Digoxin adalah obat glikosida jantung yang dimanfaatkan untuk menangani irama jantung abnormal (atrial fibrilasi dan atrial flutter) dan gagal jantung.
Merek Dagang Digoxin
Obat ini dipasarkan dengan merek Digoxin, Fargoxin, Lanoxin, Digoxin NI
Apa Itu Digoxin
Apa itu Digoxin?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Glikosida jantung, antiaritmia
Manfaat: Membuat irama jantung menjadi normal serta menangani gagal jantung
Digunakan Oleh: Dewasa dan Anak
Ibu Hamil:
Penggunaan digoxin selama masa kehamilan harus dalam pengawasan ahli medis. Dokter akan menginstruksikan untuk melakukan tes darah selama terapi untuk memastikan keamanan obat pada kondisi Anda dan janin.
Ibu Menyusui:
Zat digoxin dapat terabsorbsi ke ASI dan mungkin bisa memengaruhi kondisi bayi. Maka dari itu, konsumsi digoxin selama Anda masa menyusui wajib atas izin dokter
Anak-Anak: Pada kasus tertentu, dokter akan meresepkan digoxin untuk bayi dan anak.
Bentuk Obat: Tablet dan injeksi
Peringatan Sebelum Menggunakan Digoxin
Untuk meminimalkan timbulnya dampak negatif dari obat ini, perhatikan beberapa poin berikut sebelum Anda mengonsumsi digoxin.[1]
Pastikan Anda tidak sensitif terhadap digoxin dan obat sejenisnya.
Digoxin tidak diperuntukkan bagi penderita gangguan berat pada jantung meliputi blok jantung, perikarditis, kardiomiopati, dan miokarditis.
Hindari konsumsi digoxin jika Anda menderita gangguan pada ginjal, hipertiroid, masalah pada lambung dan usus, asma parah, penyakit paru-paru, dan juga penyakit beri-beri.
Hindari pemakaian digoxin jika kadar magnesium dan kalium Anda rendah serta jika kadar kalsium dalam darah terlalu tinggi.
Periksakan tekanan darah serta detak jantung selama terapi dengan obat ini.
Kurangi asupan makanan berserat tinggi sebab dapat memengaruhi penyerapan digoxin.
Beritahukan pada dokter bila Anda sedang mengandung atau dalam masa menyusui.
Sampaikan pada ahli medis tentang obat apa saja yang saat ini tengah Anda konsumsi.
Jika Anda akan menjalani tindakan pembedahan maupun operasi gigi, informasikan ke dokter bahwa Anda tengah mengonsumsi digoxin.
Efek konsumsi digoxin adalah timbulnya rasa kantuk. Jadi, hindarilah melakukan kegiatan yang memerlukan kewaspadaan tinggi seperti menyetir kendaraan atau menjalankan mesin.
Hindarilah konsumsi minuman beralkohol ketika Anda dalam terapi pengobatan digoxin.
Minumlah cukup banyak air selama terapi pengobatan digoxin untuk meminimalisir dehidrasi dan timbulnya efek samping lain.
Dosis dan Aturan Pakai Digoxin
Penentuan dosis digoxin didasarkan pada keluhan pasien, tingkat keparahan, umur, riwayat medis, dan reaksi dosis pertama. Sedangkan untuk pasien anak, dokter akan menentukannya sesuai dengan berat badan.
Berikut dosis umum digoxin untuk sejumlah permasalahan jantung.[2]
Mengatasi Fibrilasi Atrium
Bentuk: Tablet
Dewasa: 10-15 mcg/kg berat untuk dosis awal. 50% dosis diberikan di awal. Lalu dilanjutkan ¼ dari dosis awal dan diberikan setiap 6 hingga 8 jam, dibagi jadi 2 dosis.
Bayi prematur: 10-15 mcg/kg berat untuk dosis awal, 5-7,5 mcg/kg berat diberikan tiap 6-8 jam dibagi menjadi 2 dosis.
Bayi cukup bulan: 12,5-17,5 mcg/kg berat untuk dosis pertama. Lalu, 6,25 – 8,75 mcg/kg diberikan tiap 6-8 jam dibagi 2 dosis.
Anak berumur 1-2 thn: 17,5 – 30 mcg/kg untuk dosis pertama, lalu, 8,75 – 15 mcg/kg diberikan tiap 6-8 jam dibagi 2 dosis.
Anak berumur 2-5 thn: 15-20 mcg/kg dosis pertama. Selanjutnya, 8,75-10 mcg/kg diberikan tiap 6-8 jam dibagi 2 dosis.
Anak berumur 5-10 thn: 10-17,5 mcg/kg dosis pertama, lalu, 5-8,75 mcg/kg tiap 6-8 jam dibagi 2 dosis.
Anak berumur di atas 10 thn: 5-7,5 mcg/kg untuk dosis pertama. Kemudian, 2,5-3,75 mcg/kg setiap 6-8 jam dibagi 2 dosis.
Bentuk: Injeksi
Dewasa: 8-12 mcg/kg berat untuk dosis awal, 4-6 mcg/kg pada awalnya, lalu berikan 2-3 mcg/kg berat tiap 6-8 jam dibagi jadi 2.
