Perbedaan Amoxicillin dengan Amoxicillin Trihydrate – Dalam dunia medis, antibiotik menjadi salah satu senjata utama untuk melawan infeksi bakteri. Salah satu antibiotik yang paling sering diresepkan adalah amoxicillin. Obat ini terkenal karena efektivitasnya, harga yang relatif terjangkau, dan ketersediaannya yang luas di berbagai apotek.
Akan tetapi, sebagian orang mungkin pernah melihat nama lain di kemasan obat, yaitu amoxicillin trihydrate, yang menimbulkan pertanyaan: Apakah keduanya sama atau justru berbeda?
Kebingungan ini wajar terjadi, apalagi bagi pasien yang baru pertama kali mendengar istilah tersebut. Nama obat sering kali menampilkan bentuk garam atau senyawa kimia yang digunakan sebagai bahan aktif.
Untuk itu, memahami perbedaan antara amoxicillin dan amoxicillin trihydrate menjadi penting, agar pasien merasa lebih tenang dan tidak salah mengira obat yang diberikan berbeda dengan yang diresepkan.
Perbedaan Amoxicillin dengan Amoxicillin Trihydrate
Berikut adalah beberapa perbedaan mendasar antara amoxicillin dengan amoxicillin trihydrate berdasarkan aspek seperti definisi, kandungan, dan bentuk obat.
1. Perbedaan dari Segi Definisi dan Bentuk Kimia
Amoxicillin adalah antibiotik golongan penisilin yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan dinding sel bakteri. Obat ini bersifat bakterisidal yang mampu membunuh bakteri penyebab infeksi.
Sementara itu, istilah amoxicillin trihydrate merujuk pada bentuk garam atau senyawa kimia spesifik yang digunakan untuk membuat sediaan amoxicillin stabil dan mudah diserap oleh tubuh.
Dalam dunia farmasi, banyak obat hadir dalam bentuk garam atau senyawa tambahan, di mana tujuannya untuk menjaga kestabilan zat aktif utama. Dengan kata lain, amoxicillin trihydrate adalah bentuk lain dari zat aktif amoxicillin itu sendiri. Jadi, kandungan zat aktif yang bekerja melawan bakteri tetaplah sama, hanya saja terdapat perbedaan pada struktur kimianya.
Perbedaan ini sering membuat pasien salah kaprah, seakan-akan amoxicillin trihydrate adalah jenis obat lain. Padahal, amoxicillin trihydrate hanyalah salah satu bentuk kimia dari amoxicillin yang memungkinkan obat tersebut lebih efektif digunakan dalam berbagai sediaan seperti kapsul, tablet, maupun sirup.
2. Perbedaan dari Segi Kandungan dan Sediaan Obat
Amoxicillin dapat diproduksi dalam beberapa bentuk termasuk kapsul, tablet, sirup kering, hingga injeksi. Agar amoxicillin stabil dan tidak mudah rusak sebelum digunakan, produsen biasanya menggunakan bentuk trihydrate. Hal ini membuat amoxicillin trihydrate lebih umum ditemukan dalam sediaan obat yang dijual di pasaran.
Sebagai contoh, sirup antibiotik untuk anak-anak biasanya dibuat dalam bentuk amoxicillin trihydrate. Setelah ditambahkan air sesuai petunjuk, obat menjadi larutan siap minum yang mudah dikonsumsi. Pada kapsul atau tablet, bentuk trihydrate juga membantu menjaga dosis tetap konsisten dan tidak mudah terurai.
Dengan demikian, perbedaan berikutnya terletak pada “wadah” yang digunakan. Amoxicillin adalah nama zat aktifnya, sedangkan amoxicillin trihydrate adalah bentuk garam yang memungkinkan zat tersebut diformulasikan secara lebih stabil.
Jadi, apabila Anda mendapatkan resep amoxicillin, bisa jadi di kemasan tertulis amoxicillin trihydrate karena itulah bentuk yang paling banyak digunakan.
3. Perbedaan dari Segi Penamaan dalam Dunia Medis
Dalam praktik medis, istilah “amoxicillin” lebih sering dipakai oleh dokter saat meresepkan obat karena nama ini lebih mudah dipahami oleh pasien. Namun, di tingkat farmasi atau apotek, label pada kemasan sering menuliskan nama lengkap bahan aktifnya, misalnya amoxicillin trihydrate 500 mg.
