Skip links

Dogmatil

Dogmatil

Dogmatil adalah obat antipsikotik yang mengandung sulpiride, digunakan untuk mengatasi gejala skizofrenia dan gangguan mental lainnya.
Dogmatil
Merek dagang Dogmatil adalah Dogmatil, Dogmatil Forte.
Apa Itu Dogmatil?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antipsikotik
Manfaat: Meringankan gejala skizofrenia, mengatasi gangguan kecemasan
Digunakan oleh: Dewasa dan anak di atas 14 tahun
Ibu Hamil: Kategori D (hanya jika manfaat lebih besar daripada risiko). Sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Ibu Menyusui: Dapat terdistribusi dalam ASI, konsultasikan dengan dokter
Anak-anak: Tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 14 tahun
Bentuk obat: Tablet dan kapsul
Peringatan sebelum Menggunakan Dogmatil
Sebelum menggunakan Dogmatil, penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Dogmatil tidak boleh diresepkan kepada pasien dengan dugaan atau diagnosis adrenal myeloma karena risiko komplikasi hipertensi.
Pengobatan dengan Dogmatil harus dihentikan jika pasien mengalami demam tinggi.
Pasien lansia sangat sensitif terhadap Dogmatil dan membutuhkan dosis yang hati-hati. Pemantauan diperlukan untuk mengelola efek samping potensial seperti hipotensi postural dan gejala ekstrapiramidal.
Obat ini terutama diekskresikan oleh ginjal, sehingga penting untuk mengurangi dosis atau menghindari pengobatan jika terjadi gagal ginjal.
Dogmatil dapat menurunkan ambang kejang, sehingga pasien dengan epilepsi perlu dipantau secara ketat.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit Parkinson karena dapat memperburuk gejala motorik.
Dosis rendah dapat memperburuk gejala pada fase mania atau hipomania yang agresif, gelisah, atau bersemangat.
Hentikan semua obat antipsikotik termasuk Sulpiride segera jika terjadi hipertermia, karena ini dapat mengindikasikan sindrom neuroleptik malignan.
Dosis dan Aturan Pakai Dogmatil
Dosis umum Dogmatil tergantung pada bentuk obat, tujuan penggunaan, dan usia pasien. Berikut adalah dosis yang umum diberikan:
Untuk Skizofrenia Dewasa dan Anak di Atas 14 Tahun
Gejala Negatif: 200-400 mg dua kali sehari, maksimal 800 mg per hari.
Gejala Positif: 400 mg dua kali sehari, maksimal 1200 mg per hari.
Gejala Campuran: 400-600 mg dua kali sehari.
Bentuk Obat: Tablet dan Kapsul
Konsumsi Dogmatil sesuai anjuran dokter.
Jangan menghentikan penggunaan secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis.
Manfaat Dogmatil
Dogmatil memiliki beberapa manfaat, terutama dalam mengatasi gangguan mental tertentu, seperti:
1. Mengurangi Gejala Skizofrenia
Dogmatil digunakan untuk membantu meredakan berbagai gejala skizofrenia, termasuk halusinasi (persepsi terhadap sesuatu yang tidak ada), delusi (keyakinan yang salah), dan pikiran yang tidak teratur.
Skizofrenia sering menyebabkan gangguan dalam persepsi dan cara berpikir, yang membuat pasien sulit membedakan antara kenyataan dan pikiran mereka sendiri.
Sulpiride bekerja dengan menghambat reseptor dopamin D2 di otak, yang berperan penting dalam mengurangi intensitas gejala positif skizofrenia, seperti halusinasi dan delusi.[1]
2. Mengatasi Gangguan Kecemasan
Selain skizofrenia, Dogmatil juga digunakan untuk menangani gangguan kecemasan berat, terutama jika pasien tidak memberikan respons yang baik terhadap terapi konvensional lainnya.
Pada pasien dengan gangguan kecemasan, Dogmatil dapat membantu mengurangi perasaan cemas yang berlebihan dan mengatasi gejala fisik yang sering menyertai kecemasan, seperti detak jantung yang cepat atau perasaan tertekan.
Manfaat ini diperoleh dari efeknya yang menenangkan pada sistem saraf pusat, yang membuat Dogmatil berguna dalam pengobatan jangka pendek untuk kasus kecemasan berat yang sulit diatasi dengan obat lain.
3. Mengatur Aktivitas Dopamin di Otak
Sulpiride, sebagai antipsikotik atipikal, memiliki cara kerja khusus dalam mengatur aktivitas dopamin di otak. Dopamin adalah neurotransmitter yang berperan penting dalam pengaturan suasana hati, perilaku, dan persepsi.
Dogmatil bekerja dengan menghambat reseptor dopamin tipe D2, yang dapat mengurangi aktivitas dopamin berlebih di otak. Kondisi ini sering terjadi pada gangguan seperti skizofrenia, yang ditandai dengan aktivitas dopamin yang tidak terkendali.
Dengan menyeimbangkan kadar dopamin, Dogmatil membantu mengurangi gejala mental tertentu, seperti agitasi, perilaku impulsif, dan gangguan konsentrasi yang sering muncul pada pasien dengan gangguan psikotik.
Cara Menggunakan Dogmatil dengan Benar
Agar penggunaan Dogmatil efektif dan aman, ikuti langkah-langkah berikut ini:
Ikuti dosis yang diberikan oleh dokter dan jangan mengubah dosis tanpa persetujuan.
Dogmatil dapat diminum sebelum atau sesudah makan, namun lebih baik dikonsumsi pada waktu yang sama setiap harinya.
