Skip links

Benzodiazepine

Benzodiazepine

Benzodiazepine adalah golongan obat untuk mengatasi gangguan kecemasan, gangguan panik, insomnia, kejang, dan mengelola gejala putus alkohol.

Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Benzodiazepine
Benzodiazepine merupakan obat keras yang hanya boleh diminum berdasarkan resep dokter. Berikut penjelasan mengenai beberapa jenis benzodiazepine, merek dagang, serta dosisnya.
1. Alprazolam
Alprazolam merupakan obat penenang untuk mengatasi gangguan kecemasan, gangguan panik, serta kecemasan yang disebabkan oleh depresi.
Merek dagang alprazolam antara lain: Atarax, Zolastin, Zolysan, Alganax, Apazol, Actazolam, Feprax, Frixitas, Grazolam, Opizolam, Xanax, Zypraz
Dosis alprazolam:
Gangguan kecemasan
Dewasa: 0,25-0,5 mg, 3 kali sehari. Dokter mungkin meningkatkan dosis bila diperlukan. Namun, dosis biasanya tidak akan lebih dari 4 mg per hari. Jangka waktu pengobatan 8-12 minggu.
Lansia: 0,25 mg, 2-3 kali sehari. Dosis akan ditingkatkan bertahap sesuai kondisi Anda.
Gangguan panik, tablet lepas lambat
Dewasa: 0,5-1 mg, diminum setiap pagi 1 kali sehari. Dokter akan meningkatkan dosis berdasarkan kondisi Anda. Dosis tidak akan melebihi 10 mg per hari.
Lansia: 0,5 mg, diminum setiap pagi 1 kali sehari. Dosis akan ditingkatkan bertahap sesuai kondisi Anda.
Gangguan panik, tablet dan tablet cepat larut
Dewasa: 0,5 mg, 3 kali sehari. Dokter akan meningkatkan dosis berdasarkan kondisi Anda. Dosis tidak akan melebihi 10 mg per hari.
Lansia: 0,25 mg, 2-3 kali sehari. Dosis akan ditingkatkan bertahap sesuai kondisi Anda.
2. Chlordiazepoxide
Chlordiazepoxide digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan mengelola gejala putus alkohol (alcohol withdrawal).
Merek dagang chlordiazepoxide antara lain: Librium
Dosis chlordiazepoxide:
Gangguan kecemasan
Dewasa: 5-25 mg, 3-4 kali sehari
Lansia: 5 mg, 2-4 kali sehari
Anak 6 tahun ke atas: 5 mg sebagai dosis awal, 2-4 kali sehari
Gejala putus alkohol
Dewasa: 50-100 mg sebagai dosis awal. Dosis dapat ditingkatkan sampai rasa gelisah telah terkontrol. Dosis maksimal 300 mg per hari.
3. Diazepam
Diazepam merupakan obat untuk mengatasi gangguan kecemasan, gejala putus alkohol, kejang, dan spasme otot.
Merek dagang diazepam antara lain: Valium, Ducene
Dosis diazepam:
Gangguan kecemasan dan kejang
Dewasa: 2-10 mg, 2-4 kali sehari
Lansia: 2-2,5 mg sebagai dosis awal, 1-2 kali sehari
Anak 6 bulan ke atas: 1-2,5 mg sebagai dosis awal, 3-4 kali sehari
Gejala putus alkohol
Dewasa: 10 mg, 3-4 kali sehari untuk 24 jam pertama, lalu tingkatkan dosis menjadi 5 mg 3-4 kali sehari
Lansia: 2-2,5 mg sebagai dosis awal, 1-2 kali sehari
Spasme otot
Dewasa: 2-10 mg, 3-4 kali sehari
Lansia: 2-2,5 mg sebagai dosis awal, 1-2 kali sehari
Anak 6 bulan ke atas: 1-2,5 mg sebagai dosis awal, 3-4 kali sehari
4. Lorazepam
Lorazepam digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan insomnia yang disebabkan oleh kecemasan atau stres.
Merek dagang lorazepam antara lain: Ativan, Loreev XR
Dosis lorazepam:
Gangguan kecemasan
Dewasa dan anak di atas 12 tahun: Dosis awal 2-3 mg dalam dosis terbagi per hari
Lansia: Dosis awal 1-2 mg dalam dosis terbagi per hari
Insomnia karena stres atau stres
Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 2-4 mg diminum sebagai dosis tunggal sebelum tidur
5. Quazepam
Quazepam digunakan untuk mengobati insomnia. Obat ini hanya diperuntukkan untuk penggunaan jangka pendek (7-10 hari).
Merek dagang quazepam antara lain: Doral
Dosis quazepam:
Insomnia
Dewasa dan lansia: Dosis awal 7,5 mg (setengah tablet) sebelum tidur