Hal ini sering menimbulkan pertanyaan bagi pasien, apakah obat yang diberikan berbeda dari resep dokter. Padahal, pada dasarnya keduanya sama, di mana amoxicillin tetaplah zat aktif utama, sementara trihydrate hanyalah bentuk kimia penyusunnya.
Beberapa orang mengibaratkan perbedaan penamaan ini seperti menyebut gula pasir dan sukrosa. Nama amoxicillin sehari-hari lebih dikenal masyarakat, sementara nama kimia amoxicillin trihydrate lebih spesifik digunakan di kalangan profesional. Jika hal ini dipahami, pasien dapat lebih yakin bahwa tidak ada perbedaan efektivitas antara keduanya.
Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping Amoxicillin
Setelah memahami perbedaan antara amoxicillin dan amoxicillin trihydrate, Anda juga perlu mengetahui apa saja manfaat, dosis, aturan pakai, dan potensi efek samping dari amoxicillin yang patut diwaspadai. Tujuannya adalah agar konsumsi obat tetap bisa dilakukan dengan aman.
-
Manfaat Amoxicillin
Amoxicillin digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Beberapa kondisi yang umum ditangani dengan obat ini antara lain yaitu infeksi saluran pernapasan (seperti bronkitis dan pneumonia), infeksi telinga tengah (otitis media), infeksi saluran kemih, infeksi kulit, hingga infeksi gigi dan gusi.
Sebagai antibiotik spektrum luas, amoxicillin mampu melawan berbagai jenis bakteri gram positif maupun gram negatif. Inilah yang membuatnya menjadi salah satu antibiotik pilihan pertama dalam banyak kasus infeksi ringan hingga sedang.
Namun, penting diingat bahwa amoxicillin tidak efektif melawan infeksi virus, seperti flu atau pilek. Penggunaan yang tidak tepat justru dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik, yaitu kondisi ketika bakteri menjadi kebal terhadap obat.
-
Dosis dan Aturan Pakai Amoxicillin
Dosis amoxicillin bervariasi tergantung pada usia, berat badan, serta jenis infeksi yang ditangani.
Pada orang dewasa, dosis umum berkisar antara 250 mg hingga 500 mg setiap 8 jam, atau 500 mg hingga 875 mg setiap 12 jam. Pada anak-anak, dosis biasanya dihitung berdasarkan berat badan, misalnya 20–40 mg per kilogram per hari yang dibagi dalam beberapa dosis.
Aturan pakai amoxicillin sebaiknya selalu mengikuti anjuran dokter. Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan, namun penting untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari agar kadar obat dalam darah tetap stabil.
Satu hal yang sering diabaikan adalah perlunya menghabiskan seluruh dosis yang diresepkan, meskipun gejala sudah membaik. Menghentikan obat terlalu cepat bisa membuat infeksi kambuh dan meningkatkan risiko resistensi bakteri.
-
Efek Samping Amoxicillin yang Perlu Diwaspadai
Seperti obat pada umumnya, amoxicillin juga memiliki potensi efek samping. Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah gangguan pencernaan seperti mual, diare, atau sakit perut. Kondisi ini biasanya ringan dan dapat hilang dengan sendirinya.
Selain itu, sebagian orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap amoxicillin, terutama mereka yang alergi terhadap penisilin. Gejalanya bisa berupa ruam kulit, gatal, bengkak pada wajah, hingga kesulitan bernapas. Jika gejala ini muncul, penggunaan obat harus segera dihentikan dan dilakukan pemeriksaan medis.
Efek samping lain yang jarang terjadi namun serius termasuk kerusakan hati, perubahan jumlah sel darah, atau reaksi kulit parah. Meskipun jarang terjadi, pasien tetap perlu waspada dan segera melaporkan gejala yang tidak biasa kepada tenaga medis.
Itulah beberapa informasi terkait perbedaan amoxicillin dengan amoxicillin trihydrate yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari VIVA Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Referensi:
- Cleveland Clinic (n.d). Amoxicillin Capsules or Tablets. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/20668-amoxicillin-capsules-or-tablets.
- Drugs (2024). Amoxicillin. https://www.drugs.com/amoxicillin.html.
- Mayo Clinic (2025). Amoxicillin (oral route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/amoxicillin-oral-route/description/drg-20075356.
- WebMD (2024). Amoxicillin (Amoxil and others) – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1531-3295/amoxicillin-oral/amoxicillin-oral/details.

