Flixotide adalah obat jenis kortikosteroid dengan zat aktif fluticasone propionate, yang digunakan untuk membantu pencegahan serangan asma, serta mengontrol gejala dan eksaserbasi asma pada pasien dengan riwayat terapi bronkodilator.
Merek Dagang Flixotide
Flixotide adalah merek dagang obat dari Glaxo Wellcome Indonesia dengan dua bentuk sediaan, yaitu inhaler dengan nama Flixotide Inhaler dan nebuliser atau Flixotide Nebules.
Apa Itu Flixotide?
Apa itu Flixotide?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Preparat antiasma & PPOK
Manfaat: Mengendalikan gejala asma
Digunakan Oleh: Anak-anak dan dewasa
Ibu Hamil: Pedoman produk menyebut bahwa produk ini sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil.[1] Namun, tidak ada bukti bahwa penggunaan kortikosteroid inhalasi, seperti Flixotide membahayakan bayi.[2][3] Untuk keamanan, gunakan kortikosteroid inhalasi sesuai dosis atau anjuran dokter.[4][5] Jadi, konsultasikan dengan dokter terkait dosis penggunaan Flixotide selama kehamilan.
Ibu Menyusui: Pedoman produk tidak merekomendasikan penggunaan Flixotide pada ibu menyusui. Namun, penggunaannya tetap dimungkinkan dengan dosis aman yang telah disesuaikan berdasarkan rekomendasi dokter. Konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan Flixotide.
Anak-Anak: Inhalasi flutikason merek Flixotide dapat digunakan pada anak-anak berusia 4 tahun ke atas.[6] Dosis penggunaan pada anak, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Bentuk Obat: inhaler dan aerosol (nebules)
Peringatan sebelum Menggunakan Flixotide
Sebelum menggunakan Flixotide, ada sejumlah peringatan yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
Jangan gunakan Flixotide jika Anda mempunyai riwayat alergi dan hipersensitivitas terhadap fluticasone propionate atau bahan apa pun yang tercantum dalam produk ini.
Kortikosteroid inhalasi hanya diresepkan bila diperlukan dan harus dilanjutkan selama kehamilan untuk memastikan asma dan kondisi lain yang menyebabkan masalah pernapasan terkontrol dengan baik sehingga terhindar dari risiko fatal.
Perhatikan tanggal kedaluwarsa obat pada kemasan. Jangan gunakan Flixotide setelah tanggal kedaluwarsa karena ada kemungkinan obat tidak bekerja dengan baik.
Ketika membeli obat, pastikan kemasan dalam kondisi baik. Jangan gunakan Flixotide jika kemasannya robek atau menunjukkan tanda-tanda tidak layak/rusak.
Beri tahukan dokter terkait riwayat medis Anda, terkhusus jika memiliki diabetes, tuberkulosis (TB), atau infeksi paru-paru jangka panjang lainnya.
Beberapa obat dapat menyebabkan efek samping jika digunakan bersama Flixotide, seperti ketoconazole (untuk infeksi jamur) dan ritonavir (untuk infeksi HIV) yang bisa memengaruhi cara kerja Flixotide.
Penggunaan jangka panjang, terutama dengan dosis tinggi, membutuhkan perhatian khusus karena dapat meningkatkan risiko pneumonia pada pasien dengan COPD serta efek samping sistemik lainnya seperti sindrom Cushing, penekanan fungsi adrenal, gangguan pertumbuhan pada anak dan remaja, penurunan kepadatan tulang, katarak, glaukoma, dan korioretinopati serosa sentral.
Pasien yang beralih dari terapi steroid oral ke fluticasone propionate inhalasi perlu mendapatkan perhatian khusus dengan pemantauan fungsi adrenal rutin karena penggunaannya dapat memengaruhi respons adrenal.
Untuk anak-anak yang menjalani pengobatan jangka panjang dengan inhalasi kortikosteroid, dianjurkan untuk memantau tinggi badan mereka secara teratur.
Dosis dan Aturan Pakai Flixotide
Umumnya, dokter akan merekomendasikan obat ini untuk mereka yang sering membutuhkan inhaler pereda seperti salbutamol lebih dari dua kali seminggu atau yang gejala asmanya mengganggu tidur lebih dari sekali seminggu.
Dokter juga akan memberitahukan berapa banyak inhalasi dan seberapa sering menggunakan Flixotide.
Berikut dosis umum pemakaiannya.
Flixotide Inhaler
Remaja >16 tahun dan Dewasa: 100-1000 mcg 2x/hari
Asma ringan: 100-250 mg 2x/hari.
Asma derajat sedang: 250-500 mg 2x/hari
Asma berat: 500-1000 mg 2X/hari
Anak-Anak ≥ 4 tahun: 50-100 mcg 2x/hari
Anak 1-4 tahun: 100 mcg 2x/hari. Pemberian dosis menggunakan ‘Spacer’ khusus anak dengan sungkup wajah.
Flixotide Nebules
Nebula Flixotide diberikan sebagai aerosol yang dihasilkan oleh jet nebuliser (alat nebulizer) sesuai petunjuk dokter.
Pada tahap awal, pasien akan mendapat dosis flutikason propionat nebulasi yang sudah dokter sesuaikan dengan tingkat keparahan penyakitnya.
Kemudian dosis akan disesuaikan lagi sampai kontrol tercapai atau dikurangi ke dosis efektif minimum sesuai dengan respon individu.
Dosis di batas atas kisaran dianjurkan untuk pengobatan asma eksaserbasi akut hingga 7 hari setelah eksaserbasi.
Manfaat Flixotide
Flixotide berfungsi untuk mengatasi asma dengan berbagai tingkat keparahan, mulai dari ringan hingga berat, pada orang dewasa dan anak-anak usia di atas 1 tahun.
