Ovarium Adalah Tempat Terjadinya – Ovarium adalah tempat terjadinya ovulasi atau pelepasan sel telur, sekaligus menjadi penghasil hormon utama yang mengatur siklus menstruasi dan kesuburan. Tanpa ovarium yang sehat, proses kehamilan tidak bisa terjadi secara alami. Viva Apotek akan mengulas lebih lanjut tentang fungsi ovarium dan mengapa organ ini begitu vital bagi kesehatan reproduksi wanita.
Apa Itu Ovarium?Â
Ovarium adalah dua kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di sisi kiri dan kanan rahim. Setiap wanita memiliki dua ovarium yang berfungsi menyimpan sel telur (ovum) dan memproduksi hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron.
Sejak lahir, seorang perempuan sudah memiliki semua sel telur yang akan ia gunakan sepanjang hidupnya. Saat mencapai usia pubertas, ovarium akan mulai melepaskan satu sel telur setiap siklus menstruasi melalui proses yang disebut ovulasi.
Fungsi Ovarium
Inilah fungsi penting ovarium dalam sistem reproduksi.
1. Tempat Terjadinya Ovulasi
Ovarium adalah tempat terjadinya ovulasi, yaitu proses pelepasan sel telur matang. Umumnya terjadi sekitar hari ke-14 dalam siklus menstruasi. Sel telur ini kemudian masuk ke tuba falopi dan siap dibuahi oleh sperma. Bila pembuahan tidak terjadi, sel telur akan diserap kembali oleh tubuh dan menstruasi pun dimulai. Karena ovarium adalah tempat terjadinya pelepasan sel telur, sebagian wanita bisa merasakan gejala ovulasi seperti berikut ini.
- Kram ringan di satu sisi perut.
- Peningkatan lendir serviks.
- Peningkatan gairah seksual.
Namun, tidak semua wanita merasakan gejala-gejala tersebut.
2. Menyimpan dan Mematangkan Sel Telur
Setiap ovarium mengandung ribuan folikel yang masing-masing menyimpan sel telur belum matang. Selama paruh pertama siklus haid, hormon FSH (follicle-stimulating hormone) menstimulasi pertumbuhan folikel. Folikel yang paling matang akan melepaskan sel telurnya saat ovulasi.
3. Memproduksi Hormon
Selanjutnya, ovarium adalah tempat terjadinya produksi hormon reproduksi wanita, yakni sebagai berikut.
- Estrogen: Diproduksi pada paruh pertama siklus, berfungsi mempersiapkan tubuh untuk ovulasi.
- Progesteron: Dihasilkan setelah ovulasi, berfungsi menebalkan lapisan rahim agar siap menerima sel telur yang telah dibuahi.
Peran hormon ini juga memengaruhi pertumbuhan payudara, suasana hati, hingga kesehatan tulang.
Gangguan Kesehatan pada Ovarium
Ovarium adalah tempat terjadinya ovulasi dan produksi hormon, jadi setiap masalah pada organ ini dapat berdampak pada kesuburan dan keseimbangan hormonal. Berikut beberapa gangguan umum yang bisa memengaruhi fungsi ovarium.
1. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan atau zat semi padat yang terbentuk di dalam atau di permukaan ovarium. Sebagian besar kista ovarium bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala. Banyak wanita tidak menyadari keberadaan kista ini hingga ditemukan saat pemeriksaan rutin seperti USG panggul. Namun, dalam beberapa kasus, kista dapat tumbuh besar, pecah, atau menyebabkan nyeri dan gangguan haid.
2. PCOS
Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan hormonal yang menyebabkan ovarium memproduksi androgen (hormon pria) dalam jumlah berlebihan. Ini mengganggu ovulasi secara normal. Akibatnya, siklus haid menjadi tidak teratur, dan sel telur tidak dilepaskan secara rutin. Ciri khas PCOS antara lain sebagai berikut.
- Haid tidak teratur atau tidak datang sama sekali.
- Pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme).
- Jerawat dan kulit berminyak.
- Infertilitas atau kesulitan hamil.
3. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang mirip lapisan rahim tumbuh di luar rahim, termasuk di ovarium. Kondisi bisa menyebabkan peradangan, nyeri saat haid, serta pembentukan kista endometriotik (endometrioma). Ovarium adalah tempat terjadinya ovulasi, sehingga keberadaan jaringan endometriosis dapat mengganggu proses ini dan menghambat kesuburan.
4. Radang Panggul
Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi serius pada organ reproduksi wanita, termasuk ovarium. Infeksi ini sering berasal dari bakteri penyebab penyakit menular seksual seperti klamidia atau gonore. Gejala radang panggul meliputi berikut ini.
- Nyeri di perut bagian bawah.
- Keputihan tidak normal.
