Estalex adalah obat relaksan otot yang mengandung Eperisone HCl guna mengatasi kejang otot, nyeri, dan keluhan lain akibat gangguan muskuloskeletal.
Merek Dagang Estalex
Obat relaksan otot ini dipasarkan dengan merek Estalex.
Apa Itu Estalex
Mengenal Estalex
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Relaksan otot
Manfaat: Mengobati kejang otot dan gangguan muskuloskeletal lainnya
Digunakan Oleh: Dewasa
Ibu Hamil:
Belum ada pengujian terkontrol untuk memastikan keamanan pada kehamilan. Dokter mungkin akan mempertimbangkan pemberian Estalex bila manfaatnya lebih besar dari risiko potensial pada janin. Sebelum memanfaatkan Estalex saat masa kehamilan, konsultasikan dulu dengan ahli medis guna menjamin keamanannya atau memperoleh alternatif obat lain yang lebih aman.
Ibu Menyusui:
Zat Eperisone HCl dalam Estalex dikhawatirkan bisa diekskresikan melalui ASI. Untuk itu, pemanfaatan Estalex oleh ibu menyusui juga tidak disarankan. Konsultasikan dengan ahli medis sebelum memanfaatkan Estalex selama masa menyusui.
Anak-Anak:
Estalex tidak disarankan bagi pasien yang berumur di bawah 18 tahun sebab belum ada pengujian terkait keamanan dan efektivitasnya.
Bentuk Obat: Tablet salut selaput
Peringatan sebelum Menggunakan Estalex
Karena tergolong obat keras, penggunaan Estalex tak boleh sembarangan. Anda juga memerlukan resep dokter untuk memperoleh obat ini. Guna meminimalkan timbulnya efek yang tidak diharapkan, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memanfaatkan Estalex.[1]
Dalam Estalex terdapat kandungan Eperisone HCl. Pastikan Anda tidak sensitif ataupun alergi terhadap zat tersebut.
Informasikan pada ahli medis bila Anda sedang hamil ataupun berencana untuk hamil.
Penggunaan Estalex oleh ibu yang menyusui tidak direkomendasikan. Konsultasikan manfaat dan risiko terhadap bayi Anda. Jika tidak ada alternatif obat lainnya, dokter mungkin menyarankan Anda untuk berhenti menyusui selama menggunakan Estalex.
Informasikan pada ahli medis apabila Anda menderita gangguan fungsi liver dan miastenia gravis.
Beritahukan pada ahli medis terkait obat apa pun yang saat ini Anda konsumsi guna menghindari interaksi.
Pemanfaatan Estalex oleh pasien berusia lanjut haruslah mendapat pengawasan khusus. Dokter mungkin akan mengurangi dosisnya.
Hindari penggunaan Estalex bila Anda menderita paraplegia sebab berpotensi menyebabkan penurunan kekuatan otot lebih lanjut.[2]
Setelah mengonsumsi Estalex, sejumlah efek samping seperti pusing, mengantuk, dan lemah otot dapat terjadi. Jadi, hindari melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan bahaya seperti menyetir ataupun menjalankan mesin.
Estalex tidak dianjurkan penggunaannya untuk anak. Pemanfaatan Estalex untuk pasien di bawah usia 18 tahun dapat meningkatkan potensi timbulnya efek samping.
Estalex bukan untuk pengobatan jangka panjang.
Anda bisa mengkombinasikan obat ini dengan terapi fisik seperti memijat otot yang kejang ataupun memberikan kompres hangat. Sehingga peredaran darah dapat lancar dan ketegangan otot dapat berkurang.
Untuk meminimalisir kambuhnya kejang otot dan nyeri, Anda harus menerapkan gaya hidup sehat dengan cara berolahraga secara teratur untuk membantu meregangkan otot. Cukup lakukan olahraga ringan seperti peregangan atau jogging.[3]
Segera hubungi ahli medis jika muncul gejala efek samping setelah penggunaan Estalex.
Dosis dan Aturan Pakai Estalex
Penggunaan Estalex haruslah sesuai dengan arahan ahli medis. Dokter akan menentukan dosis yang tepat sesuai dengan keluhan yang Anda alami dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan Anda.
Berikut dosis umum Estalex untuk pengobatan simtomatik kejang otot.
Dewasa: 3 x 1 tablet per hari
Dosis pada tiap individu mungkin berbeda-beda berdasarkan keluhan yang diderita.
Manfaat Estalex
Dalam 1 tablet Estalex terkandung Eperisone HCl 50mg yang berguna untuk mengobati berbagai gejala spasme muskuloskeletal. Kegunaan Estalex adalah menangani kejang otot dan juga nyeri seperti:
Nyeri punggung[4]
Nyeri punggung bagian bawah
Otot leher kaku
Carpal tunnel syndrome (nyeri atau mati rasa pada tangan dan pergelangan tangan)
Paralisis spastik (kekakuan otot yang menghambat gerakan pada otot)
Myotonic symptom (otot sulit berelaksasi setelah melakukan kontraksi)
Eperisone merupakan relaksan otot yang bekerja secara sentral. Obat ini mampu mengurangi aktivitas saraf serta sensasi nyeri yang Anda alami dengan menghalangi voltage-gated sodium channels di otak.[5]
Di samping itu, Eperisone juga meningkatkan sirkulasi darah di otot skeletal dengan menghambat terjadinya kontraksi otot polos pada pembuluh darah.
