Skip links
Tidur yang Baik Berapa Jam? Ini Menurut Pendapat Ahli

Tidur yang Baik Berapa Jam? Ini Menurut Pendapat Ahli

Setiap orang memiliki durasi tidur yang berbeda-beda, entah itu karena faktor kesibukan atau kebiasaan tidur yang berubah-ubah. Tapi apakah itu wajar? Sebenarnya, tidur yang baik memerlukan durasi berapa jam?

Faktanya, ada durasi tidur yang disarankan oleh ahli yang dibagi menjadi kategori tertentu. Apabila tidak dipenuhi, ada dampak negatif terhadap kesehatan tubuh yang harus diwaspadai, terutama efeknya dalam jangka panjang.

Durasi Tidur Ideal yang Disarankan

Kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda. Dengan mengetahui berapa durasi tidur yang disarankan, siklus tidur Anda akan tetap terjaga sehingga dapat menjaga fungsi tubuh dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Menurut American Academy of Sleep Medicine, durasi tidur yang disarankan bisa dibagi berdasarkan umur setiap orang, mulai dari bayi sampai orang dewasa. Berikut adalah rincian lengkapnya:

  • Bayi usia 4–12 bulan (infant): Tidur 12–16 jam per hari, termasuk tidur siang
  • Anak-anak usia 1–2 tahun (toddler): Tidur 11–14 jam per hari, termasuk tidur siang
  • Anak-anak usia 3–5 tahun (preschool): Tidur 10–13 jam per hari, termasuk tidur siang
  • Anak-anak usia 6–12 tahun (school-age): Tidur 9–12 jam per hari
  • Remaja usia 13–18 tahun (teen): Tidur 8–10 jam per hari
  • Orang dewasa usia di atas 18 tahun (adult): Tidur 7–8 jam per hari

Durasi tidur bayi berusia di bawah 3 bulan tidak ditentukan karena angkanya yang sangat bervariasi, mulai dari 11 hingga 19 jam per hari. Berbeda dengan usia di atasnya, umumnya bayi di bawah 3 bulan akan tertidur secara natural karena tidak mudah terdistraksi seperti usia lainnya.

Faktor yang Memengaruhi Durasi Tidur Ideal

Lalu, kenapa setiap orang memiliki kebutuhan durasi tidur yang berbeda? Berikut adalah beberapa faktor yang menentukan hal tersebut:

  • Kualitas tidur: Semakin buruk kualitas tidur seseorang, seperti sering terbangun di malam hari, kebutuhan tidur akan meningkat untuk menggantikan kualitas tidur yang tidak baik.
  • Usia: Cara kerja tubuh berbeda-beda tergantung usia seseorang. Misalnya, orang lanjut usia cenderung butuh waktu lebih lama untuk tidur dan durasi tidur yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan orang dewasa.
  • Kurang tidur: Fenomena ini bisa terjadi karena berbagai faktor seperti tuntutan pekerjaan. Meskipun mungkin tidak terjadi setiap hari, durasi tidur yang dibutuhkan bisa jadi meningkat untuk mengganti kekurangan jam tidur di hari sebelumnya.
  • Kehamilan: Ibu hamil cenderung lebih rentan mengalami sulit tidur karena berbagai faktor, mulai dari perubahan hormon sampai rahim yang semakin membesar sehingga menambah beban pada bagian tubuh lainnya.

Kenapa Anak-Anak Perlu Tidur Siang?

Seperti tercantum di atas, anak-anak berusia di bawah 5 tahun sangat dianjurkan untuk melakukan tidur siang sebagai bagian dari durasi tidur ideal. Beberapa manfaat dari tidur siang untuk bayi dan anak-anak antara lain yaitu:

  • Perkembangan otak dan tubuh: Tubuh akan mengeluarkan hormon pertumbuhan yang bermanfaat baik untuk membuat anak tumbuh tinggi dan menjaga perkembangan otak. Tidur siang juga berguna dalam meningkatkan kemampuan mengingat pada toddler atau anak berusia 3–5 tahun.
  • Perilaku dan suasana hati: Dengan melakukan tidur siang, risiko anak rewel karena terlalu lelah bermain dapat menurun secara drastis. 
  • Efek terhadap tidur malam: Berbeda dengan orang dewasa yang tidak disarankan untuk tidur siang terlalu lama, anak-anak bisa melakukannya lebih lama. Ini disebabkan karena tubuh yang terlalu lelah akibat tidak tidur siang dapat membuat anak-anak lebih sulit tidur di malam hari.

