Dexteem Plus adalah obat berbentuk tablet mengandung kortikosteroid dan antihistamin guna mengatasi keluhan alergi seperti asma, rhinitis, serta dermatitis.
Merek Dagang Dexteem Plus
Obat antialergi ini dipasarkan dengan merek Dexteem Plus.
Apa Itu Dexteem Plus
Apa itu Dexteem Plus?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antihistamin dan kortikosteroid
Manfaat: Meredakan keluhan inflamasi serta alergi yang memerlukan terapi kortikosteroid seperti asma, rhinitis, serta dermatitis.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak
Ibu Hamil:
Penggunaan obat steroid mungkin bisa berdampak pada kondisi janin. Pastikan dulu keamanan obat pada janin dengan berkonsultasi dengan ahlinya sebelum menggunakan Dexteem Plus.
Ibu Menyusui:
Kandungan obat bisa diabsorbsi ASI meskipun dalam jumlah kecil. Jika Anda dalam masa menyusui, hindari penggunaan obat ini tanpa seizin dokter.
Anak
Obat ini bisa diberikan pada anak dengan usia minimal 12 tahun.
Bentuk Obat: tablet
Peringatan sebelum Menggunakan Dexteem Plus
Supaya Dexteem Plus bekerja efektif mengatasi semua keluhan yang Anda derita dan untuk mencegah timbulnya efek samping, perhatikan sejumlah poin berikut sebelum menggunakannya.
Hindari produk ini apabila Anda alergi atau hipersensitif dengan kandungan dexamethasone dan antihistamin dexchlorpheniramine maleate.
Informasikan pada dokter apabila Anda tengah dalam masa kehamilan dan menyusui.
Jelaskan riwayat kesehatan Anda pada dokter terutama bila Anda pernah atau tengah menderita gagal ginjal, penyakit jantung, sirosis, tukak lambung, malaria, miastenia gravis, dan diverticulitis.[1]
Sampaikan pada dokter jika Anda pernah menderita TBC, herpes, hepatitis, dan campak.
Hindari penggunaan produk obat ini bila Anda pernah atau sedang terinfeksi jamur, parasit, dan bakteri.
Pasien yang berisiko mengalami osteoporosis memerlukan perhatian khusus saat mengonsumsi obat ini karena penggunaan dalam waktu yang lama bisa meningkatkan risiko pengeroposan tulang.
Jangan melakukan vaksin khususnya vaksin yang telah dilemahkan saat dalam proses terapi dengan Dexteem Plus. Dexamethasone bekerja dengan melemahkan sistem imun sehingga bisa membuat Anda terjangkit virus lebih mudah.
Informasikan pada dokter mengenai obat ataupun produk herbal yang tengah Anda konsumsi saat ini.
Hindari konsumsi obat untuk periode yang lama karena dapat mengakibatkan gangguan mata seperti glaukoma dan katarak.[2]
Hindari aktivitas berat atau berkendara setelah minum Dexteem Plus karena salah satu efek penggunaan obat adalah merasa pusing.
Mengonsumsi obat dengan kandungan dexamethasone bisa membuat Anda lebih mudah terserang infeksi. Jaga jarak dengan orang sedang menderita penyakit infeksi seperti cacar, campak, atau flu.
Penggunaan dexamethasone oleh anak dalam periode yang lama bisa memperlambat pertumbuhannya.[3]
Selama menggunakan Dexteem Plus, jangan lakukan tes laboratorium untuk keperluan medis karena kandungan obat ini bisa memengaruhi pemeriksaan sehingga hasil tes tidak akurat.
Dosis dan Aturan Pakai Dexteem Plus
Untuk menghindari terjadinya overdosis, pastikan selalu mengonsumsi Dexteem Plus sesuai instruksi pemakaian pada label atau berdasarkan arahan dokter. Berikut adalah dosis umum Dexteem Plus berdasarkan usia pengguna.
Dewasa: 1 tablet diminum tiap 4-6 jam
Anak berumur di atas 12 tahun: 1 tablet diminum tiap 4-6 jam
Manfaat Dexteem Plus
Sebagai obat kombinasi antara kortikosteroid dan antihistamin, kegunaan utama obat ini adalah meredakan beragam keluhan alergi serta inflamasi baik pada kulit ataupun saluran pernapasan.
Adapun manfaat Dexteem Plus di antaranya untuk mengatasi:
1. Dermatitis
Dexteem Plus bisa Anda pergunakan untuk menangani gangguan pada kulit seperti dermatitis yang disebabkan oleh alergi. Dermatitis merupakan gejala iritasi yang menyebabkan kulit menjadi kering, ruam, gatal, hingga melepuh.[4]
Dexteem mempunyai kandungan dexamethasone yang dapat mengendalikan reaksi alergi seperti dermatitis atopic dan juga dermatitis kontak sehingga tidak bertambah parah.[5]
2. Rhinitis
Gangguan saluran pernapasan ini menimbulkan sejumlah gejala yang mengganggu seperti bersin serta hidung gatal, berair, dan tersumbat.[6] Keluhan ini terjadi saat Anda menghirup alergen seperti debu, serbuk sari, atau bulu hewan.
Kombinasi penggunaan kortikosteroid dan antihistamin akan lebih ampuh meredakan gejala alergi ini bila dibandingkan dengan penggunaan obat tunggal.
