Pertolongan Pertama Luka Siku dan Lutut – Siku dan lutut menjadi bagian tubuh yang cukup sering mengalami cedera ringan pada sebagian orang, terutama karena bagian keduanya yang menonjol dan sering bersentuhan langsung dengan permukaan keras ketika seseorang terjatuh.
Luka di area ini biasanya berupa lecet, goresan, memar, atau bahkan perdarahan kecil. Walaupun tergolong luka ringan, luka di siku dan lutut bisa terasa sangat mengganggu dan cukup memicu nyeri karena bagian tersebut sering digunakan untuk bergerak.
Pertolongan pertama menjadi langkah penting dalam menangani luka di area ini. Jika dilakukan dengan benar, langkah ini bisa membantu mencegah infeksi, mempercepat proses penyembuhan, serta meminimalkan risiko timbulnya bekas luka. Sebaliknya, jika ditangani secara asal-asalan, luka kecil bisa berubah menjadi masalah yang lebih serius.
Pertolongan Pertama pada Luka Siku dan Lutut
Berikut adalah beberapa langkah pertolongan pertama pada luka siku dan lutut yang tepat sehingga bisa pulih secara optimal.
1. Bersihkan Luka dengan Benar
Langkah pertama ketika siku atau lutut terluka adalah membersihkannya dengan benar. Area ini biasanya langsung bersentuhan dengan tanah, aspal, atau permukaan kotor lainnya sehingga rawan terkontaminasi kuman dan bakteri. Membersihkan luka juga membantu mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisinya.
Gunakan air mengalir untuk membilas luka secara lembut. Hindari menggunakan sabun langsung pada bagian luka terbuka karena bisa menimbulkan rasa perih dan iritasi. Setelah itu, gunakan kain atau tisu steril untuk mengeringkan area sekitar luka dengan cara ditepuk perlahan.
Jika terdapat kotoran kecil yang masih menempel seperti kerikil atau pasir, gunakan pinset yang sudah disterilkan dengan alkohol untuk mengangkatnya. Dengan cara ini, luka akan lebih bersih dan siap untuk ditangani lebih lanjut.
2. Hentikan Pendarahan
Perdarahan kecil kerap terjadi pada luka di siku dan lutut. Untuk menghentikannya, gunakan kain bersih atau kasa steril dan tekan perlahan pada luka selama beberapa menit. Tekanan lembut ini akan membantu darah berhenti mengalir sehingga menghentikan pendarahan.
Jika pendarahan cukup banyak, pastikan untuk tetap memberi tekanan hingga darah mulai berhenti. Jangan terburu-buru membuka kain penutup untuk mengecek kondisi luka karena hal ini justru bisa membuat darah kembali mengalir.
Dalam kasus luka yang lebih parah dengan perdarahan tidak berhenti, segera cari bantuan medis. Namun, untuk luka ringan di siku dan lutut, biasanya pendarahan bisa dihentikan dengan langkah sederhana ini.
3. Oleskan Antiseptik
Setelah luka dibersihkan dan perdarahan berhenti, langkah berikutnya adalah mengoleskan antiseptik. Antiseptik membantu mencegah infeksi dengan membunuh kuman yang mungkin masih tersisa di area luka.
Pilih antiseptik yang lembut di kulit, misalnya iodin povidon atau cairan antiseptik berbahan alami yang tidak terlalu perih. Hindari penggunaan cairan keras seperti alkohol atau hidrogen peroksida langsung pada luka terbuka karena dapat merusak jaringan kulit dan memperlambat proses penyembuhan.
Mengoleskan antiseptik secara rutin setiap kali mengganti perban atau setelah terkena air juga sangat penting dalam proses penyembuhan luka kecil. Dengan melakukan langkah ini, luka tetap terjaga kebersihannya hingga benar-benar pulih.
4. Tutup Luka dengan Perban atau Plester
Menutup luka menjadi langkah penting berikutnya untuk melindungi area yang terluka dari kotoran, debu, dan gesekan. Siku dan lutut termasuk area yang sering bergerak sehingga luka di bagian ini mudah terbuka kembali jika tidak ditutup.
Gunakan plester luka berukuran besar atau kasa steril yang ditempelkan dengan perban elastis. Pastikan perban tidak terlalu ketat agar sirkulasi darah tidak terganggu. Luka yang terlindungi dengan baik akan lebih cepat sembuh dan tidak terlalu sakit saat bergerak.
