Finasteride adalah obat untuk mengatasi hiperplasia prostat jinak (pembesaran prostat) dan menangani rambut rontok atau kebotakan pada pria akibat hormon.
Merek Dagang Finasteride
Finasteride dipasarkan dengan merek Finpro, Finasteride, Alopros, Reprostom, Reprosid, Prostide, Proscar, dan Prostacom.
Apa Itu Finasteride
Mengenal Finasteride
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat untuk gangguan kandung kemih dan prostat
Manfaat: Mengatasi pembengkakan pada kelenjar prostat dan merangsang pertumbuhan rambut pada pria yang mengalami kebotakan.
Digunakan Oleh: Dewasa
Ibu Hamil:
Finasteride tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita. Hasil pengujian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi finasteride bisa menyebabkan perkembangan yang abnormal pada organ genital janin laki-laki.[1] Wanita hamil ataupun berencana untuk hamil tidak diperkenankan mengonsumsi finasteride.
Ibu Menyusui:
Menurut FDA, finasteride tidak diindikasikan penggunaannya oleh wanita apalagi ibu yang sedang menyusui.[2]
Anak-Anak:
Finasteride tidak direkomendasikan penggunaannya untuk anak.
Bentuk Obat: Kaplet salut selaput
Peringatan sebelum Menggunakan Finasteride
Karena masuk kategori obat keras, pemanfaatan finasteride haruslah atas rekomendasi ahli medis. Anda harus menggunakan finasteride secara bijak dengan memperhatikan sejumlah poin berikut.[3]
Pastikan Anda tidak sensitif terhadap finasteride dan beri tahukan pada ahli medis terkait riwayat alergi Anda.
Informasikan pada ahli medis apabila Anda tengah penderita gangguan fungsi liver.
Sampaikan pada ahli medis mengenai semua obat-obatan yang saat ini Anda konsumsi.
Finasteride tidak dianjurkan untuk pencegahan kanker prostat.
Finasteride tidak diperuntukkan penggunaannya bagi wanita.
Wanita yang tengah hamil atau punya rencana untuk hamil sebaiknya tidak memegang kaplet finasteride yang pecah ataupun hancur. Pasalnya, obat ini bisa terserap oleh kulit dan memicu cacat pada janin laki-laki.
Jika wanita hamil terlanjur memegangnya, sebaiknya langsung mencucinya hingga bersih menggunakan air serta sabun.
Finasteride tidak direkomendasikan untuk anak.
Penggunaan finasteride oleh pasien yang memiliki residual urine tinggi pada kandung kemih haruslah mendapat perhatian khusus.
Pria yang menjalani terapi dengan finasteride sebaiknya menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan pasangannya.
Penggunaan finasteride bisa memengaruhi hasil pemeriksaan PSA atau antigen spesifik prostat. Fungsi tes ini adalah untuk mendeteksi apakah seseorang menderita kanker prostat. Untuk itu, beri tahu ahli medis jika Anda mengonsumsi finasteride sebelum menjalani tes PSA.
Dalam kasus tertentu, pria yang mengonsumsi finasteride menjadi mandul. Oleh sebab itu, konsultasikan keamanan finasteride terutama jika Anda ingin mempunyai anak.
Dokter mungkin akan meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan rutin guna memantau efektivitas obat dan dampaknya.
Jangan berbagi resep finasteride dengan orang lain meski mereka mengalami kondisi yang sama dengan apa yang Anda alami.
Terapi dengan finasteride membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan bisa berbulan-bulan hingga Anda bisa merasakan hasilnya. Jadi, tetaplah konsumsi obat hingga waktu yang telah dokter tentukan.
Jika Anda mengalami reaksi alergi ataupun efek samping yang serius, segera periksakan diri Anda ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Dosis dan Aturan Pakai Finasteride
Dosis finasteride bervariasi tergantung pada keluhan yang Anda alami serta kondisi kesehatan Anda. Pastikan Anda mengonsumsi finasteride sesuai dengan arahan dokter dengan tidak menambah ataupun mengurangi dosisnya.
Berikut adalah panduan umum terkait dosis finasteride:[4]
Hiperplasia Prostat Jinak
Dewasa: 5mg x 1 per hari, lama terapi minimal selama enam bulan.
Untuk menangani pembesaran kelenjar prostat, finasteride bisa Anda manfaatkan sebagai obat tunggal maupun kombinasi dengan doxazosin.
Kebotakan atau Kerontokan Rambut Pria
Dewasa: 1mg x 1 per hari,
Durasi terapi setidaknya selama 3 bulan.
Manfaat Finasteride
Kegunaan utama finasteride adalah untuk terapi pengobatan hipertrofi prostat jinak atau pembesaran prostat.[5] Zat ini efektif mengobati berbagai gejala pembesaran prostat seperti retensi urin akut atau ketidakmampuan untuk buang air kecil (BAK) dan BAK yang terlalu sering.
