Skip links
Diet 2 Hari Turun 10 Kg Tanpa Olahraga, Apakah Aman?

Diet 2 Hari Turun 10 Kg Tanpa Olahraga, Apakah Aman?

Menurunkan berat badan secara cepat memang terlihat menarik. Salah satu metode yang sempat ramai dibahas adalah Diet Tiongkok, di mana diet ini diklaim dapat menurunkan berat badan hingga 10 kilogram hanya dalam beberapa hari.

Serupa dengan metode tersebut, banyak juga orang yang mencari tips diet 2 hari turun 10 kilogram tanpa olahraga. Namun, apakah langkah ini aman untuk dilakukan dari segi kesehatan?

Sebelum memulai diet ekstrem seperti itu, Anda perlu mengetahui beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan, ditambah dengan tips diet yang sehat agar berat badan turun 10 kilogram tanpa potensi efek samping yang signifikan. 

Apakah Diet 2 Hari Turun 10 Kilogram Aman Dilakukan?

Pola diet ini sendiri termasuk dalam kategori rapid weight loss, di mana tujuannya adalah menurunkan berat badan sebanyak mungkin dalam waktu singkat. Beberapa metode yang umum dicoba yaitu:

  • Very low-calorie diet atau VLCD (diet kalori sangat rendah)
  • Pil atau suplemen diet
  • Starvation diet (diet kelaparan)

Namun, cara ekstrem untuk menurunkan berat badan seperti diet 2 hari turun 10 kilogram sangat berisiko terhadap kesehatan, terutama untuk orang yang tidak pernah menjalani program diet sebelumnya.

Berikut adalah beberapa risiko yang dapat dialami dari diet ekstrem untuk menurunkan berat badan:

Metabolisme tubuh melambat

Program diet ekstrem dapat memperlambat metabolisme sehingga tubuh membakar 23 persen lebih sedikit kalori per hari dari jumlah seharusnya. Ini disebabkan karena menurunnya massa otot serta kadar hormon seperti tiroid yang mengatur metabolisme tubuh.

Alih-alih mendapatkan manfaat, penurunan metabolisme justru membuat diet menjadi tidak efektif karena kalori yang terbakar oleh tubuh tidak optimal. Ini berlawanan dengan prinsip weight loss di mana kalori masuk harus lebih sedikit dari kalori keluar atau terbakar.

Ditambah lagi, efek terhadap metabolisme tubuh ini dapat bertahan dalam jangka panjang, bahkan setelah Anda menyelesaikan program diet ekstrem yang membuat langkah ini tidak disarankan.

Kehilangan banyak nutrisi tubuh

Diet ekstrem sebagian besar mengharuskan untuk mengurangi konsumsi makanan sebanyak mungkin. Perilaku tersebut berpotensi membuat nutrisi yang penting untuk menjaga fungsi tubuh seperti zat besi, asam folat, dan vitamin tidak dapat diperoleh.

Jika dibiarkan, tubuh dapat mengalami beberapa efek samping dari kekurangan nutrisi seperti:

  • Fungsi sistem imun tubuh menurun
  • Tulang menjadi rapuh
  • Tubuh merasakan lelah yang luar biasa
  • Rambut rontok dalam jumlah yang tidak wajar

Massa otot menurun

Meskipun diet ekstrem bisa jadi menurunkan jumlah lemak dalam tubuh, langkah tersebut juga dapat menurunkan massa otot.

Ini terbukti dalam penelitian yang dirilis oleh The Obesity Society, di mana kelompok orang yang menjalani diet ekstrem dalam 5 minggu mengalami penurunan massa otot yang signifikan. Sementara itu, kelompok lainnya yang menjalani diet normal selama 12 minggu mengalami penurunan berat badan yang sama tanpa kehilangan banyak massa otot.

Beberapa dampak negatif yang dapat muncul dari penurunan massa otot yang drastis yaitu:

  • Sulit melakukan aktivitas harian
  • Kemampuan mobilitas dan motorik terganggu
  • Meningkatkan risiko jatuh
  • Kekuatan tubuh dan kecepatan jalan menurun
  • Kesulitan bernapas dan menelan

Muncul batu empedu

Batu empedu atau gallstone adalah endapan cairan pencernaan pada kantung empedu. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi nutrisi yang tidak optimal akibat diet ekstrem.

Ini dipicu oleh cairan pencernaan yang terus diproduksi untuk memecah makanan berlemak, sementara tidak banyak makanan yang masuk ke tubuh. Akibatnya, cairan yang mengeras tersebut dapat memicu nyeri dan berbagai masalah pencernaan.

Tips Diet Sehat untuk Menurunkan Berat Badan

Meskipun diet 2 hari turun 10 kilogram dapat menurunkan berat badan, program diet ekstrem seperti itu tidak dianjurkan karena dapat memicu berbagai efek samping di atas.

