Clobazam adalah obat untuk mengatasi kejang pada epilepsi, terutama jenis sindrom Lennox-Gastaut, dan untuk mengurangi kecemasan.
Merek Dagang Clobazam
Merek dagang Clobazam antara lain: Asabium, Clofritis 10, Clobazam, Proclozam, Frisium, Anxibloc
Apa Itu Clobazam
Apa itu Clobazam?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter).
Kategori: Antikonvulsan golongan benzodiazepin
Manfaat: Manfaat utama dari clobazam adalah mengontrol kejang pada penderita epilepsi, terutama jenis sindrom Lennox-Gastaut, serta mengatasi kecemasan berlebihan. Selain itu, clobazam juga memiliki manfaat seperti mengurangi frekuensi dan intensitas kejang, membantu dalam pengobatan gangguan kecemasan dan dapat digunakan dalam jangka pendek untuk mengatasi gejala kecemasan yang berat.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak.
Ibu Hamil: Penggunaan clobazam pada ibu hamil harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan ketat oleh dokter. Benzodiazepin, termasuk clobazam, dapat menimbulkan risiko pada janin, termasuk kelainan perkembangan. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya hanya menggunakan obat ini jika benar-benar diperlukan dan manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
Ibu Menyusui: Clobazam dapat masuk ke dalam ASI, sehingga ibu menyusui perlu berhati-hati. Penggunaan obat ini selama menyusui harus dibicarakan dengan dokter, yang akan mempertimbangkan manfaat dan risikonya terhadap bayi. Jika diperlukan, dokter mungkin menyarankan untuk berhenti menyusui atau mencari alternatif pengobatan.
Anak-anak: Clobazam dapat digunakan untuk anak-anak, terutama mereka yang menderita sindrom Lennox-Gastaut. Namun, penggunaannya pada anak-anak harus diawasi secara ketat oleh dokter karena efek samping dan dosis yang perlu disesuaikan dengan usia dan berat badan anak.
Bentuk obat: Tablet.
Peringatan Sebelum Menggunakan Clobazam
Sebelum menggunakan clobazam, penting untuk memahami beberapa hal yang perlu diperhatikan guna memastikan penggunaan yang aman dan efektif. Berikut adalah beberapa peringatan penting:
Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap clobazam atau obat-obatan benzodiazepin lainnya, beritahu dokter Anda. Reaksi alergi terhadap clobazam dapat menyebabkan gejala seperti ruam, gatal-gatal, pembengkakan, atau bahkan kesulitan bernapas yang memerlukan perhatian medis segera.
Clobazam dapat memperlambat pernapasan, terutama pada dosis tinggi atau jika dikombinasikan dengan obat-obatan lain yang menekan sistem saraf pusat. Pasien dengan riwayat asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), atau gangguan pernapasan lainnya harus menggunakan obat ini dengan sangat hati-hati.
Clobazam merupakan benzodiazepin, yang memiliki potensi menyebabkan ketergantungan jika digunakan dalam jangka panjang atau melebihi dosis yang dianjurkan. Jangan mengubah dosis tanpa sepengetahuan dokter, dan hindari penggunaan berkelanjutan tanpa pengawasan medis. Penyalahgunaan clobazam dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis, sehingga penting untuk mengikuti anjuran dokter dengan ketat.
Penggunaan clobazam, terutama dalam jangka panjang, memerlukan pemantauan medis secara berkala. Dokter mungkin akan melakukan tes darah atau pemeriksaan lainnya untuk memantau kondisi Anda. Ini penting untuk mencegah komplikasi yang mungkin timbul dari penggunaan obat ini.
Penggunaan clobazam selama kehamilan atau menyusui harus dipantau oleh dokter. Benzodiazepin dapat menyebabkan risiko pada janin, termasuk cacat lahir atau masalah perkembangan. Pada ibu menyusui, clobazam bisa masuk ke dalam ASI dan mempengaruhi bayi yang sedang disusui. Jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Clobazam dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain, terutama obat-obatan yang bekerja pada sistem saraf pusat, seperti antidepresan, obat tidur, atau obat penenang lainnya. Pastikan untuk memberi tahu dokter mengenai semua obat, suplemen, atau produk herbal yang Anda konsumsi agar dokter dapat menghindari interaksi yang berpotensi berbahaya.
Dosis dan Aturan Pakai Clobazam
Dosis clobazam bervariasi tergantung pada kondisi pasien, usia, dan respons terhadap pengobatan. Dokter akan menentukan dosis yang paling sesuai untuk setiap individu. Berikut adalah panduan umum mengenai dosis dan aturan pakai clobazam:
Dosis untuk Epilepsi pada Dewasa: Dosis awal untuk orang dewasa biasanya sekitar 10 mg per hari, yang dapat ditingkatkan hingga 20-40 mg per hari, tergantung pada respon pasien. Dosis ini dapat dibagi menjadi dua kali sehari atau diminum sekali sesuai anjuran dokter.
Dosis untuk Anak-anak dengan Sindrom Lennox-Gastaut: Pada anak-anak, dosis clobazam biasanya lebih rendah dan disesuaikan berdasarkan berat badan. Dosis awal untuk anak-anak mungkin dimulai dari 5 mg per hari dan ditingkatkan secara bertahap. Dokter akan menyesuaikan dosis untuk meminimalkan efek samping dan memastikan efektivitas obat.
