Folaxin adalah suplemen yang mengandung asam folat, salah satu jenis vitamin B yang sangat penting untuk kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Asam folat berperan dalam pembentukan sel darah merah dan membantu pembentukan sistem saraf janin yang sehat, sehingga sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk mengonsumsi suplemen ini secara rutin.
Asam folat dalam Folaxin mendukung pencegahan cacat tabung saraf pada janin yang dapat terjadi jika ibu kekurangan asam folat. Suplemen ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan asam folat, terutama pada masa kehamilan, untuk mendukung perkembangan janin dan mencegah komplikasi yang berhubungan dengan kekurangan vitamin ini.
Merk Dagang Folaxin
Merek dagang Folaxin antara lain: Folaxin yang memiliki kandungan Asam Folat.
Apa itu Folaxin?
Apa itu Folaxin?
Golongan: Obat bebas
Kategori: Vitamin Mineral (untuk masa hamil & nifas) / Antianemia
Manfaat: Mencegah cacat tabung saraf pada janin dan mendukung kesehatan ibu hamil.
Digunakan oleh: Ibu hamil dan dalam beberapa kasus juga dapat digunakan oleh wanita yang merencanakan kehamilan.
Folaxin untuk ibu hamil: Folaxin sangat bermanfaat untuk ibu hamil karena mengandung asam folat yang mendukung perkembangan janin yang sehat, mencegah kecacatan saraf, dan membantu pembentukan sel darah merah. Namun, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Folaxin untuk ibu menyusui: Suplemen ini juga aman untuk ibu menyusui, karena asam folat diperlukan untuk produksi ASI yang sehat dan mendukung kesehatan ibu. Namun, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Folaxin untuk anak: Umumnya, Folaxin tidak direkomendasikan untuk anak-anak kecuali berdasarkan arahan dokter.
Bentuk Obat: Tablet
Peringatan Sebelum Menggunakan Folaxin
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional sebelum mulai mengonsumsi Folaxin, terutama jika Anda memiliki riwayat gangguan kesehatan tertentu.
Jika Anda memiliki alergi terhadap asam folat atau bahan-bahan lain yang terkandung dalam Folaxin, sebaiknya hindari penggunaannya.
Reaksi alergi dapat menyebabkan gejala seperti gatal, ruam kulit, pembengkakan pada wajah atau tubuh, dan sesak napas. Jika Anda mengalami gejala ini, segera hentikan penggunaan dan hubungi dokter.
Folaxin sebaiknya digunakan dengan hati-hati oleh individu yang memiliki gangguan ginjal atau penyakit hati. Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit ginjal atau hati agar dosis yang tepat dapat diberikan.
Jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, terutama obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan asam folat. Beberapa obat dapat mengurangi penyerapan asam folat dalam tubuh, atau sebaliknya, asam folat dapat mengurangi efektivitas obat-obatan tertentu.
Walaupun asam folat adalah vitamin yang larut dalam air dan kelebihan dosis biasanya dikeluarkan melalui urine, mengonsumsi dosis yang sangat tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping, seperti gangguan pencernaan, gangguan tidur, atau kerusakan ginjal. Penting untuk mengikuti dosis yang direkomendasikan oleh dokter atau yang tertera pada kemasan obat.
Folaxin, atau lebih tepatnya asam folat, dapat mempengaruhi hasil beberapa tes laboratorium. Pastikan untuk memberi tahu teknisi atau dokter Anda jika Anda sedang mengonsumsi Folaxin sebelum menjalani tes medis.
Folaxin sangat dianjurkan untuk ibu hamil, terutama pada trimester pertama, untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin. Namun, meskipun sangat penting untuk perkembangan janin, selalu pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan oleh dokter.
Folaxin aman digunakan oleh ibu menyusui, karena asam folat akan dikeluarkan melalui ASI dan membantu kesehatan ibu serta bayi. Namun, meskipun aman, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan dosis yang tepat.
Jika Anda hamil dan memiliki kondisi medis lain seperti diabetes, hipertensi, atau obesitas, penting untuk berbicara dengan dokter sebelum menggunakan Folaxin. Beberapa kondisi ini dapat mempengaruhi penyerapan atau metabolisme asam folat, dan dokter akan membantu menyesuaikan dosis yang aman dan efektif untuk Anda.
Walaupun asam folat dapat diserap baik dengan atau tanpa makanan, mengonsumsi Folaxin setelah makan dapat membantu mengurangi potensi gangguan pencernaan, seperti mual atau sakit perut.
Dosis dan Aturan Pakai Folaxin
Meski tergolong sebagai obat bebas dan obat bebas terbatas, penggunaan Folaxin harus tetap sesuai dengan arahan yang tertera di kemasan atau arahan dari dokter. Dosis Folaxin juga disesuaikan dengan kondisi pasien. Adapun dosis umum Folaxin adalah:
Ibu hamil: 1 tablet sehari, mulai dari 3 bulan sebelum kehamilan hingga minggu ke-12 kehamilan.
Wanita yang merencanakan kehamilan: 1 tablet sehari untuk memenuhi kebutuhan asam folat guna mencegah cacat tabung saraf pada janin atau sesuaikan anjuran dokter.
