Haloperidol adalah obat dari golongan antipsikotik yang biasa digunakan untuk membantu meredakan gejala-gejala gangguan mental yang disebabkan oleh masalah kesehatan seperti skizofrenia, gangguan tourette, dan gangguan perilaku yang terjadi pada anak-anak. Adapun gejala yang mampu diredakan oleh Haloperidol meliputi halusinasi, pikiran negatif, rasa gelisah, agresi, keinginan untuk melukai diri sendiri, dan perubahan suasana hati yang ekstrem.
Merek Dagang Haloperidol
Merek dagang Haloperidol antara lain: Haloperidol.
Apa itu Haloperidol?
Apa itu Haloperidol?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat antipsikotik / obat antivertigo
Manfaat: Membantu mengatasi masalah mental seperti skizofrenia, psikosis, gangguan perilaku pada anak, dan juga membantu meredakan gejala sindrom touretter.
Digunakan oleh: Bisa digunakan oleh orang dewasa dan juga anak-anak yang sudah berusia 3 tahun.
Haloperidol untuk ibu hamil: Penelitian terdahulu yang dilakukan pada hewan menunjukan adanya efek samping Haloperidol kepada janin. Namun, hingga artikel ini ditulis belum ada penelitian pada manusia yang menunjukan efek samping Haloperidol pada ibu hamil. Maka dari itu, ada baiknya untuk tetap berkonsultasi kepada dokter jika diharuskan mengonsumsi Haloperidol.
Haloperidol untuk ibu menyusui: Kandungan yang ada dalam Haloperidol diketahui bisa terserap ke dalam ASI. Maka dari itu, untuk keamanan disarankan berkonsultasi dulu ke dokter jika ingin menggunakan Haloperidol saat menyusui.
Haloperidol untuk anak: Haloperidol boleh digunakan oleh anak-anak yang sudah berusia 3 tahun dengan tetap berada di bawah pengawasan dokter.
Bentuk Obat: Kaplet, tablet, sirup, drops, injeksi
Peringatan Sebelum Menggunakan Haloperidol
Sebelum mengonsumsi Haloperidol pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap kandungan haloperidol berapapun kadarnya. Jika merasa kurang yakin, konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi atau lakukan pemeriksaan alergi terlebih dahulu.
Haloperidol hanya boleh digunakan jika Anda benar-benar mengalami masalah mental berat atau sindrom tourette yang parah dan sudah diresepkan oleh dokter.
Setelah konsumsi Haloperidol Anda disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat dan butuh konsentrasi tinggi seperti mengemudi karena obat ini bisa menimbulkan rasa kantuk yang cukup parah.
Setelah konsumsi Haloperidol, aktivitas di bawah sinar matahari langsung sangat tidak disarankan karena obat ini dapat meningkatkan produksi keringat di dalam tubuh dan meningkatkan kemungkinan terjadinya heatstroke.
Setelah konsumsi Haloperidol juga tidak disarankan untuk merokok dan juga minum alkohol karena dikhawatirkan timbul efek samping yang tidak diinginkan atau efektivitas obat menjadi berkurang.
Orang dengan riwayat penyakit seperti bipolar, parkinson, demensia, depresi berat, gangguan sistem saraf berat, dan kejang harus menginformasikan ke dokter sebelum mengonsumsi Haloperidol.
Jika pernah atau sedang mengalami masalah kesehatan seperti glaukoma, hipokalemia, kesulitan Buang Air Kecil, denyut jantung lambat, gagal jantung, angina, hipertiroidisme, dan jumlah sel darah putih rendah. Maka Anda harus menginformasikan ke dokter sebelum mengonsumsi Haloperidol.
Jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, dan sedang menyusui pastikan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan atau bidan sebelum menggunakan Haloperidol.
Informasikan juga ke dokter jika Anda sedang memakai obat-obatan jenis lain, termasuk dari golongan herbal. Hal ini ditujukan untuk menghindari efek samping yang berbahaya karena interaksi Haloperidol dengan obat lain.
