Kesalahan Umum Saat Merawat Luka – Luka, baik itu goresan kecil maupun sayatan ringan, membutuhkan perawatan yang tepat agar cepat sembuh dan terhindar dari infeksi. Namun, masih banyak orang yang tanpa sadar melakukan kesalahan umum saat merawat luka.
Alih-alih mempercepat penyembuhan, kesalahan ini justru bisa memperparah kondisi luka, memperlambat proses pemulihan, dan meningkatkan risiko infeksi. Artikel ini akan membahas berbagai kesalahan umum saat merawat luka beserta cara yang benar untuk menghindarinya.
Kesalahan Umum Saat Merawat Luka
Ini dia daftar kesalahan yang masih sering dilakukan di perawatan luka.
1. Tidak Langsung Menangani Luka
Salah satu kesalahan umum saat merawat luka adalah menunda penanganan. Luka terbuka yang dibiarkan tanpa perawatan cepat dapat terkontaminasi oleh bakteri, sehingga risiko infeksi meningkat. Bahkan luka kecil sekalipun bisa berkembang menjadi masalah serius jika tidak segera dibersihkan dan dirawat.
2. Tidak Membersihkan Luka dengan Benar
Membersihkan luka secara menyeluruh adalah langkah awal yang sangat penting. Sayangnya, banyak orang hanya membilas luka dengan air seadanya tanpa memastikan kotoran dan debu benar-benar hilang. Cara yang benar:
- Cuci tangan terlebih dahulu atau gunakan sarung tangan sekali pakai.
- Bilas luka dengan air bersih atau larutan saline.
- Bersihkan area sekitar luka dengan sabun lembut atau antiseptik, hindari mengaplikasikan antiseptik langsung ke dalam luka.
- Keringkan dengan kain bersih atau kasa steril.
Menggunakan Hansaplast Spray Antiseptik bisa menjadi pilihan praktis karena mudah digunakan, tidak perih, dan membantu menghilangkan bakteri penyebab infeksi.
Semprotkan Hansaplast Spray Antiseptik sekitar 10 cm pada area luka. Lakukan secara berulang bila dibutuhkan, lalu lap area sekitar luka dengan perlahan.
3. Tidak Menggunakan Plester yang Tepat
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah memilih plester atau perban yang tidak sesuai. Misalnya, menggunakan plester kecil pada luka yang luas atau jarang mengganti perban sehingga luka menjadi lembap dan sulit sembuh. Beberapa kesalahan yang harus dihindari:
- Jarang mengganti perban.
- Mengikat perban terlalu kencang.
- Membiarkan luka terlalu sering terkena air.
4. Mengabaikan Tanda Infeksi
Tanda infeksi seperti kemerahan, pembengkakan, keluarnya nanah, bau tidak sedap, atau nyeri yang meningkat tidak boleh diabaikan. Mengabaikannya termasuk kesalahan umum saat merawat luka yang dapat berujung pada komplikasi serius.
5. Mencoba Bahan Alami Tanpa Pengawasan Dokter
Banyak orang percaya bahwa bahan alami atau bahan rumahan selalu aman untuk digunakan pada luka, padahal tidak semuanya cocok. Misalnya, penggunaan hidrogen peroksida atau yodium dalam konsentrasi tinggi memang bisa membunuh kuman, tetapi jika dipakai berlebihan dapat merusak jaringan sehat di sekitar luka.
Beberapa orang juga mengoleskan bahan seperti bawang, kunyit, atau pasta gigi, yang sebenarnya tidak memiliki khasiat medis untuk penyembuhan luka dan justru berpotensi memicu iritasi atau infeksi. Inilah salah satu kesalahan umum saat merawat luka karena meski niatnya baik, penggunaan bahan yang tidak sesuai justru memperlambat proses pemulihan.
6. Menggaruk Luka
Saat luka mulai mengering, rasa gatal biasanya muncul sebagai tanda proses penyembuhan. Namun, menggaruk luka atau mengelupas koreng bisa membuka kembali area yang sudah tertutup, sehingga proses penyembuhan terulang dari awal.
Tangan yang kotor saat menggaruk juga dapat memindahkan bakteri ke luka, kemudian meningkatkan risiko infeksi. Kebiasaan ini adalah kesalahan umum saat merawat luka yang sering terjadi karena rasa tidak nyaman sulit ditahan. Solusinya, lindungi luka dengan plester atau perban yang tepat untuk mencegah sentuhan langsung, dan gunakan pelembap kulit di sekitar luka jika kulit terasa kering atau gatal.