Biasanya dokter akan mengombinasikan terapi finasteride dengan obat yang lain yakni doxazosin. Pemanfaatan finasteride ini bisa menurunkan kemungkinan dilakukannya tindakan operasi prostat.
Finasteride juga sering kali dimanfaatkan untuk mengatasi penipisan atau kerontokan rambut pada laki-laki yang bisa berpotensi menyebabkan kebotakan.
Adapun mekanisme kerja finasteride adalah dengan cara menghambat pembentukan enzyme yang dapat mengubah testosterone menjadi dihydrotestosterone (DHT). Hormon DHT merupakan penyebab membesarnya kelenjar prostat.
Cara Menggunakan Finasteride dengan Benar
Supaya finasteride bisa bekerja maksimal mengurangi pembengkakan prostat, pastikan Anda mengonsumsinya sesuai instruksi ahli medis.
Berikut cara menggunakan finasteride:
Konsumsilah finasteride sesuai dosis cukup sekali dalam sehari.
Jangan menghentikan terapi dengan finasteride tanpa seizin dokter. Terapi obat biasanya membutuhkan waktu cukup lama yakni minimal 3-6 bulan tergantung keluhan yang Anda derita.
Finasteride bisa Anda minum sebelum maupun sesudah mengonsumsi makanan berat.
Telanlah kaplet finasteride dengan air secara utuh tanpa membelah ataupun menggerusnya.
Anda bisa meminumnya kapanpun baik pagi, siang, ataupun malam. Tetapi, usahakan untuk mengonsumsi finasteride di jam yang sama untuk tiap harinya.
Apabila Anda lupa minum obat, abaikan saja dan jangan mengonsumsi dua dosis dalam sehari. Mengonsumsi dua dosis finasteride sekaligus atau dalam jeda waktu yang berdekatan berpotensi menimbulkan overdosis.
Lakukanlah kontrol guna memantau kadar PSA sehingga ahli medis dapat mengetahui efektivitas finasteride.
Jika kondisi Anda semakin memburuk atau timbul efek samping yang parah, segera periksakan kondisi Anda ke dokter.
Simpanlah kaplet finasteride di area yang sejuk dan tidak lembap.
Interaksi Finasteride dengan Obat Lain
Penggunaan finasteride bersama obat lain bisa memicu terjadinya interaksi antarobat. Hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan efektivitas dan timbulnya efek lain yang tidak Anda harapkan.
Sebagai langkah antisipasi, perhatikan sejumlah interaksi yang mungkin terjadi antara finasteride dengan obat lain berikut ini:[6]
Risiko timbulnya efek samping meningkat saat Anda menggunakan finasteride dengan erythromycin.
Kadar finasteride meningkat sehingga potensi timbulnya efek samping akan lebih besar ketika Anda mengkombinasikannya dengan ketoconazole, itraconazole, dan levoketoconazole.
Efektivitas finasteride menurun ketika Anda menggabungkannya dengan nevirapine dan rifampin.
Efek Samping dan Bahaya Finasteride
Meski finasteride efektif dalam mengatasi keluhan pembengkakan prostat serta kebotakan pria, ada sejumlah efek samping yang perlu Anda waspadai.
Berikut beberapa keluhan yang dialami beberapa pengguna finasteride:
Keringat dingin
Badan terasa panas dingin
Kebingungan
Pusing dan pening khususnya saat bangun dari posisi berbaring secara tiba-tiba.
Risiko kanker payudara pada pria
Perubahan mood
Depresi
Reaksi alergi seperti urtikaria dan angioedema
Disfungsi ereksi
Gangguan ejakulasi
Menurunnya gairah seksual
Hematospermia (adanya darah pada cairan ejakulasi)
Nyeri pada testis
Kualitas sperma menurun dan kemandulan
Ginekomastia atau pembesaran payudara pada pria
Nyeri pada payudara
Muncul benjolan di sekitar payudara
Keluarnya cairan dari puting
Bila Anda mengalami satu atau beberapa keluhan tersebut, segera hentikan penggunaan finasteride dan periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memperoleh tindakan medis lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
1. Medscape (2024). Finasteride. https://reference.medscape.com/drug/propecia-proscar-finasteride-342824#0
2. FDA (2012). Propecia (Finasteride). https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2012/020788s020s021s023lbl.pdf
3. Mayoclinic (2024). Finasteride. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/finasteride-oral-route/description/drg-20063819
4. MIMS (2024). Finasteride. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/finasteride?mtype=generic
5. MedlinePlus (2022). Finasteride. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a698016.html
6. Medscape (2024) Finasteride Interactions. https://reference.medscape.com/drug/propecia-proscar-finasteride-342824#3