Skip links

Bactrim

Bactrim

Bactrim adalah obat antibiotik untuk mengobati infeksi pada telinga, paru-paru, dan kandung kemih. Bactrim mengandung kombinasi Sulfamethoxazole dan Trimethoprim.

Bactrim
Merek dagang Bactrim antara lain: Bactrim, Bactrim Forte.
Bactrim
Apa itu Bactrim?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antibiotik kombinasi
Manfaat: Mengobati infeksi pada paru-paru, kandung kemih, dan telinga.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak usia di atas 12 tahun
Ibu Hamil: Kombinasi Sulfamethoxazole dan Trimethoprim diketahui termasuk dalam kategori D untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, studi menunjukkan adanya risiko buruk pada janin bila obat digunakan oleh ibu hamil. Konsultasikan lebih dahulu dengan dokter sebelum Anda menggunakan obat.
Ibu Menyusui: Kandungan obat dapat terserap ke ASI dan masuk ke tubuh bayi. Namun, efek sampingnya pada bayi tidak diketahui secara pasti. Agar aman, tanyakan keamanan obat kepada dokter sebelum Anda menggunakannya.
Anak-anak: Obat hanya dapat digunakan oleh anak usia di atas 12 tahun. Penggunaan obat harus diawasi orang dewasa dan dokter.
Bentuk obat: Tablet
Peringatan Sebelum Menggunakan Bactrim
Sebelum menggunakan Bactrim, perhatikan beberapa hal berikut ini:
Informasikan ke dokter jika Anda memiliki alergi pada antibiotik Sulfamethoxazole dan Trimethoprim. Tanyakan dengan dokter/apoteker mengenai kandungan obat apa pun yang diresepkan.
Informasikan ke dokter jika Anda berencana hamil, sedang hamil, atau menyusui. Jika ragu hamil atau tidak, pastikan kehamilan Anda sebelum menggunakan obat lewat tes kehamilan.
Beri tahu dokter dan apoteker tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, atau produk herbal yang sedang atau akan Anda konsumsi.
Informasikan dokter jika Anda sedang sakit atau pernah memiliki alergi parah, asma, masalah tiroid, kelainan darah, malnutrisi, hiperkalemia (kadar kalium tinggi dalam darah), masalah ginjal, penyakit liver, atau sedang menggunakan obat epilepsi.
Anda tidak boleh menggunakan obat jika memiliki alergi terhadap kelompok obat Sulfonamide. Termasuk juga jika Anda memiliki kondisi trombositopenia (jumlah trombosit yang rendah), anemia megaloblastik, kerusakan liver parah, kerusakan ginjal parah, dan porfiria (penyakit yang menyebabkan kulit dan sistem saraf pusat abnormal).
Dosis dan Aturan Pakai Bactrim
Dosis umum Bactrim berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tablet
Tujuan: Mengobati bronkitis kronis dan infeksi saluran kronis akut tanpa komplikasi
Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 1 tablet, dua kali sehari. Dosis maksimal 1 tablet, 3 kali sehari.
Durasi penggunaan obat dapat disesuaikan dengan arahan dokter maupun apoteker.
Manfaat Bactrim
Bactrim mengandung kombinasi Sulfamethoxazole dan Trimethoprim. Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada telinga, paru-paru, dan kandung kemih.
Beberapa masalah kesehatan yang biasanya diresepkan obat ini, meliputi:
Bronkitis: Peradangan pada bronkus (saluran yang menghubungkan antara trakea dan paru-paru) akibat infeksi bakteri. Gejala yang umum terjadi adalah demam menggigil, sesak napas, batuk, dan lemas.
Infeksi saluran kemih: Infeksi pada sistem kemih, seperti ureter, ginjal, kandung kemih, dan uretra. Orang yang terinfeksi biasanya mengeluhkan nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil menurun, nyeri panggul, demam, dan urine berdarah.
Pneumonia: Peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejalanya beragam, seperti batuk berdahak atau batuk kering, demam menggigil, nyeri dada, sakit kepala, dan nyeri otot.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan Bactrim untuk mengobati infeksi telinga, diare, dan infeksi usus.
