Skip links

Farsorbid

Farsorbid

Farsorbid adalah obat antiangina mengandung isosorbid dinitrat. Obat ini bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah sehingga sirkulasi darah dan oksigen ke jantung meningkat.
Merek Dagang Farsorbid
Merek dagang Farsorbid antara lain Farsorbid.
Apa Itu Farsorbid
Apa itu Farsorbid?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Antiangina dan vasodilator
Manfaat: Meredakan nyeri dada akibat angina pektoris, membantu mengatasi serangan jantung, dan mengurangi gejala gagal jantung kongestif seperti sesak napas.
Digunakan oleh: Dewasa dengan pengawasan dokter
Farsorbid untuk Ibu Hamil: Farsorbid, yang mengandung isosorbid dinitrat, masuk dalam kategori kehamilan C menurut FDA.[1] Meskipun menunjukkan efek negatif pada janin hewan, belum ada studi terkontrol yang cukup pada populasi manusia. Oleh karena itu, penggunaannya selama kehamilan hanya dianjurkan jika manfaatnya bagi ibu lebih besar daripada risikonya bagi janin. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini selama kehamilan.
Farsorbid untuk Ibu Menyusui: Keamanan Farsorbid untuk ibu menyusui belum diteliti secara memadai, namun ada kemungkinan obat ini terserap oleh ASI dalam jumlah kecil.[2] Meski potensi efek sampingnya kecil, penting untuk memantau bayi terhadap tanda-tanda sulit menyusu, berat badan tidak bertambah, kantuk berlebih, atau rewel. Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan keamanan ini untuk ibu dan juga bayi.
Farsorbid untuk Anak-Anak: Belum ada studi memadai atau ketetapan keamanan penggunaan Farsorbid pada anak-anak.[3] Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mulai memberikannya pada anak.
Bentuk Obat: Tablet sublingual, tablet oral, dan injeksi
Peringatan sebelum Menggunakan Farsorbid
Perhatikan hal-hal berikut sebelum Anda mengonsumsi Farsorbid:
Informasikan dokter tentang kondisi medis saat ini, apalagi jika memiliki riwayat hipotensi, glaukoma, atau anemia berat.
Farsorbid dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, sehingga penting memberi tahu dokter tentang semua obat yang sedang Anda konsumsi, termasuk suplemen dan jamu.
Jangan mengonsumsi alkohol selama dalam terapi Farsorbid. Interaksi keduanya dapat mengakibatkan pusing dan tekanan darah rendah.
Obat ini bisa menyebabkan hipotensi ortostatik atau penurunan tekanan darah saat berdiri tiba-tiba.
Ibu hamil dan menyusui harus mendapat persetujuan dokter sebelum mengonsumsi Farsorbid.
Hati-hati pada gangguan hati atau ginjal, karena metabolisme obat ini melibatkan organ-organ tersebut.
Farsorbid berpotensi menyebabkan pusing, sakit kepala, dan kantuk.
Dosis dan Aturan Pakai Farsorbid
Dosis Farsorbid dan aturan pakainya berdasarkan jenis sediaan adalah sebagai berikut.
Tablet Sublingual 5 mg
Dosis umumnya adalah 1-2 tablet di bawah lidah.
Konsumsi setiap 2-3 jam sesuai anjuran dokter.
Tablet Oral 10 mg
Minum Farsorbid 1 tablet, 4 kali sehari.
Untuk pencegahan, minum 1 tablet sebelum tidur, sesuai anjuran dokter.
Injeksi
Dosis umumnya 2-10 mg per jam melalui infus intravena. Pemberian hanya dilakukan oleh tenaga medis profesional di fasilitas kesehatan.
Manfaat Farsorbid
Farsorbid menawarkan berbagai manfaat untuk mengatasi gejala penyakit jantung. Berikut adalah manfaat utamanya.
1. Meredakan Nyeri Dada Akibat Angina Pektoris
Farsorbid bekerja dengan melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah dan oksigen ke jantung meningkat. Hal ini membantu rasa nyeri di dada berkurang karena pembuluh darah melebar.
2. Mengurangi Gejala Gagal Jantung Kongestif
Dengan memperbaiki aliran darah, Farsorbid membantu mengurangi tekanan pada jantung dan gejala seperti sesak napas. Obat ini memungkinkan jantung memompa darah lebih efektif ke seluruh tubuh.
3. Mencegah Serangan Angina Mendadak
Obat yang mengandung isosorbid dinitrat ini membantu mencegah serangan angina dengan menjaga pembuluh darah tetap rileks. Dengan mencegah penyempitan pembuluh darah, risiko serangan mendadak berkurang. Hal ini sangat penting untuk pasien dengan riwayat angina yang sering kambuh.
4. Meningkatkan Kapasitas Aktivitas Fisik pada Pasien Jantung
Dengan mengurangi gejala nyeri dada dan sesak, Farsorbid memungkinkan pasien menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman. Obat ini membantu pasien mencapai kapasitas aktivitas yang lebih baik tanpa membebani jantung.
5. Mengurangi Tekanan Paru pada Gagal Jantung
Farsorbid juga membantu menurunkan tekanan di pembuluh darah paru-paru yang sering meningkat pada pasien gagal jantung. Hal ini mengurangi risiko edema paru yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
