Cefotaxime adalah obat yang termasuk dalam golongan antibiotik dan biasa digunakan untuk mengobati masalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan. Obat ini efektif dalam menangani infeksi yang terjadi pada area hidung dan tenggorokan, yang sering kali disebabkan oleh bakteri. Selain itu, cefotaxime juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi telinga, yang merupakan masalah umum, terutama pada anak-anak.
Merek Dagang Cefotaxime
Merek dagang: Glocef, Goforan, Incetax, Foxim, Clacef, Cevoka, Cepofion, Cefor, Cefokaf, Biocef, Baxima.
Apa Itu Cefotaxime
Cefotaxime merupakan antibiotik yang efektif dalam mengatasi berbagai jenis infeksi, terutama yang menyerang saluran pernapasan, seperti infeksi pada hidung dan tenggorokan.
Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati infeksi telinga, serta infeksi pada kulit dan jaringan lunak. Beragam jenis infeksi lainnya yang dapat ditangani dengan cefotaxime mencakup kondisi serius seperti septikemia, yang merupakan infeksi dalam aliran darah, serta meningitis, yang ditandai dengan peradangan pada selaput pelindung otak dan tulang belakang.
Selain itu, cefotaxime juga efektif dalam menangani peritonitis, yaitu infeksi yang terjadi pada selaput yang melapisi rongga perut. Infeksi tulang, yang dikenal sebagai osteomielitis, juga dapat diobati dengan menggunakan antibiotik ini.
Dengan spektrum aktivitas yang luas, cefotaxime menjadi pilihan penting dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri yang resisten terhadap antibiotik lainnya.
Selain perannya dalam pengobatan infeksi, cefotaxime juga digunakan sebagai langkah pencegahan untuk menghindari infeksi pada luka operasi. Penggunaan antibiotik ini sebelum dan setelah prosedur bedah dapat membantu mengurangi risiko terjadinya infeksi, sehingga mendukung proses penyembuhan yang lebih baik.
Berikut merupakan informasi lengkap seputar obat Cefotaxime.
Golongan : Obat keras dan memerluka resep dokter
Kategori : Antibiotik sefalosporin
Manfaat : Untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan
Digunakan oleh : Dewasa
Cefotaxime untuk ibu hamil: Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Cefotaxime ke dalam Kategori B. Penelitian yang dilakukan pada hewan tidak menunjukkan risiko dari obat ini terhadap janin. Namun, hingga tulisan ini diterbitkan belum ada penelitian yang benar-benar menunjukkan efek kurang baik. Ada baiknya untuk tetap bertanya kepada dokter sebelum konsumsi obat ini.
Cefotaxime untuk ibu menyusui: Selama menyusui tidak disarankan untuk mengonsumsi Cefotaxime karena beberapa penelitian menunjukan Cefotaxime bisa masuk ke dalam ASI. Namun, jika benar-benar harus, maka hindari memberikan ASI selama mengonsumsi Cefotaxime.
Cefotazime untuk anak-anak: Anak-anak diperkenankan untuk mengonsumsi obat ini, tapi dengan dosis yang disesuaikan dan dengan arahan dokter.
Bentuk obat : Serbuk injeksi
Peringatan Sebelum Menggunakan Cefotaxime
Perhatikan peringatan berikut ini sebelum Anda mengkonsumsi obat Cefotaxime:
Penggunaan injeksi bolus cepat melalui kateter vena sentral dapat berpotensi menimbulkan aritmia yang berisiko mengancam nyawa pada pasien.
Pemberian obat ini harus dilakukan dengan hati-hati pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap penisilin, serta pada mereka yang pernah mengalami kolitis.
Selain itu, terapi yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri atau jamur yang tidak sensitif terhadap pengobatan, sehingga memerlukan perhatian ekstra.
Dalam kasus pasien dengan gangguan fungsi ginjal, penyesuaian dosis mungkin diperlukan untuk menghindari efek samping yang serius.
Sefotaksim, sebagai salah satu agen antibakteri, dapat meningkatkan efek nefrotoksik dari obat-obatan lain yang juga memiliki potensi merusak ginjal, seperti aminoglikosida, NSAID, dan furosemide.
Dosis dan Aturan Pakai Cefotaxime
Berikut ini merupakan dosis dan aturan pakai obat Cefotaxime yang perlu Anda ketahui:
Injeksi
Tujuan : Infeksi bakteri
Dosis yang dianjurkan adalah antara 1 hingga 2 gram yang diberikan setiap 8 hingga 12 jam.
