Skip links

Hemapo

Hemapo

Hemapo adalah obat golongan erythropoiesis-stimulating agents (ESAs) dengan kandungan utama epoetin alfa, protein buatan yang berperan dalam merangsang produksi sel darah merah di sumsum tulang.
Merek Dagang Hemapo
Hemapo merupakan merek dagang obat terdaftar dari Kalbe Farma. Kalbe Farma menyediakan dua jenis sediaan injeksi Hemapo, yaitu dus 10 pre-filled syringe @0.5 ml atau @1 ml dengan kandungan recombinant human erythropoietin 2000 IU dan 3000 IU.
Apa Itu Hemapo?
Apa itu Hemapo?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Obat Hematopoietik
Manfaat: Merangsang produksi sel darah merah.
Digunakan Oleh: Anak-anak dan dewasa
Ibu Hamil: Penelitian pada objek hewan menunjukkan hasil bahwa tidak ada efek teratogenik yang terjadi dalam kondisi terapeutik. Namun, belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada objek ibu hamil. Erythropoietin hanya boleh digunakan selama kehamilan jika potensi manfaatnya sebanding atau lebih besar dari potensi risikonya.[1] [2][3]
Konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan yang aman dan efektif untuk ibu hamil.
Ibu Menyusui: Belum diketahui pasti apakah kandungan Hemapo terekskresi pada ASI. Jika ibu menyusui membutuhkan pengobatan ini, gunakan formulasi bebas benzil alkohol. Lebih jelasnya, konsultasikan dengan dokter terkait pemanfaatan Hemapo pada ibu menyusui.[4],[5]
Anak-Anak: Tidak diketahui pasti keamanan dan efektivitas obat pada pasien di bawah usia 5 tahun. Lakukan konsultasi dengan dokter dulu untuk dosis penggunaan Hemapo pada anak.
Bentuk Obat: Cairan injeksi
Peringatan sebelum Menggunakan Hemapo
Ada beberapa tindakan yang perlu Anda perhatikan sebelum pemakaian Hemapo, yaitu:
Hemapo atau erythropoietin tergolong dalam obat keras. Penyalahgunaan obat oleh orang sehat (misalnya untuk doping) dapat menyebabkan peningkatan hematokrit yang berlebihan yang berkaitan dengan komplikasi sistem kardiovaskuler yang mengancam jiwa.
Karena reaksi anafilaksis (alergi berat) pernah terjadi dalam beberapa kasus, pemberian dosis pertama sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Erythropoietin harus digunakan dengan hati-hati pada kondisi anemia berat yang sulit diatasi disertai kelebihan sel darah muda yang sedang berkembang, epilepsi, peningkatan jumlah trombosit, dan gagal hati kronis.
Pastikan tubuh tidak kekurangan asam folat dan vitamin B12 dengan pemeriksaan laboratorium karena kekurangan kedua zat ini bisa membuat erythropoietin kurang efektif.
Kelebihan aluminium yang parah akibat pengobatan gagal ginjal bisa mengurangi efektivitas erythropoietin.
Dokter harus mempertimbangkan secara cermat pemberian erythropoietin kepada pasien dengan nefrosklerosis yang belum menjalani dialisis karena obat ini mungkin dapat mempercepat kerusakan fungsi ginjal.
Selama penggunaan eritropoietin, dokter akan memantau kadar kalium dan fosfat dalam darah secara rutin untuk menghindari masalah medis lain.
Dosis dan Aturan Pakai Hemapo
Pengobatan Hemapo melalui injeksi IV (dalam pembuluh darah atau intravena) atau suntikan SC (di bawah kulit atau subkutan).
Pada pasien hemodialisis, pemberian obat dapat dilakukan melalui suntikan ke fistula arteriovena pada akhir dialisis selama sekitar 2 menit. Sementara pada pasien nondialisis sebaiknya menggunakan suntikan SC untuk menghindari tusukan pada pembuluh darah kecil (vena perifer).
Umumnya, pengobatan menggunakan Hemapo akan terlaksana dalam dua fase. Namun, alangkah lebih baik konsultasikan dan sesuaikan dosis terkait penyakit yang Anda derita dengan dokter.
Fase Koreksi
Dosis awal untuk pasien yang menjalani hemodialisis adalah 100-150 IU/kg/minggu yang diberikan dalam 2-3 dosis.
Jika peningkatan hematokrit tidak sesuai harapan (<0,5%/minggu), dokter akan meningkatkan dosis setelah 4 minggu pengobatan awal menjadi 15-30 IU/kg/minggu, tetapi tidak boleh lebih dari 30 IU/kg/minggu. Untuk pasien non-dialisis: 100 IU/kg/minggu yang dibagi dalam 3 dosis. Fase Pemeliharaan Untuk menjaga hematokrit antara 30-35%, dosis akan dokter turunkan 2/3 dari dosis sebelumnya, antara 50-150 IU/kg/minggu dengan dokter berikan dalam 2-3 dosis. Kemudian setiap 2-4 minggu, dokter akan memantau hematokrit dan menyesuaikan dosisnya agar tetap pada tingkat yang tepat serta menghindari pembentukan sel darah merah yang terlalu cepat. Pengobatan dengan Hemapo biasanya terlaksana dalam jangka panjang, tetapi dokter dapat menghentikan pengobatan kapan saja jika kondisi sudah tidak membutuhkan terapi ini. Untuk pasien dengan gagal ginjal kronis yang tidak menjalani dialisis, dosis menyesuaikan dengan kondisi