Gagal Jantung
Bentuk: tablet/injeksi
Dewasa: 0,125-0,25 mg per hari
Manfaat Digoxin
Kegunaan digoxin adalah untuk mengobati sejumlah kondisi jantung yang meliputi:
1. Gagal Jantung
Kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah untuk mencukupi kebutuhan tubuh. Hal ini dapat terjadi saat jantung tidak terisi dengan cukup darah atau ketika otot jantung terlalu lemah.
2. Atrial Fibrilasi
Kondisi saat jantung berdetak dengan tidak teratur dan sering kali lebih cepat daripada biasanya. Atrial fibrilasi terjadi ketika atrium jantung berkontraksi terlalu cepat sehingga otot jantung tidak dapat melakukan relaksasi dengan baik.[3]
3. Atrial Flutter
Serupa dengan atrial fibrilasi, pasien dengan atrial flutter akan mengalami detak jantung lebih cepat dari normal namun dengan irama yang teratur.[4]
Cara Menggunakan Digoxin dengan Benar
Untuk memastikan keamanan dan efektivitas digoxin, pastikan Anda mengonsumsinya sesuai dengan arahan dokter. Berikut cara penggunaan digoxin baik untuk pengobatan maupun terapi perawatan jantung:[5]
Konsumsi digoxin sesuai jadwal dan juga dosis yang diinstruksikan oleh ahli medis. Jangan mengubah dosis dan frekuensi konsumsi.
Pada hari pertama konsumsi digoxin, dokter akan memberikan dosis tinggi yang diminum sekaligus. Kemudian, dokter akan melakukan pengujian darah untuk memeriksa kinerja obat dalam tubuh Anda.
Dokter akan merekomendasikan dosis harian sesuai dengan kondisi jantung.
Telanlah tablet digoxin secara utuh dan dorong dengan air.
Anda bisa mengonsumsi obat jantung ini dengan ataupun tanpa makanan. Jika ada masalah pada lambung, sebaiknya minumlah digoxin sesudah makan.
Sebaiknya konsumsilah digoxin di jam yang sama untuk menjaga konsistensi kadar obat dalam tubuh Anda.
Jika Anda diresepkan satu dosis per hari, minumlah obat ini di pagi hari setelah sarapan.
Patuhilah jadwal kontrol rutin untuk melakukan tes pemeriksaan darah selama terapi digoxin.
Periksalah tekanan darah serta denyut nadi secara mandiri di rumah. Apabila tekanan dan denyutnya terlalu rendah, konsultasikanlah masalah ini dengan ahli medis.
Dokter mungkin meresepkan obat ini untuk periode yang lama atau bahkan seumur hidup.
Jangan berhenti konsumsi digoxin tanpa izin dokter.
Interaksi Digoxin dengan Obat Lain
Berikut sejumlah interaksi antar obat yang mungkin terjadi ketika Anda mengonsumsi digoxin bersamaan dengan obat lainnya.
Risiko efek samping akan meningkat ketika Anda menggabungkannya dengan obat gagal jantung lain seperti ivabradine.
Konsumsi digoxin dengan obat antiaritmia lain seperti amiodarone, quinidine, propafenine, dan sotalol bisa memperparah efek sampingnya.
Konsumsi bersamaan dengan beberapa obat HIV seperti lopinavir, ritonavir, dan saquinavir dapat meningkatkan kadar digoxin.
Penggunaan bersama obat pengatur tekanan darah seperti carvedilol, captopril, dan diltiazem juga akan meningkatkan kadar digoxin.
Konsumsi bersamaan dengan obat antibiotik yang meliputi azithromycin, erythromycin, dan gentamicin akan membuat kadar digoxin meningkat.
Efek Samping dan Bahaya Digoxin
Pada individu tertentu, konsumsi digoxin dapat mengakibatkan sejumlah efek samping yang meliputi:[6]
Aritmia atau gangguan detak jantung
Trombositopenia
Bigeminy dan bradycardia
Penglihatan menjadi kabur
Gangguan sistem cerna
Pusing dan juga sakit kepala
Ruam
Keracunan digoxin
Apabila Anda mengalami satu atau beberapa gejala tersebut, hentikan dulu konsumsi digoxin dan segeralah periksakan kondisi Anda di fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!
Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
NHS (2023). Digoxin. https://www.nhs.uk/medicines/digoxin/who-can-and-cannot-take-digoxin/
Medscape (2024). Digoxin. https://reference.medscape.com/drug/lanoxin-digoxin-342432#0
NIH (2022). What is Heart Failure. https://www.nhlbi.nih.gov/health/heart-failure#:~:text=Heart%20failure%2C%20also%20known%20as,too%20weak%20to%20pump%20properly.
NHS (2024). Atrial Fibrillation. https://www.nhs.uk/conditions/atrial-fibrillation/#:~:text=Atrial%20fibrillation%20is%20a%20heart,in%20your%20wrist%20or%20neck.
Mayo Clinic (2024). Atrial Flutter. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/atrial-flutter/symptoms-causes/syc-20352586
NHS (2023). How and When to Take Digoxin. https://www.nhs.uk/medicines/digoxin/how-and-when-to-take-digoxin/
Healthline (2018). Digoxin Oral Tablet. https://www.healthline.com/health/drugs/digoxin-oral-tablet
MIMS (2024). Digoxin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/digoxin?mtype=generic