Erysanbe adalah obat antibiotik mengandung erythromycin guna mengatasi infeksi bakteri di saluran pernapasan, pencernaan, kulit, saluran kemih, dan kelamin.
Merek Dagang Erysanbe
Antibiotik ini dipasarkan dengan merek Erysanbe 200, Erysanbe 250, Erysanbe 500, dan Erysanbe Dry Syrup
Apa Itu Erysanbe
Mengenal Erysanbe
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antibiotik Makrolida
Manfaat: Mengobati infeksi bakteri pada sistem pernapasan, kulit, pencernaan, organ genital, dan saluran kemih.
Digunakan Oleh: Dewasa dan anak
Ibu Hamil:
Belum ada studi yang menunjukkan dampak negatif Erysanbe terhadap janin. Meski begitu, tetap konsultasikan dengan ahli medis sebelum mengonsumsi Erysanbe selama masa kehamilan.
Ibu Menyusui:
Erythromycin dalam Erysanbe dapat diekskresikan ke dalam ASI meski dalam jumlah yang kecil. Hal ini dapat berdampak pada kondisi bayi yang menyusu. Maka dari itu, penggunaan Erysanbe oleh ibu yang sedang menyusui harus seizin dokter.
Anak-Anak:
Erysanbe 200 dan dry syrup bisa diberikan pada anak-anak dengan perhitungan dosis yang didasarkan pada berat badan.
Bentuk Obat: kaplet salut film, tablet kunyah, kapsul, dan juga sirup kering.
Peringatan sebelum Menggunakan Erysanbe
Guna meminimalkan timbulnya efek samping saat menggunakan Erysanbe, berikut beberapa aspek yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi antibiotik ini:[1]
Dalam Erysanbe terkandung erythromycin. Pastikan Anda tidak sensitif atau punya riwayat alergi dengan zat tersebut dan antibiotik jenis lain.
Informasikan pada ahli medis jika Anda menderita kelainan darah (porphyria), penyakit ginjal, gangguan fungsi liver, gangguan irama jantung, myasthenia gravis.
Beri tahu dokter apabila Anda tengah mengandung, berencana hamil, ataupun dalam masa menyusui.
Hindari melakukan vaksinasi selama menjalani terapi dengan Erysanbe. Pasalnya, zat antibiotik dalam obat ini dapat menurunkan efektivitas vaksin tersebut.
Erysanbe hanya efektif untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Informasikan pada ahli medis terkait obat apa saja yang saat ini Anda konsumsi guna menghindari interaksi obat.
Jangan mengonsumsi alkohol selama menggunakan Erysanbe.
Untuk mengatasi infeksi bakteri pada anak, berikan Erysanbe sirup kering ataupun tablet kunyah dengan memperhatikan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
Penggunaan Erysanbe oleh pasien berusia lanjut dan penderita gangguan ginjal dapat meningkatkan risiko ototoksisitas.[2]
Dokter akan menyarankan kontrol rutin guna memastikan Erysanbe bekerja dengan baik dalam melawan infeksi.
Mengalami diare saat mengonsumsi antibiotik ini adalah efek samping Erysanbe. Jangan meminum obat diare apa pun tanpa berkonsultasi dulu dengan ahli medis. Penggunaan obat sembarangan dapat memperburuk diare yang Anda alami.
Mengonsumsi antibiotik ini dapat memengaruhi hasil tes medis yang Anda jalani. Jadi, sebaiknya beri tahu ahli medis jika Anda menggunakan Erysanbe sebelum melakukan tes kesehatan apa pun.
Hindari penggunaan Erysanbe untuk jangka panjang tapi jangan menghentikan konsumsi obat tanpa seizin dokter.
Meski keluhan Anda telah membaik, jangan berhenti mengonsumsi Erysanbe tanpa persetujuan dokter. Menghentikan pengobatan terlalu cepat bisa membuat bakteri kebal terhadap antibiotik. Sehingga, jika Anda terinfeksi bakteri yang sama, Erysanbe tidak akan efektif lagi dalam melawan infeksi tersebut.
Dosis dan Aturan Pakai Erysanbe
Penentuan dosis Erysanbe didasarkan pada bentuk obat, kondisi, umur, serta keluhan yang dialami oleh pasien. Konsumsilah Erysanbe sesuai dengan instruksi dokter untuk memastikan efektivitas antibiotik ini.
Berikut adalah dosis umum Erysanbe:[3]
Erysanbe Kaplet 500 mg
Dewasa: 2 x 1 kaplet per hari
Erysanbe 250 (Kapsul)
Dewasa: 2 x 2 kapsul per hari
Erysanbe 200 (Tablet kunyah)
Dewasa dan anak dengan berat lebih dari 20 kg: 4 x 2 tablet per hari
Anak dengan berat kurang dari 20 kg: 30-50 mg per kg berat badan per hari (dibagi menjadi 4 kali konsumsi)
Erysanbe Dry Syrup
Anak-anak dengan berat kurang dari 20 kg: 30 – 50 mg per kg berat badan per hari (dibagi menjadi 4 kali konsumsi)
Setiap 5 ml sirup Erysanbe mengandung 200 mg erythromycin.
