Bodrex adalah obat untuk mengatasi sakit kepala, sakit gigi, gejala flu dan batuk, serta menurunkan demam. Kandungan utama Bodrex adalah paracetamol dan kafein sedangkan varian lain ditambah dengan zat lain, salah satunya ibuprofen.
Bodrex
Merek dagang Bodrex antara lain: Bodrex, Bodrex Migra, Bodrex Demam, Bodrex Herbal Sakit Kepala, Bodrex Herbal Batuk, Bodrex Extra, Bodrex Flu dan Batuk PE, Bodrex Flu dan Batuk Berdahak PE, Bodrex Batuk, Bodrex Flu
Bodrex
Apa itu Bodrex?
Golongan: Obat bebas terbatas
Kategori: Obat analgesik dan antipiretik
Manfaat: Meringankan sakit kepala dan sakit gigi, meredakan gejala flu dan pilek, serta menurunkan demam.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak usia di atas 6 tahun
Ibu Hamil: Bodrex, Bodrex Flu dan Batuk PE, Bodrex Flu dan Batuk Berdahak PE, Bodrex Flu, dan Bodrex Batuk termasuk kategori C, yang artinya studi pada hewan menunjukkan adanya risiko pada janin namun belum tersedia studi pada ibu hamil.
Herbal Batuk dan Bodrex Herbal Sakit Kepala masuk ke dalam kategori N atau belum dikategorikan.
Bodrex Demam masuk dalam kategori B, yakni studi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin dan studi pada ibu hamil belum tersedia.
Terakhir, Bodrex Extra dan Bodrex Migra masuk ke dalam kategori C di kehamilan kurang dari 20 minggu dan kategori D di kehamilan di atas 20 minggu. Pada kategori D, ada bukti bahwa obat berisiko pada janin manusia. Keamanan penggunaan Bodrex untuk ibu hamil ini berbeda-beda. Agar aman, konsultasikan lebih dahulu dengan dokter sebelum Anda menggunakan obat.
Ibu Menyusui: Sebagian jenis Bodrex dapat terserap ke ASI dan sisanya belum diketahui secara pasti. Agar tidak masuk ke tubuh bayi dan menimbulkan efek samping, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat.
Anak-anak di atas 6 tahun: Jika diberikan pada anak, pastikan penggunaan obatnya dilakukan atau diawasi oleh orangtua maupun pengasuh untuk menghindari kesalahan dosis. Tidak semua varian Bodrex diperuntukkan bagi anak. Jadi, baca aturan pakai yang tertera di label kemasan atau tanyakan pada dokter/apoteker.
Bentuk obat: Tablet, kaplet, dan sirup.
Peringatan Sebelum Menggunakan Bodrex
Sebelum Anda menggunakan obat Bodrex, ikuti perhatikan beberapa hal berikut:
Beritahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap paracetamol, obat lain, atau bahan apa pun dalam produk tersebut. Tanyakan apoteker atau periksa label pada kemasan untuk mengetahui daftar kandungannya.
Informasikan dokter dan apoteker tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, atau produk herbal yang sedang atau akan Anda konsumsi. Dokter mungkin perlu mengubah dosis obat atau memantau Anda dengan saksama untuk mengetahui efek sampingnya.
Bicarakan dengan dokter jika Anda pernah mengalami ruam setelah mengonsumsi paracetamol.
Beritahu dokter jika Anda hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
Informasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit ginjal, masalah hati, atau penyalahgunaan obat terlarang.
Bicarakan dengan dokter jika Anda memiliki masalh kesehatan, seperti asma, polip hidung, gagal jantung, pembengkakan pada tubuh (edema), lupus.
Diskusikan dengan dokter terlebih dahulu jika obat akan diberikan pada orang usia di atas 75 tahun atau lebih.
Dosis dan Aturan Pakai Bodrex
Dosis umum Bodrex berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tablet Bodrex
Tujuan: Mengatasi sakit kepala, sakit gigi, dan demam
Dewasa dan anak di atas 12 tahun: Minum 1 tablet 3-4 kali sehari.
Anak-anak 6-12 tahun: ½ – 1 tablet 3-4 kali sehari.
Kaplet Bodrex Migra
Tujuan: Mengatasi migrain
Dewasa: Minum 1 kaplet, 3 kali sehari.