Cara kerja dari kombinasi Sulfamethoxazole dan Trimethoprim yakni menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengganggu proses pembentukan asam dihidrofolat.
Asam dihidrofolat adalah zat yang diperlukan oleh bakteri untuk tumbuh dan berkembang. Bila tidak ada zat ini, pertumbuhan bakteri bisa terganggu.
Cara Menggunakan Bactrim dengan Benar
Agar manfaatnya optimal, ikuti cara penggunaan Bactrim yang benar seperti berikut.
Ikuti penggunaan obat berdasarkan aturan pakai yang tertera di kemasan atau sesuai dengan arahan dokter/apoteker.
Jangan menggandakan dosis atau mengurangi dosis yang sudah ditetapkan.
Minum obat setelah makan untuk menghindari masalah pencernaan.
Telan obat dalam kondisi utuh dan minum segelas air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkan obat.
Minum obat di waktu yang sama setiap harinya supaya tidak melewatkan dosis. Jika dosis terlewat, segera Anda minum obat setelah Anda mengingatnya.
Obat harus diminum setiap harinya dan dihabiskan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik, yakni kondisi ketika bakteri dalam tubuh kebal terhadap antibiotik tertentu.
Simpan obat di tempat yang kering dan sejuk. Jauhkan dari jangkauan anak atau hewan peliharaan dan paparan sinar matahari langsung.
Obat Bactrim yang belum dibuka dari kemasan primernya bisa Anda gunakan hingga tanggal kedaluwarsa yang berlaku. Akan tetapi, obat yang sudah dibuka dari kemasan primernya, hanya dapat digunakan dalam jangka waktu 6 bulan.
Jika Anda mengalami diare ringan selama penggunaan obat, istrirahat di rumah. Bila diare cukup parah, perbanyak minum air putih. Segera ke dokter jika diare menyebabkan BAB berdarah disertai kram perut parah.
Interaksi Bactrim dengan Obat Lain
Bactrim yang mengandung antibiotik dapat berinteraksi dengan obat lain. Interaksi obat dapat menimbulkan penurunan efektivitas obat atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Berikut daftar obat yang dapat berinteraksi dengan Bactrim.
Obat diabetes, seperti Glibenclamide, Glipizide, dan Repaglinide
Obat HIV, misalnya Zidovudine dan Lamivudine
Obat epilepsi, contohnya Phenytoin
Obat mencegah pembekuan darah, seperti Warfarin
Antibiotik, misalnya Rifampicin
Obat kanker, contohnya Methotrexate
Obat imunosupresan, seperti Cyclosporine
Obat malaria, misalnya Pyrimethamine
Obat penyakit jantung, contohnya Digoxin
Daftar obat di atas mungkin tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi. Oleh sebab itu, beri tahu dokter mengenai obat-obatan lain yang sedang Anda gunakan sebelum menggunakan Bactrim.
Efek Samping dan Bahaya Bactrim
Bactrim umumnya aman digunakan. Akan tetapi, kemungkinan efek samping dapat terjadi pada beberapa orang. Berikut efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan Bactrim.
Mengantuk
Muntah
Nafsu makan menurun
Diare
Sakit perut
Sakit kepala
Kram perut
BAB berdarah
Beberapa gejala di atas mungkin dapat membaik seiring waktu. Akan tetapi, ada pula yang bertambah parah atau tidak kunjung membaik. Jika mengalami hal tersebut, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda bisa saja mengalami reaksi alergi sehingga perlu menghentikan pengobatan dan meminta pertolongan medis segera. Berikut beberapa tanda yang harus diwaspadai:
Ruam kulit
Gatal-gatal
Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
Sesak napas
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
MIMS. 2024. Trimethoprim Sulfamethoxazole https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sulfamethoxazole%20+%20trimethoprim?mtype=generic
National Library of Medicine. 2024. Trimethoprim Sulfamethoxazole. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513232/
Drugs. 2024. Bactrim. https://www.drugs.com/bactrim.html

Leave a comment

Explore
Drag