Skip links

Diphenhydramine

Diphenhydramine

Diphenhydramine adalah obat untuk meringankan gejala alergi seperti bersin, pilek, dan gatal-gatal, serta dapat menangani insomnia, dan mabuk perjalanan.
Merek Dagang Diphenhydramine
Merek dagang diphenhydramine antara lain: Allerin Expectorant, Alphadryl, Andonex, Arcodryl, Benacol DTM, Benacol Expectorant, Borraginol-N, Caladine, Camydril, Collerin Expectorant, Coredryl, Corsadryl, Decadryl DHB, Dextrosin, Dextrosin Anak, Diphenhydramine HCL, Domeryl, Donexan-DX, Fortusin, Grantusif, Hustab, Ikadryl.
Apa Itu Diphenhydramine
Apa itu diphenhydramine?
Golongan: Obat bebas terbatas dan obat keras dengan resep dokter.
Kategori: Antihistamin.
Manfaat: Mengobati gejala alergi, mabuk perjalanan, insomnia, dan meringankan gejala penyakit Parkinson.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak di atas 2 tahun.
Diphenhydramine untuk ibu hamil:
Kategori B: Studi menunjukkan diphenhydramine tidak membahayakan janin sepanjang masa kehamilan.[1]
Diphenhydramine untuk ibu menyusui:
Dosis kecil diphenhydramine dengan frekuensi jarang diduga tidak berdampak. Namun, dosis tinggi dan/atau penggunaan berkepanjangan dapat mengganggu produksi ASI.[2] Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Diphenhydramine untuk anak:
Gunakan di bawah pengawasan dokter (dengan mengecualikan pasien anak di bawah 2 tahun).
Bentuk obat: Injeksi, tablet, sirup, dan krim (lotion).
Peringatan sebelum Menggunakan Diphenhydramine
Sebelum menggunakan diphenhydramine, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Sampaikan kepada dokter apabila Anda mengidap asma, glaukoma, kesulitan buang air kecil, penyakit ginjal atau hati, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyumbatan saluran pencernaan, tekanan darah tinggi.
Penderita lanjut usia umumnya lebih peka terhadap dampak sampingannya, terutama bingung, mengantuk, pusing.
Penderita berusia 2-6 tahun harus menggunakan dengan hati-hati, karena dapat menimbulkan cemas tanpa alasan yang jelas, jantung berdebar, sulit berkonsentrasi, sulit duduk diam, atau tegang.
Alkohol, demikian pula obat penenang lainnya (benzodiazepine, barbiturat, obat tidur, pelemas otot, obat pereda nyeri opioid, obat untuk kecemasan, dan obat antipsikotik), dapat memperkeras efek penenang yang dibawa oleh diphenhydramine. Akibatnya, kantuk dan pusing yang mengaburkan kesadaran pun bisa terjadi.[3]
Diphenhydramine dapat menimbulkan rasa kantuk dan pusing.[4] Penglihatan pun bisa menjadi kabur. Hindari segala pekerjaan yang memerlukan kewaspadaan penuh.
Sekalipun jarang, ada yang dapat terpapar oleh dampak tak terduga dari diphenhydramine. Apabila hal demikian terjadi, jangan berlambat-lambat dan segeralah mencari pertolongan medis.
Diphenhydramine dapat menimbulkan dehidrasi. Apabila merasakan kekeringan pada mulut, hidung, atau tenggorokan, pastikan untuk meminum air yang cukup agar kelembapan senantiasa terjaga.
Berhati-hatilah terhadap kondisi-kondisi seperti masalah kandung kemih mungkin akan memburuk dengan penggunaan diphenhydramine. Sebab obat ini dapat menimbulkan kesulitan dalam buang air kecil.[5]
Dosis dan Aturan Pakai Diphenhydramine
Dosis diphenhydramine berdasarkan bentuk sediaan obat, tujuan penggunaan, dan usia pasien adalah sebagai berikut:
Tablet dan Sirup
Diphenhydramine biasanya dikombinasikan bersama obat-obatan lain untuk mengatasi keluhan batuk dan pilek. Dosis yang lazim digunakan bergantung pada jenis obat yang tengah Anda konsumsi. Pelajari petunjuk yang tertulis pada kemasan.
Untuk mengatasi demam akibat alergi, dosis yang lazim diberikan ialah 25 mg dan 50 mg, diminum sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Beri jarak yang cukup tiap dosis dan merata sepanjang hari.[4]
Untuk mengatasi insomnia jangka pendek, minum satu tablet 50 mg, sekitar 20 menit menjelang tidur.[4]
Untuk mencegah mabuk perjalanan, obat ini sebaiknya diminum setengah hingga satu jam sebelum Anda berkendara.[4]
Untuk meredakan vertigo, disarankan untuk mengonsumsi satu tablet dalam takaran 50 hingga 100 mg, setiap 4-6 jam, tergantung pada keperluan Anda.[6]
Obat Oles
Untuk mengatasi gigitan serangga, sengatan, serta eksim, sebaiknya gunakan sedikit krim, cukup untuk membentuk lapisan tipis di atas permukaan kulit.
Pemakaian dianjurkan satu atau dua kali dalam sehari, sesuai kebutuhan.
Infus dan/atau Injeksi
Diphenhydramine dapat diberikan melalui infus atau suntikan. Penggunaan obat ini penting, terutama dalam keadaan-keadaan darurat di mana pemberian secara oral tidak memungkinkan, misalnya:
Anafilaksis
mabuk perjalanan
serta sebagai penenang bagi penderita penyakit Parkinson.
Dosis yang diberikan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan respons masing-masing pasien.
1. Infus pada Pasien Anak
Dosis yang dianjurkan bagi pasien anak adalah 5 mg/kg berat badan dalam jangka waktu 24 jam, atau 150 mg/m2 dalam waktu yang sama. Dosis maksimum yang diperbolehkan dalam sehari adalah 300 mg.