Dosis dan Aturan Pakai Haloperidol
Sebagaimana obat keras pada umumnya, penggunaan Haloperidol benar-benar harus sesuai dengan arahan dokter. Dosis Haloperidol juga disesuaikan dengan kondisi pasien. Adapun dosis umum Haloperidol adalah:
Haloperidol Tablet dan Drops
Mengatasi masalah skizofrenia, psikosis, dan mania
Dewasa: 2 – 3 kali sehari sebanyak 0,5 – 5 mg
Lansia: Dikonsumsi 2 – 3 kali sehari sebanyak 0,5 – 2 mg dengan dosis maksimal 20 mg per hari
Mengatasi masalah skizofrenia
Anak yang berusia 13 – 17 tahun: 0,5 mg per hari. Dosis dapat disesuaikan dengan dosis maksimal 10 mg per hari.
Anak yang berusia 3 – 12 tahun: 0,5 mg per hari. Dosis dapat disesuaikan dengan dosis maksimal 6 mg per hari.
Mengatasi masalah sindrom Tourette
Dewasa: Dikonsumsi 2 -3 kali sehari sebanyak 0,5 – 5 mg dengan dosis maksimal 30 mg per hari
Anak yang berusia 13–17 tahun: 0,25 mg per hari. Dosis dapat disesuaikan dengan dosis maksimal 6 mg per hari.
Anak yang berusia 3 – 12 tahun: 0,25 mg per hari. Dosis dapat disesuaikan dengan dosis maksimal 3 mg per hari.
Haloperidol Injeksi
Mengatasi masalah skizofrenia dan psikosis
Dewasa: Dosis awal yang bisa diberikan adalah 2 – 10 mg setiap 1 jam sekali hingga gejala mereda. Setelah mereda bisa diberikan dengan interval 4 – 8 jam. Dosis maksimal obat ini sebesar 18 mg per hari.
Haloperidol Injeksi Jangka Panjang
Mengatasi masalah skizofrenia dan psikosis
Dewasa: Dosis awal yang bisa diberikan adalah 10 – 20 kali lipat dari dosis minum harian dan diberikan setiap 1 bulan sekali dengan dosis maksimal 100 mg.
Manfaat Haloperidol
Manfaat Haloperidol secara umum adalah untuk mengatasi masalah gangguan kesehatan mental seperti mania, skizofrenia, dan juga psikosis. Gangguan mental ini biasanya menimbulkan gejala seperti halusinasi, rasa gelisah berlebih, gangguan suasana hati yang parah, dan keinginan melukai diri sendiri. Gejala-gejala tersebut lah yang bisa diredakan oleh Haloperidol. Selain itu Haloperidol juga efektif untuk mengatasi masalah tic yang cukup parah pada sindrom tourette.
Cara Menggunakan Haloperidol
Obat ini biasanya tersedia di apotek baik apotek offline atau online dan bisa dibeli jika Anda memiliki resep resmi dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut ini saat menggunakan Haloperidol:
Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum mengonsumsi Haloperidol untuk mencegah kontaminasi bakteri ke obat dan menurunnya efektivitas obat.
Pastikan untuk menggunakannya dengan dosis yang sudah dianjurkan dokter.
Haloperidol disarankan untuk dikonsumsi di waktu yang sama setiap harinya
Haloperidol bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun, jika memiliki riwayat masalah pencernaan seperti magh atau gerd disarankan untuk mengonsumsinya setelah makan.
Jangan melebihkan dosis yang disarankan oleh dokter karena khawatir timbul efek samping yang berbahaya.
Jika Haloperidol yang dikonsumsi adalah drops disarankan untuk mengocok botol terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Jika Haloperidol berbentuk kaplet atau tablet usahakan untuk tidak menghancurkannya karena khawatir efektivitas obat menjadi menurun.
Penggunaan Haloperidol dalam bentuk injeksi hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis.
Jika lupa mengonsumsi Haloperidol disarankan untuk segera mengonsumsinya jika jarak dengan dosis berikutnya masih cukup jauh. Namun, jika jaraknya terlalu dekat cukup tinggalkan dosis yang terlupa dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
Konsumsi air putih harus ditingkatkan saat mengonsumsi Haloperidol.
