Skip links

Exaflam

Exaflam

Exaflam adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang mengandung kalium diklofenak untuk meredakan nyeri sendi, gigi, dan haid.
Merek Dagang Exaflam
Merek dagang Exaflam antara lain: Exaflam. Obatnya berbentuk tablet dengan dosis kalium diklofenak 25 mg dan 50 mg.
Apa Itu Exaflam?
Apa itu Exaflam?
Golongan: Obat keras (kotak merah)
Kategori: Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat: Pereda nyeri, termasuk nyeri sendi akut akibat osteoarthritis dan arthritis reumatoid, nyeri gigi, nyeri haid, sakit kepala khususnya migrain, meredakan demam, dan menghentikan peradangan.
Digunakan oleh: Usia 14 tahun ke atas
Ibu Hamil: Obat yang mengandung diklofenak tidak disarankan untuk ibu hamil.[1] Sebab, obat ini bisa menyebabkan keguguran, pendarahan serius, atau kelahiran prematur. Anda bisa mengonsumsi obat ini selama hamil jika disarankan oleh dokter.
Ibu Menyusui: Anda bisa mengonsumsi obat yang mengandung diklofenak selama menyusui.[2] Pasalnya, hanya ada sedikit kandungan obat yang masuk ke ASI dan belum ada laporan masalah yang berarti. Namun, hindari konsumsinya 20 hari setelah melahirkan.
Anak-anak: Hingga kini belum ada penelitian yang relevan dan mendalam untuk anak usia di bawah 14 tahun. Karena itu, lebih baik hindari pemberian obat ini pada anak-anak yang belum berusia 14 tahun.
Bentuk obat: Kaplet
Peringatan sebelum Menggunakan Exaflam
Sebelum menggunakan Exaflam, Anda perlu memerhatikan beberapa hal berikut ini:
Jangan gunakan obat tanpa resep dokter dan selalu konsultasikan dengan dokter selama pengobatan.
Beri tahu dokter jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki riwayat penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke.
Beri tahu dokter jika Anda punya riwayat kolesterol tinggi, gula darah tinggi (diabetes), dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Informasikan kepada dokter jika Anda merokok.
Cari bantuan medis sesegera mungkin jika Anda mengalami gejala penyakit jantung (nyeri dada, sesak napas) atau gejala stroke (kelemahan pada satu bagian atau sisi tubuh dan bicara cadel).
Jika melakukan operasi jantung, hindari konsumsi obat ini tepat sebelum dan setelah operasi.
Informasikan kepada dokter jika Anda punya riwayat tukak lambung, pendarahan di area lambung atau usus, atau perdarahan lainnya.
Informasikan kepada dokter jika Anda punya asma dan penyakit ginjal.
Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi:
Obat jenis antikoagulan seperti warfarin (Coumadin, Jantoven)
Aspirin
NSAID lain seperti ibuprofen (Advil, Motrin) dan naproxen (Aleve, Naprosyn)
Steroid oral seperti deksametason, metilprednisolon (Medrol), dan prednison (Rayos)
Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti citalopram (Celexa), fluoxetine (Prozac, Sarafem, Selfemra, Symbyax), fluvoxamine (Luvox), paroxetine (Brisdelle, Paxil, Pexeva), dan sertraline (Zoloft)
Serotonin norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs) seperti desvenlafaxine (Khedezla, Pristiq), duloxetine (Cymbalta), dan venlafaxine (Effexor XR).
Beri tahu dokter jika Anda alergi terhadap diklofenak, aspirin, atau NSAID lain seperti ibuprofen (Advil, Motrin) dan naproxen (Aleve, Naprosyn).
Informasikan kepada dokter jika Anda mengonsumsi obat herbal jenis apapun untuk melihat efek sampingnya.
Informasikan pada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil dalam jangka waktu dekat.
Beri tahu dokter jika Anda punya riwayat anemia, pembekuan darah, dan penyakit lain yang berkaitan dengan darah.
Segera hubungi dokter jika Anda sakit perut, nyeri ulu hati, muntah darah, tinja berdarah, atau tinja berwarna hitam seperti tar setelah mengonsumsi obat ini.
Jika akan melakukan operasi gigi atau operasi lain, informasikan pada dokter bahwa Anda mengonsumsi obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Exaflam
Dosis umum Exaflam berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah:
