Skip links

Diazepam

Diazepam

Diazepam adalah obat penenang dari golongan benzodiazepin untuk menangani gangguan kecemasan, spasme otot, kejang, insomnia, serta sindrom putus alkohol.
Merek Dagang Diazepam
Merek Dagang diazepam antara lain: Valium, Potensik, Valisanbe, Valdimex, Nozepav, Stesolid
Apa Itu Diazepam
Mengenal Diazepam
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Anxiolytics/ Antikonvulsan/ Hipnotik & Sedatif
Manfaat: Menangani gangguan kecemasan, meredakan kejang, merilekskan otot kaku, mengobati gejala putus alkohol, penenang sebelum tindakan operasi
Digunakan oleh: Dewasa dan Anak
Ibu Hamil:
Penggunaan Diazepam pada saat trimester pertama masa kehamilan bisa meningkatkan risiko cacat seperti malformasi kongenital pada janin. Untuk alasan darurat, dokter mungkin meresepkan obat ini di akhir masa kehamilan atau saat persalinan.[1] Penggunaan obat antidepresan selama masa kehamilan sebisa mungkin harus Anda hindari.
Ibu menyusui
Kandungan obat penenang ini akan terserap oleh ASI dan dapat berisiko pada bayi. Bila Ibu benar-benar memerlukan pengobatan dengan diazepam, dokter akan meresepkan dengan dosis paling rendah, dalam periode yang singkat, dan dilakukan pemantauan terhadap bayi yang terpapar obat.
Meskipun begitu, penggunaan obat ini oleh wanita yang tengah menyusui sebaiknya dihindari.
Anak-Anak:
Diazepam dapat diresepkan pada anak mulai umur 6 bulan tentunya dengan dosis rendah.
Bentuk Obat: tablet, sirup, cair (fleet enema), dan injeksi
Peringatan sebelum Menggunakan Diazepam
Pemanfaatan Diazepam untuk mengatasi keluhan apa pun haruslah dengan resep dokter atau psikiater. Untuk mengurangi risiko timbulnya efek samping dan supaya obat ini dapat bekerja secara optimal, perhatikan beberapa poin berikut:[2]
Sampaikan pada dokter mengenai alergi obat yang Anda derita. Pastikan Anda tidak sensitif dengan obat yang masuk dalam jenis benzodiazepine.
Diazepam dapat diberikan pada anak yang berumur minimal 6 bulan. Pemberian pada bayi yang baru lahir sama sekali tidak diperbolehkan.
Penggunaan obat ini untuk lansia harus dalam pengawasan khusus dan dengan dosis setengah dari dosis orang dewasa.
Sampaikan pada dokter jika Anda tengah dalam masa kehamilan, berencana untuk hamil, atau tengah menyusui.
Informasikan pada dokter mengenai obat atau produk suplemen apa saja yang sedang Anda konsumsi.
Sampaikan pada dokter terkait riwayat medis, terutama jika Anda menderita: depresi, bipolar dan gangguan mental lain, penyakit liver, gangguan ginjal, Parkinson, riwayat kejang, masalah pernapasan, miastenia gravis, dan juga sleep apnea.
Sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium ataupun menjalani operasi, beri tahu tim medis jika Anda sedang mengonsumsi diazepam.
Hindari konsumsi minuman yang mengandung alkohol saat dalam terapi pengobatan dengan diazepam.
Selalu gunakan alat kontrasepsi selama dalam masa pengobatan untuk mencegah kehamilan.
Terapi pengobatan dengan diazepam haruslah dalam waktu yang singkat (2-4 minggu). Pemakaian jangka panjang bisa mengakibatkan ketergantungan.
Dosis dan Aturan Pakai Diazepam
Dokter akan menentukan dosis diazepam yang tepat berdasarkan umur dan keluhan yang diderita oleh pasien. Berikut ialah dosis umum diazepam.[3]
Gangguan Kecemasan Berat
Dewasa: 3 x 2 mg sehari, dosis bisa ditambah sesuai dengan keadaan pasien. Total dosis maksimal 30 mg per hari
Lansia: 3 x 1 mg sehari, dosis bisa ditambah disesuaikan dengan kondisi.
Insomnia akibat Gangguan Kecemasan
Dewasa: 5-15 mg diminum sebelum tidur
Lansia: setengah dosis dewasa
Kelumpuhan Serebral
Dewasa: 2-60 mg dalam sehari, dibagi menjadi beberapa kali minum
Lansia: setengah dosis dewasa
Spasme Otot
Dewasa: 2-15 mg dalam sehari, dibagi menjadi beberapa kali konsumsi
Lansia: setengah dosis dewasa
Anak: 2-40 mg dibagi menjadi beberapa kali minum.[4]
Kejang Otot akibat Tetanus
Dewasa: 3-10 mg per kg berat badan pasien dalam sehari
Penenang sebelum Tindakan Operasi
Dewasa: 5-20 mg
Lansia: setengah dosis dewasa
Anak: 2-10 mg
Sindrom Putus Alkohol
Dewasa: 5-20 mg diminum setiap 2-4 jam. Atau 10 mg diminum 3-4 kali sehari pada hari pertama kemudian dosis diturunkan menjadi 5 mg dikonsumsi 3-4 kali sehari.
Manfaat Diazepam
