Clarithromycin adalah antibiotik makrolid yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran pernapasan, kulit, telinga, tenggorokan, serta amandel.
Merek Dagang Clarithromycin
Merek dagang Clarithromycin antara lain: Clavics, Clarolid, Comtro, Abbotic, Clapharma, Orixal, Klarid, Hecobac, dan Bicrolid.
Apa Itu Clarithromycin
Apa itu Clarithromycin?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter).
Kategori: Antibiotik makrolida.
Manfaat: Mengobati infeksi bakteri.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak.
Clarithromycin untuk ibu hamil:
Studi pada hewan menunjukkan efek samping pada janin, namun belum ada penelitian terkontrol pada wanita hamil. Penggunaan obat ini diperbolehkan jika manfaatnya lebih besar dibandingkan potensi risiko pada janin.
Clarithromycin untuk ibu menyusui:
Data penelitian terbatas menunjukkan Clarithromycin dapat terserap ke dalam ASI dan menyebabkan efek samping pada bayi yang disusui, seperti ruam, diare, kehilangan nafsu makan, serta mengantuk. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya untuk menghindari potensi risiko bagi bayi.
Clarithromycin untuk anak:
Clarithromycin dapat diberikan kepada anak usia 6 bulan hingga 12 tahun dalam bentuk sirup kering, sesuai petunjuk dokter.
Bentuk obat: Tablet, kaplet, tablet pelepasan lambat, dan sirup kering.
Peringatan Sebelum Menggunakan Clarithromycin
Sebelum menggunakan Clarithromycin, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
Jangan menggunakan Clarithromycin jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik golongan makrolid seperti azithromycin atau erythromycin. Alergi terhadap jenis obat ini dapat menyebabkan reaksi serius, seperti ruam, gatal, atau sesak napas.
Beri tahukan pada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan seperti ginjal, penyakit hati, diabetes, porfiria, myasthenia gravis, atau gangguan elektrolit seperti hipomagnesemia atau hipokalemia. Kondisi ini dapat memperburuk efek samping Clarithromycin.
Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, seperti jantung koroner, gagal jantung, serangan jantung, hingga kelainan pada hasil EKG, atau gangguan aritmia. Clarithromycin dapat mempengaruhi ritme jantung dan memperburuk kondisi.
Sebelum menjalani vaksinasi dengan vaksin hidup seperti vaksin BCG, informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Clarithromycin. Antibiotik ini dapat memengaruhi efektivitas vaksin.
Pada lansia, risiko efek samping Clarithromycin lebih tinggi, seperti gangguan pendengaran dan aritmia. Konsultasikan penggunaannya dengan dokter agar dosis dan efek samping dapat dipantau dengan cermat.
Informasikan dokter jika Anda sedang dalam kondisi hamil, menyusui, atau sedang memiliki rencana kehamilan. Clarithromycin dapat terserap ke dalam ASI dan berpotensi memengaruhi bayi.
Informasikan dokter jika Anda sedang mengkonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi yang berbahaya.
Jika akan menjalani operasi seperti operasi gigi, beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Clarithromycin untuk menghindari komplikasi selama prosedur.
Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi, efek samping serius, atau overdosis setelah mengonsumsi Clarithromycin. Gejala yang perlu diperhatikan termasuk ruam parah, gangguan pernapasan, atau detak jantung tidak teratur.
Dosis dan Aturan Pakai Clarithromycin
Dosis Clarithromycin umumnya ditentukan berdasarkan kondisi, sediaan obat, serta usia pasien, dengan rincian sebagai berikut:
Kondisi Bronkitis Akut
Dewasa:
Tablet, kaplet, atau sirup kering: 250 – 500 mg, dua kali sehari selama 7 hingga 14 hari.
Tablet pelepasan lambat: 1.000 mg, 1 kali sehari dalam kurun waktu 7 hari.
Anak-anak usia lebih dari 6 bulan:
Tablet, sirup kering, atau kaplet: 7,5 mg/kgBB diberikan dua kali sehari selama 10 hari, maksimal 500 mg per dosis.
Kondisi Radang Tenggorokan atau Radang Amandel
Dewasa:
Tablet, sirup kering, atau kaplet: 250 mg diberikan dua kali sehari selama 10 hari.
Anak-anak usia lebih dari 6 bulan:
Tablet, sirup kering, atau kaplet: 7,5 mg/kgBB diberikan dua kali selama 10 hari dengan maksimal 250 mg.
Kondisi Sinusitis
Dewasa:
Tablet, sirup kering, atau kaplet: 500 mg diberikan dua kali selama 14 hari.
Tablet pelepasan lambat: 1.000 mg diberikan satu kali selama 14 hari.
Anak-anak usia lebih dari 6 bulan:
Tablet, sirup kering, atau kaplet: 7,5 mg/kgBB diberikan dua kali selama 10 hari.
Kondisi Pneumonia
Dewasa:
Tablet, sirup kering, atau kaplet: 250 mg, diberikan dua kali selama 7 hingga 14 hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 500 mg dan diberikan dalam dua kali sehari apabila penderita mengalami infeksi berat.
Tablet pelepasan lambat: 1.000 mg diberikan satu kali selama 7 hari.
Anak-anak usia lebih dari 3 bulan:
Tablet, sirup kering, atau kaplet: 7,5 mg/kgBB diberikan dua kali selama 10 hari. Namun, dosis tidak boleh lebih dari 500 mg per dosis.
