Farizol adalah obat mengandung metronidazole guna mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri dan parasit di saluran cerna, mulut, dan organ genital.
Merek Dagang Farizol
Obat antibiotik ini dipasarkan dengan nama Farizol.
Apa Itu Farizol?
Mengenal Farizol
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antibiotik
Manfaat: Mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri dan juga parasit pada sistem reproduksi, saluran cerna, dan kulit.
Digunakan Oleh: Dewasa
Ibu Hamil:
Pengujian terhadap hewan menunjukkan bahwa kandungan metronidazole tidak berdampak pada janin. Namun, belum tersedia data klinis mengenai efek obat ibu hamil dan janin. Untuk itu, konsultasikan keamanan Farizol ketika menggunakannya saat masa kehamilan.
Ibu menyusui:
Metronidazole dapat terserap dalam air susu ibu dengan kadar yang sama seperti dalam plasma darah. Tentu hal ini bisa berdampak pada bayi yang menyusu. Untuk itu, konsultasikan dengan ahli medis terkait konsumsi Farizol selama menyusui.
Anak-Anak:
Pasien anak bisa mengonsumsi Farizol suspension dengan perhitungan dosis yang telah ditentukan oleh ahli medis.
Bentuk Obat: Kaplet dan suspensi
Peringatan sebelum Menggunakan Farizol
Pemanfaatan Farizol dalam menangani infeksi parasit serta bakteri tidak boleh sembarangan. Anda hanya boleh menggunakannya atas instruksi ahli medis.
Guna mengantisipasi efek yang tidak diinginkan, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat mengonsumsi Farizol:[1]
Pastikan Anda tidak sensitif dengan kandungan utama Farizol yakni metronidazole dan antibiotik sejenisnya.
Konsultasikan dengan ahli medis terkait pemanfaatan Farizol selama masa kehamilan dan menyusui.
Jangan gunakan Farizol bila Anda pernah mengonsumsi obat disulfiram dalam 2 minggu belakangan.
Hindari mengonsumsi alkohol dan juga obat yang mengandung alkohol selama Anda menggunakan Farizol hingga setelah 3 hari berhenti menggunakan obat ini.
Jangan mengonsumsi obat dengan kandungan propylene glycol antara tiga hari sebelum dan tiga hari sesudah mengonsumi Farizol.
Hindari penggunaan Farizol untuk pengobatan trichomoniasis selama kehamilan trimester pertama.
Bila Anda menggunakan Farizol untuk terapi trichomoniasis, dokter mungkin akan menyarankan pasangan Anda untuk menjalani terapi yang sama.
Dokter juga akan menyarankan Anda untuk menggunakan kondom saat melakukan aktivitas seksual.
Informasikan pada dokter apabila Anda menderita infeksi jamur
Informasikan pada ahli medis jika Anda tengah menderita penyakit arteri perifer, gangguan sistem saraf pusat, dan gangguan fungsi hati serta ginjal.
Beritahukan pada ahli medis bila Anda pernah atau saat ini menderita penyakit kejang, diskrasia darah, sindrom Cockayne, dan ensefalopati hepatik.
Sampaikan pada ahli medis tentang semua obat-obatan yang Anda konsumsi.
Jika Anda menggunakan Farizol lebih dari 10 hari, Anda perlu menjalani pemeriksaan medis secara rutin untuk memantau reaksi dan efek obat terhadap neuropati sentral dan perifer.
Dosis dan Aturan Pakai Farizol
Dosis Farizol berbeda-beda sesuai dengan jenis infeksi yang Anda alami dan juga tingkat keparahannya. Pastikan Anda mematuhi dosis, frekuensi minum obat, serta durasi terapi sesuai anjuran ahli medis.
Sebagai informasi, dalam tiap kaplet Farizol terkandung 500 mg metronidazole. Sedangkan setiap 5 ml suspensi Farizol terkandung 201 mg metronidazole benzoate (125 mg metronidazole).
Berikut dosis umum Farizol untuk sejumlah keluhan akibat infeksi bakteri:[2]
Mengatasi Amoebiasis atau Infeksi pada Usus Besar
Dewasa 3 x 800 mg selama 5 hari. 3 x 400-800 mg untuk hari ke 5-10
Anak berumur 1 – 3 tahun, dosis 3 x 100-200 mg per hari
Anak berumur 3 – 7 tahun: 4 x 100-200 mg per hari
Anak berumur 7 – 10 tahun: 3 x 200-400 mg per hari
Anak berumur di atas 10 tahun: dosis sama dengan dewasa
Mengatasi Gingivitis Akut
Dewasa dan anak berumur di atas 10 tahun: 3 x 200 mg per hari selama 3 hari
Anak berumur 1 -2 tahun: 3 x 50 mg per hari selama 3 hari
Anak 3 – 6 tahun: 2 x 100 mg per hari selama 3 hari
Anak 7 – 9 tahun 3 x 100 mg per hari selama 3 hari
Infeksi Gigi Akut
Dewasa: 3 x 200 mg per hari selama 3 hingga 7 hari
Trichomoniasis
Dewasa: 2000 mg per hari sebagai dosis tunggal, atau 3 x 200 mg per hari selama 7 hari, atau 2 x 400-500 mg per hari selama 5 hingga 7 hari
Anak: 40 mg per kg berat badan untuk dosis Tunggal, atau 15-30 mg per kg berat badan dibagi menjadi 2-3 kali minum.
