Botox adalah injeksi untuk mengatasi kerutan di wajah, serta mengobati penyakit seperti migrain kronis, keringat berlebih, otot kaku, dan overactive bladder.
Botox
Merek dagang botox adalah Botox, Botulax, Nabot, Dysport, Xeomin, Jeuveau, Daxxify, Metox
Apa Itu Botox?
Apa itu botox?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Pelumpuh otot skeletal
Manfaat: Mengurangi kerutan di wajah, mengobati migrain kronis, keringat berlebih, otot kaku, overactive bladder, dan masalah otot lainnya
Digunakan oleh:
Ibu hamil: Penelitian pada hewan menunjukkan adanya bahaya pada janin yakni berat badan janin rendah dan keterlambatan pembentukan tulang. Namun, belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Konsultasikan pada dokter mengenai manfaat dan risiko botox selama kehamilan.
Ibu menyusui: Botox kemungkinan tidak aman digunakan pada ibu menyusui. Jangan gunakan botox selama menyusui tanpa berdiskusi dengan dokter.
Anak-anak: Botox untuk mengatasi otot kaku di lengan, tangan, kaki, dan betis boleh digunakan oleh anak 2 tahun ke atas. Botox untuk mengatasi kelainan otot mata boleh digunakan oleh anak 12 tahun ke atas. Botox untuk mengatasi kelainan otot leher boleh digunakan oleh anak 16 tahun ke atas. Botox untuk tujuan penggunaan lain hanya diperuntukkan bagi orang dewasa.
Bentuk obat: Injeksi
Peringatan Sebelum Menggunakan Botox
Sebelum menggunakan botox, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Jangan menggunakan botox bila Anda alergi terhadap botulinum toxin atau kandungan lain yang terdapat di botox.
Jangan menggunakan botox bila Anda memiliki infeksi di sekitar area di mana obat akan diinjeksikan.
Jangan menggunakan botox untuk mengatasi buang air kecil tidak terkontrol (overactive bladder) atau inkontinensia urine jika Anda sedang mengalami infeksi kandung kemih atau jika Anda tidak bisa buang air kecil, kecuali Anda menggunakan kateter.
Informasikan pada dokter bila Anda pernah melakukan injeksi botox di area tubuh manapun, terutama di 4 bulan terakhir. Beri tahu juga bila Anda pernah mengalami efek samping botulinum toxin.
Beri tahu dokter bila Anda sedang atau pernah mengalami kondisi amyotrophic lateral sclerosis (ALS), myasthenia gravis, sindrom Lambert-Eaton, gangguan pernapasan termasuk asma atau emfisema, kesulitan menelan, kelemahan otot wajah, perubahan pada wajah, pendarahan, atau operasi terutama di wajah.
Botulinum toxin berasal dari plasma darah manusia yang didonasikan. Meski risiko penularan infeksi sangat kecil karena melalui proses pemurnian yang ketat, tetap ada kemungkinan terjadinya penularan patogen yang tidak terdeteksi. Diskusikan kekhawatiran ini dengan dokter Anda.
Botulinum toxin yang terkandung dalam Botox dapat menyebar ke area tubuh selain di tempat suntikan. Hal ini dapat menyebabkan efek samping serius yang mengancam jiwa. Konsultasikan hal ini dengan dokter Anda.
Botox dapat mengganggu penglihatan Anda. Hindari mengemudi atau melakukan aktivitas berbahaya setelah melakukan botox.
Untuk mencegah interaksi, informasikan pada dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain seperti obat resep dokter, obat bebas, suplemen, multivitamin, atau produk herbal.
Beri tahu dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
Dosis dan Aturan Pakai Botox
Dosis umum botox berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tujuan: Kerutan di wajah
Dosis: 4 unit setiap suntikan di 3-5 area kerutan di wajah
Penggunaan botox untuk kerutan di dahi dan sudut mata boleh dilakukan bersamaan. Total dosis maksimal botox kecantikan adalah 400 unit per 3 bulan saat menangani pasien dengan lebih dari 1 indikasi.
Tujuan: Migrain kronis
Dosis: 155 unit, dibagi ke 7 titik suntikan di otot kepala dan leher. Direkomendasikan untuk melakukan suntikan lagi setiap 12 minggu sekali.
Tujuan: Keringat berlebihan di ketiak (hiperhidrosis)
Dosis: 50 unit di setiap ketiak. Cukur rambut ketikan 24 jam sebelum injeksi. Jangan gunakan deodoran 24 jam sebelum atau setelah injeksi. Hindari olahraga atau makan makanan pedas 30 menit sebelum injeksi.
Tujuan: Kaku otot
Dosis: 75-400 unit, dibagi ke beberapa titik suntikan otot yang terganggu, seperti kaki, tangan, betis, atau lengan
Tujuan: Kejang leher
Dosis: 15-100 unit. Umumnya butuh sekitar 2 minggu hingga Anda merasakan kejang otot leher membaik. Kondisi makin baik setelah 6 minggu.
Tujuan: Mata juling
Dosis: 1,25-25 unit. Umumnya butuh sekitar 1-3 hari hingga Anda merasakan kondisi mata membaik. Kondisi makin baik setelah 2-6 minggu.
