Skip links

Dexketoprofen

Dexketoprofen

Dexketoprofen adalah obat anti-inflamasi nonsteroid guna atasi sakit gigi, nyeri sendi, sakit kepala, nyeri haid, dan nyeri setelah operasi.
Merek Dagang Dexketoprofen
Obat ini dipasarkan dengan merek: Blastofen, Dextofen, Amidex, Fendex, Simprofen, Keren, Ketesse, Trometamol, Tordex, Tofedex
Apa Itu Dexketoprofen
Apa itu Dexketoprofen
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat Anti-inflamasi Non Steroid (OAINS)
Manfaat: Meredakan rasa nyeri ketika sakit gigi, haid, sakit kepala, dan setelah tindakan operasi.
Digunakan Oleh: Dewasa
Ibu Hamil:
Penggunaan obat untuk wanita hamil, khususnya saat trimester pertama, harus dihindari. Pasalnya, pengujian obat ini pada hewan mengungkap adanya risiko keguguran serta cacat pada janin.
Sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menggunaan obat ini saat masa kehamilan.
Ibu Menyusui:
Obat ini sama sekali tidak direkomendasikan untuk wanita yang tengah menyusui karena dapat mengakibatkan ulserasi esofagus, pendarahan meningeal, gastritis erosive, dan gagal ginjal pada bayi.[1]
Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini ketika Anda sedang menyusui.
Anak-Anak:
Dexketoprofen tidak boleh diberikan pada pasien anak
Bentuk Obat: tablet, injeksi
Peringatan sebelum Menggunakan Dexketoprofen
Karena masuk golongan obat keras, pemanfaatan obat ini sebagai pereda nyeri harus Anda lakukan secara bijak. Perhatikan beberapa poin berikut sebelum Anda mengonsumsi dexketoprofen:[2]
Hindari konsumsi dexketoprofen apabila Anda sensitif atau alergi dengan obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan ketoprofen.
Informasikan pada dokter jika Anda pernah mengalami asma, rhinitis akut, serta benjolan di rongga hidung setelah minum aspirin, ibuprofen, atau obat sejenisnya.
Sampaikan pada dokter jika kulit Anda memerah akibat terpapar matahari setelah konsumsi pereda nyeri dan obat penurun kolesterol.
Hindari obat ini jika Anda pernah mengalami pendarahan, gagal jantung, penyakit liver parah, gangguan ginjal parah, infeksi cacar, dan juga dehidrasi parah.
Jangan gunakan dexketoprofen saat Anda tengah hamil atau dalam masa menyusui.
Jika ternyata Anda mengandung ketika dalam masa pengobatan dengan dexketoprofen, segeralah berhenti konsumsi obat dan beri tahu dokter.
Penggunaan dexketoprofen oleh individu berusia lanjut harus atas izin dokter karena berpotensi meningkatkan efek samping.
Selama Anda mengonsumsi obat ini, lakukanlah cek darah secara rutin untuk memeriksa kondisi ginjal, hati, dan juga darah Anda.
Obat ini dapat menimbulkan rasa kantuk, penglihatan kabur, dan pusing. Jadi, setelah minum obat, jangan lakukan kegiatan apa pun yang membutuhkan kewaspadaan.
Dosis dan Aturan Pakai Dexketoprofen
Pastikan Anda mengikuti instruksi dokter terkait dosis dan frekuensi penggunaan dexketoprofen.
Berikut adalah dosis umum dexketoprofen untuk sediaan tablet dan injeksi.[3]
Tablet
Pemberian tablet biasanya untuk nyeri ringan sampai sedang
Dewasa: 12,5 mg dikonsumsi setiap 4-6 jam atau 25 mg setiap 8 jam. Total konsumsi maksimal dalam sehari adalah 75 mg.
Lansia: dokter akan memberikan dosis yang paling rendah dan total dosis tidak melebihi 50 mg dalam sehari.
Injeksi
Dewasa: 50 mg diberikan tiap 8-12 jam melalui injeksi intravena atau infus intravena. Maksimal dosis adalah 150 mg per hari.
Pemberian dexketoprofen melalui injeksi umumnya untuk nyeri yang parah dan hanya untuk pengobatan jangka pendek. Biasanya, tindakan ini hanya dilakukan dalam 2 hari. Setelah kondisi pasien mulai membaik, dokter akan menyarankan untuk konsumsi obat berbentuk tablet.
Manfaat Dexketoprofen
Kegunaan utama dexketoprofen adalah untuk mengurangi rasa nyeri. Dokter mungkin akan meresepkan obat ini untuk menangani keluhan seperti:[4]
Nyeri dan bengkak akibat osteoartritis dan artritis rheumatoid
Dismenore atau nyeri haid
Sakit gigi
Sakit punggung
Nyeri otot
Sakit kepala
Nyeri sesudah pembedahan
Cara kerja obat ini adalah dengan mengurangi kadar prostaglandin atau zat yang memicu nyeri dan peradangan pada tubuh.