Apa Itu Benzodiazepine?
Apa itu benzodiazepine?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat penenang (sedatif)
Manfaat: Mengatasi gangguan kecemasan, gangguan panik, insomnia, kejang, spasme otot, dan gejala putus alkohol.
Digunakan oleh:
Ibu Hamil: Benzodiazepines tidak boleh digunakan oleh ibu hamil karena dapat membahayakan janin. Namun, penggunaan benzodiazepine diperbolehkan hanya jika tidak ada alternatif obat lain atau saat manfaat melebihi risikonya. Konsultasikan dengan dokter sebelum memakai benzodiazepine selama kehamilan.
Ibu Menyusui: Ibu menyusui tidak direkomendasikan menggunakan benzodiazepin kecuali atas arahan dokter. Benzodiazepin dapat terakumulasi dalam ASI dan di tubuh bayi yang disusui. Beberapa jenis benzodiazepin mungkin dapat digunakan oleh wanita yang sedang menyusui, tapi hanya atas anjuran dokter.
Anak-anak: Beberapa jenis benzodiazepine boleh digunakan oleh anak-anak. Namun, penggunaan serta dosisnya harus berdasarkan pengawasan dokter.
Bentuk obat: Tablet, kapsul, injeksi, intravena (IV)
Peringatan Sebelum Menggunakan Benzodiazepine
Sebelum menggunakan benzodiazepine, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Informasikan pada dokter bila Anda alergi terhadap benzodiazepine atau obat-obatan lainnya.
Benzodiazepin tidak direkomendasikan digunakan lebih dari 2 minggu. Mengonsumsi benzodiazepine dengan dosis lebih banyak atau dalam jangka waktu lebih dalam dari yang sudah ditentukan dokter dapat menyebabkan kecanduan dan overdosis yang membahayakan nyawa.
Jangan menghentikan penggunaan benzodiazepine tanpa sepengetahuan dokter. Saat berhenti menggunakan benzodiazepine secara tiba-tiba, umumnya Anda akan mengalami withdrawal symptoms.
Untuk jenis kejang akut, berkepanjangan, atau epilepsi, benzodiazepin intravena (IV) atau rektal dapat menjadi pengobatan yang lebih tepat dibanding oral.
Benzodiazepin harus digunakan dengan sangat hati-hati bagi orang lanjut usia karena risiko sedasi berlebihan, kebingungan, terjatuh, dan patah tulang.
Benzodiazepin tidak memengaruhi kewaspadaan Anda, tetapi memperlambat sinyal saraf dan refleks Anda. Hindari mengemudi atau melakukan kegiatan apa pun yang membutuhkan refleks dan koordinasi tinggi.
Untuk mencegah interaksi obat, informasikan pada dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain seperti obat resep dokter, obat bebas, suplemen, multivitamin, atau produk herbal.
Benzodiazepin tidak direkomendasikan bagi ibu hamil dan menyusui. Beri tahu dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
Manfaat Benzodiazepine
Benzodiazepine merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, panik, kejang, gejala putus alkohol, dan insomnia. Benzodiazepine bekerja dengan cara memblokir aktivitas berlebihan di saraf otak dan memperlambat sistem saraf, sehingga Anda akan merasa lebih rileks.
Cara Menggunakan Benzodiazepine dengan Benar
Benzodiazepine hanya boleh digunakan berdasarkan anjuran dokter. Ikuti petunjuk dan instruksi pada resep obat secara cermat.
Benzodiazepine dapat menyebabkan kecanduan dan overdosis. Gunakan benzodiazepine sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jangan konsumsi dengan dosis lebih banyak, lebih sedikit, atau meminumnya lebih sering dari yang telah ditentukan.
