Ceftazidime adalah antibiotik untuk mengobati atau mencegah infeksi karena bakteri, termasuk pneumonia, infeksi ginekologi, infeksi tulang dan sendi, serta septikemia.
Merek dagang Ceftazidime
Merek dagang Ceftazidime antara lain: Biozim, Cefdim, Ceftamax, Cetazum, Dimfec, Extimon, Forta, Pharodime, Quazidim, Thidim dan Zitadim.
Apa Itu Ceftazidime
Berikut ini penjelasan mengenai Ceftazidime
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antibiotik sefalosporin
Manfaat: Ceftazidime dapat digunakan untuk mengatasi infeksi karena bakteri
Digunakan oleh: Dewasa dan Anak-anak
Ceftazidime untuk Ibu Hamil:
Ceftazidime masuk dalam kategori FDA Pregnancy Category B, yang berarti studi pada hewan tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, tetapi penelitian lebih lanjut pada manusia belum tersedia. Karena belum ditemukan bukti teratogenik (menyebabkan cacat lahir), obat ini dapat digunakan selama kehamilan jika manfaatnya lebih besar daripada potensi risikonya. Konsultasi dengan tenaga medis sangat disarankan sebelum penggunaan selama kehamilan untuk memastikan keamanannya
Ceftazidime untuk Ibu Menyusui:
Ceftazidime dapat diekskresikan dalam jumlah kecil melalui ASI, tetapi umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui. Terdapat kemungkinan efek samping pada bayi, seperti gangguan pencernaan atau reaksi alergi, jarang terjadi. Tapi, kondisi bayi tetap harus dipantau selama ibu mengkonsumsi obat ini.
Ceftazidime untuk Anak:
Ceftazidime sering digunakan dalam perawatan anak-anak untuk mengatasi infeksi serius. Dosisnya harus disesuaikan berdasarkan berat badan dan fungsi ginjal anak guna menghindari toksisitas. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terlebih dahulu.
Bentuk obat: Injeksi
Peringatan Sebelum Menggunakan Ceftazidime
Sebelum menggunakan Ceftazidime, sebaiknya Anda memperhatikan peringatan penggunaan obat, antara lain:
Ceftazidime termasuk dalam kategori B: Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Apabila sedang sedang hamil, Anda harus konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Ceftazidime merupakan jenis obat yang dapat terserap ke dalam ASI, karena itu tidak dapat digunakan pada ibu yang sedang menyusui.
Pastikan Anda menggunakan Ceftazidime dengan persetujuan dokter.
Apabila Anda mempunyai riwayat alergi terhadap obat tertentu, beritahu dokter. Obat ini tidak cocok dan tidak dianjurkan untuk orang yang memiliki alergi terhadap obat golongan sefalosporin.
Jika Anda memiliki riwayat radang usus, diare parah, kejang, gangguan otot, epilepsi, diabetes, penyakit ginjal, gagal jantung kongestif, masalah hati, gangguan perdarahan, atau ensefalopati, beritahukan kondisi ini kepada dokter.
Informasikan ke dokter kalau Anda sedang mengonsumsi ceftazidime sebelum melakukan vaksinasi dengan vaksin hidup, misalnya vaksin tifoid. Ceftazidime bisa mempengaruhi efektivitas vaksin tersebut.
Beritahu dokter apabila Anda sedang mengandung atau sedang merencanakan kehamilan untuk menghindari efek samping obat.
Informasikan kepada dokter apabila Anda sedang menggunakan obat lain, suplemen dan produk herbal agar tidak terjadi interaksi obat yang tidak diinginkan.
Apabila mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah menggunakan ceftazidime, segera kunjungi dokter
Dosis dan Aturan Pakai Ceftazidime
Dosis umum Ceftazidime berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Dewasa:
Dosis penggunaan Ceftazidime untuk pasien dewasa adalah 1-6 g per hari, dengan cara penggunaan masing-masing 500 mg, 1 g atau 2 g setiap 12 atau 8 jam secara injeksi IV atau IM.
Pada pasien yang mengalami infeksi saluran kemih dan infeksi yang kurang serius, dosis 500 mg atau 1 g setiap 12 jam sudah mencukupi.
Sedangkan pada sebagian besar pasien infeksi sebaiknya dosis yang digunakan 1 g setiap 8 jam atau 2 g setiap 12 jam.
Pada kasus pasien dengan infeksi yang parah terutama, untuk pasien yang “immunocompromised”, termasuk neutropenia, dapat diberikan dosis 2 g setiap 8 jam atau 12 jam.
Pada kasus pasien cystic fibrosis dengan fungsi ginjal yang normal dan mengalami infeksi paru-paru pseudomonal sebaiknya dosis yang digunakan 100-150 mg/kg/hari sebagai dosis terbagi.
Pada orang dewasa dengan fungsi ginjal normal, penggunaan dosis bisa sampai 9 g/hari.
Lansia usia >80 tahun:
Dosis maksimal 3 gram per hari
Bayi dan anak:
Ceftazidime untuk anak-anak berusia lebih dari 2 bulan diberikan dengan dosis 30-100 mg per kilogram berat badan setiap hari, dibagi menjadi 2 hingga 3 dosis.
Pada anak anak-anak yang menderita cystic fibrosis, infected immunocompromised dan meningitis, dosis yang bisa diberikan hingga 150 mg/kg/hari (maksimum 6 g sehari).
Bayi yang berusia kurang dari 2 bulan:
Dosis yang diberikan 25-60 mg/kg/hari 2 kali sehari.
Pada neonates (bayi usia 0 sampai 28 hari), waktu paruh Ceftazidime dapat 3-4 kali lebih lama dibandingkan dengan orang dewasa.
