Cilostazol adalah obat untuk mengatasi klaudikasio intermiten yang ditandai dengan rasa sakit ketika berjalan akibat berkurangnya aliran darah di kaki.
Merek Dagang Cilostazol
Merek dagang cilostazol antara lain: Alista, Agrezol, Antiplat 50, Cilostazol, Citaz, Naletal, Pletaal, Stazol, dan masih banyak lagi.
Apa Itu Cilostazol
Apa itu cilostazol?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antiplatelet dan Fibrinolitik
Manfaat: Mengatasi klaudikasio intermiten akibat aliran darah pada kaki yang tidak lancar.
Digunakan oleh: Dewasa
Cilostazol untuk ibu hamil: Meskipun terbukti dapat berpengaruh terhadap janin menurut studi pada hewan, belum ada studi yang mendukung pada manusia. Konsumsi obat ini hanya jika potensi manfaat lebih besar dibanding risikonya.
Cilostazol untuk ibu menyusui: Belum diketahui apakah kandungan obat ini dapat terserap oleh ASI atau tidak serta dampaknya terhadap bayi. Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Cilostazol untuk anak-anak: Obat ini hanya dianjurkan untuk orang dewasa.
Bentuk obat: Tablet
Peringatan Sebelum Menggunakan Cilostazol
Sebelum menggunakan cilostazol, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk mencegah efek samping:
Hindari konsumsi cilostazol jika Anda memiliki penyakit jantung apa pun untuk mencegah kondisi tersebut memburuk.
Informasikan dokter jika Anda memiliki kondisi seperti gangguan pendarahan, masalah ginjal atau hati, atau riwayat serangan jantung.
Meskipun mengalami kondisi serupa dengan Anda, jangan berbagi obat cilostazol dengan orang lain. Obat ini hanya boleh dikonsumsi atas anjuran dokter dan dapat membahayakan orang tersebut jika dikonsumsi di luar resep dokter.
Umumnya, tubuh akan membaik setelah mengonsumsi cilostazol selama 2–4 minggu. Namun di beberapa kasus, butuh 12 minggu atau 3 bulan untuk mencapai kondisi tersebut. Konsultasi dengan dokter jika kondisi Anda belum membaik selama periode itu.
Kebiasaan merokok dapat memperburuk gangguan yang Anda alami karena nikotin dapat mempersempit pembuluh darah dan memengaruhi kinerja obat. Anda disarankan untuk berhenti merokok setidaknya selama mengonsumsi cilostazol.
Cilostazol dapat mengurangi jumlah sel darah putih sementara sehingga meningkatkan risiko tubuh terkena infeksi. Hindari kontak dengan orang yang mengalami infeksi untuk sementara waktu dan segera hubungi dokter jika Anda ikut mengalami gejala infeksi.
Informasikan dokter jika Anda sedang mengalami memar yang tidak biasa atau terdapat darah di dalam urine.
Walaupun belum diketahui apakah kandungan cilostazol dapat terserap oleh ASI, konsumsi obat ini tidak dianjurkan kecuali atas saran dokter.
Karena cilostazol dapat memengaruhi respons dan koordinasi tubuh, hindari aktivitas berat atau yang membutuhkan kewaspadaan beberapa saat setelah mengonsumsi obat ini.
Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, vitamin, atau produk herbal lainnya sebelum mengonsumsi obat ini.
Hindari konsumsi cilostazol jika Anda memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap kandungan di dalamnya.
Dosis dan Aturan Pakai Cilostazol
Berikut adalah dosis dan aturan pakai cilostazol yang tepat:
Dewasa
Konsumsi 100 miligram obat sebanyak 2 kali sehari. Konsultasikan kembali dengan dokter setelah pemakaian 3 bulan.
Sebelum pemakaian, pastikan cek kembali panduan pada kemasan atau anjuran yang diberikan dokter untuk memastikan dosis dan cara pakainya sudah tepat sesuai kondisi tubuh Anda.
Manfaat Cilostazol
Sebagai obat vasodilator, cilostazol berguna untuk membuat otot pembuluh darah menjadi lebih rileks. Dampaknya adalah pembuluh darah kembali melebar sehingga melancarkan aliran darah dari dan ke area kaki.
Dengan ini, gangguan klaudikasio intermiten atau rasa sakit pada kaki akibat berkurangnya aliran darah ke area tersebut dapat teratasi. Anda dapat berjalan dengan jarak yang lebih jauh tanpa merasakan sakit. Selain itu, cilostazol juga meningkatkan sirkulasi darah dengan menjaga trombosit dalam darah tidak saling menempel dan menggumpal.