Dosis maksimum yang diperbolehkan adalah 12 gram per hari.
Tujuan : Septikemia
Dosis dapat ditingkatkan hingga 6 hingga 8 gram per hari, yang dibagi dalam 3 hingga 4 kali pemberian.
Tujuan : Mencegah infeksi pasca-bedah
Dosis 1 gram sebaiknya diberikan antara 30 hingga 90 menit sebelum prosedur pembedahan dilakukan.
Tujuan : Gonore
Cefotaxime dapat diberikan dalam dosis 0,5 gram atau 1 gram, biasanya disebut dosis tunggal
Semua dosis obat ini harus diberikan melalui injeksi, baik secara intravena (ke dalam pembuluh darah) maupun intramuskular (ke dalam otot).
Manfaat Cefotaxime
Cefotaxime bekerja dengan cara menghambat proses sintesis di dinding sel bakteri. Alhasil, bakteri akan mati dan infeksi tidak akan terjadi. Dalam konteks infeksi saluran pernapasan, cefotaxime efektif melawan berbagai patogen, termasuk Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae, yang sering terlibat dalam pneumonia dan bronkitis.
Dengan demikian, penggunaan cefotaxime dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat infeksi tersebut.
Selain itu, cefotaxime memiliki spektrum aktivitas yang luas, yang menjadikannya pilihan yang baik dalam pengobatan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri multiresisten.
Dalam situasi di mana infeksi tidak merespons terhadap antibiotik lain, cefotaxime dapat menjadi alternatif yang efektif. Penggunaan obat ini juga dapat dilakukan secara intravena, yang memungkinkan penanganan infeksi yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis yang lebih intensif.
Cara Menggunakan Cefotaxime dengan Benar
Berikut ini merupakan cara menggunakan Cefotaxime dengan benar:
Ketika Cefotaxime benar-benar diperlukan, dokter biasanya akan memberikan cefotaxime melalui metode suntikan atau injeksi. Biasanya injeksi dilakukan ke dalam otot (intramuscular/IM) atau bisa juga ke dalam aliran darah (intravena/IV).
Dosis yang akan diberikan oleh dokter sangat bergantung pada kondisi kesehatan spesifik Anda serta bagaimana tubuh Anda merespons terhadap pengobatan yang diberikan.
Suntikan cefotaxime biasanya dilakukan di rumah sakit untuk memastikan pengawasan yang tepat selama proses pengobatan. Cefotaxime harus tetap digunakan sesuai dengan ketentnuan dari dokter, meskipun pasien sudah merasa lebih baik.
Simpan cefotaxime pada suhu ruangan, jauh dari paparan cahaya langsung dan tempat yang lembap untuk menjaga kualitas obat.
Interaksi Cefotaxime dengan Obat Lain
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat lain. Diketahui dapat memperlambat ekskresi jika Cefotaxime diminum bersama probenesid (obat asam urat). Selain itu, obat ini juga dapat bereaksi dengan aminoglikosida dan diuretik poten serta dapat meningkatkan risiko nefrotoksik.
Efek Samping dan Bahaya Cefotaxime
Pada umumnya, pasien dapat mentoleransi pemberian cefotaxime dengan baik. Efek samping yang paling sering dirasakan adalah rasa sakit pada area suntik dan juga pembengkakan.
Efek samping di area penyuntikan biasanya terjadi setelah pemberian cefotaxime di bagian intravena dan juga. intramuskular. Reaksi hipersensitivitas juga bisa terjadi, biasanya reaksi yang timbul seperti ruam kulit, pruritus, demam, dan eosinofilia.
Beli Obat di Viva Apotek
Anda dapat memperoleh obat Cefotaxime melalui platform online seperti Viva Apotek, namun hanya setelah mendapatkan resep dari dokter. Viva Apotek menawarkan berbagai produk kesehatan, termasuk obat-obatan dan suplemen vitamin, yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan Anda. Dengan demikian, Anda tidak perlu khawatir tentang ketersediaan obat yang Anda perlukan.
Proses pengiriman dari Viva Apotek dirancang untuk memberikan kemudahan dan kecepatan bagi para pelanggan. Anda hanya perlu menunggu di rumah setelah melakukan pemesanan, dan obat yang Anda butuhkan akan segera diantar.
Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Sumber :
drugs.com (n.d.). “Cefotaxime”, https://www.drugs.com/mtm/cefotaxime.html
MedlinePlus (2016). “Cefotaxime Injection”, https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682765.html