Skip links

Divoltar

Divoltar

Divoltar adalah obat yang efektif digunakan untuk meringankan nyeri sendi, termasuk rheumatoid arthritis dan osteoarthritis serta gejala lainnya.
Divoltar
Merek dagang Divoltar antara lain: Divoltar.
Apa Itu Divoltar
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat: Meringankan nyeri sendi, mengatasi migrain, serta meredakan dismenore (nyeri haid).
Digunakan oleh: Dewasa
Ibu Hamil: Diclofenac yang terkandung dalam Divoltar tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan, terutama setelah usia kehamilan 20 minggu. FDA mengategorikan sebagai obat Kategori C sebelum 30 minggu dan Kategori D setelahnya, yang menunjukkan adanya risiko potensial bagi janin.[1] Konsultasikan dengan dokter telebih dahulu.
Ibu Menyusui: Studi menunjukkan bahwa diclofenac berpindah ke dalam ASI dalam jumlah yang sangat rendah. Sebagian besar peninjau menganggapnya aman untuk ibu menyusui.[2] Konsultasikan dengan dokter telebih dahulu.
Anak-anak: Tidak direkomendasikan untuk anak-anak tanpa pengawasan dokter.
Bentuk obat: Tablet salut enterik
Peringatan sebelum Menggunakan Divoltar
Sebelum menggunakan Divoltar, penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Diclofenac dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular serius, seperti serangan jantung atau stroke, terutama ketika digunakan dalam jangka panjang atau dosis tinggi. Risiko ini lebih tinggi pada individu dengan kondisi jantung yang sudah ada, tekanan darah tinggi, atau mereka yang merokok.
Obat ini tidak boleh digunakan sebelum atau setelah operasi bypass arteri koroner karena dapat meningkatkan risiko komplikasi terkait jantung.
Diclofenac dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal serius, yang dapat terjadi tanpa peringatan. Orang lanjut usia memiliki risiko lebih tinggi untuk efek samping ini.
Pasien dengan riwayat luka lambung atau perdarahan gastrointestinal sebaiknya menghindari penggunaan diclofenac.
Ada potensi untuk penyakit hati yang serius akibat penggunaan diclofenac. Gejala kerusakan hati termasuk mual yang berkepanjangan, hilangnya nafsu makan, nyeri perut, dan jaundis (menguningnya kulit atau mata).
Diclofenac dapat menyebabkan masalah ginjal, terutama pada mereka yang mengalami dehidrasi, memiliki penyakit ginjal yang sudah ada, atau yang berusia lanjut. Pemantauan fungsi ginjal secara rutin sangat disarankan. Individu dengan riwayat reaksi alergi terhadap OAINS atau aspirin sebaiknya menghindari diclofenac. Reaksi alergi yang parah dapat mencakup gejala seperti ruam, kesulitan bernapas, dan pembengkakan wajah atau tenggorokan.
Dosis dan Aturan Pakai Divoltar
Dosis umum Divoltar berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Untuk meringankan gejala osteoarthritis:
Dewasa: 1 tablet, 2-3 kali sehari. Dosis maksimum: 150 mg per hari.
Mengobati ankylosing spondylitis:
Dewasa: ½ tablet, 4 kali sehari. Dosis maksimum: 125 mg per hari.
Meringankan dismenore:
Dewasa: 1 tablet, 3 kali sehari. Pada awal penggunaan, bisa mengonsumsi 2 tablet dan dilanjutkan dengan 1 tablet.
Meringankan rheumatoid arthritis:
Dewasa: 1 tablet, 3-4 kali sehari. Dosis maksimum: 225 mg per hari.
Mengatasi migrain:
Dewasa: 1 tablet dalam sehari.
Penting untuk mengikuti petunjuk dokter atau apoteker mengenai cara penggunaan dan dosis yang tepat. Jika ada dosis yang terlewat, segera konsumsi saat ingat, tetapi jangan menggandakan dosis jika sudah dekat dengan waktu dosis berikutnya.
Manfaat Divoltar
Divoltar memiliki berbagai manfaat, antara lain:
1. Meringankan Nyeri Sendi
Divoltar efektif untuk mengatasi nyeri yang disebabkan oleh rheumatoid arthritis dan osteoarthritis. Dengan mengurangi peradangan, pasien bisa merasakan perbaikan signifikan dalam aktivitas sehari-hari dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
2. Mengurangi Gejala Migrain
Banyak pasien yang melaporkan pengurangan frekuensi dan intensitas serangan migrain setelah menggunakan Divoltar secara rutin. Obat ini bekerja dengan cepat dalam meredakan gejala, sehingga membantu pasien kembali beraktivitas lebih cepat.
3. Meredakan Dismenore
Nyeri haid dapat sangat mengganggu aktivitas harian. Divoltar membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan selama periode menstruasi. Dengan efek analgesiknya, obat ini memungkinkan pasien menjalani hari-hari menstruasi dengan lebih nyaman.
