Betamol adalah obat untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan hingga sedang. Kandungan utama Betamol adalah Paracetamol.
Betamol
Merek dagang Betamol antara lain: Betamol.
Betamol
Apa itu Betamol?
Golongan: Obat bebas
Kategori: Analgesik, Antipiretik
Manfaat: Menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan hingga sedang.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak
Ibu Hamil: Saat ini, obat yang mengandung Paracetamol masuk dalam kategori NA atau tidak dikategorikan. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan obat. Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar ketimbang risikonya.
Ibu Menyusui: Paracetamol dalam Betamol dapat terserap ke ASI dalam jumlah kecil dalam waktu 1-2 jam. Konsultasikan ke dokter mengenai keamanan obat mengingat kandungan obat dapat masuk ke tubuh bayi. Jika diperbolehkan, tanyakan dokter kapan waktu terbaik untuk minum obat selama menyusui.
Anak-anak: Obat dapat diberikan pada anak di atas 6 tahun di bawah pengawasan orang dewasa atau dokter.
Bentuk obat: Kaplet
Peringatan Sebelum Menggunakan Betamol
Sebelum menggunakan Betamol, perhatikan beberapa hal berikut ini:
Informasikan ke dokter jika Anda memiliki alergi pada Betamol atau Paracetamol. Tanyakan dengan dokter/apoteker mengenai kandungan obat apa pun yang diresepkan.
Informasikan ke dokter jika Anda berencana hamil, sedang hamil, atau menyusui.
Hindari mengonsumsi lebih dari satu produk yang mengandung Paracetamol dalam satu waktu. Baca label semua obat resep dan nonresep yang Anda konsumsi untuk mengetahui apakah obat tersebut mengandung kandungan yang sama atau tidak.
Jangan mengonsumsi obat lebih banyak atau lebih sering dari yang tertera, meskipun Anda masih demam atau nyeri.
Hubungi dokter jika Anda masih merasakan nyeri atau demam setelah minum obat sesuai petunjuk.
Beri tahu dokter dan apoteker tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, atau produk herbal yang sedang atau akan Anda konsumsi.
Informasikan dokter jika Anda sedang sakit atau pernah memiliki masalah hati, masalah ginjal, dan penyalahgunaan obat-obatan.
Beri tahu dokter jika Anda sedang sakit atau pernah memiliki penyakit hati.
Jika Anda menderita fenilketonuria (kondisi bawaan yang mengharuskan pasien menerapkan diet khusus untuk mencegah kerusakan otak), perlu Anda ketahui bahwa beberapa obat yang mengandung paracetamol mungkin ditambahkan pemanis. Oleh karenanya, diskusikan dengan dokter mengenai keamanan penggunaan obat.
Jika Anda memberikan obat kepada anak Anda, baca label kemasan dengan saksama untuk memastikan bahwa produk tersebut tepat untuk usia anak. Jangan berikan obat untuk anak di bawah usia 6 tahun tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Dosis dan Aturan Pakai Betamol
Dosis umum Betamol berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Kaplet
Dewasa: Dosisnya 1-2 kaplet diminum sebanyak 3-4 kali sehari.
Anak-anak usia 6-12 tahun: Dosisnya 1/2 -1 kaplet diminum sebanyak 1-2 kali sehari.
Durasi penggunaan obat dapat disesuaikan dengan arahan dokter maupun apoteker.
Manfaat Betamol
Betamol mengandung Paracetamol yang termasuk golongan obat antipiretik dan analgesik. Tujuan penggunaan obat Betamol, yakni menurunkan demam. Pada beberapa kasus, digunakan juga untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang akibat sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri haid.
Cara kerja Paracetamol pada Betamol dalam menurunkan demam, yakni menghambat produksi prostaglandin (suatu zat peradangan dan pemicu demam, yang terutama bekerja di otak). Pembentukan prostaglandin yang terhambat juga bisa mengurangi rasa nyeri pada tubuh.