Bila Anda merasakan kebutuhan untuk menambah dosis benzodiazepine meningkat, segera beri tahu dokter.
Jangan pernah memberikan benzodiazepine pada orang lain, terutama bila mereka memiliki riwayat kecanduan obat atau alkohol.
Simpan obat ini di suhu ruangan. Jauhkan dari sinar matahari langsung, tempat yang panas, seperti mobil yang terparkir, dan tempat yang lembap. Jangan menyimpan obat ini di freezer. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Benzodiazepin dengan Obat Lain
Menggunakan benzodiazepines bersamaan dengan opioid (seperti oxycodone atau hydrocodone) atau alkohol dapat menyebabkan sedasi, depresi pernapasan, koma, dan kematian.
Beberapa obat dapat menyebabkan depresi sistem saraf bila digunakan bersamaan dengan benzodiazepine, di antaranya phenothiazine, barbiturate, MAO inhibitor, antidepresan, dan obat-obatan terlarang seperti heroin.
Hindari mengonsumsi suplemen herbal dari tanaman kava dan St. John’s Wort, serta buah dan jus grapefruit bersamaan dengan benzodiazepin.
Efek Samping dan Bahaya Benzodiazepine
Terdapat efek samping umum yang bisa Anda alami saat mengonsumsi benzodiazepine. Beri tahu dokter bila efek samping ini tidak membaik dan mengganggu Anda:
Mengantuk
Kebingungan
Pusing
Depresi
Kecemasan yang bertambah
Koordinasi berkurang, sehingga dapat meningkatkan risiko terjatuh atau kecelakaan
Benzodiazepine juga dapat menyebabkan efek samping serius. Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala di bawah ini:
Perubahan perilaku
Gangguan ingatan, termasuk demensia
Delirium atau linglung parah, terutama pada lansia
Risiko kecanduan, terutama bila digunakan dalam jangka waktu lama
Menghentikan benzodiazepines tanpa sepengetahuan dokter dapat menimbulkan withdrawal symptom, seperti:
Kecemasan, panik, gelisah, tremor
Pusing, sakit kepala, kelelahan, susah bernapas
Gangguan tidur
Berkeringat
Kram dan nyeri otot, kejang
Halusinasi
Gangguan pencernaan
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat harian yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
Medical News Today (2024). The benefits and risks of benzodiazepines. https://www.medicalnewstoday.com/articles/262809
Drugs (2024). Benzodiazepines: Overview and Use. https://www.drugs.com/article/benzodiazepines.html
Cleveland Clinic (2023). Benzodiazepines (Benzos). https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24570-benzodiazepines-benzos
Mayo Clinic (2024). Alprazolam (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/alprazolam-oral-route/side-effects/drg-20061040?p=1
Mayo Clinic (2024). Chlordiazepoxide Hydrochloride (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/chlordiazepoxide-hydrochloride-oral-route/proper-use/drg-20072246
Mayo Clinic (2024). Diazepam (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/diazepam-oral-route/proper-use/drg-20072333
Mayo Clinic (2024). Lorazepam (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/lorazepam-oral-route/proper-use/drg-20072296
Mayo Clinic (2024). Quazepam (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/quazepam-oral-route/proper-use/drg-20072320

Leave a comment

Explore
Drag