Skip links
hpv adalah

Apa Itu HPV? Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

HPV AdalahHPV adalah singkatan dari human papillomavirus, yaitu kelompok virus yang sangat umum dan bisa menyerang berbagai bagian tubuh, terutama kulit dan area kelamin. Sebagian besar jenis HPV tidak menimbulkan masalah serius dan dapat hilang sendiri. Namun, beberapa jenis tertentu dapat menyebabkan kutil kelamin hingga kanker serviks dan jenis kanker lainnya.

Apa Itu HPV?

HPV adalah infeksi virus yang menyerang jaringan kulit dan membran mukosa tubuh. Lebih dari 100 jenis HPV telah diidentifikasi, dan sekitar 30 di antaranya dapat menginfeksi area genital, seperti penis, vagina, serviks, vulva, dan anus.

HPV merupakan infeksi menular seksual yang paling umum di dunia. HPV menyebar terutama melalui kontak kulit-ke-kulit, termasuk hubungan seksual. Karena sangat mudah menular, hampir semua orang yang aktif secara seksual dan belum divaksin diperkirakan akan terinfeksi HPV setidaknya sekali seumur hidup. Meski begitu, sebagian besar tidak menyadarinya karena sering kali tidak menimbulkan gejala.

Gejala Infeksi HPV

Sebagian besar infeksi HPV tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa jenis virus HPV bisa menyebabkan hal-hal berikut ini.

1. Kutil kelamin

Kutil kelamin muncul dengan bentuk benjolan kecil atau datar seperti kembang kol. Pada wanita muncul di vulva, vagina, leher rahim, atau sekitar anus. Sedangkan pada pria muncul di penis, skrotum, atau sekitar anus. Bisa gatal atau nyeri ringan, meski seringnya tidak terasa sakit.

2. Kutil biasa

Kutil biasa tumbuh di tangan atau jari, dengan tekstur kasar, berwarna putih, merah muda, atau coklat. Bisa terasa sakit atau berdarah saat tergores.

3. Kutil plantar

Kulit plantar tumbuh di telapak kaki, terutama di tumit atau bola kaki. Bertekstur kasar dan bisa menyebabkan rasa nyeri saat berjalan.

4. Kutil datar

Kutil datar berupa lesi kecil yang datar dan halus. Umumnya muncul di wajah anak-anak, area janggut pada pria, atau kaki wanita. Lebih sering terjadi pada remaja dan anak-anak.

5. Kanker serviks

Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. Kanker serviks tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Kanker ini Bisa dicegah dengan vaksinasi dan skrining rutin. Wanita usia 21-29 tahun disarankan melakukan skrining kanker serviks (Pap smear) setiap 3 tahun sekali.

Penyebab Infeksi HPV

HPV adalah infeksi yang terjadi ketika virus masuk ke tubuh melalui luka atau permukaan kulit yang rusak. Penularan paling umum terjadi lewat hal-hal berikut ini.

1. Berhubungan seks tanpa pengaman

Penularannya paling sering terjadi melalui kontak kulit-ke-kulit, terutama saat berhubungan seksual tanpa pengaman. Semakin banyak pasangan seksual yang dimiliki, semakin tinggi pula risiko tertular infeksi HPV. Selain itu, seseorang juga dapat terinfeksi jika pasangannya memiliki riwayat hubungan seksual dengan banyak orang sebelumnya.

2. Ditularkan oleh ibu saat hamil

Penularan HPV juga dapat terjadi dari ibu ke bayi saat proses persalinan, terutama jika sang ibu memiliki kutil kelamin. Meski kasus ini jarang terjadi, HPV dapat menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan bayi, seperti tumbuhnya kutil di pita suara.

3. Sistem imun lemah

Risiko infeksi HPV akan meningkat pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien yang menjalani pengobatan imunosupresan pasca transplantasi organ.

4. Kulit terluka

Luka terbuka atau kulit yang rusak juga membuat virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh.

5. Kontak langsung dengan orang yang tertular

Kontak langsung dengan orang yang memiliki kutil, atau menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi, seperti lantai kamar mandi umum atau kolam renang, juga bisa menjadi sumber penularan.