Cara Menggunakan Betamol dengan Benar
Agar manfaatnya optimal, ikuti cara penggunaan Betamol yang benar seperti berikut.
Ikuti penggunaan obat berdasarkan aturan pakai yang tertera di kemasan atau sesuai dengan arahan dokter/apoteker.
Jangan menggandakan dosis atau mengurangi dosis yang sudah ditetapkan.
Minum obat setelah makan untuk menghindari masalah pencernaan.
Telan obat dalam kondisi utuh dan minum segelas air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkan obat.
Minum obat di waktu yang sama setiap harinya supaya tidak melewatkan dosis. Jika dosis terlewat, segera Anda minum obat setelah Anda mengingatnya. Lupakan dosis yang tertinggal jika waktunya sudah mendekati waktu minum obat selanjutnya. Pada waktu tersebut, Anda tidak perlu menggandakan dosis obat.
Hentikan konsumsi Paracetamol dan hubungi dokter jika gejala Anda mengalami gejala baru yang tidak terduga, seperti kemerahan atau pembengkakan, nyeri berlangsung lebih dari 10 hari, atau demam bertambah parah atau berlangsung lebih dari 3 hari. Hentikan juga pemberian obat kepada anak dan hubungi dokter jika ia mengalami gejala baru, termasuk kemerahan atau pembengkakan, atau jika nyeri anak Anda berlangsung lebih dari 5 hari, atau jika demam bertambah parah atau berlangsung lebih dari 3 hari.
Jangan berikan obat saat anak yang mengalami sakit tenggorokan parah atau tidak kunjung sembuh, atau yang disertai demam, sakit kepala, ruam, mual, atau muntah. Segera hubungi dokter anak, karena gejala-gejala ini mungkin merupakan tanda-tanda kondisi yang lebih serius.
Simpan obat di tempat yang kering dan sejuk. Jauhkan dari jangkauan anak atau hewan peliharaan dan paparan sinar matahari langsung.
Obat Betamol yang belum dibuka dari kemasan primernya bisa Anda gunakan hingga tanggal kedaluwarsa yang berlaku. Akan tetapi, obat yang sudah dibuka dari kemasan primernya, hanya dapat digunakan dalam jangka waktu 6 bulan.
Interaksi Betamol dengan Obat Lain
Betamol yang mengandung Paracetamol dapat berinteraksi dengan obat lain. Interaksi obat dapat menimbulkan penurunan efektivitas obat atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Berikut daftar obat yang dapat berinteraksi dengan Betamol.
Obat untuk mencegah pembekuan darah, seperti Warfarin.
Obat untuk mengatasi muntah, misalnya Metoclopramide dan Domperidone.
Antibiotik, contohnya Chloramphenicol.
Obat untuk mengobati kejang (epilepsi).
Obat untuk mengobati asam urat, seperti Probenecid.
Obat penurun kolesterol, misalnya Cholestyramine.
Daftar obat di atas mungkin tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi. Oleh sebab itu, beri tahu dokter mengenai obat-obatan lain yang sedang Anda gunakan sebelum menggunakan Betamol.
Efek Samping dan Bahaya Betamol
Betamol umumnya aman digunakan. Akan tetapi, kemungkinan efek samping dapat terjadi pada beberapa orang. Berikut efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan Betamol.
Kulit merah, mengelupas atau melepuh
Ruam
Kulit gatal
Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, mata, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau tungkai bawah
Suara serak
Kesulitan bernafas atau menelan
Beberapa gejala di atas mungkin dapat membaik seiring waktu. Akan tetapi, ada pula yang bertambah parah atau tidak kunjung membaik. Jika mengalami hal tersebut, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS. 2024. Paracetamol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol?mtype=generi
Medline Plus. 2024. Acetaminophen. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681004.html
BPOM. 2024. Betamol. https://cekbpom.pom.go.id/