Fungiderm adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, seperti kutu air, panu, dan kadas. Obat ini mengandung zat aktif clotrimazole.
Merek Dagang Fungiderm
Merek dagang Fungiderm antara lain: Fungiderm.
Apa itu Fungiderm
Apa itu Fungiderm?
Golongan: Obat bebas terbatas.
Kategori: Obat antijamur.
Manfaat: Mengatasi infeksi jamur pada kulit.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak berusia 3 tahun ke atas.
Fungiderm untuk ibu hamil: Obat ini masuk kategori B. Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol tentang risiko yang ditimbulkan jika menggunakan obat ini untuk ibu hamil. Fungiderm bisa diberikan untuk ibu hamil jika manfaat yang dihasilkan jauh lebih besar daripada risikonya, dan jika benar-benar dibutuhkan untuk ibu hamil. Konsultasikan penggunaan obat ini kepada dokter selama masa kehamilan.
Fungiderm untuk ibu menyusui: Tidak ada bukti Fungiderm dapat menyerap ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter tentang keamanan penggunaan obat ini saat menyusui.
Fungiderm untuk anak-anak: Obat ini aman digunakan oleh anak berusia 3 tahun ke atas, namun tetap dalam pengawasan dokter. Konsultasikan dengan dokter jika ingin menggunakan obat ini untuk anak-anak.
Bentuk obat: Krim.
Peringatan Sebelum Menggunakan Fungiderm
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Fungiderm, agar tidak menimbulkan efek samping. Berikut beberapa di antaranya:
Beri tahu dokter jika Anda alergi obat atau kandungan yang terdapat pada Fungiderm. Fungiderm tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
Beri tahu dokter jika Anda alergi terhadap antijamur azole lainnya, seperti miconazole, ketoconazole, atau miconazole.
Gunakan krim fungiderm selama jangka waktu yang ditentukan oleh dokter atau sesuai anjuran dalam kemasan, meskipun jika Anda merasa sudah membaik. Gejala Anda mungkin membaik sebelum infeksi benar-benar sembuh.
Beri tahu dokter jika Anda memiliki atau pernah memiliki penyakit liver, untuk memastikan obat ini aman digunakan.
Jangan gunakan Fungiderm pada anak tanpa saran medis. Fungiderm dalam sediaan krim tidak boleh digunakan pada anak di bawah usia 3 tahun.
Sebelum menjalani operasi atau perawatan medis darurat, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda sedang menggunakan Fungiderm atau telah menggunakan obat ini dalam beberapa bulan terakhir. Beri tahu juga tentang semua obat resep, obat non resep, dan produk herbal yang Anda gunakan.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
Hubungi dokter jika gejala Anda tidak membaik, bertambah parah, atau jika Anda mengalami demam.
Dosis dan Aturan Pakai Fungiderm
Dosisi umum Fungiderm berdasarkan bentuk sediaan obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tujuan penggunaan: Untuk mengobati kurap atau kadas.
Bentuk sediaan obat: Krim.
Aturan pakai: Oleskan obat ini sebanyak 2 kali sehari, selama 4 minggu.
Tujuan penggunaan: Untuk mengobati jamur di selangkangan.
Bentuk sediaan obat: Krim.
Aturan pakai: Oleskan obat ini sebanyak 2 kali sehari, selama 2 minggu.
Tujuan penggunaan: Untuk mengobati kutu air.
Bentuk sediaan obat: Krim.
Aturan pakai: Oleskan obat ini sebanyak 2 kali sehari, selama 4-8 minggu.
Tujuan penggunaan: Untuk mengobati kandidiasis kulit dan panu.
Bentuk sediaan obat: Krim.
Aturan pakai: Oleskan obat ini sebanyak 2 kali sehari, selama 2-4 minggu.
Manfaat Fungiderm
Manfaat Fungiderm adalah mengatasi infeksi jamur pada kulit, seperti kutu air, panu, kandidiasis, dan kadas. Obat ini juga berfungsi mengatasi infeksi jamur pada liang telinga.
