Dekongestan adalah golongan obat oral dan topikal guna melegakan keluhan hidung mampet yang disebabkan oleh influenza, sinusitis, pilek, dan juga reaksi alergi.
Merek Dagang Dekongestan
Dekongestan terdiri dari beberapa jenis obat. Berikut sejumlah obat yang masuk dalam kelompok dekongestan dan merek dagangnya.
Pseudoephedrine
Jenis obat ini mampu mengatasi hidung mampet akibat alergi, flu, dan pilek dengan cara mempersempit pembuluh darah yang ada di hidung.[1]
Merek dagang: Termorex Plus, Hufagripp, OBH Combi batuk & Flu, Inza, Tremenza, Rhinos SR, Panadol Cold & Flu, Demacolin, Alco, Actifed, Siladex Flu.
Ephedrine
Jenis dekongestan ini berguna untuk meredakan keluhan sesak napas akibat asma yang bekerja dengan mengurangi pembengkakan pembuluh darah di saluran pernapasan.[2]
Merek dagang: Asthma Soho, Asmasolon, Ephedrine HcCl, Luvisma, Hufagrip Forte, Oskadryl, Aflucaps, Vasodrin, OBH Nelco Plus.
Phenylephrine
Manfaat phenylephrine adalah untuk meredakan rasa tidak nyaman saat hidung mampet akibat sinusitis, alergi, maupun influenza. Cara kerjanya ialah dengan mengurangi pembengkakan pembuluh darah.[3]
Merek Dagang: Bodrex Flu & Batuk, Decolgen PE, Panadol Flu & Batuk, Contrexyn Flu, Oskadryl. Procold Flu, Ultraflu PE.
Apa Itu Dekongestan
Mengenal Dekongestan
Golongan: Obat bebas terbatas
Kategori: dekongestan
Manfaat: Mengatasi keluhan hidung mampet akibat alergi, sinusitis, dan juga influenza.
Digunakan Oleh: Dewasa dan anak
Ibu Hamil:
Tidak semua jenis dekongestan aman untuk dikonsumsi saat masa kehamilan. Oleh sebab itu, konsultasikan dengan ahli medis, jenis dekongestan apa yang tidak berefek pada janin.
Ibu Menyusui:
Dekongestan spray cukup aman untuk wanita yang tengah menyusui. Sedangkan penggunaan dekongestan oral haruslah atas izin dokter.
Anak-Anak:
Anda bisa memberikan dekongestan untuk anak dengan minimal umur 6 tahun.
Bentuk Obat: Kapsul, tablet, sirup, injeksi, tetes hidung, dan semprot hidung
Peringatan sebelum Menggunakan Dekongestan
Termasuk dalam kategori obat bebas terbatas, pemanfaatan dekongestan tidak boleh sembarangan. Supaya obat dapat bekerja optimal tanpa menimbulkan efek yang tidak diinginkan, perhatikan sejumlah aspek berikut sebelum memanfaatkan dekongestan.[4]
Umumnya, dekongestan tersedia dalam obat kombinasi dan digabungkan dengan jenis obat lain seperti analgesik serta antihistamin.
Dekongestan terdiri dari beberapa jenis. Periksalah komposisi di kemasan obat dan pastikan Anda tidak sensitif dengan zat aktif tersebut.
Jika Anda sedang dalam masa kehamilan serta menyusui, konsultasikan dulu dengan ahli medis sebelum memanfaatkan dekongestan.
Penggunaan dekongestan oleh penderita diabetes, hipertiroid, hipertensi, pembengkakan prostat, dan glaukoma haruslah atas persetujuan dokter.
Konsultasikan dengan ahli medis bila Anda menderita gangguan pada jantung, liver, dan ginjal sebelum memanfaatkan dekongestan.
Konsultasikan dengan ahli medis tentang keamanan penggunaan dekongestan saat masa kehamilan dan juga menyusui.
Dekongestan tidak dianjurkan penggunaannya untuk anak yang berumur di bawah 6 tahun.
Penggunaan oleh anak berumur 6 hingga 11 tahun tidak boleh lebih dari 5 hari.
Hindari pemakaian dekongestan jika Anda tengah dalam masa terapi pengobatan antidepresan tipe MAOI.
Hindari pemakaian dekongestan tetes atau semprot apabila Anda baru melakukan operasi sinusitis.
Beberapa jenis dekongestan bisa menimbulkan rasa kantuk. Jadi, jangan menyetir atau melakukan pekerjaan yang memerlukan tingkat kewaspadaan tinggi sesudah konsumsi obat ini.
Konsultasikan pada ahli medis tentang penggunaan dekongestan bersama obat ataupun suplemen yang saat ini Anda konsumsi.
Hindarilah pemakaian dekongestan untuk periode yang lama.
Dosis dan Aturan Pakai Dekongestan
Dosis dekongestan bervariasi sesuai dengan jenisnya. Beberapa dekongestan juga dipasarkan dalam bentuk obat kombinasi sehingga aturan pemakaiannya berbeda-beda. Oleh sebab itu, perhatikanlah dosis dan juga aturan penggunaan yang ada di kemasan obat dekongestan.
Kapsul dan Tablet Pseudoephedrine untuk Mengatasi Hidung Mampet[5]
Dewasa: 30-60 mg dikonsumsi tiap 4-6 jam. Dosis maksimal sehari ialah 240mg.