pasien. Manfaat Hemapo Hemapo berguna untuk mengatasi anemia pada berbagai kondisi, termasuk anemia ginjal yang terkait dengan gagal ginjal kronis, baik pada pasien yang menjalani dialisis maupun nondialisis. Selain itu, Hemapo juga bermanfaat untuk: anemia akibat kemoterapi pada penderita kanker, anemia yang disebabkan oleh penggunaan obat zidovudine untuk HIV, serta untuk mengurangi kebutuhan transfusi darah pada pasien sebelum dan sesudah operasi dengan risiko kehilangan darah yang tinggi. Cara Menggunakan Hemapo dengan Benar Dalam menggunakan Hemapo, perhatikan beberapa hal berikut: Obat ini hanya boleh diberikan melalui suntikan. Ketika ingin menyuntikkan obat, jangan mengocok cairan obat dalam botol injeksi karena dapat merusak kandungan obat. Jika cairan berubah warna atau terdapat partikel, segera hentikan penggunaan. Pastikan obat hanya Anda gunakan jika cairannya jernih dan bersih. Selalu ikuti petunjuk dosis dokter atau yang tercantum pada kemasan. Jika belum jelas, konsultasikan dengan dokter atau apoteker. Selama penggunaan obat ini, Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan rutin untuk memastikan obat tidak menyebabkan efek buruk pada tubuh. Dokter mungkin meresepkan obat tambahan untuk mencegah efek samping tertentu. Gunakan obat ini sesuai jadwal dokter dan jangan menghentikan atau mengubah dosis tanpa persetujuan dokter. Anda juga mungkin harus menjalani diet khusus sebagai bagian dari pengobatan. Setiap botol injeksi hanya untuk satu kali penggunaan dan botol harus Anda buang setelahnya, meskipun masih ada sisa obat. Gunakan jarum suntik baru setiap kali pemberian dosis dan jangan menyimpan atau menggunakan ulang jarum suntik bekas. Simpan Hemapo di tempat sejuk (dengan suhu ruangan di bawah 30°C). Pastikan tempat penyimpanan kering, tidak lembap, dan terlindung dari paparan cahaya matahari langsung. Pastikan juga bahwa anak-anak atau hewan peliharaan tidak dapat menjangkau obat. Interaksi Hemapo dengan Obat Lain Secara klinis belum diketahui pasti adanya interaksi antarobat. Namun, efektivitas eritropoetin dapat meningkat jika Anda menggunakannya bersamaan dengan agen hematinik, seperti suplemen zat besi, terutama pada kondisi kekurangan zat besi. Untuk keamanan, konsultasikan pemakaian obat lain, baik kimia maupun herbal sebelum penggunaan Hemapo guna menghindari interaksi negatif dari obat. Efek Samping dan Bahaya Hemapo Penggunaan Hemapo dapat menimbulkan beberapa efek samping, antara lain: Sistem Kardiovaskular. Obat dapat meningkatkan tekanan darah atau memperburuk kondisi hipertensi, terutama jika terjadi peningkatan volume sel darah merah (PVC) yang terlalu cepat. Darah. Selama pengobatan, terutama melalui pemberian intravena (IV), dapat terjadi peningkatan jumlah trombosit dalam kisaran normal, tergantung pada dosis yang pasien peroleh. Namun, kondisi trombositosis jarang terjadi. Oleh karena itu, pemantauan jumlah trombosit secara rutin selama 8 minggu pertama terapi sangat dianjurkan. Efek Lainnya. Beberapa efek samping lain yang jarang terjadi meliputi reaksi alergi seperti ruam, gatal (pruritus), biduran (urtikaria), serta gejala seperti sakit kepala, nyeri sendi (artralgia), mual, pembengkakan (edema), rasa lelah, diare, muntah, atau reaksi di area suntikan. Jika Anda mengalami efek samping tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Obat dapat Anda peroleh di apotik terpercaya, seperti Viva Apotek dengan menunjukkan resep. Lebih gampang, manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya! Diperbarui tanggal: Desember 2024 Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini Referensi : Drugs.com (2024). Epoetin alfa Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/epoetin-alfa.html Direktoral Registrasi Obat BPOM RI. Hemapo Epoetin Alfa. https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/obat_baru/Hemapo%20Cairan%20injeksi%202000%20IU,mL_Epoetin%20Alfa_DKI0302800143A1_2016.pdf NCBI (2024). Erythropoietin Stimulating Agents. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536997/ Medscape. epoetin alfa (Rx). https://reference.medscape.com/drug/epogen-procrit-epoetin-alfa-342151 Drugs.com (2023). Epoetin Alfa (Monograph). https://www.drugs.com/monograph/epoetin-alfa.html Kalbemed. Hemapo. https://kalbemed.com/product/id/hemapo-1 MIMS. Hemapo. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/hemapo?type=basic&lang=id NCBI (2024). Epoetin Alfa. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554547/ MedlinePlus (2019). Epoetin Alfa, Injection. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a692034.html

Leave a comment

Explore
Drag