Cara Menggunakan Flixotide dengan Benar
Tata cara pemakaian produk Flixotide secara umum adalah sebagai berikut:
Jika Anda lupa menggunakannya, segera ambil dan gunakan. Sebaiknya gunakan pada jam sama untuk menghindari kelalaian penggunaan obat.
Jika melewatkan satu dosis, cukup lanjutkan dengan dosis berikutnya sesuai jadwal alias tidak menambah atau menggandakan dosis.
Apabila Anda mengi atau merasa sesak di dada sebelum dosis berikutnya jatuh tempo, gunakan Flixotide seperti biasa.
Segera setelah digunakan, pasang kembali penutup corong dengan kuat dan klik pada posisinya. Hindari menggunakan tenaga yang kuat ketika menutup agar kemasan tidak rusak.
Lemari yang terkunci dan diletakkan setidaknya satu setengah meter di atas tanah adalah tempat yang aman untuk menyimpan obat-obatan.
Jauhkan obat dari panas (simpan di bawah 30°C) dan paparan langsung sinar matahari karena panas dapat merusak zat aktifnya.
Cara Menggunakan Flixotide Nebules
Setelah selesai menggunakan Flixotide Nebules, berkumurlah dengan air hangat.
Selain itu, buang sisa cairan yang ada di dalam nebulizer setelah selesai penggunaan dan cuci semua bagiannya.
Kemudian simpan di tempat yang bersih juga kering.
Cara Menggunakan Flixotide Inhaler
Untuk menggunakannya, ikuti tata laksana penggunaan berikut:
Carilah posisi yang nyaman untuk duduk.
Kocok botol Flixotide Inhaler sebelum digunakan.
Buka penutup canister.
Condongkan kepala sedikit ke belakang.
Tempelkan bibir Anda pada canister.
Buang napas perlahan-lahan, keluarkan udara sebanyak mungkin dari paru-paru.
Semprotkan inhaler sambil menarik napas dalam-dalam.
Tahan napas selama 10-15 detik.
Buang napas melalui hidung.
Ulangi langkah di atas jika Anda memerlukan lebih dari satu semprotan.
Berkumurlah dengan air hangat setelah penggunaan Flixotide Inhaler.
Interaksi Flixotide dengan Obat Lain
Hati-hati menggunakan Flixotide bersamaan dengan:
Apalutamide karena dapat mengurangi efek flutikason propionat.
Penggunaan bersamaan obat-obat berikut juga dapat meningkatkan efek flutikason propionat: cobicistat, darunavir, idelalisib, indinavir, itraconazole, ketoconazole, klaritromisin, nelfinavir, ombitasvir, paritaprevir, quinidine, ritonavir, dan saquinavir.
Sebelum menggunakan Flixotide, diskusikan dengan dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, baik obat resep, obat bebas, maupun suplemen herbal untuk memastikan tidak ada interaksi yang berisiko.
Jika ada potensi interaksi, dokter mungkin akan menyarankan waktu jeda antara penggunaan Flixotide dengan obat lain atau mengganti salah satu obat dengan alternatif yang lebih aman.
Efek Samping dan Bahaya Flixotide
Efek samping umum yang bisa saja muncul saat pemakaian adalah:
suara serak, dan
kandidiasis mulut
kandidiasis tenggorokan.
Selain itu, segera hubungi dokter jika Anda merasakan gejala overdosis, yaitu terjadinya penekanan fungsi adrenal untuk sementara.
Flixotide dapat Anda beli di Viva Apotek. Manfaatkan saja fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi :
Medsafe (2018). Flixotide Inhaler. https://www.medsafe.govt.nz/consumers/cmi/f/FlixotideInhaler.pdf
Medsafe (2021). Flixotide Inhaler (CFC-Free). https://www.medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/f/FlixotideCFCfree.pdf
NHS (2023). Pregnancy, breastfeeding and fertility while using inhaled fluticasone. https://www.nhs.uk/medicines/fluticasone-inhalers/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-using-inhaled-fluticasone/
Australian Prescriber (2013). Asthma drugs in pregnancy and lactation. https://australianprescriber.tg.org.au/articles/asthma-drugs-in-pregnancy-and-lactation.html
PubMed Central (2014). Is it safe to use inhaled corticosteroids in pregnancy? https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4162695/
Medicines for Children (2015). Fluticasone inhaler for asthma prevention (prophylaxis). https://www.medicinesforchildren.org.uk/medicines/fluticasone-inhaler-for-asthma-prevention-prophylaxis/
Registrasi Obat POM. Flixotide Nebules. https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/obat_baru/Flixotide.pdf
MIMS. Flixotide Inhaler. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/flixotide%20inhaler?type=brief&lang=id
MIMS. Flixotide Nebule. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/flixotide%20nebules?type=basic&lang=id
Drugs.com (2024). Fluticasone Dosage. https://www.drugs.com/dosage/fluticasone.html
GSK Group (2018). Flixotide CFC-Free Inhaler and Junor CFC-Free Inhaler [‘Puffer’]. https://au.gsk.com/media/6284/flixotide-inhaler_au_cmi_006_approved.pdf
National Asthma Council Australia (2023). Know Your Options: Supporting your children to access essential asthma medicines. https://www.nationalasthma.org.au/living-with-asthma/resources/patients-carers/factsheets/know-your-options-flixotide#:~:text=Axotide%20Junior%20and%20Flixotide%20Junior%20inhalers%20are%20medicines,inflammation%20%28swelling%20and%20redness%29%20that%20cause%20asthma%20symptoms.
Asthma Australia (2023). Inhaled Corticosteroid Preventer Treatment For Kids Up To Age 12. https://asthma.org.au/blog/inhaled-corticosteroid-preventer-treatment-for-kids-up-to-age-12/