Cara Mencegah Infeksi HPV

HPV adalah infeksi yang sangat umum dan bisa dicegah dengan beberapa langkah penting. Pencegahan menjadi kunci utama untuk menghindari komplikasi serius seperti kutil kelamin atau kanker serviks. Berikut beberapa cara efektif untuk mencegah infeksi HPV.

1. Vaksinasi

Vaksin HPV merupakan langkah paling efektif untuk mencegah infeksi dari jenis virus yang paling berisiko menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. Vaksin ini bekerja optimal jika diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual, biasanya sekitar usia 11 atau 12 tahun.

Meski demikian, orang dewasa tetap bisa mendapatkan manfaat dari vaksinasi, terutama jika belum terpapar semua jenis virus HPV. Konsultasikan dengan dokter mengenai jadwal vaksin yang sesuai untuk Anda atau anak Anda.

2. Gunakan kondom saat berhubungan seks

Meski kondom tidak sepenuhnya melindungi dari HPV karena tidak menutupi seluruh area kulit di sekitar alat kelamin, penggunaan kondom tetap dapat menurunkan risiko penularan. Kondom juga membantu mencegah infeksi menular seksual lainnya yang dapat memperburuk kondisi kesehatan reproduksi.

3. Rutin check-up

Pemeriksaan seperti Pap smear sangat penting untuk mendeteksi dini perubahan sel pada leher rahim akibat infeksi HPV. Pemeriksaan ini sebaiknya dimulai sejak usia 21 tahun dan dilakukan secara berkala sesuai anjuran dokter. Dengan deteksi dini, perkembangan menjadi kanker serviks bisa dicegah.

4. Lindungi diri di tempat umum

HPV adalah virus yang bisa menular melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Untuk mencegah jenis HPV yang menyebabkan kutil di kaki (kutil plantar), gunakan alas kaki di area publik seperti kolam renang atau kamar mandi umum. Hindari juga kebiasaan menggigit kuku atau memegang kutil agar virus tidak menyebar ke bagian tubuh lain.

Cara Mengatasi Infeksi HPV

Meski belum ada pengobatan yang bisa menghilangkan virus HPV sepenuhnya dari tubuh, berbagai metode tersedia untuk mengatasi gejala dan mencegah komplikasi. HPV adalah infeksi yang umumnya dapat hilang sendiri oleh sistem kekebalan tubuh, tapi jika menimbulkan kutil atau perubahan sel abnormal, beberapa tindakan medis berikut bisa dilakukan.

  • Cryosurgery: Membekukan kutil atau sel abnormal dengan nitrogen cair.
  • LEEP (Loop Electrosurgical Excision Procedure): Mengangkat jaringan abnormal di leher rahim menggunakan kawat berarus listrik.
  • Elektrokauter: Membakar jaringan kutil dengan arus listrik untuk menghancurkannya.
  • Terapi laser: Menggunakan sinar intens untuk menghancurkan sel atau kutil yang terinfeksi.
  • Biopsi kerucut dingin: Mengangkat bagian jaringan serviks berbentuk kerucut yang mengandung sel abnormal.
  • Krim resep dokter: Mengoleskan krim khusus seperti imiquimod atau podofilox langsung ke kutil.
  • Asam trikloroasetat: Mengaplikasikan cairan kimia yang membakar jaringan kutil.

HPV adalah virus yang sangat umum, tetapi dampaknya bisa beragam, dari kutil ringan hingga kanker serius. Karena seringkali tidak menimbulkan gejala, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.

Vaksinasi HPV, pemeriksaan rutin, dan perilaku seksual yang aman adalah langkah penting untuk melindungi diri dari risiko yang ditimbulkan virus ini. Pencegahan lebih baik daripada mengobati, apalagi untuk infeksi yang bisa berdampak jangka panjang seperti HPV. Pastikan kesehatan Anda dan keluarga terjaga dengan memanfaatkan fitur Beli Obat dari VIVA Apotek untuk mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan!

Referensi:

  • NHS (2022). Human papillomavirus (HPV). https://www.nhs.uk/conditions/human-papilloma-virus-hpv.
  • Mayo Clinic (2025). HPV infection. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/symptoms-causes/syc-20351596.
  • Cleveland Clinic (2024). HPV (Human Papillomavirus). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11901-hpv-human-papilloma-virus.
Explore
Drag