Kegunaan Diazepam yang utama adalah untuk penanganan pasien dengan gangguan kecemasan atau kepanikan yang parah. Selain itu, manfaat diazepam yang lain adalah:
Pengobatan spasme otot
Menangani gejala putus alkohol
Sebagai obat penenang sebelum tindakan operasi
Mengatasi kejang
Cara Menggunakan Diazepam dengan Benar
Saat Anda mengonsumsi diazepam, pastikan selalu mengikuti instruksi dari dokter terkait dosis dan frekuensi penggunaannya. Supaya obat bekerja optimal dan untuk meminimalkan efek samping, perhatikan cara penggunaannya:
Diazepam tablet bisa Anda konsumsi dengan bantuan segelas air.
Untuk menghindari rasa kurang nyaman pada perut, sebaiknya Anda mengonsumsinya dengan makanan atau setelah makan berat.
Dokter mungkin akan meresepkan obat ini untuk jangka waktu tertentu lalu menurunkan dosisnya secara bertahap. Hindari menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba tanpa menginformasikannya pada dokter.
Bila Anda memperoleh resep berbentuk sirup, pastikan mengocok botolnya terlebih dahulu sebelum meminumnya.
Pemberian diazepam berbentuk injeksi haruslah dilakukan oleh tenaga medis.
Untuk penggunaan diazepam berbentuk enema atau rectal tube, biasanya dipakai untuk pasien yang mengalami kejang. Adapun cara pemakaiannya adalah dengan membaringkan pasien dalam posisi miring dan meringkuk. Kemudian, masukkan ujung tube ke dalam anus dan pencet tube untuk mengeluarkan seluruh obatnya.
Apabila Anda menjalani pengobatan dengan diazepam tablet atau sirup, pastikan untuk meminumnya secara teratur di waktu yang sama setiap harinya.
Jika melewatkan jadwal minum obat, segera minum begitu Anda ingat asalkan waktunya tidak berdekatan dengan jadwal berikutnya.
Jangan lupa untuk menaati jadwal kontrol supaya dokter dapat memantau kemajuan hasil terapi ini.
Interaksi Diazepam dengan Obat Lain
Konsumsi diazepam bersamaan dengan obat-obatan lain bisa menimbulkan interaksi dan efek samping yang tidak Anda harapkan. Berikut sejumlah interaksi yang dapat terjadi:
Kombinasi diazepam dengan obat pereda nyeri opioid bisa mengakibatkan gangguan pernapasan serius.
Risiko timbulnya efek samping meningkat ketika Anda menggunakannya bersama obat antidepresan, antipsikotik, dan juga antihistamin.
Penggunaan bersama disulfiram mengakibatkan meningkatnya kadar diazepam dalam darah dan memicu kesulitan untuk bernapas dan rasa kantuk berlebih.
Kombinasi antara diazepam dan erythromycin, omeprazole, atau isoniazid bisa mengakibatkan efek samping seperti halusinasi, gangguan pernapasan, hingga amnesia.[5]
Mengonsumsi diazepam dengan sodium oxybate dapat meningkatkan kedua efek obat dan mengakibatkan depresi pernapasan, koma, hingga kematian.[6]
Efek Samping dan Bahaya Diazepam
Beberapa pengguna obat ini mungkin mengalami sejumlah efek samping mulai dari gejala yang ringan hingga keluhan yang lebih serius. Berikut adalah efek samping yang mungkin bisa terjadi.[8]
Timbul rasa kantuk
Pusing dan sakit kepala
Lelah
Otot menjadi lemah
Mulut menjadi kering
Mual
Susah BAK
Sering BAK
Sembelit
Tidak bisa mengontrol gerakan
Bicara menjadi tidak jelas
Napas melambat
Detak jantung menjadi lebih lambat
Apabila Anda mengalami satu atau beberapa gejala tersebut, segera periksakan kondisi Anda ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda!

Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
1. Medscape (2023). Diazepam Oral. https://www.medscape.co.uk/drug/diazepam-oral-68825-68825
2. Mayoclinic (2024). Diazepam Oral Route. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/diazepam-oral-route/description/drg-20072333
3. Medscape (2023). Diazepam Dosage. https://www.medscape.co.uk/drug/diazepam-oral-68825-68825
4. MIMS (2024). Diazepam. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diazepam?mtype=generic
5. Drugs (2024). Drug Interactions between Erythromycin and Valium. https://www.drugs.com/drug-interactions/erythromycin-with-valium-1009-0-862-441.html#:~:text=Erythromycin%20may%20increase%20the%20blood,asthma%20or%20obstructive%20sleep%20apnea).
6. Medscape (2023). Diazepam Interaction Checker. https://reference.medscape.com/drug/valium-valtoco-diazepam-342902#3
7. MedlinePlus (2024). Diazepam. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682047.html

Leave a comment

Explore
Drag