Giardiasis
Dewasa dan anak berumur di atas 10 tahun: 2000 mg per hari sebagai dosis tunggal, atau 2 x 500 mg per hari selama 7 hingga 10 hari.
Anak berumur 1-9 tahun: 1 x 500-1000 mg per hari selama 3 hari.
Manfaat Farizol
Dengan kandungan antiinfeksi yakni metronidazole, Farizol memiliki kegunaan untuk mengobati penyakit yang disebabkan infeksi parasit dan bakteri meliputi:[3]
Amebiasis
Infeksi gigi akut
Giardiasis
Gingivitis
Infeksi bakteri anaerob pasca operasi
Trichomiasis
Vaginosis
Cara Menggunakan Farizol dengan Benar
Supaya Farizol efektif melawan bakteri dan mengatasi berbagai penyakit infeksi yang Anda derita, pastikan Anda mengonsumsinya sesuai dengan instruksi dokter.
Ikutilah aturan penggunaan yang diinstruksikan oleh dokter terkait dosis, waktu dan frekuensi konsumsi, serta durasi terapi.
Jangan mengonsumsi kurang ataupun melebihi dosis yang dokter anjurkan.
Jangan berhenti minum obat sebelum masa terapi yang dianjurkan dokter selesai.
Baik Farizol kaplet ataupun sirup bisa Anda konsumsi sebelum ataupun sesudah makan.
Telanlah kaplet Farizol secara utuh tanpa membelah ataupun menggerusnya.
Kocoklah botol Farizol suspensi sebelum mengonsumsinya.
Pergunakan alat takar yang tersedia di kemasan suspensi supaya dosisnya pas.
Usahakan untuk mengonsumsi Farizol di jam yang sama untuk tiap harinya untuk memudahkan mengingat jadwal minum obat.
Bila Anda lupa minum Farizol, segera konsumsilah obat ini begitu Anda ingat dengan catatan jeda waktunya tidak berdekatan dengan jadwal selanjutnya.
Jangan mengonsumsi dua dosis sekaligus ataupun dalam waktu yang terlalu dekat.
Interaksi Farizol dengan Obat Lain
Metronidazole yang terkandung dalam Farizol dapat menimbulkan interaksi saat Anda menggunakannya dengan obat lain. Berikut sejumlah interaksi serta efek yang terjadi:[4]
Risiko efek samping meningkat dan reaksi psikotik dapat terjadi ketika Anda menggunakan Farizol dengan disulfiram.
Peningkatan risiko efek samping bisa terjadi ketika Anda menggabungkan obat ini dengan obat antipsikotik seperti clozapine, haloperidol, dan pimozide.
Farizol bisa menurunkan efektivitas pil KB.
Efektivitas Farizol bisa menurun jika Anda menggabungkannya dengan obat untuk terapi kejang dan epilepsi seperti carbamazepine dan phenytoin.
Efek Samping dan Bahaya Farizol
Berikut sejumlah efek samping Farizol yang mungkin muncul meski tidak semua pengguna akan mengalaminya:[5]
Pusing
Sakit kepala
Nyeri perut
Mual
Muntah
Kehilangan nafsu makan
Diare
Sembelit
Rasa metalik di mulut
Bila Anda mengalami satu atau beberapa keluhan tersebut, segera hentikan konsumsi Farizol. Jika keluhan efek samping bertambah parah, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memperoleh tindakan medis lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Mayoclinic (2024). Metronidazole. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/metronidazole-oral-route/description/drg-20064745
MIMS (2024). Metronidazole. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/metronidazole?mtype=generic
Medscape (2023). Metronidazole Oral. https://www.medscape.co.uk/drug/metronidazole-oral-9894-9894
MedicalNewsToday (2024). Metronidazole Oral Tablet Interactions. https://www.medicalnewstoday.com/articles/drugs-metronidazole-tablet-interactions#drug-interactions-in-depth
WebMD (2024).Metronidazole. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6426/metronidazole-oral/details