Kaplet Bodrex Extra
Tujuan: Mengatasi sakit kepala tegang
Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 1–2 kaplet, 3–4 kali sehari.
Anak usia 6–12 tahun: ½ –1 kaplet, 3–4 kali sehari.
Kaplet dan Sirup Bodrex Flu dan Batuk PE
Tujuan: Meredakan gejala flu, seperti pilek, bersin-bersin, demam, sakit kepala, dan batuk tidak berdahak
Dewasa: 1 kaplet, 3 kali sehari atau 15 ml, 3 kali sehari untuk sediaan kaplet. Sementara sediaan sirup dosisnya 15 ml, 3 kali sehari.
Kaplet Bodrex Migra
Tujuan: Mengatasi migrain
Dewasa: Minum 1 kaplet, 3 kali sehari.
Kaplet Bodrex Demam
Tujuan: Meringankan demam, termasuk setelah vaksinasi
Dewasa: Minum 1 kaplet, 3 kali sehari.
Kaplet dan Sirup Bodrex Flu dan Batuk Berdahak PE
Tujuan: Meringankan gejala flu, seperti pilek, sakit kepala, bersin-bersin, disertai batuk berdahak
Dewasa: Minum 1 kaplet, 3 kali sehari untuk sediaan kaplet dan 15 ml, 3 kali sehari untuk sediaan sirup.
Sirup Bodrex Batuk
Tujuan: Meringankan batuk berdahak maupun tidak berdahak
Dewasa: Minum 15 ml, 3 kali sehari.
Kaplet Bodrex Flu
Tujuan: Meringankan gejala flu, seperti pilek, sakit kepala, bersin-bersin, dan demam
Dewasa: Minum 1 kaplet, 3 kali sehari.
Sirup Bodrex Herbal Batuk
Tujuan: Meringankan batuk
Dewasa: 1 saset (15 ml), 3 kali sehari.
Kaplet dan Sirup Bodrex Herbal Sakit Kepala
Tujuan: Mengobati sakit kepala
Dewasa: –2 tablet salut selaput, 3 kali sehari sesudah makan untuk sediaan kaplet. Sementara pada sediaan sirup, dosisnya 1–2 saset, 3 kali sehari sesudah makan.
Manfaat Bodrex
Bodrex mengandung paracetamol dan kafein yang bermanfaat untuk mengobati sakit kepala, demam, dan sakit gigi.
Selain itu, ada varian lain yang mengandung bahan aktif lain dan digunakan untuk mengobati masalah kesehatan tertentu, seperti:
Bodrex Migra mengandung paracetamol, propyphenazone, dan kafein untuk menyembuhkan sakit kepala sebelah.
Bodrex Extra mengandung paracetamol, ibuprofen, dan kafein untuk mengobati sakit kepala tegang.
Bodrex Flu dan Batuk PE mengandung paracetamol, phenylephrine, dan dextromethorphan untuk mengobati gejala flu dan batuk tidak berdahak.
Bodrex Flu dan Batuk Berdahak PE mengandung paracetamol, phenylephrine, guaifenesin, dan bromhexine untuk mengobati gejala flu dan batuk berdahak.
Bodrex Batuk mengandung guaifenesin, 15 mg dextromethorphan, dan 10 mg bromhexine untuk meredakan batuk berdahak maupun tidak berdahak.
Bodrex Flu mengandung paracetamol dan 10 mg phenylephrine untuk mengobati gejala flu.
Bodrex Demam hanya mengandung paracetamol digunakan untuk meredakan demam.
Bodrex Herbal Batuk mengandung jahe, kencur, jeruk nipis, thymi, akar manis, madu, daun sirih, daun sembung, dan peppermint oil. Pilihan obat alternatif untuk mengatasi batuk berdahak dan tidak berdahak.
Bodrex Herbal Sakit Kepala mengandung ekstrak Tanacetum parthenium Herba (feverfew), ekstrak Salix alba Cortex, dan ekstrak Paulina cupana Fructus. Pilihan obat alternatif untuk meredakan kepala.
Bila dilihat dari kandungan Bodrex, manfaat dan cara kerja obat meliputi:
Paracetamol bekerja dengan mengubah cara tubuh merasakan nyeri dan menurunkan suhu tubuh sehingga dapat dijadikan obat penurun demam dan antinyeri.