Cara Menggunakan Estalex dengan Benar
Supaya Estalex dapat bekerja secara efektif dalam meredakan kejang otot, gunakanlah obat ini sesuai dengan arahan dari dokter.
Berikut cara mengonsumsi Estalex:
Ikutilah dosis dan frekuensi konsumsi yang diinstruksikan oleh ahli medis. Hindari mengonsumsi Etsalex melebihi dosis yang disarankan sebab dapat memicu efek overdosis.
Konsumsilah Estalex sesudah mengonsumsi makanan untuk menghindari timbulnya rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.
Estalex merupakan tablet salut selaput. Maka dari itu, telanlah tablet Estalex secara utuh tanpa membelah atau menggerusnya.
Minumlah Estalex di jam yang sama setiap harinya agar lebih mudah mengingat jadwal minum obat.
Bila Anda lupa minum Estalex, segeralah mengonsumsi obat ini begitu Anda ingat dengan catatan jeda waktunya tidak terlalu dekat dengan jadwal konsumsi obat selanjutnya.
Apabila jedanya singkat, abaikanlah saja dosis yang terlewat. Jangan meminum 2 tablet Estalex sekaligus maupun dalam waktu berdekatan sebab dapat memicu overdosis.
Setelah meminum Estalex, sebaiknya Anda beristirahat dan menghindari aktivitas yang memerlukan konsentrasi.
Hentikanlah konsumsi Estalex ketika keluhan nyeri ataupun kejang pada otot yang Anda rasakan sudah membaik.
Simpanlah Estalex di area yang sejuk, tidak lembab, dan terlindungi dari sinar matahari.
Interaksi Estalex dengan Obat Lain
Kandungan Eperisone HCl yang terdapat dalam Estalex memiliki beberapa interaksi potensial dengan obat lain yang perlu Anda waspadai.
Berikut sejumlah interaksi yang mungkin terjadi:
Penggunaan Estalex bersamaan dengan relaksan otot yakni methocarbamol dan tolperisone HCl dapat menyebabkan akomodasi pada mata.[6]
Peningkatan risiko efek samping dapat terjadi saat Estalex dikombinasikan dengan obat relaksan otot lain seperti cyclobenzaprine dan carisoprodol.
Konsumsi Estalex bersama antihistamin seperti diphenhydramine dan cetirizine bisa meningkatkan risiko depresi sistem saraf pusat.[7]
Penggunaan Estalex bersama lorazepam, alprazolam, dan zolpidem bisa memicu depresi sistem saraf pusat.
Risiko dan keparahan hiperkalemia meningkat ketika Anda mengkombinasikan Estalex dengan Acetylsalicylic acid.
Efek Samping dan Bahaya Estalex
Estalex bisa menyebabkan sejumlah efek samping meski tidak semua pengguna mengalaminya. Berikut efek samping yang umum saat mengonsumsi Estalex:[8]
Timbul rasa kantuk
Sakit kepala dan pusing
Muncul ruam pada kulit
Insomnia
Mual
Muntah
Rasa kurang nyaman di saluran cerna
Terasa begah pada perut
Nyeri perut
Mulut menjadi kering
Jumlah sel darah merah dan hemoglobin tidak normal
Tubuh terasa lelah dan lemah
Otot kaku
Wajah memerah dan terasa panas
Berkeringat
Sembelit
Diare
Gangguan fungsi ginjal
Gangguan fungsi liver
Bila Anda mengalami satu atau beberapa keluhan tersebut, segera hentikan penggunaan Estalex dan periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memperoleh tindakan medis lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS (2024). Eperisone. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/eperisone?mtype=generic
ScienceDirect (2023). Muscle Strength Decline Caused by Eperisone Hydrochloride. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0149291823003958#:~:text=Eperisone%20hydrochloride%20is%20a%20centrally,neurological%20conditions%20and%20musculoskeletal%20disorders.
ApolloPharmacy (2024). Eperisone. https://www.apollopharmacy.in/salt/EPERISONE
Drugbank (2024) Eperisone. https://go.drugbank.com/drugs/DB08992
NLM (2020). Effects of Eperisone Hydrochloride and Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) for Acute Non-Specific Back Pain with Muscle Spasm. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7678690/
ApolloPharmacy (2024). Eperisone Drug Interactions. https://www.apollopharmacy.in/salt/EPERISONE
Drugbank (2024). Eperisone Interactions. https://go.drugbank.com/drugs/DB08992
MIMS (2024). Estalex. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/estalex?type=brief&lang=id