Dosis untuk mengobati setiap jenis infeksi mungkin akan berbeda-beda. Pastikan untuk mengikuti dosis serta frekuensi konsumsi yang dokter instruksikan.
Manfaat Erysanbe
Erythromycin yang terkandung dalam Erysanbe bermanfaat untuk mengatasi beragam jenis penyakit akibat infeksi bakteri, di antaranya adalah:[4]
Infeksi saluran pernapasan (pneumonia, bronchitis, batuk rejan, dan legionnaires)
Penyakit menular seksual (sifilis, gonore)
Infeksi telinga
Infeksi saluran kemih
Infeksi pada kulit
Infeksi usus
Cara Menggunakan Erysanbe dengan Benar
Supaya Erysanbe bekerja efektif melawan bakteri penyebab infeksi, konsumsilah antibiotik ini sesuai dengan arahan ahli medis. Berikut adalah cara penggunaan Erysanbe untuk semua varian:
Dokter akan menentukan dosis sesuai jenis dan tingkat keparahan infeksi yang Anda derita. Pastikan untuk mematuhi aturan penggunaan terkait dosis, frekuensi konsumsi, dan juga jangka waktu terapi.
Konsumsilah kaplet salut film ketika kondisi perut kosong. Waktu terbaik untuk minum kaplet salut film Erysanbe adalah 1 jam sebelum makan atau bisa juga 2 jam sesudah mengonsumsi makanan.
Telanlah kaplet ini secara utuh tanpa mengunyah atau membelahnya.
Sedangkan untuk Erysanbe tablet kunyah dan sirup kering, bisa Anda konsumsi dengan ataupun tanpa makanan.
Untuk varian tablet kunyah, kunyahlah tablet tersebut hingga halus baru menelannya. Anda bisa minum segelas air setelahnya.
Untuk mengonsumsi dry syrup, tambahkan dulu air minum bersuhu ruang sesuai dengan takaran yang tertera pada kemasan Erysanbe.
Bila perlu, gunakanlah gelas ukur supaya volume airnya tepat.
Kocoklah botol Erysanbe dan pastikan semua partikel obat telah larut sempurna.
Minumlah sirup kering ini sesuai dosis dan gunakan alat takar yang tersedia dalam kemasan.
Pastikan untuk selalu mengocok botol sirup setiap kali Anda akan meminumnya.
Tetaplah mengonsumsi Erysanbe hingga batas waktu yang telah ditentukan oleh ahli medis dan jangan berhenti meminumnya tanpa izin dokter.
Segera periksakan kondisi Anda ke dokter bila infeksi tak kunjung membaik dan saat timbul efek samping obat.
Interaksi Erysanbe dengan Obat Lain
Berikut sejumlah interaksi antara Erysanbe dengan obat lainnya:
Menggunakan Erysanbe bersamaan dengan rivaroxaban dan warfarin bisa meningkatkan risiko perdarahan.
Peningkatan kadar obat dalam darah terjadi ketika Anda menggabungkan Erysanbe dengan obat untuk menurunkan kolesterol seperti simvastatin dan lovastatin.
Penggunaan Erysanbe dengan Viagra atau sildenafil akan meningkatkan potensi efek samping berupa sakit kepala.
Konsumsi Erysanbe bersama dengan benzodiazepine seperti alprazolam dan triazolam bisa memicu efek samping berupa pusing dan sulit bernapas.
Efek Samping dan Bahaya Erysanbe
Kandungan Erythromycin dalam Erysanbe dapat memicu efek samping pada individu tertentu meski hal ini sangat jarang terjadi. Berikut sejumlah efek samping Erysanbe:[5]
Mual
Muntah
Diare
Kram perut
Kehilangan nafsu makan
Perut kembung
Gangguan pendengaran seperti berdengung dan hilangnya kemampuan untuk mendengar
Ruam kulit
Halusinasi
Bila Anda mengalami satu atau beberapa keluhan tersebut, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memperoleh tindakan medis lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
NHS (2022). Who Can and Cannot Take Erythromycin. https://www.nhs.uk/medicines/erythromycin/who-can-and-cannot-take-erythromycin/
NLM (2023). Erythromycin. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532249/
MIMS (2024). Erysanbe. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/erysanbe
MedlinePlus (2019). Erythromycin. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682381.html#why
NHS (2022). Side Effects of Erythromycin. https://www.nhs.uk/medicines/erythromycin/side-effects-of-erythromycin/