Anak berumur 6-12 tahun: 30 mg diminum tiap 6 jam
Tablet Phenylephrine untuk Melegakan Hidung Mampet[6]
Dewasa: 10 mg diminum tiap 4 jam, dosis maksimal 60 mg per hari.
Anak berumur di atas 12 tahun: 10 mg diminum tiap 4 jam, dosis maksimal 60 mg per hari.
Tablet Ephedrine untuk Meredakan Asma[7]
Dewasa: 12,5-25 mg diminum tiap 4 jam, dosis maksimal 150 mg per hari.
Anak berumur di atas 12 tahun: 12,5-25 mg diminum tiap 4 jam, dosis maksimal 150 mg per hari.
Manfaat Dekongestan
Kegunaan utama dekongestan adalah melegakan hidung yang mampet akibat influenza, alergi, sinusitis, dan rhinitis alergi.[8]
Namun penting untuk Anda catat bahwa dekongestan hanya bermanfaat untuk memberikan kelegaan sementara pada hidung yang mampet sehingga Anda bisa kembali bernapas dengan lancar.
Dekongestan hanya dapat meringankan keluhannya dan tidak bisa mengobati penyebab hidung mampet tersebut. Adapun cara kerjanya ialah dengan mengecilkan jaringan serta pembuluh darah yang membengkak.[9]
Cara Menggunakan Dekongestan dengan Benar
Setiap produk dengan kandungan dekongestan tentu cara penggunaannya berbeda-beda. Oleh karena itu, ikutilah petunjuk pemakaian di kemasan obat tersebut.
Gunakanlah sesuai dosis yang diinstruksikan di kemasan ataupun atas saran ahli medis. Jangan mengurangi ataupun melebihi dari dosis serta frekuensi konsumsi yang telah dianjurkan.
Berikut cara penggunaan dekongestan secara umum.
Tablet atau Kapsul
Telan tablet ataupun kapsul dengan kandungan dekongestan secara utuh dengan segelas air.
Jangan menggerus tablet ataupun membuka cangkang kapsulnya.
Konsumsi sesuai interval waktu yang diinstruksikan
Sebaiknya konsumsilah dekongestan sesudah makan.
Sirup
Kocok botol sirup dekongestan sebelum Anda meminumnya.
Pergunakan sendok plastik yang ada dalam kemasan untuk menakar sirup. Jangan gunakan sendok dapur sebab dosisnya menjadi tidak akurat.
Nasal Spray
Duduklah dengan badan tegak.
Masukkan ujung semprotan ke salah satu lubang hidung dan biarkan lubang yang lain tetap terbuka.
Semprotkan nasal spray sambil menarik napas dengan perlahan.
Ulangi pada lubang hidung satunya.
Cukup lakukan treatment ini sekali dalam sehari.
Interaksi Dekongestan dengan Obat Lain
Berikut sejumlah interaksi antara kandungan dekongestan dengan obat-obatan lain.[10]
Hipertensi akut bisa terjadi ketika Anda menggabungkan dekongestan dengan obat antidepresan tipe MAOI (linezolid, isocarboxazid, phenelzine, tranylcypromine, rasagiline).
Konsumsi bersamaan dengan opioid serta obat batuk lainnya seperti hydrocodone dan codeine bisa meningkatkan risiko efek samping.
Penggunaan bersama dengan obat tidur atau obat gangguan kecemasan bisa mengakibatkan insomnia parah dan sakit kepala.
Efek Samping dan Bahaya Dekongestan
Dekongestan umumnya tidak menimbulkan efek serius. Beberapa pengguna mungkin mengalami efek yang ringan seperti:[11]
Sakit kepala
Pusing
Timbul rasa kantuk
Gugup dan gelisah
Mual
Hipertensi
Sulit tidur
Jantung berdebar
Mulut menjadi kering
Ruam pada kulit
Iritasi pada hidung (penggunaan nasal spray)
Gejala tersebut biasanya akan hilang dengan sendirinya ketika Anda menghentikan penggunaan dekongestan. Namun, jika gejala tidak juga membaik, segera periksakan diri Anda ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan dekongestan atau obat lain yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!
Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
1. MedlinePlus (2024). Pseudoephedrine. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682619.html
2. Drugs (2024). Ephedrine. https://www.drugs.com/ephedrine.html
3. MedlinePlus (2024). Phenylephrine. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a606008.html
4. NHS (2022). Dekongestan. https://www.nhs.uk/conditions/decongestants/
5. Drugs (2023). Pseudoephedrine. https://www.drugs.com/pseudoephedrine.html
6. Drugs (2023). Phenylephrine. https://www.drugs.com/dosage/phenylephrine.html#Usual_Adult_Dose_for_Nasal_Congestion
7. Drugs (2024). Ephedrine dosage. https://www.drugs.com/dosage/ephedrine.html
8. Cleveland Clinic (2023). Nasal Decongestant. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/24923-nasal-decongestant
9. WebMD (2023). Decongestants. https://www.webmd.com/allergies/decongestants
10. WebMD (2024). Decongestant Tablet. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-2277-9012/decongestant-oral/antihistamines-decongestants-oral/details
11. Cleveland Clinic (2023). Nasal Decongestant. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/24923-nasal-decongestant