Haloperidol harus disimpan di tempat dengan suhu yang tidak terlalu dingin atau terlalu panas.
Jangan gunakan Haloperidol jika kemasannya sudah rusak, tercemar, dan melewati tanggal kadaluarsa.
Letakan Haloperidol sejauh mungkin dari jangkauan anak-anak.
Jika setelah menggunakan Haloperidol masalah mental tidak kunjung membaik, disarankan untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat dan meminta saran medis dari dokter.
Interaksi Haloperidol dengan Obat Lain
Interaksi Haloperidol dengan obat lain bisa terjadi karena obat ini tergolong ke dalam obat keras. Berikut beberapa interaksi Haloperidol dengan obat lain yang perlu diketahui dan diwaspadai.
Penggunaan Haloperidol bersamaan dengan carbamazepine dan phenobarbital bisa menyebabkan efektivitas Haloperidol menjadi menurun.
Penggunaan Haloperidol bersamaan dengan levofloxacin dan ciprofloxacin bisa meningkatkan risiko terjadinya aritmia.
Penggunaan Haloperidol bersamaan dengan fluoxetine, ketoconazole, tucatinib, dan itraconazole bisa meningkatkan efek samping tiap obat.
Efek samping kantuk bisa semakin meningkat jika Haloperidol dikonsumsi bersama antihistamin, codeine, zolpidem, alprazolam, lorazepam, dan muscle relaxant,
Penggunaan Haloperidol bersamaan dengan antidepresan trisiklik bisa meningkatkan efek sampingnya.
Penggunaan Haloperidol bersamaan dengan antibiotik makrolid, procainamide, sotalol, pimozide, amiodarone, dan quinidine bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung.
Efek Samping dan Bahaya Haloperidol
Jika digunakan sesuai aturan pakai, umumnya Haloperidol hanya menyebabkan efek samping ringan seperti di bawah ini:
Pusing
Sakit kepala
Kantuk ringan hingga berat
Kesulitan Buang Air Kecil
Gangguan tidur
Kecemasan
Mual
Sembelit
Pandangan kabur
Penggunaan Haloperidol yang berlebihan atau tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan bisa menimbulkan efek samping yang lebih berbahaya di antaranya:
Mual dan muntah yang parah
Sakit perut
Kulit kuning
Kejang
Detak jantung melambat, tidak beraturan, atau sangat cepat
Nyeri dada
Sakit kepala berat
Pingsan
Demam
Sakit tenggorokan berkepanjangan
Otot kaku dan nyeri
Linglung
Kelelahan parah
Produksi keringat berlebih
Menurunnya kemampuan seksual
Rasa sakit saat ereksi dan berkepanjangan
Berhenti menstruasi
Produksi ASI berhenti
Kesulitan untuk hamil
Segera hentikan penggunaan Haloperidol dan datang ke rumah sakit atau faskes terdekat jika mengalami efek samping yang berkepanjangan atau muncul reaksi alergi obat yang parah.
Beli Obat di Viva Apotek
Haloperidol adalah obat yang umum digunakan untuk membantu mengatasi gangguan psikotik, termasuk skizofrenia dan kondisi lain yang melibatkan gangguan mental dan perilaku. Kini, Anda bisa membeli Haloperidol dengan mudah di aplikasi Viva Apotek, platform kesehatan yang menyediakan berbagai pilihan obat berkualitas secara online.
Unduh aplikasi Viva Apotek sekarang untuk pengalaman belanja obat yang cepat, aman, dan nyaman dari rumah. Percayakan kebutuhan kesehatan Anda pada Viva Apotek setiap hari!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
National Library of Medicine. Haloperidol. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560892/
Medscape. haloperidol (Rx).
https://reference.medscape.com/drug/haldol-decanoate-haloperidol-342974
Cleveland Clinic. Haloperidol Tablets.
https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/19626-haloperidol-tablets