Futrolit adalah cairan infus yang mengandung mineral dan sorbitol untuk memberikan asupan elektrolit pada pasien dehidrasi isotonik, sebelum, saat, dan setelah operasi.
Merek Dagang Futrolit
Larutan infus ini dipasarkan dengan merek Futrolit.
Apa Itu Futrolit
Mengenal Futrolit
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Larutan Intravena & Larutan Steril Lain
Manfaat: Memenuhi asupan cairan pada pasien sebelum, saat, dan sesudah tindakan operasi.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak
Ibu Hamil: Dalam larutan infus ini terkandung sorbitol yang belum diketahui keamanannya ketika digunakan saat masa kehamilan.[1] Untuk itu, pemberian Futrolit pada ibu hamil haruslah atas rekomendasi ahli medis dengan mempertimbangkan manfaat dan risikonya.
Ibu Menyusui: Belum ada data apakah kandungan Futrolit dapat terekskresi melalui air susu ibu dan dampaknya terhadap bayi yang menyusu. Maka dari itu, pemberian Futrolit pada masa menyusui harus atas izin dokter.
Anak-Anak: Pada kondisi tertentu, Futrolit dapat diberikan pada anak dengan perhitungan dosis berdasarkan berat badan.
Bentuk Obat: Larutan infus
Peringatan sebelum Menggunakan Futrolit
Pemberian larutan ini haruslah atas rekomendasi dan pengawasan ahli medis. Tidak semua pasien dapat diberikan Futrolit. Berikut beberapa aspek yang perlu diperhatikan sebelum memberikan Futrolit pada pasien guna menghindari efek yang tidak diinginkan:[2]
Pemasangan infus Futrolit harus dilakukan oleh tenaga medis atas rekomendasi dokter dengan mempertimbangkan kondisi pasien.
Hindari pemberian Futrolit pada pasien yang sensitif atau intoleran terhadap sorbitol dan fruktosa.
Jangan berikan Futrolit pada pasien yang mengalami defisiensi fruktosa 1,6-difosfatase.
Futrolit tidak direkomendasikan bagi pasien yang keracunan metil alkohol.
Penggunaan Futrolit untuk terapi syok sama sekali tidak dianjurkan.
Pastikan pasien tidak menderita gangguan fungsi ginjal sebelum memberikan Futrolit.
Pemberian Futrolit harus dilakukan dengan hati-hati pada pasien yang mengalami hiperhidrasi dan hiperkalemia (kadar kalium dalam darah lebih tinggi dari normal).
Dalam Futrolit terkandung ion Natrium. Oleh sebab itu, berhati-hatilah saat memberikan infus ini pada pasien yang mengalami gagal jantung kongestif serta gagal ginjal yang sudah parah
Pemberian infus Futrolit pada pasien yang menderita edema dengan retensi natrium harus mendapat perhatian khusus.
Perlu dilakukan pemantauan urine dan juga kadar elektrolit selama pasien menggunakan infus Futrolit.
Kecepatan infus harus selalu dipantau dengan seksama guna mencegah terjadinya hipernatremia.[3]
Penentuan dosis serta kecepatan infus ditentukan berdasarkan kebutuhan masing-masing pasien.
Pasien harus selalu dipantau untuk mengetahui adanya tanda-tanda efek samping yang mungkin terjadi.
Dosis dan Aturan Pakai Futrolit
Dosis dan kecepatan infus Futrolit ditentukan berdasarkan kondisi pasien dan berat badannya. Berikut dosis umum Futrolit untuk memberi asupan cairan serta elektrolit bagi pasien yang akan, sedang, dan setelah menjalani tindakan operasi:
Dewasa dan anak: 30 ml per kg berat badan per hari. Dosis ini setara dengan 1,5-gram sorbitol per kg berat badan per hari.
Dewasa dengan berat lebih dari 70 kg: 2000 ml (2 liter) per hari
Futrolit diberikan melalui infus intravena dengan kecepatan hingga 6 ml per menit atau sekitar 120 tetes per menit atau sesuai dengan anjuran dokter.
Manfaat Futrolit
Dalam setiap 500 ml Futrolit mengandung:
Natrium klorida 1,812 gram
Kalium Klorida 0,671 gram
Kalium Klorida 2H2O 0,147 gram
Magnesium Klorida 6H2O 2,586 gram
Natrium Asetat 3H2O 0,305 gram
Sorbitol 25 gram
Air 500 gram
Dengan beragam kandungan elektrolit tersebut, Futrolit memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Memenuhi Asupan Elektrolit Pasien
Menjaga keseimbangan elektrolit sebelum tindakan operasi, pada saat operasi, dan setelah pembedahan sangatlah penting guna memastikan semua organ berfungsi dengan baik. Keseimbangan elektrolit juga sangat krusial untuk membantu pemulihan kondisi pasien pascaoperasi.