Untuk membangun kebiasaan tidur siang pada anak, ini adalah beberapa tips yang bisa dicoba:

  • Latih anak untuk tidur siang di waktu yang sama setiap harinya. Ini berguna agar siklus tidurnya tetap terjaga dan tidak tidur terlalu larut di malam hari.
  • Buat anak agar aktif bergerak di pagi hari, entah dengan bersepeda atau melakukan permainan lainnya. Dampaknya, mereka akan merasa lelah dan siap untuk tidur siang. Tidak hanya menjaga kuantitas tidur, hal ini juga baik untuk mendukung tumbuh kembang anak yang aktif.
  • Atur kamar anak agar terasa nyaman. Meskipun di siang hari, usahakan agar pencahayaan dibuat redup atau bahkan gelap total demi kualitas tidur yang lebih baik. Jangan lupa perhatikan kondisi kasur dan bantal yang bersih untuk menambah kenyamanan tidur.

Dampak Durasi Tidur yang Tidak Cukup

Meskipun kualitas tidur dirasa cukup baik, misalnya dengan jarang terbangun di malam hari, kuantitas atau durasi tidur tidak kalah penting. Jika diabaikan, durasi tidur yang tidak sesuai anjuran bisa berdampak bagi kesehatan, contohnya:

Sistem Imun Melemah

Tidur yang cukup bisa membantu sistem imun memproduksi senyawa yang berguna, seperti sitokin dan antibodi, untuk menghalau benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Jenis sitokin tertentu bahkan bisa membantu aktivitas tidur seseorang.

Ketika durasi tidur menurun, akibatnya adalah tubuh tidak mampu memproduksi zat tersebut sebagaimana mestinya sehingga rentan terkena penyakit. Tidak hanya itu, waktu penyembuhan juga menjadi lebih lama akibat sistem imun yang menurun.

Saraf dan Mental Terganggu

Durasi tidur yang memadai penting dalam menjaga fungsi sistem saraf tubuh. Semakin pendek tidur seseorang, kemampuan otak dalam memproses dan mengingat suatu informasi akan terganggu sehingga berdampak terhadap kemampuan kognitif orang tersebut.

Selain itu, kurang tidur juga membuat suasana hati lebih sensitif karena kepala yang terasa berat dan pusing. Anda mungkin akan mengalami gejala yang mirip dengan itu, seperti sulit berkonsentrasi dan tubuh tidak seimbang sehingga mudah jatuh.

Di kasus yang ekstrem, kurang tidur dalam jangka panjang bisa membuat seseorang mengalami halusinasi, paranoid, sampai keinginan untuk mengakhiri hidup (suicidal thoughts). Segera hubungi dokter atau psikolog apabila mengalaminya untuk mencegah efek samping semakin memburuk.

Risiko Penyakit Kardiovaskular Meningkat

Penyakit jantung atau kardiovaskular lebih mungkin terjadi ketika seseorang mengabaikan durasi tidurnya. Ini disebabkan karena fungsi pembuluh darah dan jantung yang menurun ketika tidak memiliki waktu tidur yang memadai.

Ini dibuktikan dari penelitian yang dirilis pada European Journal of Preventive Cardiology, di mana gangguan tidur seperti insomnia dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung. Di samping itu, komponen lain seperti tingkat peradangan dan gula darah juga dapat terpengaruhi akibat kebiasaan ini.

Untuk mengatasi sulit tidur di malam hari, salah satu alternatif yang bisa dicoba adalah mengonsumsi suplemen seperti Insoven. Terbuat dari ekstrak tanaman Luobuma, suplemen ini dapat membuat tubuh lebih rileks sebelum tidur sehingga mengatasi gejala insomnia dan merasa lebih segar di pagi hari.

Itulah beberapa informasi terkait tidur yang baik berapa jam yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Explore
Drag