Cara Menggunakan Cilostazol dengan Benar
Layaknya obat tablet lainnya, cilostazol dapat dikonsumsi dengan langsung menelannya bersama segelas air mineral untuk mencegah rasa tidak nyaman pada kerongkongan. Cilostazol sebaiknya dikonsumsi secara utuh tanpa mengunyah atau menghancurkannya terlebih dahulu.
Selain itu, ada beberapa panduan umum lainnya yang perlu diperhatikan:
Ikuti dosis dan waktu penggunaan yang telah ditentukan. Jika jadwal sedikit terlewat, segera gunakan obat ini. Jika jadwal terlewat jauh, cukup tunggu hingga jadwal berikutnya tanpa menggandakan dosisnya untuk mencegah overdosis.
Obat ini disarankan untuk dikonsumsi setidaknya 30 menit sebelum makan.
Meskipun gangguan terasa membaik, jangan berhenti mengonsumsi cilostazol sebelum durasi yang dianjurkan dokter.
Lakukan kontrol secara rutin dengan dokter untuk memantau perkembangan gangguan yang dialami serta potensi efek samping yang dapat terjadi.
Jauhkan Cilostazol dari jangkauan anak-anak. Simpan di tempat yang kering dan tidak terkena panas sinar matahari langsung.
Interaksi Cilostazol dengan Obat Lain
Jika dikonsumsi bersama jenis obat tertentu, cilostazol dapat berinteraksi dengannya sehingga memicu berbagai reaksi. Berikut adalah beberapa contohnya:
Konsumsi cilostazol bersama salmeterol dapat meningkatkan risiko detak jantung yang tidak beraturan hingga tahap serius dan bisa membahayakan nyawa.
Apabila dikonsumsi dengan aspirin atau apixaban, cilostazol dapat meningkatkan risiko memar atau pendarahan yang tidak biasa.
Risiko pendarahan pada saluran pencernaan dapat meningkat jika cilostazol dikonsumsi bersama obat peradangan seperti celecoxib.
Konsumsi obat antijamur seperti ketoconazole dapat meningkatkan risiko toksisitas cilostazol jika keduanya dikonsumsi bersamaan.
Metabolisme cilostazol dapat menurun jika dikonsumsi dengan obat untuk mengatasi HIV seperti saquinavir atau ritonavir.
Jika dikonsumsi bersama cilostazol, obat antibakteri seperti clarithromycin dapat meningkatkan kadar cilostazol dalam darah yang berdampak negatif bagi tubuh.
Jika dikonsumsi secara bersamaan, obat pencegah stroke seperti ticlopidine dapat meningkatkan risiko toksisitas pada cilostazol dengan memengaruhi metabolisme enzim CYP2C19.
Obat untuk mengatasi masalah pencernaan seperti omeprazole dapat meningkatkan kadar cilostazol dalam darah secara signifikan sehingga memicu efek samping bagi tubuh.
Kadar cilostazol di dalam tubuh dapat terpengaruh oleh konsumsi obat antidepresan seperti nefazodone dengan memengaruhi metabolisme enzim CYP3A4.
Efek Samping dan Bahaya Cilostazol
Jika dikonsumsi secara tidak tepat atau memiliki kondisi medis tertentu, cilostazol dapat memicu beberapa efek samping yang umum terjadi seperti:
Diare atau meningkatnya jumlah buang air besar
Sakit kepala
Detak jantung menjadi lebih cepat
Demam
Meskipun jarang terjadi, pemakaian cilostazol juga dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius, contohnya:
Dada terasa sakit
Kepala terasa ringan seperti hendak pingsan
Menggigil dan sakit tenggorokan
Mudah memar, pendarahan tidak biasa, atau muncul bintik merah pada kulit.
Hidung berdarah (mimisan)
Kram atau sakit perut
Muntah darah
Leher terasa kaku
Lidah membengkak
Efek samping yang umum dan ringan biasanya akan hilang dalam beberapa hari seiring tubuh menyesuaikan diri dengan obat. Namun, jika tidak kunjung hilang dan menjadi serius, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Itulah beberapa informasi terkait obat cilostazol yang perlu Anda perhatikan. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Drugs (2023). Cilostazol. https://www.drugs.com/mtm/cilostazol.html#interactions.
Mayo Clinic (2024). Cilostazol (oral route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/cilostazol-oral-route/description/drg-20068236.
MedlinePlus (2024). Cilostazol. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601038.html.
MIMS (n.d). Cilostazol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cilostazol?mtype=generic.
WebMD. Cilostazol – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-16838/cilostazol-oral/details.