Cara Menggunakan Farsorbid dengan Benar
Agar Farsorbid bekerja optimal, ikuti panduan umum penggunaan berikut:
Tablet Sublingual (5 mg)
Pastikan tangan bersih sebelum mengambil tablet untuk menjaga kebersihan obat.
Ambil 1 tablet dan letakkan di bawah lidah. Jangan mengunyah atau menelan tablet; biarkan larut secara alami.
Biarkan tablet larut sepenuhnya di bawah lidah untuk penyerapan cepat. Hindari makan, minum, atau berbicara selama tablet larut.
Gunakan sesuai kebutuhan atau arahan dokter.
Tablet Oral (10 mg)
Minum tablet dengan segelas air putih. Jangan mengunyah atau menghancurkan tablet sebelum menelan.
Ambil dosis 30 menit sebelum makan untuk penyerapan optimal.
Minum Farsorbid 4 kali sehari atau sesuai resep dokter. Jangan melewatkan atau menggandakan dosis.
Injeksi (Infus Intravena)
Pemberian injeksi Farsorbid dilakukan oleh dokter atau perawat di fasilitas kesehatan. Dosis dihitung berdasarkan kebutuhan pasien, biasanya 2–10 mg per jam, dan disesuaikan selama infus berlangsung.
Interaksi Farsorbid dengan Obat Lain
Farsorbid dapat berinteraksi dengan berbagai obat sehingga berpotensi meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitas obat. Perhatikan obat-obatan berikut:
Penghambat PDE-5 (Sildenafil, Tadalafil, Vardenafil): Penggunaan Farsorbid bersama obat untuk disfungsi ereksi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berbahaya (hipotensi berat).
Antihipertensi: Obat seperti beta-blocker, ACE inhibitor, atau calcium channel blocker dapat meningkatkan efek penurunan tekanan darah dari Farsorbid, sehingga berpotensi menyebabkan hipotensi ortostatik.
Obat Diuretik: Farsorbid bersama diuretik dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan tekanan darah rendah.
Aspirin atau Obat Antiplatelet: Kombinasi Farsorbid dengan obat pengencer darah dapat meningkatkan risiko perdarahan. Meski tidak langsung memengaruhi efek vasodilator, penggunaan bersama dapat memperparah efek samping seperti sakit kepala.
Obat Anti Inflamasi Nonsteroid (OAINS): Ibuprofen dan naproksen dapat mengurangi efektivitas Farsorbid dengan memengaruhi fungsi pembuluh darah. Hal ini juga menurunkan efektivitas kontrol angina.
Antidepresan Trisiklik atau MAOI: Kombinasi dengan antidepresan dapat memperparah efek hipotensi dari Farsorbid. Risiko ini lebih tinggi pada pasien lansia atau yang memiliki tekanan darah rendah sebelumnya.
Efek Samping dan Bahaya Farsorbid
Seperti obat-obatan pada umumnya, Farsorbid dapat menimbulkan efek samping maupun potensi bahaya apabila penggunaannya tidak sesuai arahan dokter.
Berikut adalah hal-hal yang harus Anda pahami:
Pengguna berpotensi mengalami sakit kepala akibat pelebaran pembuluh darah—hanya bersifat sementara.
Risiko efek samping lainnya adalah pusing atau kepala terasa ringan. Hal ini karena mungkin pengguna mengalami hipotensi ortostatik. Gejala akan lebih buruk apabila pengguna mengalami dehidrasi atau mengombinasikan Farsorbid dengan obat lain.
Pelebaran pembuluh darah juga menyebabkan rasa panas atau kemerahan pada kulit, terutama di area wajah dan leher—hanya bersifat sementara dan tidak berbahaya.
Gangguan pencernaan, seperti mual dan rasa tidak nyaman pada perut.
Kombinasi obat juga menyebabkan tekanan darah rendah dan kelelahan.
Penurunan darah rendah memicu detak jantung dapat sebagai respons tubuh.
Sebagian besar gejala efek samping ini bersifat ringan dan akan hilang setelah tubuh beradaptasi dengan obat. Namun, jika efek samping memburuk atau Anda merasa khawatir dengan gejala yang muncul, segera hubungi tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut.
Gunakan fitur Beli Obat di Viva Apotek untuk mendapatkan Farsorbid atau obat lainnya sesuai kebutuhan Anda. Jangan lupa jaga kesehatan Anda, ya!

Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
Drugs.com (2023). Isosorbide dinitrate Pregnancy and Breastfeeding Warnings.
https://www.drugs.com/pregnancy/isosorbide-dinitrate.html
NHS (2023). Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking isosorbide mononitrate and isosorbide dinitrate.
https://www.nhs.uk/medicines/isosorbide-mononitrate-dinitrate/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-isosorbide-mononitrate-and-isosorbide-dinitrate/
Mayo Clinic (2024). Isosorbide dinitrate (oral route, sublingual route).
https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/isosorbide-dinitrate-oral-route-sublingual-route/description/drg-20072904
The Journal of Heart and Lung Transplantation (2021). Use of Isosorbide Dinitrate/Hydralazine in the Pediatric Cardiac Population.
https://www.jhltonline.org/article/S1053-2498(21)00601-X/fulltext

Leave a comment

Explore
Drag