Tujuan: Buang air kecil tidak terkontrol (overactive bladder)
Dosis: 100 unit, disuntikkan ke otot kandung kemih
Tujuan: Inkontinensia urine
Dosis: 200 unit, disuntikkan ke otot kandung kemih
Sebelum melakukan perawatan dengan botox, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan prosedur dan dosis ini aman serta sesuai dengan kondisi Anda.
Manfaat Botox
Injeksi botox paling dikenal untuk mengendurkan otot wajah yang menyebabkan kerutan. Namun, selain untuk tujuan kecantikan, botox juga digunakan untuk meringankan beberapa kondisi kesehatan, seperti:
Migrain kronis: Pengobatan dengan botox biasanya digunakan oleh pasien yang mengalami migrain 15 hari atau lebih dalam sebulan.
Keringat berlebihan di ketiak: Keringat berlebih atau hiperhidrosis adalah saat Anda terus berkeringat meski cuaca tidak panas atau sedang tidak melakukan kegiatan yang menyebabkan keringat.
Kaku otot: Cerebral palsy dan kondisi lain pada sistem saraf dapat menyebabkan anggota tubuh tertarik ke arah tengah tubuh dan menyebabkan otot kaku. Kejang otot juga bisa menyebabkan mata berkedut.
Kejang leher: Otot leher berkontraksi secara tidak terkendali. Hal ini menyebabkan kepala berputar atau berubah ke posisi yang tidak nyaman. Kondisi ini juga disebut distonia serviks.
Mata juling: Penyebab paling umum dari mata juling adalah ketidakseimbangan otot yang digunakan untuk menggerakkan mata.
Buang air kecil tidak terkontrol: Botox juga dapat membantu mengurangi inkontinensia urine yang disebabkan oleh kandung kemih yang terlalu aktif.
Cara Menggunakan Botox dengan Benar
Botox hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis, termasuk bila digunakan untuk tujuan kecantikan.
Seberapa sering Anda menjalani suntikan botox tergantung pada kondisi yang sedang diatasi. Injeksi botox kecantikan untuk kerutan harus dilakukan dengan jarak minimal 3 bulan sekali, sedangkan untuk pengobatan kondisi lain, mungkin memerlukan waktu hingga setidaknya 12 minggu antar suntikan.
Saat menerima suntikan untuk kondisi otot mata, Anda mungkin perlu menggunakan obat tetes mata, salep, lensa kontak khusus, atau alat lain untuk melindungi permukaan mata Anda.
Untuk mengatasi masalah kandung kemih, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk Anda konsumsi selama 1-3 hari sebelum injeksi, di hari injeksi, dan selama 1 hingga 3 hari setelah injeksi.
Jangan memijat area yang diinjeksi selama 24 jam setelahnya. Jangan berbaring selama 2-4 jam setelah disuntik. Hal ini akan membantu mencegah botulinum toxin menyebar ke area yang tidak seharusnya.
Melakukan injeksi botox secara berlebihan dan melebihi dosis yang diharuskan dapat meningkatkan risiko efek samping serius.
Anda dianjurkan melakukan injeksi botox oleh dokter yang sama. Bila Anda mengganti dokter, beri tahu kapan suntikan botox Anda yang terakhir.
Interaksi Botox dengan Obat Lain
Menggunakan botox bersamaan dengan obat-obatan lain dapat meningkatkan risiko efek samping, terutama:
Pelemas otot
Obat flu atau alergi
Obat tidur
Antibiotik injeksi
Obat pengencer darah (seperti warfarin)
Obat untuk mencegah penggumpalan darah (seperti alteplase, clopidogrel, dipyridamole, ticlopidine)
Efek Samping dan Bahaya Botox
Efek samping umum yang dapat timbul pasca melakukan injeksi botox di antaranya:
Sakit kepala, nyeri leher, nyeri punggung, atau nyeri di lengan atau betis
Gejala flu seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, dan sakit tenggorokan
Demam, menggigil, tidak enak badan
Kesulitan menelan
Keringat berlebihan di area selain ketiak
Memar, berdarah, kemerahan, bengkak, atau nyeri di area injeksi
Hubungi dokter jika Anda mengalami salah satu efek samping serius berikut setelah beberapa jam atau beberapa minggu setelah suntikan:
Otot lemah yang tidak wajar, terutama di area tubuh yang tidak diinjeksi
Tidak bisa mengontrol buang air kecil
Sensasi terbakar saat buang air kecil atau susah buang air kecil
Suara serak, kesulitan berbicara atau menelan, sesak napas, batuk-batuk
Kelopak mata atau alis yang menurun
Perubahan penglihatan, nyeri mata, mata iritasi, mata kering, atau mata yang lebih sensitif terhadap cahaya
Nyeri dada atau tekanan di dada, detak jantung tidak normal
Nyeri yang menyebar ke rahang atau bahu
Reaksi alergi serius seperti ruam dan gatal pada kulit, merasa akan pingsan, bengkak di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Medscape (2024). onabotulinumtoxinA (Rx). https://reference.medscape.com/drug/botox-cosmetic-onabotulinumtoxina-999222#0
Healthline (2024). Dosage Details for Botox. https://www.healthline.com/health/drugs/botox-dosage
Drugs (2024). Botox. https://www.drugs.com/botox.html
Mayo Clinic (2023). Botox injections. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/botox/about/pac-20384658