Sebagai alternatif, Anda dapat melakukan diet sehat untuk menurunkan berat badan yang efektif untuk kesehatan jangka panjang. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:

Konsumsi makanan bergizi seimbang

Diet ekstrem biasanya menganjurkan untuk mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi karbohidrat yang diduga menyebabkan gemuk. Di sisi lain, karbohidrat justru merupakan bagian penting dari diet harian karena berperan sebagai sumber energi utama.

Daripada menghindari karbohidrat sama sekali, seimbangkan konsumsinya dengan nutrisi lainnya seperti protein, serat, dan vitamin. Salah satu panduan pembagian nutrisi yang dapat diikuti adalah Isi Piringku yang disusun oleh Kementerian Kesehatan.

Selain itu, Ini adalah beberapa makanan padat nutrisi ini juga bisa menjadi opsi untuk diet harian:

  • Kacang atau biji-bijian
  • Gandum utuh seperti nasi merah atau oatmeal
  • Ikan tawar atau laut
  • Sayur dan buah

Sebaliknya, ada jenis makanan yang sebaiknya dibatasi karena telah melalui pemrosesan tertentu sehingga kandungan nutrisinya tidak sebanyak produk alami, contohnya:

  • Daging merah yang berlemak atau daging olahan
  • Makanan dengan minyak atau gula tambahan
  • Camilan hasil pemrosesan tingkat tinggi

Atur porsi makanan yang tepat

Tidak hanya memastikan semua jenis nutrisi dikonsumsi, jumlah porsinya pun harus sesuai dengan kebutuhan harian. Sebagai contoh, ini adalah rekomendasi porsi pria dewasa menurut British Nutrition Foundation yang dibagi berdasarkan jenis nutrisinya:

  • Karbohidrat: Minimal 333 gram atau setara dengan 2–3 piring nasi.
  • Lemak: Maksimal 97 gram untuk lemak biasa dan 31 gram untuk lemak jenuh.
  • Protein: Sekitar 55 gram atau setara dengan dua porsi daging.
  • Serat: Sekitar 30 gram atau setara dengan 5 porsi sayuran (bisa dikombinasikan dengan buah-buahan atau bentuk turunannya seperti jus).
  • Gula: Maksimal 33 gram per hari.

Buat jadwal olahraga rutin

Agar efektif menurunkan berat badan, diet harus disertai dengan aktivitas fisik seperti olahraga. Ini bertujuan untuk menjaga kalori yang terbakar lebih besar dibandingkan kalori yang masuk dalam satu hari.

Tidak perlu khawatir karena Anda tidak diwajibkan untuk berolahraga setiap hari. Untuk pemula, olahraga sebanyak 2–3 kali seminggu selama 30 menit sudah cukup untuk membakar kalori. Olahraga yang dapat dipilih meliputi kardio, latihan beban, hingga olahraga permainan seperti basket atau sepakbola.

Jadwal olahraga tersebut diselingi dengan aktivitas ringan yang membuat tubuh tetap bergerak, contohnya:

  • Berjalan kaki atau naik tangga
  • Bersepeda saat berangkat ke kantor
  • Peregangan setiap beberapa jam sekali di jam kerja agar badan tidak kaku

Tanpa olahraga, program diet yang dijalani menjadi tidak sehat karena tubuh tidak kehilangan kalori serta fungsi tubuh menjadi tidak optimal. Walaupun jadwal padat, tetap sempatkan untuk berolahraga bahkan ketika tidak sedang menjalani diet menurunkan berat badan.

Tidur cukup dan belajar kelola stres

Durasi tidur dan kadar stres yang tinggi memengaruhi nafsu makan dan metabolisme tubuh. Apabila tidak dikelola secara tepat, program menurunkan berat badan pun menjadi tidak efektif.

Jika pola tidur yang dijalani sedang kurang baik, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya:

  • Hindari konsumsi makanan berat sebelum tidur karena dapat membuat tubuh terjaga lebih lama
  • Batasi kopi atau konsumsi kafein lainnya di siang hari, terutama setelah jam 2 siang
  • Tidur dalam kondisi lampu remang atau gelap untuk meningkatkan kualitas tidur
  • Ikuti jadwal tidur yang sama setiap harinya dan sebisa mungkin hindari begadang

Tidak hanya memperbaiki fungsi tubuh, pola tidur yang tepat juga membantu mengelola stres. Kombinasi keduanya dapat membuat perjalanan menurunkan berat badan Anda menjadi lebih baik.

Itulah beberapa informasi terkait diet 2 hari turun 10 kilogram tanpa olahraga yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Explore
Drag