Fungiderm membantu meredakan gejala infeksi dengan cara mematikan, dan menghambat pertumbuhan jamur-jamur tersebut. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati pityriasis, yaitu penyakit kulit akibat jamur yang menyebabkan kulit kaki, leher, dada, dan lengan menjadi lebih terang atau gelap.
Cara Menggunakan Fungiderm dengan Benar
Fungiderm termasuk obat bebas terbatas yang bisa dibeli di apotek. Anda harus mengikuti aturan pakai yang terdapat pada kemasan atau ikuti anjuran dokter, ketika menggunakan obat ini. Jangan menggunakan Fungiderm melebihi dosis yang sudah ditentukan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika menggunakan Fungiderm, agar hasil pengobatan menjadi lebih maksimal. Berikut beberapa di antaranya:
Gunakan krim Fungiderm sesuai aturan yang ditetapkan. Jangan melebihkan atau mengurangi dosis yang telah ditentukan oleh dokter.
Fungiderm berbentuk krim, jadi jangan minum obat ini seperti obat kapsul pada umumnya. Fungiderm hanya digunakan pada area kulit yang mengalami infeksi jamur.
Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah mengoleskan Fungiderm.
Bersihkan dan keringkan area kulit yang terinfeksi. Gunakan kapas atau kain kasa untuk mengoleskan sedikit krim atau salep Fungiderm sesuai petunjuk dokter.
Oleskan obat ini hanya pada area yang terinfeksi jamur saja.
Pastikan hanya menggunakan kain kasa steril untuk menutupi luka yang diobati. Jangan menutupi area yang diobati dengan perban, plastik pembungkus, atau penutup lain yang tidak memiliki sirkulasi udara.
Hubungi dokter jika gejala Anda tidak membaik dalam 2 minggu, atau jika kondisi kulit Anda memburuk.
Gunakan obat ini selama jangka waktu yang ditentukan. Gejala Anda mungkin membaik sebelum infeksi benar-benar sembuh.
Jangan mengoleskan Fungiderm ke payudara sebelum menyusui.
Simpan pada suhu ruangan, jauhkan dari kelembaban dan panas.
Jangan simpan di dalam kulkas dan jaga kemasan obat, agar tetap tertutup rapat saat tidak digunakan.
Interaksi Fungiderm dengan Obat Lain
Fungiderm dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lain. Berikut ini adalah beberapa interaksi yang dapat terjadi:
Dapat meningkatkan kadar obat sirolimus, tacrolimus, aripiprazole, lomitapide, neratinib, dofetilide, nimodipine, atau pimozide di dalam darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Dapat menurunkan efektivitas obat progesterone.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin menggunakan Fungiderm bersama obat lain.
Efek Samping Fungiderm
Jika digunakan sesuai anjuran dokter atau aturan pakai, Fungiderm umumnya jarang menyebabkan efek samping. Namun, bila digunakan secara berlebihan, obat ini dapat menimbulkan beberapa efek samping berikut:
Tes fungsi hati yang tidak normal,
Mual,
Muntah,
Gatal,
Sensasi tidak menyenangkan di mulut.
Hentikan penggunaan Fungiderm dan segera ke dokter jika Anda mengalami efek samping di atas, atau muncul reaksi alergi obat, terutama pembengkakan pada wajah, bibir, mulut, lidah, dan tenggorokan, serta ruam kulit yang menyebar luas dan menyebabkan kulit mengelupas atau melepuh.
Jika ingin membeli obat ini, Anda bisa manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Drugs.com (2023). Clotrimazole. https://www.drugs.com/mtm/clotrimazole.html#uses
WebMD (2024). Clotrimazole. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4316/clotrimazole-topical/details
NHS (2024). Clotrimazole Cream, Spray, and Solution. https://www.nhs.uk/medicines/clotrimazole/
Mayo Clinic (2024). Clotrimazole. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/clotrimazole-topical-route/description/drg-20063212