3. Asma
Penggunaan kortikosteroid oral merupakan pengobatan yang umum untuk serangan asma guna mengurangi peradangan di saluran napas.[6]
4. Alergi Obat
Kombinasi antihistamin dan juga kortikosteroid oral juga dapat Anda manfaatkan untuk meredakan gejala alergi obat yang meliputi ruam kemerahan, gatal, dan bengkak.[7]
Obat tersebut bekerja dengan cara mengurangi respon peradangan oleh sistem imun tubuh.
Cara Menggunakan Dexteem Plus dengan Benar
Karena tergolong obat keras, pembelian dan penggunaan Dexteem Plus haruslah dengan resep dokter.
Perhatikan cara mengonsumsi Dexteem Plus berikut:
Ikutilah dosis dan cara penggunaan yang tertera di label kemasan atau atas instruksi dokter.
Jangan konsumsi obat melebihi atau kurang dari dosis yang disarankan.
Minumlah tablet sesudah Anda makan berat dan juga sebelum tidur.
Telanlah tablet Dexteem Plus dengan air putih tanpa menghancurkan atau mengunyahnya.
Apabila Anda melewatkan jadwal minum obat, segera minum obat selagi ingat asalkan waktunya tidak berdekatan dengan jadwal berikutnya.
Hindari konsumsi alkohol selama dalam terapi pengobatan karena bisa mengakibatkan pendarahan pada lambung.
Interaksi Dexteem Plus dengan Obat Lain
Dexteem Plus mengandung zat antihistamin (Dexchlorpheniramine maleate) dan kortikosteroid (Dexamethasone) yang bisa menimbulkan interaksi obat bila Anda menggabungkannya dengan obat lainnya.
Berikut adalah sejumlah interaksi yang mungkin terjadi antara Dexteem Plus dengan obat lain.
Kandungan dexamethasone bisa merangsang pembuangan obat lain dari dalam tubuh bila dikombinasikan dengan obat kanker seperti praziquantel, lapatinip, dan dasatinip.[3]
Efek samping obat meningkat bila Anda menggunakannya dengan obat antibiotic seperti Erythromycin.[4]
Kadar dexamethasone dalam darah akan meningkat bisa Anda mengonsumsinya dengan obat antijamur seperti posaconazole dan ketoconazole.
Efektivitas obat berkurang dan meningkatkan risiko pendarahan dan stroke ketika Anda menggunakan obat ini dengan warfarin, apixaban, dan rivaroxaban.
Proses penyerapan zat deksametason terganggu saat Anda mengonsumsinya dengan obat kolesterol seperti kolestiramin dan kolestipol.
Penggunaan dengan obat diuretik seperti bumetadine dan furosemide bisa menurunkan kadar potasium dalam tubuh Anda.
Konsumsi bersamaan dengan obat epilepsi seperti fosphenytoin dan phenobarbital bisa mengurangi efektivitas dexamethasone.
Penggunaan dengan obat antidepresan trisiklik bisa mengakibatkan berbagai efek samping seperti meningkatnya detak jantung dan susah BAK.
Efek Samping dan Bahaya Dexteem Plus
Efek samping Dexteem Plus dapat terjadi ketika Anda menggunakannya tidak sesuai dengan anjuran, mengonsumsi dalam periode lama, atau bila Anda sensitif dengan kandungannya.
Berikut sejumlah efek sampingnya:
Pusing
Mengantuk
Mulut menjadi kering
Susah BAB
Insomnia
Penglihatan menjadi kabur
Gangguan maag
Muncul ruam pada kulit
Selain itu, segera periksa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat bila Anda mengalami keluhan yang lebih parah seperti:
Detak jantung abnormal
Susah BAK
Mood swing (suasana hati mudah berubah-ubah)
Kram pada otot
Kejang
Pendarahan
Gelisah
Hipertensi
Naiknya kadar gula dalam darah
Sesak napas
Feses berdarah
Wajah bengkak
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
1. Erlimpex (2024). Dexteem Plus. https://www.erlimpex.com/webstore/index.php/dexteem-plus.html
2. National Library of Medicine (2023). Dexamethasone. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482130/
3. Medical News Today (2022). Dexamethasone, Oral Tablet. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322409
4. WebMD (2024). Dexamethasone. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1027-5021/dexamethasone-oral/dexamethasone-oral/details
5. Mayoclinic (2024). Dermatitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dermatitis-eczema/symptoms-causes/syc-20352380
6. Medscape (2024). Dexamethasone. https://reference.medscape.com/drug/decadron-dexamethasone-intensol-dexamethasone-342741#0
7. National Library of Medicine (2023). Allergic Rhinitis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538186/#:~:text=Allergic%20rhinitis%20(AR)%20is%20an,the%20treatment%20of%20allergic%20rhinitis.
8. Asthma and Allergy Foundation of America (2024). Oral Corticosteroids. https://aafa.org/asthma/asthma-treatment/asthma-treatment-oral-corticosteroids-prednisone/#:~:text=Oral%20corticosteroids%20(OCS)%20are%20a,visits%20and%20hospitalizations%20for%20asthma.
9. Mayoclinic (2024). Corticosteroid. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/corticosteroid-oral-route-parenteral-route/description/drg-20070491
10. WebMD (2024). Dexamethasone. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1027-5021/dexamethasone-oral/dexamethasone-oral/details
11. MedicalNewstoday (2022). Dexamethasone. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322409#interactions