4. Membantu dalam Pengobatan Radang Tenggorokan
Sebagai obat anti-inflamasi, Divoltar juga dapat meredakan gejala radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi. Efeknya dapat mengurangi rasa sakit saat menelan dan mempercepat pemulihan.
Dengan banyaknya manfaat yang ditawarkan, Divoltar menjadi pilihan tepat bagi banyak pasien yang membutuhkan pengobatan nyeri.
Cara Menggunakan Divoltar dengan Benar
Cara penggunaan Divoltar yang benar sangat penting untuk mendapatkan hasil maksimal, yaitu:
Selalu ikuti dosis dan cara pemakaian yang direkomendasikan.
Jangan menggerus atau mengunyah tablet, karena dapat merusak lapisan enterik yang dirancang untuk melindungi lambung.
Gunakan segelas air putih untuk membantu menelan tablet.
Sebaiknya Divoltar diminum setelah makan untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan.
Simpan di tempat yang kering dan sejuk, jauh dari sinar matahari langsung dan jangkauan anak-anak.
Interaksi Divoltar dengan Obat Lain
Divoltar dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain. Beberapa interaksi yang perlu diperhatikan adalah:[3]
Adderall (amphetamine / dextroamphetamine)
Ambien (zolpidem)
Aspirin Low Strength (aspirin)
Benadryl (diphenhydramine)
Celebrex (celecoxib)
CoQ10 (ubiquinone)
Cymbalta (duloxetine)
Fish Oil (omega-3 polyunsaturated fatty acids)
Flexeril (cyclobenzaprine)
Flonase (fluticasone nasal)
Lexapro (escitalopram)
Lipitor (atorvastatin)
Lyrica (pregabalin)
Metoprolol Succinate ER (metoprolol)
Nexium (esomeprazole)
Norco (acetaminophen / hydrocodone)
Paracetamol (acetaminophen)
ProAir HFA (albuterol)
Prozac (fluoxetine)
Singulair (montelukast)
Synthroid (levothyroxine)
Topamax (topiramate)
Tylenol (acetaminophen)
Vitamin B12 (cyanocobalamin)
Vitamin C (ascorbic acid)
Vitamin D2 (ergocalciferol)
Vitamin D3 (cholecalciferol)
Xanax (alprazolam)
Zoloft (sertraline)
Zyrtec (cetirizine)
Selalu informasikan kepada dokter tentang semua obat yang sedang Anda konsumsi, termasuk obat herbal dan suplemen, untuk menghindari interaksi yang merugikan.
Efek Samping dan Bahaya Divoltar
Seperti semua obat, Divoltar juga dapat menyebabkan efek samping.
Efek Samping Umum
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:
Sakit perut,
mual,
maag,
diare,
sembelit,
perut kembung,
sakit kepala,
mengantuk,
pusing, atau
penglihatan kabur
Jika efek-efek di atas bertahan lama atau semakin buruk, segera beri tahu dokter atau apoteker Anda. Obat ini dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Periksa tekanan darah Anda secara teratur dan beri tahu dokter jika hasilnya tinggi.
Efek Samping Serius
Segera beri tahu dokter jika Anda mengalami efek samping serius, termasuk:
perubahan pendengaran (seperti telinga berdenging),
perubahan mental/mood,
mudah berdarah/memar,
kesulitan/nyeri saat menelan,
tanda-tanda masalah ginjal (seperti perubahan jumlah urin, urin berwarna merah muda/berdarah),
gejala gagal jantung (seperti pembengkakan pada pergelangan kaki/kaki, kelelahan yang tidak biasa, peningkatan berat badan yang tiba-tiba/tidak biasa).
Diclofenac jarang menyebabkan penyakit hati yang serius (mungkin fatal). Segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami gejala kerusakan hati, termasuk:
mual/muntah yang tidak berhenti,
hilang nafsu makan,
nyeri perut,
mata/ kulit menguning,
urine berwarna gelap.
Reaksi Alergi
Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami gejala reaksi alergi serius, termasuk:
demam,
pembengkakan kelenjar getah bening,
ruam,
gatal/pembengkakan (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan),
pusing yang parah,
kesulitan bernapas.
Jika Anda mengalami efek samping yang serius atau overdosis, segera hubungi layanan medis darurat.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!

Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
[1] Drugs. (2024) Diclofenac.
https://www.drugs.com/pregnancy/diclofenac.html
[2] National Library of Medicines. (2024) Diclofenac. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501800/
[3] Drugs. (2024) Diclofenac. https://www.drugs.com/drug-interactions/diclofenac.html
[4] WEB MD. (2024). Diclofenac. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4284-4049/diclofenac-oral/diclofenac-sodium-enteric-coated-tablet-oral/details

Leave a comment

Explore
Drag