Kondisi Batuk Rejan/ Pertussis
Dewasa:
Tablet, sirup kering, atau kaplet: 500 mg diberikan dalam dua kali selama 7 hari.
Anak-anak usia 1 bulan hingga lebih dari 6 bulan:
Kaplet, tablet, atau sirup kering: 7,5 mg/kgBB diberikan dua kali selama 7 hari dengan dosis maksimal 500 mg per dosis.
Kondisi Infeksi Kulit dan Jaringan Kulit
Dewasa:
Tablet, sirup kering, atau kaplet: 250 mg diberikan dalam dua kali selama 7 hingga 14 hari.
Anak-anak lebih dari 6 bulan:
Kaplet, tablet, atau sirup kering: 7,5 mg/kgBB diberikan dua kali selama 10 hari dengan dosis tidak boleh lebih dari 250 mg per dosis.
Kondisi Tukak Lambung yang Diakibatkan oleh bakteri H. pylori
Dewasa:
Tablet, sirup kering, atau kaplet: 500 mg diberikan dalam dua kali selama 7 hingga 14 hari. Pengobatan dapat dilakukan dengan kombinasi 2 atau 3 obat, seperti amoksisilin, metronidazole, dan antagonis H2 atau obat penghambat pompa proton.
Manfaat Clarithromycin
Clarithromycin digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, seperti pneumonia, bronkitis, infeksi telinga, sinus, kulit, dan tenggorokan. Obat ini juga sering dikombinasikan dengan obat lain untuk mengatasi bakteri H. Pylori.
Cara Menggunakan Clarithromycin dengan Benar
Clarithromycin dapat dibeli di apotek. Untuk hasil pengobatan yang optimal, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut ini dalam mengonsumsi Clarithromycin:
Minum clarithromycin sesuai anjuran dokter, bisa dengan atau tanpa makanan, biasanya setiap 12 jam. Kocok botol terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat ini.
Gunakan sendok takar untuk mengukur dosis, dan hindari sendok rumah, karena dapat menyebabkan dosis yang tidak akurat.
Antibiotik berfungsi optimal ketika jumlah obat di tubuh tetap konstan. Cobalah konsumsi obat pada jam yang sama setiap harinya.
Dosis dan durasi pengobatan tergantung pada kondisi kesehatan dan respons terapi. Untuk anak, dosis dapat ditentukan berdasarkan berat badan.
Jika digunakan untuk infeksi, lanjutkan pengobatan hingga obat habis, meskipun gejala hilang. Menghentikan obat terlalu cepat dapat menyebabkan infeksi kembali.
Beritahu dokter jika kondisi tidak membaik atau semakin parah, dan laporkan tanda-tanda infeksi seperti demam atau keringat malam.
Jika melewatkan dosis, minum segera setelah ingat. Jika mendekati dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupa dan kembali ke jadwal biasa tanpa menggandakan dosis.
Pastikan untuk selalu mematuhi petunjuk dari dokter atau apoteker sebelum memulai penggunaan obat. Jangan hentikan obat tanpa persetujuan dokter.
Interaksi Clarithromycin dengan Obat Lain
Clarithromycin dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lain. Beberapa obat yang tidak dianjurkan bersamaan dengan klaritromisin meliputi:
Penurun Gula Darah: Nateglinide, pioglitazone, insulin, dll.
Penyakit Jantung: Digoxin, disopyramide, quinidine.
Penurun Kolesterol: Atorvastatin, rosuvastatin.
Epilepsi: Carbamazepine, valproate, phenobarbital, phenytoin.
Penenang: Triazolam, alprazolam, midazolam.
Peredaran Darah: Cilostazol.
Kortikosteroid: Methylprednisolone.
Pernapasan: Theophylline.
Pengencer Darah: Warfarin, dabigatran, rivaroxaban, apixaban.
Untuk mencegah interaksi obat yang berbahaya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Clarithromycin bersamaan dengan obat lain yang Anda konsumsi.
Efek Samping dan Bahaya Clarithromycin
Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai anjuran dapat mengakibatkan efektivitasnya berkurang dan berpotensi memicu resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik terjadi saat bakteri penyebab infeksi menjadi kebal, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi ulang.
Beberapa efek samping umum dari penggunaan klaritromisin meliputi:
Sakit kepala.
Muntah.
Sakit perut.
Diare.
Rasa di mulut tidak enak atau tidak biasa.
Gigi berubah warna.
Ruam, gatal ringan, gatal pada vagina, terdapat cairan yang keluar tak wajar.
Hentikan penggunaan Clarithromycin dan segera hubungi dokter apabila mengalami efek samping yang serius.
Gunakan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang tepat sesuai kebutuhan Anda. Rasakan kemudahan berbelanja obat secara online dan jangan lupa, jaga kesehatan Anda!
Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Mayo Clinic (2024). Clarithromycin (Oral Route): https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/clarithromycin-oral-route/proper-use/drg-20067672
NHS (2022). Clarithromycin: https://www.nhs.uk/medicines/clarithromycin/how-and-when-to-take-clarithromycin/
WebMD. Clarithromycin – Uses, Side Effects, and More: https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5030-7015/clarithromycin-oral/clarithromycin-oral/details