Hendaknya dibagi menjadi empat dosis, yang diberikan melalui infus dengan laju yang sebaiknya tidak melebihi 25 mg/menit, atau dapat pula disuntikkan ke dalam otot.[7]
2. Infus pada Pasien Dewasa
Dosis yang dianjurkan berkisar antara 10 hingga 50 mg, yang diberikan melalui infus dengan laju yang sebaiknya tidak melebihi 25 mg/menit, atau melalui suntikan ke dalam otot. Apabila diperlukan, dosis hingga 100 mg dapat diberikan, dan dosis maksimum harian yang diperbolehkan adalah 400 mg.
Manfaat Diphenhydramine
Diphenhydramine dapat meredakan berbagai gejala alergi dan pilek, seperti bersin, gatal, dan hidung meler yang tidak kunjung reda. Selain itu, karena sifatnya yang menyebabkan kantuk saat bekerja di dalam tubuh, obat ini sering pula dimanfaatkan untuk membantu pasien yang kesulitan tidur.
Diphenhydramine juga dapat menghambat reseptor kolinergik di otak. Dengan demikian, obat ini juga digunakan oleh penderita penyakit Parkinson untuk meredakan berbagai gejala yang datang menyertainya.[8]
Cara Menggunakan Diphenhydramine dengan Benar
Bilamana Anda atau putra-putri Anda telah diberikan resep diphenhydramine, ikuti segala petunjuk yang telah ditetapkan perihal cara serta waktu pemakaiannya.
Obat ini hendaknya hanya digunakan ketika benar-benar diperlukan, misalnya ketika Anda sulit tidur atau gejala pilek menghalangi malam istirahat
Gunakan diphenhydramine sebelum atau sesudah makan. Konsumsi sediaan tabletnya dengan segelas air putih
Apabila Anda membeli diphenhydramine atau obat sejenis yang mengandung diphenhydramine dari apotek, amati dengan saksama segala arahan yang tertera pada kemasannya, atau mintalah petunjuk dari apoteker.
Setiap petunjuk pemakaian dapat berbeda, tergantung pada jenis obat yang dibeli serta kandungan lain yang mungkin dicampurkan di dalamnya.
Interaksi Diphenhydramine dengan Obat Lain
Kendati berbeda sediaan, interaksi yang terjadi tidak jauh berbeda.[9] Waspadai beberapa interaksi berikut:
Rasa kantuk bisa semakin kuat apabila dikombinasikan dengan obat tidur.
Tekanan opioid dalam tubuh bisa meningkat. Bahkan, risiko terjatuh dan mengalami cedera kian membesar jika disandingkan dengan opioid.
Apabila penggunaan bersamaan benzodiazepine, bisa memperparah rasa kantuk, linglung, serta pusing,.
Apabila dipadukan dengan obat antikolinergik, sembelit, penglihatan kabur, dan kebingungan bisa cukup mengganggu
Jika dikombinasikan dengan antidepresan, penderita mungkin terlalu lesu dan mengantuk.
Bila digunakan bersama pelemas otot, bisa timbul sedasi berat yang membahayakan tubuh
Efek Samping dan Bahaya Diphenhydramine
Efek samping yang sepatutnya segera Anda laporkan kepada dokter meliputi:
Reaksi alergi, yang dapat ditunjukkan dengan ruam kulit, rasa gatal, biduran, juga pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, maupun tenggorokan.
Rasa sakit yang mendadak pada mata, disertai dengan perubahan penglihatan, seperti penglihatan kabur, tampak lingkaran di sekitar cahaya, atau hilangnya penglihatan itu sendiri.
Kesulitan dalam proses berkemih.
Di samping itu, terdapat pula efek samping lain yang umumnya tidak memerlukan perhatian medis. Namun demikian, Anda disarankan untuk melaporkannya apabila gejala tersebut berlanjut atau menimbulkan ketidaknyamanan:
Sembelit
Sakit kepala yang mengganggu
Rasa mengantuk yang berlebih
Mulut yang terasa kering
Gangguan pada perut
Perlu dicatat bahwa daftar di atas mungkin tidak mencakup seluruh efek samping yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter Anda guna memperoleh nasihat medis yang diperlukan terkait efek samping spesifik yang Anda alami.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan diphenhydramine atau obat lain yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!

Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
National Center for Biotechnology Information (2010). Safety of antihistamines during pregnancy and lactation. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2868610/.
National Center for Biotechnology Information (2021). Diphenhydramine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501878/.
National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (2014). Alcohol’s Effects on Health. https://www.niaaa.nih.gov/publications/brochures-and-fact-sheets/harmful-interactions-mixing-alcohol-with-medicines.
NHS (2021). Diphenhydramine. https://www.nhs.uk/medicines/diphenhydramine/.
AAFP (2018). Urinary Retention in Adults: Evaluation and Initial Management. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2018/1015/p496.html.
Mayo Clinic (2024). Antihistamine. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/antihistamine-oral-route-parenteral-route-rectal-route/description/drg-20070373.
DailyMed (2024). Diphenhydramine Hydrochloride Injection. https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=eeb70724-065c-4a73-8e2e-d6b2a625e8d4.
Medline Plus (2022). Diphenhydramine. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682539.html.
MIMS (2024). Diphenhydramine. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diphenhydramine/.

Leave a comment

Explore
Drag