Penggunaan untuk Gangguan Kecemasan: Clobazam juga digunakan untuk mengatasi kecemasan, meskipun penggunaannya umumnya dalam dosis lebih rendah dibandingkan dengan pengobatan epilepsi. Penggunaan ini biasanya bersifat jangka pendek dan di bawah pengawasan medis ketat.
Clobazam dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Minumlah obat ini pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga kadar obat yang stabil dalam tubuh. Jika Anda menggunakan bentuk cair, pastikan untuk mengukur dosis dengan alat pengukur yang tepat untuk mendapatkan dosis yang akurat.
Jangan menghentikan penggunaan clobazam secara mendadak, terutama jika Anda telah menggunakannya dalam waktu lama. Penghentian tiba-tiba dapat menyebabkan gejala putus obat seperti kecemasan, insomnia, atau kejang. Dokter akan membantu Anda menghentikan pengobatan dengan menurunkan dosis secara bertahap.
Manfaat Clobazam
Clobazam memiliki berbagai manfaat medis, terutama dalam pengobatan epilepsi dan gangguan kecemasan. Manfaat utama dari clobazam meliputi:
Mengontrol kejang: Clobazam efektif dalam mengurangi frekuensi dan intensitas kejang pada pasien epilepsi, terutama pada sindrom Lennox-Gastaut. Obat ini membantu mengendalikan aktivitas otak yang berlebihan sehingga kejang menjadi lebih jarang terjadi.
Mengatasi kecemasan: Clobazam memiliki efek menenangkan yang membantu mengurangi gejala kecemasan berat, terutama pada kasus di mana obat lain tidak memberikan hasil yang memadai. Penggunaan clobazam untuk kecemasan umumnya bersifat jangka pendek dan digunakan dalam situasi tertentu yang memerlukan penanganan segera.
Efek terapeutik dengan efek samping minimal: Dibandingkan dengan benzodiazepin lain, clobazam memiliki risiko kantuk yang lebih rendah, sehingga pasien dapat tetap beraktivitas dengan lebih nyaman. Namun, pasien tetap harus berhati-hati dengan potensi kantuk dan hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin berat.
Cara Menggunakan Clobazam dengan Benar
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari clobazam dan menghindari efek samping, ikuti petunjuk penggunaan berikut:
Pastikan untuk selalu mengikuti dosis dan jadwal yang ditentukan oleh dokter. Jangan mengubah dosis atau frekuensi penggunaan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.
Penghentian mendadak clobazam dapat menyebabkan gejala putus obat yang tidak menyenangkan. Jika Anda perlu berhenti, dokter akan memberikan panduan untuk menurunkan dosis secara perlahan agar tubuh dapat beradaptasi.
Simpan clobazam di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari jangkauan anak-anak. Jangan menyimpan obat ini di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau di tempat yang lembap, seperti kamar mandi.
Hindari konsumsi alkohol saat menggunakan clobazam, karena alkohol dapat meningkatkan efek sedatif dan risiko efek samping, seperti kantuk berlebihan dan gangguan pernapasan.
Interaksi Clobazam dengan Obat Lain
Clobazam dapat berinteraksi dengan berbagai obat-obatan lain, yang dapat mempengaruhi cara kerja atau meningkatkan risiko efek samping. Berikut adalah beberapa interaksi obat yang perlu diperhatikan:
Obat antidepresan: Penggunaan bersamaan dengan antidepresan seperti SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) atau obat trisiklik dapat meningkatkan efek sedatif dan risiko depresi pernapasan. Pemantauan medis diperlukan jika menggunakan clobazam bersamaan dengan obat ini.
Obat antikonvulsan lain: Clobazam dapat berinteraksi dengan obat antikonvulsan lain, seperti valproat atau fenitoin, yang dapat mempengaruhi efektivitas kedua obat. Dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis berdasarkan interaksi ini.
Obat pengencer darah: Penggunaan bersamaan dengan pengencer darah seperti warfarin mungkin memerlukan pemantauan ketat, karena benzodiazepin dapat mempengaruhi cara tubuh memproses obat ini.
Alkohol dan obat penenang lainnya: Kombinasi dengan alkohol atau obat penenang lainnya dapat meningkatkan risiko sedasi yang berlebihan dan gangguan pernapasan. Hindari penggunaan bersamaan untuk mengurangi risiko efek samping.
Efek Samping dan Bahaya Clobazam
Seperti obat-obatan lainnya, clobazam memiliki efek samping yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi:
Kantuk
Pusing
Kebingungan
Kelelahan
Masalah pernapasan
Kecanduan atau ketergantungan.
Jika Anda mengalami efek samping yang serius, seperti gangguan pernapasan, reaksi alergi, atau gejala putus obat, segera hubungi dokter atau cari bantuan medis.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MedlinePlus, (2023). Clobazam https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a612008.html
NCBI, (2019). Clobazam https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541043/
Epilepsy Foundation, (2023). Clobazam (Onfi, Sympazan) https://www.epilepsy.com/tools-resources/seizure-medication-list/clobazam
DrugBank, (2023). Clobazam https://go.drugbank.com/drugs/DB00349
Mayo Clinic, (2022). Clobazam (Oral Route) Proper Use https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/clobazam-oral-route/proper-use/drg-20075333
MIMS, (2023). Clobazam https://www.mims.com/indonesia/drug/info/clobazam?mtype=generic