Selain itu, ganti perban secara rutin setidaknya sekali sehari atau lebih sering jika perban menjadi basah dan kotor. Perlu diingat bahwa kebersihan perban sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan luka.
5. Jaga Luka Tetap Lembap
Banyak orang beranggapan bahwa membiarkan luka terbuka agar cepat kering adalah cara terbaik. Padahal, luka yang tetap lembap (moist wound) justru lebih cepat sembuh dan meninggalkan bekas yang minimal.
Gunakan salep khusus luka yang mengandung pelembap ringan atau gel berbahan dasar alami seperti lidah buaya (aloe vera). Kandungan ini membantu menjaga kelembapan luka sekaligus memberikan nutrisi untuk regenerasi kulit.
Terjaganya kelembapan luka akan membuat jaringan baru cenderung tumbuh lebih baik sehingga risiko terbentuknya jaringan parut berlebih dapat diminimalisasi.
6. Istirahatkan Area yang Terluka
Seperti yang telah sedikit dijelaskan sebelumnya, siku dan lutut adalah bagian tubuh yang sering digunakan untuk bergerak. Hal ini membuat luka di area tersebut cenderung sulit sembuh jika terus dipaksa beraktivitas. Memberikan waktu istirahat sangat disarankan agar luka bisa pulih lebih cepat.
Cobalah untuk mengurangi aktivitas berat yang melibatkan banyak gerakan pada sendi siku atau lutut. Jika memang harus bergerak, lakukan dengan perlahan dan hati-hati agar luka tidak terbuka kembali.
Memberikan waktu istirahat tidak hanya membantu luka cepat kering, tetapi juga mengurangi rasa sakit yang timbul saat bergerak. Demi mendukung proses penyembuhan luka pada siku dan lutut, pemilihan alat pendukung seperti kain elastis tentunya perlu dilakukan dengan cermat. Salah satu produk yang disarankan dan efektif untuk mengatasi luka adalah Hansaplast Kain Elastis.
Kain elastis ini dapat digunakan untuk semua jenis luka ringan yang memiliki keunggulan dalam melindungi luka dari bakteri serta mencegah infeksi pada luka. Karena sifat kain yang lentur, kulit Anda dapat mengikuti pergerakan secara nyaman dan juga bisa bernapas secara leluasa.
Selama digunakan dengan tepat, Hansaplast Kain Elastis memiliki bantalan luka yang tidak lengket sehingga plester dapat mudah dilepaskan tanpa memicu rasa nyeri yang berarti.
Setelah membersihkan luka dari kotoran, Anda juga dapat mengombinasikannya dengan produk lain seperti Hansaplast Spray Antiseptik demi mencegah infeksi. Jangan lupa untuk melindungi luka dari air dengan menggunakan plester Hansaplast.
Gunakan kain elastis ini sesuai kebutuhan dan hindari pemakaian yang terlalu banyak karena dapat membuat siku tidak leluasa bergerak.
Itulah beberapa informasi terkait pertolongan pertama luka siku dan lutut yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari VIVA Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya! Cek juga artikel Hansaplast atau produk kesehatan lainnya dari VIVA Apotek.
Belanja Kebutuhan Obat & Vitamin Sekarang Makin Mudah Lewat WhatsApp!
✨ Dapatkan DISKON Rp30.000 🛍️ Minimal belanja Rp75.000 🚚 BEBAS ONGKIR hingga Rp10.000 💬 Gratis Konsultasi Apoteker!
📲 Klik link dibawah ini ⬇️
https://bit.ly/BelanjaVIVAApotek atau scan QR code di gambar untuk mulai belanja sekarang!
Kuota terbatas ya, buruan manfaatkan promonya! VIVA Apotek – Pasti Sehat Pasti Hemat.
Referensi:
- American Red Cross (n.d). Wounds. https://www.redcross.org/take-a-class/resources/learn-first-aid/wounds?srsltid=AfmBOorI4jMGCeP28w6alxOsdPku4_arOptgTyyb5eJGxRNlA6X4ukNV.
- Mayo Clinic (2024). uts and scrapes: First aid. https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711.
- NHS (2025). Cuts and grazes. https://www.nhs.uk/conditions/cuts-and-grazes.
- St John Ambulance (n.d). How to put on elbow and knee bandages. https://www.sja.org.uk/first-aid-advice/elbow-and-knee-bandage.