Cara Menggunakan Dexketoprofen dengan Benar
Penggunaan dexketoprofen haruslah sesuai dengan arahan dokter. Ini aturannya:
Jangan sampai Anda mengurangi atau meningkatkan dosis tanpa izin dokter karena berpengaruh pada kinerja obat ini. Ikuti instruksi dokter mengenai dosis dan frekuensi konsumsi obat.
Agar obat dapat bekerja dengan cepat dalam meredakan keluhan nyeri, Anda bisa minum dexketoprofen setengah jam sebelum makan atau ketika perut masih kosong.
Jika Anda memiliki gangguan lambung seperti mag, sebaiknya Anda meminum obat ini bersama makanan atau sesudah Anda makan.
Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk minum obat ini bersama dengan antasida untuk mengurangi efek sakit perut
Cara minum dexketoprofen tablet adalah dengan menelannya utuh dan mendorongnya dengan air putih.
Konsumsi obat ini sesuai dengan jadwal yang disarankan dokter. Biasanya, Anda harus mengonsumsinya setiap 4 atau 6 jam.
Apabila Anda melewatkan jadwal minum obat, segera minum dexketoprofen sesegera mungkin ketika Anda ingat. Tetapi, bila jeda waktunya dekat dengan jadwal berikutnya, lewati saja dosis sebelumnya. Jangan sampai Anda minum dosis ganda atau 2 dosis dalam waktu yang berdekatan.
Pemberian injeksi dexketoprofen harus dilakukan oleh tenaga medis.
Hindari konsumsi obat pereda nyeri ini untuk periode yang lama.
Bila gejala efek samping muncul, segera konsultasikan ke ahli medis untuk memperoleh tindakan medis lebih lanjut atau dokter akan meresepkan obat lainnya.
Interaksi Dexketoprofen dengan Obat Lain
Dexketoprofen dapat berinteraksi dengan obat lainnya saat Anda mengonsumsinya secara bersamaan. Dampaknya adalah penurunan kinerja obat hingga peningkatan gejala efek samping.
Berikut adalah sejumlah interaksi yang perlu Anda waspadai.[5]
Interaksi antara dexketoprofen dengan pereda nyeri lainnya seperti ibuprofen atau aspirin berdampak buruk pada organ pencernaan seperti terjadinya inflamasi hingga pendarahan.
Penggunaan obat ini bersama dengan antikoagulan berdampak pada meningkatnya efek pengencer darah dan kerusakan pada mukosa gastroduodenal.
Konsumsi bersamaan dengan kortikosteroid dapat meningkatkan risiko pendarahan di saluran cerna.
Penggunaan bersama dengan methotrexate bisa mengakibatkan hematological toxicity yang dapat memicu infeksi, anemia, dan pendarahan.
Risiko rusaknya ginjal meningkat bila Anda menggunakan obat ini dengan tacrolimus.
Minum obat ini bersama dengan antibiotik ciprofloxacin dapat meningkatkan risiko terjadinya kejang.
Risiko hiperkalemia meningkat ketika Anda menggunakan dexketoprofen dengan obat diuretic.
Efek Samping dan Bahaya Dexketoprofen
Terapi pengobatan dengan dexketoprofen bisa menimbulkan sejumlah efek samping. Berikut sejumlah gejala yang mungkin Anda alami:
Muncul rasa kantuk
Sakit kepala
Pusing
Diare
Konstipasi
Nyeri di mulut
Telinga berdenging
Sulit tidur
Beberapa pengguna dexketoprofen mungkin juga mengalami gejala efek samping yang lebih parah, di antaranya:
Gangguan penglihatan
Berat badan naik drastis
Bengkak pada perut, kaki, tangan, dan wajah
Demam
Sesak napas
Kulit ruam dan gatal
Susah menelan
Kehilangan nafsu makan
Mual dan nyeri pada perut
Sulit BAK
Sakit saat BAK
Feses berdarah atau berwarna kehitaman
Apabila Anda mengalami satu atau beberapa gejala tersebut, hentikan konsumsi dexketoprofen dan segeralah periksakan kondisi Anda ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!

Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
1. NLM (2024). Ketoprofen. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501514/
2. MIMS (2024). Dexketoprofen Oral. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexketoprofen/patientmedicine/dexketoprofen+-+oral
3. MIMS (2024). Dexketoprofen. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexketoprofen?mtype=generic
4. MedlinePlus (2024). Ketoprofen. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a686014.html
5. MIMS (2024). Ketesse Dexketoprofen. https://www.mims.com/philippines/drug/info/ketesse/drug-interactions

Leave a comment

Explore
Drag