dokter.
Konsumsinya juga harus dilakukan secara hati-hati pada penderita gangguan hati, ginjal, jantung, diabetes, atau kondisi tertentu seperti glaukoma dan hipertiroid. Efek samping yang mungkin terjadi antara lain kantuk, gangguan pencernaan, mulut kering, gangguan irama jantung, hingga risiko kerusakan hati jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.
Harga Paratusin Tablet: Rp16.900.
3. Tremenza Sirup
Lewat kombinasi kandungan pseudoephedrine dan triprolidine HCl, Tremenza Sirup menjadi salah satu opsi obat flu berikutnya. Obat ini bekerja sebagai dekongestan dan antihistamin untuk meredakan gejala flu akibat alergi, seperti hidung tersumbat, pilek, dan bersin-bersin.
Dosisnya sendiri bervariasi tergantung usia, mulai dari 2.5 mL untuk anak usia 2–5 tahun hingga 20 mL per hari untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun. Obat ini dapat dikonsumsi baik sebelum maupun sesudah makan, namun waktu konsumsinya perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan kantuk sehingga mengganggu aktivitas yang perlu konsentrasi seperti mengemudi.
Tremenza Sirup tidak dianjurkan untuk anak di bawah 2 tahun, ibu hamil dan menyusui, serta penderita penyakit pernapasan bawah, glaukoma, hipertensi, diabetes, atau orang yang menjalani terapi MAOI. Beberapa potensi efek samping yang mungkin timbul meliputi mulut kering, kantuk, pusing, tremor, gangguan tidur, hingga halusinasi.
4. Actifed Expectorant Sirup
Obat berbentuk sirup yang satu ini dapat dikonsumsi untuk meredakan pilek dan batuk berdahak. Dosis yang dianjurkan yaitu 5 ml sebanyak tiga kali sehari untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun. Sementara untuk anak usia 6–12 tahun, anjuran dosisnya adalah 2.5 ml sebanyak tiga kali sehari.
Actifed Expectorant Sirup sendiri mengandung triprolidine HCl sebagai antihistamin yang dapat menyebabkan kantuk, pseudoephedrine HCl sebagai dekongestan saluran napas atas, dan guaiphenesin sebagai ekspektoran untuk membantu mengencerkan dan mengeluarkan dahak.
Obat ini bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, namun tidak dianjurkan untuk anak di bawah 6 tahun, ibu hamil, dan menyusui tanpa anjuran dokter. Konsumsinya harus hati-hati pada penderita dengan gangguan hati, ginjal, jantung, diabetes, serta kondisi seperti glaukoma, epilepsi, dan asma.
Harga Actifed Expectorant Sirup: Rp69.600.
5. Silex Sirup
Termasuk dalam kategori obat herbal, Silex Sirup dapat digunakan untuk meredakan batuk berdahak, melegakan tenggorokan, dan membantu meredakan pilek. Obat ini mengandung kombinasi berbagai ekstrak herbal seperti thyme, primula, althaea, drosera, dan serpyllum, serta minyak eucalyptus, anise, dan menthol.
Dosis yang dianjurkan adalah 15 ml untuk dewasa dan 5 ml untuk anak-anak, di mana jumlah konsumsinya sekitar 3–4 kali sehari dan dapat dikonsumsi setelah makan. Jangan lupa untuk mengocok botol terlebih dahulu sebelum dikonsumsi serta menyimpannya di tempat sejuk dan terhindar dari cahaya matahari.
Silex Sirup tidak dianjurkan untuk orang yang memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap salah satu kandungannya di atas. Efek sampingnya sendiri belum diketahui, namun disarankan untuk tetap mengikuti dosis yang dianjurkan.
Harga Silex Sirup: Rp87.000.
6. Hufagrip Flu Sirup
Hufagrip Flu Sirup adalah obat untuk meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin, dan batuk berdahak. Dosis yang dianjurkan adalah 5 ml sebanyak tiga kali sehari untuk anak usia 6–12 tahun dan 2,5 ml sebanyak tiga kali sehari untuk anak usia 2–6 tahun, di mana konsumsinya dilakukan setelah makan.
Kandungan obat ini terdiri dari paracetamol sebagai pereda demam dan nyeri, pseudoephedrine sebagai dekongestan, glyceryl guaiacolate sebagai ekspektoran, serta chlorpheniramine maleate sebagai antihistamin untuk mengurangi reaksi alergi.
Perlu diingat bahwa obat ini tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi berat, alergi terhadap zat simpatomimetik, atau yang sedang menjalani terapi MAO inhibitor. Efek samping yang mungkin muncul antara lain adalah mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, insomnia, dan jantung berdebar.
Harga Hufagrip Flu Sirup: Rp23.000.
7. Promedex Tablet
Sebagai obat penekan batuk non-narkotik, Promedex Tablet dirancang untuk meredakan batuk akibat alergi. Obat ini mengandung kombinasi Dextromethorphan HBr sebagai antitusif, Guaifenesin sebagai ekspektoran, dan Chlorpheniramine maleate sebagai antihistamin.
Dosis yang dianjurkan adalah 1 tablet sebanyak tiga kali sehari untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun. Untuk anak usia 6–12 tahun, konsumsi setengah tablet sebanyak tiga kali sehari setelah makan.
Karena dapat menyebabkan kantuk, obat ini tidak disarankan digunakan saat mengemudi atau aktivitas lain yang memerlukan konsentrasi. Konsumsinya pun harus dipantau secara hati-hati pada penderita gangguan hati, gangguan pernapasan, atau kondisi hipoksia.
Harga Promedex Tablet: Rp31.000.
Itulah beberapa informasi terkait obat flu di apotek yang perlu diketahui. Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan memanfaatkan fitur Beli Obat dari apotek online atau VIVA Apotek untuk mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Referensi:
- Cleveland Clinic (2022). Flu (Influenza). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4335-influenza-flu.