2. Mengatasi Dehidrasi Isotonic dan Hilangnya Cairan Ekstraseluler
Dehidrasi isotonik terjadi saat tubuh kehilangan cairan dan sodium yang umumnya terjadi saat pasien mengalami muntah dan diare. Untuk mengatasinya, pasien perlu diberikan cairan isotonik melalui bolus.[4]
3. Memenuhi Kebutuhan Karbohidrat dan Cairan pada Pasien
Dalam Futrolit juga terkandung sorbitol yang dapat memenuhi karbohidrat atau kalori yang berasal dari gula.[5] Ini sebabnya, cairan infus ini juga bisa digunakan untuk memenuhi karbohidrat dan cairan pada pasien yang tidak dapat diberikan melalui oral. Namun, perlu Anda catat bahwa Futrolit hanya dapat memenuhi asupan karbohidrat secara parsial tidak keseluruhan.
4. Sebagai Larutan Pembawa
Futrolit juga dapat berguna sebagai larutan penghantar untuk pemberian obat-obatan melalui intravena.
Cara Menggunakan Futrolit dengan Benar
Supaya pasien dapat memperoleh manfaat yang optimal dari Futrolit, penggunaan infus ini harus dilakukan dengan tepat. Berikut panduan pemberian infus Futrolit:
Proses pemasangan infus Futrolit melalui intravena harus dilakukan oleh tenaga medis.
Dosis dan kecepatan infus Futrolit harus sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan kondisi serta berat badan pasien.
Jangan memperlambat atau mempercepat laju tetesan infus tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan ahli medis. Mempercepat laju infus dapat meningkatkan risiko efek samping, sedangkan memperlambatnya akan mengurangi efektivitasnya dalam mengatasi dehidrasi isotonik.
Jangan menggunakan infus Futrolit apabila larutannya berubah warna atau keruh.
Jangan gunakan infus ini apabila terdapat kerusakan atau kebocoran pada kemasan soft bag-nya.
Selama pasien mendapatkan asupan cairan elektrolit dari infus, pasien harus tetap dalam pemantauan guna mengantisipasi timbulnya efek samping.
Tanda-tanda vital, volume urine, dan juga kadar elektrolit pasien juga harus diperiksa secara berkala.
Jangan menghentikan pemberian infus Futrolit tanpa adanya arahan dari dokter.
Interaksi Futrolit dengan Obat Lain
Dalam larutan Futrolit terkandung berbagai elektrolit dan mineral yang dapat berinteraksi dengan obat lain sehingga menimbulkan berbagai reaksi yang tidak diharapkan.
Dalam Futrolit terdapat ion Kalsium. Ini sebabnya, menambahkan fosfat anorganik dalam larutan ini akan memicu pengendapan.
Selain fosfat anorganik, belum diketahui adanya interaksi antara infus Futrolit dengan obat-obatan yang lain. Oleh sebab itu, jangan memberikan obat apapun kepada pasien yang sedang diinfus dengan Futrolit tanpa berkonsultasi dulu dengan ahli medis.
Efek Samping dan Bahaya Futrolit
Hingga saat ini, belum diketahui efek samping apa saja yang dapat ditimbulkan oleh infus Futrolit. Akan tetapi, jika infus ini tidak dipasang dengan teknik yang tepat, pasien dapat mengalami sejumlah keluhan berikut:[2]
Trombosis vena: terjadinya penggumpalan darah atau thrombus pada pembuluh darah vena dalam.
Flebitis: peradangan pada vena akibat iritasi kimia dan teknik pemberian infus yang kurang tepat. Adapun gejala flebitis meliputi kemerahan, bengkak, dan nyeri pada area pemasangan infus.
Ekstravasasi: kebocoran cairan infus ke jaringan sekitar pembuluh darah selama pemberian Futrolit.
Hipervolemia: meningkatnya volume cairan dalam tubuh yang tidak hanya terjadi pada pembuluh darah tetapi juga sel-sel jaringan.
Bila pasien mengalami satu atau beberapa keluhan tersebut dan tak juga membaik, segera laporkan hal ini pada ahli medis sehingga pasien dapat memperoleh tindakan medis lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Drugs (2024). Sorbitol Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/sorbitol.html
MIMS (2024). Futrolit. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/futrolit?type=brief&lang=id
Eurocrit Labs (2024). https://www.eurocrit.com/product/multiple-electrolyte-in-sorbitol-infusion/
NLM (2022). Adult Dehydration. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555956/#:~:text=There%20are%20several%20forms%20of,water%20losses%20exceed%20sodium%20losses.
Mayo Clinic (2024). Dextrose Intravenous Route. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/dextrose-intravenous-route/description/drg-20073387