- Demam dan lemas.
Jika tidak diobati, infeksi bisa menyebabkan jaringan parut di ovarium dan saluran tuba, meningkatkan risiko infertilitas.
5. Kanker Ovarium
Kanker ovarium sulit terdeteksi pada tahap awal karena gejalanya samar. Ketika gejala muncul, kanker sering sudah menyebar. Tanda-tanda kanker ovarium di antaranya sebagai berikut.
- Perut kembung atau nyeri panggul.
- Perubahan pola buang air besar atau kecil.
- Perubahan nafsu makan.
- Perdarahan abnormal.
Faktor risiko kanker ovarium antara lain usia lanjut, riwayat keluarga, mutasi genetik (BRCA1/2), dan tidak pernah hamil.
6. Insufisiensi Ovarium Primer
Insufisiensi ovarium primer atau primary ovarian insufficiency (POI) adalah kondisi langka di mana ovarium berhenti berfungsi sebelum usia 40 tahun. Hal ini menyebabkan haid tidak teratur dan kesulitan hamil. Gejala POI mirip menopause dini, seperti berikut ini.
- Hot flashes.
- Penurunan libido.
- Mood swing.
- Peningkatan risiko osteoporosis.
Gejala Gangguan Ovarium
Mengingat ovarium adalah tempat terjadinya berbagai proses penting dalam tubuh wanita, gangguan sekecil apa pun bisa berdampak besar jika tidak ditangani. Gejala bisa berbeda-beda tergantung jenis gangguan ovarium yang dialami, tapi berikut ini adalah tanda-tanda umum yang perlu diwaspadai.
- Nyeri panggul atau perut bagian bawah.
- Perut terasa kembung atau penuh.
- Tekanan atau nyeri di perut.
- Mual atau diare.
- Perdarahan vagina yang tidak normal.
- Keputihan yang tidak biasa.
- Nyeri haid hebat (dismenore).
- Siklus haid tidak teratur.
- Anovulasi (ovarium tidak melepaskan sel telur pada pertengahan siklus).
Cara Menjaga Kesehatan Ovarium
Menjaga kesehatan ovarium sangat penting, terutama bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan atau ingin menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
- Jaga berat badan ideal. Berat badan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa mengganggu ovulasi dan menyebabkan siklus haid tidak teratur.
- Hindari merokok karena merokok dapat mempercepat penuaan ovarium dan mengurangi cadangan sel telur.
- Minum alkohol secara berlebihan bisa mengganggu ovulasi. Saat sedang merencanakan kehamilan atau sudah hamil, sebaiknya hindari alkohol sepenuhnya.
- Kurangi konsumsi kafein. Minum kopi dalam jumlah sedang (maksimal 200 mg kafein per hari) masih dianggap aman, tapi sebaiknya tetap dibatasi jika sedang program hamil.
- Olahraga berlebihan bisa menurunkan kadar hormon progesteron dan mengganggu ovulasi. Jika kamu ingin hamil, batasi olahraga intens seperti lari cepat atau bersepeda kurang dari 5 jam per minggu.
- Minimalisir paparan toksin atau zat kimia berbahaya seperti pestisida dan pelarut dry cleaning. Zat-zat ini bisa merusak sistem reproduksi.
Ovarium adalah tempat terjadinya proses penting dalam sistem reproduksi wanita, mulai dari penyimpanan, pematangan, hingga pelepasan sel telur. Selain itu, ovarium juga berperan besar dalam produksi hormon yang mengatur menstruasi dan mempersiapkan tubuh untuk kehamilan.
Menjaga kesehatan ovarium adalah langkah penting untuk menjaga kesuburan dan keseimbangan hormon tubuh secara keseluruhan. Jika Anda mengalami gangguan siklus menstruasi atau ingin merencanakan kehamilan, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan fungsi ovarium tetap optimal. Yuk, terus jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan memanfaatkan fitur Beli Obat dari VIVA Apotek untuk mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan!
Referensi:
- Cleveland Clinic (2022). Ovaries. https://my.clevelandclinic.org/health/body/22999-ovaries.
- Cleveland Clinic (2024). Ovarian Cysts. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9133-ovarian-cysts.
- Cleveland Clinic (2023). Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8316-polycystic-ovary-syndrome-pcos.
- Cleveland Clinic (2022). Ovarian Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4447-ovarian-cancer.
- Cleveland Clinic (2022). Primary Ovarian Insufficiency. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17963-primary-ovarian-insufficiency.
- Cleveland Clinic (2023). Pelvic Inflammatory Disease. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9129-pelvic-inflammatory-disease-pid.
- Cleveland Clinic (2024). Endometriosis. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10857-endometriosis.
- Mayo Clinic (2024). Female fertility: Why lifestyle choices count. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887.