Manfaat Ceftazidime
Ceftazidime merupakan jenis obat yang dapat digunakan untuk berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti:
Septikemia
Bakteremia
Peritonitis
Meningitis
pasien di ICU dengan masalah spesifik
luka bakar yang terinfeksi
infeksi saluran pernafasan bagian bawah
infeksi saluran kemih
infeksi kulit dan jaringan lunak
infeksi tulang dan sendi
infeksi abdominal dan bilier
infeksi-infeksi lainnya yang dikaitkan dengan hemodialisis dan dialisis peritoneal serta CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis)
Cara Menggunakan Ceftazidime dengan Benar
Cara penggunaan Ceftazidime:
Suntik: Ceftazidime dapat diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter melalui suntikan atau injeksi ke pembuluh darah (intravena/IV), otot (intramuskular/IM).
Melalui infus: selain suntik, Ceftazidime juga bisa diberikan kepada pasien melalui infus
Ikuti anjuran dokter selama menjalani pengobatan dengan Ceftazidime agar lebih efektif dan tidak ada efek samping.
Interaksi Ceftazidime dengan Obat Lain
Ceftazidime merupakan jenis obat dapat menurunkan laju ekskresi Abacavir yang dapat menyebabkan kadar serum yang lebih tinggi.
Kemanjuran terapi Abciximab berpotensi menurun bila digunakan bersamaan dengan Ceftazidime.
Risiko atau tingkat keparahan nefrotoksisitas dapat meningkat pada saat menggunakan Ceftazidime dikombinasikan dengan Aceclofenac.
Risiko atau tingkat keparahan nefrotoksisitas dapat meningkat apabila menggunakan Ceftazidime dikombinasikan dengan Acemetacin
Risiko atau tingkat keparahan pendarahan dapat meningkat apabila menggunakan Ceftazidime dengan dikombinasikan Acenocoumarol.
Risiko kerusakan pada ginjal bisa bertambah apabila dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan tertentu seperti aminoglikosida atau obat diuretik, seperti furosemide.
Efek Ceftazidime bisa turun jika digunakan dengan chloramphenicol
Penurunan efektivitas vaksin hidup, termasuk vaksin tifoid
Peningkatan risiko perdarahan apabila menggunakan Ceftazidime dengan obat pengencer darah, seperti warfarin
Penurunan efektivitas pil KB saat penggunaan Ceftazidime
Untuk mengantisipasi efek interaksi antar obat yang tidak diinginkan, Anda perlu menginformasikan kepada dokter jika menggunakan i obat, suplemen, atau produk herbal.
Untuk mencegah interaksi obat yang berbahaya, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda hendak menggunakan Ceftazidime bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Ceftazidime
Efek samping lokal: pasien yang menggunakan Ceftazidime bisa mengalami flebitis atau tromboflebitis pada pemberian intravena, rasa nyeri dan inflamasi setelah injeksi intramuskular.
Hipersensitivitas: efek samping penggunaan Ceftazidime diantaranya ruam makulopapular atau urtikaria, demam, angioedema (sangat jarang), reaksi-reaksi anafilaksis (bronkospasme dan/atau hipotensi).
Gastrointestinal: pasien juga bisa mengalami diare, mual, nyeri abdominal, oral thrush atau kolitis (sangat jarang).
Selain itu, efek samping lain yang dikaitkan dengan Ceftazidime diantaranya kandidiasis, vaginitis, sakit kepala, pusing, parestesia dan rasa tidak enak dimulut.
Ceftazidime bisa memicu gangguan usus akibat infeksi bakteri bernama difficile, yang mungkin terjadi selama perawatan berlangsung atau berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah pengobatan dihentikan, beritahu dokter Anda segera jika mengalami:
Diare yang tidak berhenti
Sakit/kram perut
Terdapat darah/lendir pada tinja Anda
Penggunaan Ceftazidime dalam waktu lama atau secara berulang berpotensi menyebabkan infeksi jamur di mulut dan alat kelamin, disertai dengan gejala tertentu seperti:
Bercak putih di mulut
Keputihan yang berlebihan
Gejala infeksi jamur lainnya
Hentikan penggunaan Ceftazidime dan segera ke dokter jika Anda mengalami efek samping di atas, atau muncul reaksi alergi obat.
Beli Obat di Viva Apotek
Obat ini bisa Anda beli melalui Viva Apotek dengan menunjukkan resep dari dokter. Viva Apotek menyediakan berbagai jenis obat, suplemen vitamin, dan berbagai kebutuhan kesehatan lainnya sesuai dengan kebutuhan Anda.
Gunakan fitur Beli Obat dari Viva Apotek agar memperoleh obat yang Anda cari dengan mudah. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu dan pastikan untuk beli obat di Viva Apotek.
Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi
Drugbank Online. Ceftazidime.
https://go.drugbank.com/drugs/DB00438
OGB dexa. Ceftazidime Pentahydrate Injeksi 1 g
https://www.ogbdexa.com/produk-antibakteri-dan-antivirus/ceftazidime-pentahydrate-injeksi-1-g
Medline Plus. Ceftazidime Injection.
https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a686007.html
Mayo Clinic. Ceftazidime Injection.
https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ceftazidime-injection-route/description/drg-20073334
Mayo Clinic. Ceftazidime Injection.
https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ceftazidime-injection-route/description/drg-20073334
NHS England. Ceftazidime as a 24-hour infusion.
https://www.england.nhs.uk/patient-safety/patient-safety-insight/learning-from-patient-safety-events/how-we-acted-on-patient-safety-issues-you-recorded/ceftazidime-as-a-24-hour-infusion/#:~:text=Ceftazidime%20is%20a%20broad%2Dspectrum,%2C%20and%20urinary%2Dtract%20infections