Manfaat Folaxin
Mencegah cacat tabung saraf: Asam folat berperan penting dalam pembentukan sistem saraf janin yang sehat.
Mendukung pembentukan sel darah merah: Folaxin membantu mencegah anemia pada ibu hamil.
Meningkatkan kesehatan jantung: Asam folat dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung pada ibu hamil.
Meningkatkan energi: Dengan meningkatkan jumlah sel darah merah, suplemen ini dapat membantu mengurangi kelelahan pada ibu hamil.
Cara Menggunakan Folaxin
Obat ini biasanya tersedia di apotek baik apotek offline atau online dan bisa dibeli tanpa resep resmi dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut ini saat menggunakan Folaxin:
Folaxin dapat dikonsumsi kapan saja, baik saat perut kosong maupun setelah makan. Namun, mengonsumsinya setelah makan dapat membantu mengurangi gangguan pencernaan, seperti mual, terutama pada mereka yang sensitif terhadap suplemen.
Folaxin tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul. Pastikan untuk menelan tablet/kapsul utuh dengan segelas air. Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet, karena hal ini dapat mengurangi efektivitas obat.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, konsumsilah Folaxin secara rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jika Anda lupa mengonsumsi satu dosis, konsumsi segera setelah mengingat, kecuali sudah mendekati waktu dosis berikutnya. Jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Interaksi Folaxin dengan Obat Lain
Interaksi Folaxin dengan obat lain bisa terjadi meski obat ini adalah obat bebas terbatas. Berikut beberapa interaksi Folaxin dengan obat lain yang perlu diketahui dan diwaspadai.
Obat-obatan seperti fenobarbital dan fenitoin yang digunakan untuk mengobati epilepsi dapat mengurangi efektivitas asam folat. Jika Anda mengonsumsi obat antiepilepsi, dosis asam folat Anda mungkin perlu ditingkatkan.
Beberapa obat kemoterapi, seperti methotrexate, dapat mengganggu penyerapan asam folat dan mengurangi efektivitasnya. Pasien yang sedang menjalani kemoterapi harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen asam folat.
Obat seperti isoniazid, yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis, dapat mengurangi kadar vitamin B6 dan asam folat dalam tubuh.
Beberapa antibiotik, seperti trimetoprim, yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, dapat memengaruhi penyerapan asam folat. Ini dapat mengarah pada penurunan kadar asam folat dalam tubuh.
Obat-obatan seperti statin, yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol, dapat berinteraksi dengan asam folat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan statin dalam jangka panjang dapat mengurangi kadar asam folat dalam tubuh.
Dosis tinggi asam folat dapat menutupi gejala defisiensi vitamin B12, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf jika tidak diobati. Oleh karena itu, penting untuk menghindari penggunaan dosis tinggi asam folat tanpa pengawasan dokter jika Anda mengonsumsi vitamin B12.
Efek Samping dan Bahaya Folaxin
Efek Samping Umum
Gangguan Pencernaan: Beberapa orang mungkin mengalami mual, muntah, atau sakit perut, terutama ketika mengonsumsi Folaxin dalam keadaan perut kosong. Mengonsumsinya setelah makan dapat membantu mengurangi efek samping ini.
Perubahan Warna Urine: Penggunaan Folaxin dalam dosis tinggi bisa menyebabkan urine berwarna lebih kuning terang, meskipun hal ini tidak berbahaya.
Mual dan Diare: Konsumsi dalam dosis yang lebih tinggi dari yang dianjurkan dapat menyebabkan mual, diare, atau gangguan pencernaan lainnya.
Efek Samping Serius (Jarang Terjadi)
Reaksi Alergi: Jika Anda mengalami reaksi alergi yang parah, seperti sesak napas, pembengkakan pada wajah atau tenggorokan, gatal-gatal, atau ruam kulit, segera hentikan penggunaan dan cari bantuan medis.
Penyakit Jantung atau Pembuluh Darah: Meskipun jarang, penggunaan suplemen asam folat yang berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular pada beberapa individu, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat masalah jantung.
Kerusakan Saraf: Penggunaan dosis tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan saraf, meskipun ini sangat jarang terjadi. Penggunaan suplemen asam folat dalam dosis tinggi dapat mengaburkan kekurangan vitamin B12, yang penting untuk kesehatan saraf.
Segera hentikan penggunaan Folaxin dan datang ke rumah sakit atau faskes terdekat jika mengalami efek samping yang berkepanjangan atau muncul reaksi alergi obat yang parah.
Beli Obat di Viva Apotek
Folaxin adalah suplemen asam folat yang sangat penting untuk kesehatan ibu hamil. Anda dapat membeli Folaxin dengan mudah melalui aplikasi Viva Apotek, platform kesehatan online yang menyediakan berbagai pilihan obat dan suplemen berkualitas.
Unduh aplikasi Viva Apotek untuk pengalaman belanja obat yang cepat, aman, dan nyaman langsung dari rumah Anda. Percayakan kebutuhan kesehatan Anda setiap hari kepada Viva Apotek!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS (n.d.). Folic Acid.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/folic%20acid?mtype=generic
CDC (2024). About Folic Acid.
https://www.cdc.gov/folic-acid/about/index.html
Web MD (n.d.). Folic Acid – Uses, Side Effects, and More.
https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1017/folic-acid