7. Tidak Memeriksakan Luka Serius ke Dokter
Mungkin Anda menganggap semua luka bisa sembuh sendiri di rumah, padahal ada kondisi tertentu yang memerlukan perawatan medis segera. Luka yang dalam, pendarahan yang tidak berhenti setelah ditekan selama 5 menit, atau luka yang disertai tanda infeksi seperti nanah, bengkak, dan nyeri hebat harus segera diperiksa oleh dokter.
Mengabaikan hal tersebut termasuk kesalahan umum saat merawat luka yang bisa menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi menyebar atau kerusakan jaringan lebih luas. Pemeriksaan oleh tenaga medis memungkinkan pemberian perawatan yang tepat, seperti jahitan, antibiotik, atau tindakan khusus untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
Tanda Luka Semakin Parah
Kesalahan dalam merawat luka dapat membuat kondisinya memburuk. Perhatikan tanda-tanda berikut yang menjadi sinyal peringatan bahwa luka Anda semakin parah dan membutuhkan penanganan segera.
1. Nyeri dan Rasa Sakit yang Meningkat
Jika luka awalnya membaik namun tiba-tiba terasa lebih nyeri atau perih tanpa ada kemerahan atau bengkak baru, ini bisa menjadi tanda kondisi luka memburuk.
2. Kemerahan, Bengkak, atau Peradangan
Munculnya kemerahan di sekitar luka, baik di permukaan kulit, di bawah kulit, atau di area sendi menandakan adanya reaksi yang perlu diwaspadai.
3. Keluarnya Cairan atau Nanah dari Luka
Jika luka mulai mengeluarkan cairan, nanah, atau darah yang tidak biasa, hal ini bisa mengindikasikan infeksi. Kondisi ini juga dapat menunjukkan bahwa infeksi menyebar ke bagian tubuh lain, bahkan ke aliran darah (sepsis).
4. Muncul Area Kemerahan Baru di Sekitar Luka
Kemerahan yang meluas di sekitar luka menunjukkan proses yang tidak normal. Meski belum tentu infeksi, hal ini bisa berarti ada pembentukan pembuluh darah baru atau respons tubuh terhadap kerusakan jaringan.
5. Merasa Tidak Enak Badan
Jika Anda memiliki luka terbuka lalu mulai merasa demam, menggigil, atau lemas, segera cari pertolongan medis. Pada kasus yang lebih serius, tanda syok seperti tekanan darah rendah (hipotensi) atau detak jantung yang sangat cepat (takikardia) dapat terjadi.
Memahami dan menghindari kesalahan umum saat merawat luka sangat penting untuk memastikan proses penyembuhan berjalan cepat dan aman. Selalu bersihkan luka dengan benar, gunakan plester yang tepat, perhatikan tanda-tanda infeksi, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bila diperlukan.
Dengan perawatan yang tepat, risiko infeksi dapat diminimalkan dan luka dapat sembuh dengan optimal. Anda bisa melengkapi kebutuhan P3K dan menemukan berbagai pilihan obat penyembuhan luka di VIVA Apotek! Cek juga artikel Hansaplast atau produk kesehatan lainnya dari VIVA Apotek.
Belanja Kebutuhan Obat & Vitamin Sekarang Makin Mudah Lewat WhatsApp!
✨ Dapatkan DISKON Rp30.000 🛍️ Minimal belanja Rp75.000 🚚 BEBAS ONGKIR hingga Rp10.000 💬 Gratis Konsultasi Apoteker!
📲 Klik link dibawah ini ⬇️
https://bit.ly/BelanjaVIVAApotek atau scan QR code di gambar untuk mulai belanja sekarang!
Kuota terbatas ya, buruan manfaatkan promonya! VIVA Apotek – Pasti Sehat Pasti Hemat.
Referensi:
- NHS. (2019). Cuts and grazes. NHS. https://www.nhs.uk/conditions/cuts-and-grazes.
- StrideCare. (2025). 7 Common Wound Care Mistakes and How To Avoid Them. Stridecare.com. https://www.stridecare.com/blog/wound-care-mistakes-to-avoid.
- The American Academy of CPR and First Aid. (2022, December 6). 7 Wound Care Mistakes That Could Worsen Your Pain. Online CPR Certification Blog | World News in Medicine. https://www.onlinecprcertification.net/blog/7-wound-care-mistakes-that-could-worsen-your-pain.