Ibuprofen termasuk dalam golongan obat yang disebut NSAID. Obat ini bekerja dengan menghentikan produksi zat yang menyebabkan nyeri, demam, dan peradangan dalam tubuh.
Dekstrometorfan bekerja dengan mengurangi aktivitas di bagian otak yang menyebabkan batuk.
Phenylephrine bekerja dengan mengurangi pembengkakan pembuluh darah di saluran hidung sehingga dapat meredakan gejala flu maupun pilek.
Guaifenesin bekerja dengan mengencerkan lendir di saluran udara sehingga lebih mudah untuk mengeluarkan lendir dan membersihkan saluran udara. Efeknya bisa membantu meringankan batuk.
Tanaman herbal, seperti jahe, kencur, ekstrak feverfew dapat menghangatkan tubuh, meningkatkan sistem imun, dan memiliki senyawa antinyeri.
Cara Menggunakan Bodrex dengan Benar
Agar manfaatnya optimal, ikuti cara penggunaan Bodrex yang benar seperti berikut.
Ikuti penggunaan obat sesuai aturan pakai yang tersedia pada label kemasan atau arahan dokter/apoteker.
Hindari mengurangi atau menambahkan dosis yang sudah ditentukan.
Konsumsi Bodrex bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Minum obat dengan segelas air putih.
Simpan obat di tempat yang kering, sejuk, dan hindari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan dari anak-anak dan hewan peliharaan.
Selama menggunakan obat, Anda tidak tidak diperkenankan mengonsumsi alkohol.
Jika Anda memberikan obat kepada anak Anda, baca label kemasan dengan saksama untuk memastikan bahwa produk tersebut tepat untuk usia anak. Jangan berikan anak-anak produk yang dibuat untuk orang dewasa.
Untuk sediaan sirup, sebaiknya kocok obat terlebih dahulu dan gunakan gelas ukur yang disediakan maupun ukuran sendok yang sesuai.
Hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter jika gejala Anda atau Si Kecil bertambah parah dalam 3 hari, muncul gejala baru atau yang tidak terduga, termasuk kemerahan atau pembengkakan.
Bila dosis obat terlewat, segera minum setelah Anda mengingatnya. Akan tetapi, jika sudah mendekati dosis minum obat selanjutnya, jangan menggandakan dosis.
Penggunaan obat dapat menyebabkan kantuk. Jadi, hindari aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi, seperti mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin.
Interaksi Bodrex dengan Obat Lain
Anda tidak diperkenankan menggunakan obat Bodrex bersamaan dengan obat berikut:
Antidepresan MAOI, seperti Isocarboxazid, Tranylcypromine , atau Phenelzin. Setidaknya harus menunggu 2 minggu setelah penggunaan obat ini sebelum menggunakan Bodrex.
Obat penyakit Parkinson, contohnya Selegiline.
Obat asam urat, misalnya Probenecid.
Antibiotik, seperti Chloramphenicol.
Obat pencegah bekuan darah, contohnya Warfarin.
Daftar obat di atas mungkin tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi. Jadi, beritahu dokter atau apoteker mengenai obat yang sedang Anda gunakan, baik itu obat resep, suplemen, atau obat herbal.
Efek Samping dan Bahaya Bodrex
Bodrex umumnya aman digunakan. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan muncul efek samping yang berbeda-beda, bergantung varian yang Anda gunakan. Mengingat kandungan obatnya yang juga berbeda.
Pada beberapa kasus, efek samping obat tidak memerlukan perawatan medis karena dapat membaik dengan sendirinya. Akan tetapi, Anda tetap harus periksakan diri ke dokter jika efek samping tidak kunjung membaik atau semakin memburuk.
Berikut efek samping umum dari penggunaan berbagai varian Bodrex yang mengandung paracetamol. ibuprofen, kafein, dextromethorphan, guaifenesin, tanaman herbal, dan zat lainnya.
Sembelit
Kembung
Pusing
Gugup
Telinga berdenging
Mengantuk
Mual dan muntah
Anda bisa saja mengalami reaksi alergi sehingga perlu menghentikan pengobatan dan meminta pertolongan medis segera. Berikut beberapa tanda yang harus diwaspadai:
Ruam kulit
Gatal-gatal
Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
Sesak napas.