Penghentian mendadak dapat menyebabkan sindrom putus obat. Jika perlu menghentikan, dokter akan memberikan instruksi untuk menurunkan dosis secara bertahap (tapering off).
Segera minum jika masih jauh dari waktu dosis berikutnya. Jika waktu dosis selanjutnya sudah dekat, lewati dosis yang terlupa dan jangan menggandakan dosis.
Interaksi Dogmatil dengan Obat Lain
Dogmatil dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain, yang dapat memengaruhi efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping.
Beberapa interaksi yang perlu diperhatikan:[2]
1. Levodopa dan Obat Antiparkinson
Sulpiride tidak boleh digunakan bersamaan dengan levodopa atau obat antiparkinson lainnya seperti ropinirole karena adanya antagonisme timbal balik, yang dapat mengurangi efek dari obat-obatan ini.
2. Depresan Sistem Saraf Pusat (CNS)
Efek sedatif dari sulpiride dapat meningkat jika dikombinasikan dengan depresan sistem saraf pusat seperti benzodiazepin, barbiturat, narkotika (misalnya, metadon), dan beberapa antihistamin. Kombinasi ini meningkatkan risiko sedasi dan depresi pernapasan.
3. Obat Kardiovaskular
Perhatian diperlukan saat meresepkan sulpiride bersama beta-blocker, calcium channel blocker (seperti diltiazem), dan antiaritmia lainnya (misalnya, amiodarone, sotalol). Kombinasi ini dapat menyebabkan peningkatan risiko bradikardia atau hipotensi.
4. Agen Antihipertensi
Sulpiride dapat meningkatkan efek hipotensi dari obat antihipertensi, sehingga meningkatkan risiko hipotensi postural.
5. Lithium
Penggunaan bersamaan dengan lithium meningkatkan risiko efek samping ekstrapiramidal. Pemantauan yang ketat diperlukan jika kedua obat ini diberikan bersamaan.
6. Antasida dan Sukralfat
Penyerapan sulpiride dapat berkurang jika dikonsumsi bersama antasida atau sukralfat. Oleh karena itu, disarankan untuk memberikan sulpiride setidaknya dua jam sebelum obat-obatan ini.
7. Antipsikotik Lainnya
Penggunaan bersamaan dengan neuroleptik lain tidak dianjurkan karena potensi peningkatan efek samping dan reaksi merugikan. Sebaiknya beri tahu dokter semua obat yang sedang atau akan Anda konsumsi, termasuk suplemen herbal dan vitamin.
Efek Samping dan Bahaya Dogmatil
Penggunaan Dogmatil dapat menyebabkan beberapa efek samping umum maupun berat.
Efek Samping Umum
Sulpiride dapat menyebabkan beberapa efek samping umum, antara lain:
Kantuk atau insomnia: Pasien mungkin mengalami gangguan tidur atau sedasi berlebihan.
Masalah gastrointestinal: Mual, muntah, dan sembelit sering dilaporkan.
Perubahan hormonal: Peningkatan kadar prolaktin dapat menyebabkan amenore (tidak haid), nyeri payudara, dan keluarnya cairan susu dari puting.
Efek neurologis: Tremor, akatisia (gelisah), dan gerakan otot tak terkendali lainnya mungkin terjadi.
Perubahan berat badan: Kenaikan berat badan dapat terjadi akibat perubahan metabolisme.
Efek Samping Berat
Meskipun banyak efek samping yang ringan, beberapa dapat menjadi serius dan memerlukan perhatian medis segera:
Masalah kardiovaskular: Sulpiride dapat menyebabkan tekanan darah rendah, aritmia, dan dalam kasus yang jarang, serangan jantung.
Kedaruratan neurologis: Krisis okulogirik (gerakan mata tak terkendali), sindrom neuroleptik maligna (kondisi yang mengancam nyawa dengan kekakuan otot dan demam), serta kejang pada individu yang rentan.
Reaksi alergi: Gejala seperti ruam, gatal, atau anafilaksis dapat terjadi.
Dampak pada hati: Peningkatan enzim hati dapat menunjukkan disfungsi hati.
Risiko Overdosis
Overdosis sulpiride dapat menyebabkan komplikasi serius, dengan gejala seperti:
Depresi sistem saraf pusat (SSP): Ini dapat muncul sebagai kebingungan, agitasi, atau koma.
Ketidakstabilan kardiovaskular: Tanda-tanda seperti hipotensi (tekanan darah rendah) dan takikardia (detak jantung cepat) mungkin terjadi.
Gejala ekstrapiramidal: Kekakuan otot yang parah, tremor, dan distonia adalah reaksi yang mungkin terjadi.
Dalam kasus overdosis, sangat penting untuk segera mencari perhatian medis. Perawatan biasanya melibatkan dukungan medis dan pemantauan komplikasi seperti ritme jantung yang tidak teratur.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan Dogmatil dengan mudah dan aman. Selalu ingat untuk menjaga kesehatan dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat. Jangan lupa, kesehatan mental adalah prioritas utama Anda!

Diperbarui tanggal: Oktober 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
[1] National Library of Medicine. (2020). Sulpiride. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7327436/
[2] Drugbank. (2024). Sulpiride. https://go.drugbank.com/drugs/DB00391
[3] MIMS. (2024). Sulpiride. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sulpiride?mtype=generic

Leave a comment

Explore
Drag