Dewasa dan anak usia 14 tahun ke atas: 25 – 50 mg
Dosis diberikan 2 – 3 kali per hari.
Manfaat Exaflam
Manfaat Exaflam adalah untuk meredakan nyeri sendi, sakit kepala khususnya migrain, sakit gigi, nyeri haid, demam, dan gangguan inflamasi (peradangan) lain.
Cara Menggunakan Exaflam dengan Benar
Obat ini tersedia di apotik, namun hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Cara menggunakannya adalah:
Gunakan Exaflam tablet secara oral sesuai anjuran dokter, tidak boleh lebih banyak atau lebih sedikit dari dosis yang dianjurkan.
Minum obat ini setelah makan agar hasil pengobatan lebih maksimal.
Hindari untuk mengonsumsi lebih banyak atau lebih sedikit dosis dari yang diresepkan dokter. Jangan ganti obat dengan obat lain yang mengandung kalium diklofenak tanpa anjuran dokter.
Selain itu, hindari memberikan obat Anda pada orang lain tanpa ada saran dari dokter. Hal ini karena setiap orang mungkin membutuhkan dosis yang berbeda. Karena itu, pemakaian obat ini harus diawasi langsung oleh dokter.
Interaksi Exaflam dengan Obat Lain
Ada beberapa interaksi Exaflam dengan obat lain yang perlu Anda ketahui, seperti:
Peningkatan risiko serangan jantung dan stroke jika dikonsumsi obat penghambat reseptor angiotensin II (losartan, valsartan), cidofovir, kortikosteroid, (deksametason, prednison), lithium, metotreksat, dan diuretik seperti furosemide.
Peningkatan risiko tukak dan pendarahan di lambung atau usus jika dikonsumsi dengan obat pengencer darah seperti warfarin.
Hindari penggunaan bersama dengan NSAID jenis lain, seperti ibuprofen, ketorolac, dan naproxen karena bisa meningkatkan efek samping. Aspirin dalam dosis rendah masih bisa Anda minum dengan resep dokter untuk menghindari serangan jantung dan stroke. Namun, ada beberapa kasus ketika dokter juga melarang konsumsi aspirin, jadi jangan ragu untuk menanyakannya.
Efek Samping dan Bahaya Exaflam
Ada beberapa efek samping ringan hingga serius yang mungkin Anda rasakan ketika mengonsumsi Exaflam.
Efek Samping Ringan
Pusing dan sakit kepala
Sembelit
Diare
Perut kembung
Telinga berdenging
Efek Samping Serius
Selain itu, Anda juga bisa merasakan efek samping yang lebih parah. Beberapa efek samping tersebut adalah:
Kenaikan berat badan drastis secara tiba-tiba karena alasan yang tidak bisa dijelaskan.
Kesulitan buang air kecil dan terasa nyeri.
Urin berubah warna, terlihat keruh, atau ada darah saat buang air kecil.
Dada terasa sesak dan sulit bernapas.
Detak jantung cepat.
Tidak semangat dan tidak berenergi.
Merasa lelah berlebihan.
Area perut, kaki, pergelangan kaki, atau tungkai bawah membengkak.
Perut bagian kanan atas terasa nyeri.
Mual dan muntah-muntah.
Kehilangan nafsu makan.
Kulit terasa gatal, muncul ruam kemerahan, dan melepuh.
Area mata, wajah, lidah, bibir, tenggorokan, lengan, atau tangan membengkak.
Area mata dan kulit terlihat menguning.
Sakit punggung tanpa alasan yang jelas.
Jika merasakan salah satu atau lebih efek samping tersebut, segera hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat di Viva Apotek untuk mendapatkan Novatrim dan kebutuhan obat lainnya. Jangan lupa jaga kesehatan Anda, ya!

Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi :
[1] MedlinePlus (2021). Diclofenac. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a689002.html.
[2] National Library of Medicine PubChem (2021). Diclofenac Potassium. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Diclofenac-Potassium
[3] MedicinePlus (2021). Diclofenac and Misoprostol. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a699002.html
[4] NHS (2024). Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking or using diclofenac. https://www.nhs.uk/medicines/diclofenac/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-or-using-diclofenac/#:~:text=You%20can%20take%20or%20use,years%2C%20with%20no%20reported%20problems

Leave a comment

Explore
Drag