Hexilon adalah obat golongan glukokortikoid yang mengandung Methylprednisolon. Kandungan dalam obat ini memiliki efek sebagai antiinflamasi dan imunosupresan dengan durasi kerja sedang.
Merek Dagang Hexilon
Hexilon merupakan obat bermerek dari Dankos Farma. Obat ini memiliki generik dengan nama methylprednisolone. Hexilon tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi. Hexilon tablet terdiri atas tiga sediaan, yaitu 4 mg, 8 mg, dan 16 mg.
Apa Itu Hexilon?
Apa itu Hexilon?
Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Hormon Kortikosteroid
Manfaat: Sebagai antiinflamasi pada berbagai kondisi
Digunakan Oleh: Anak-anak dan dewasa
Ibu Hamil: FDA mengategorikan methylprednisolone sebagai kelas C.[1] Penelitian pada reproduksi hewan mengindikasikan dampak negatif terhadap janin, sementara penelitian yang cukup dan terkontrol pada manusia belum tersedia. Namun, potensi manfaat obat tersebut mungkin cukup besar untuk membenarkan penggunaannya pada wanita hamil meskipun terdapat risiko yang mungkin terjadi. Tetaplah aman dengan mengonsultasikan penggunaan obat terlebih dahulu pada dokter apabila Anda sedang mengandung.
Ibu Menyusui: Methylprednisolone dalam obat dapat terdistribusi ke ASI dalam jumlah sedikit. Sebaiknya konsultasikan penggunaan pada dokter sebelum memulai pengobatan Hexilon.
Anak-Anak: Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai dosis penggunaan Hexilon pada anak karena steroid dapat berdampak pada pertumbuhan mereka.[2]
Bentuk Obat: Tablet dan injeksi
Peringatan sebelum Menggunakan Hexilon
Sebelum menggunakan Hexilon, penting untuk memahami risiko dan kondisi tertentu yang dapat memengaruhi keamanan penggunaan obat ini. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter dan memberikan informasi terkait kondisi kesehatan Anda secara rinci:
Jangan gunakan Hexilon jika Anda memiliki alergi terhadap obat ini atau terhadap prednison.
Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami infeksi jamur karena Hexilon tidak dianjurkan untuk kondisi ini.
Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit, seperti:
diabetes,
hipertensi,
penyakit jantung,
penyakit ginjal,
penyakit hati,
herpes,
osteoporosis,
katarak,
glaukoma,
gangguan tiroid,
tuberkulosis.
Informasikan juga jika Anda menderita atau pernah mengalami:
radang usus,
tukak lambung,
multiple sclerosis,
gangguan pembekuan darah,
myasthenia gravis,
depresi,
psikosis,
kejang.
Jika Anda berencana untuk mendapatkan vaksinasi selama menggunakan Hexilon, diskusikan hal ini terlebih dahulu dengan dokter. Karena pasien yang sedang menjalani terapi Hexilon sebaiknya tidak menerima vaksinasi.
Penghentian penggunaan Hexilon setelah pemakaian jangka panjang harus dilakukan secara bertahap (tapering-off).
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan katarak subkapsular, glaukoma, serta risiko reaktivasi infeksi virus atau jamur pada mata.
Hindari konsumsi minuman beralkohol setelah menggunakan Hexilon karena dapat meningkatkan risiko perdarahan pada saluran cerna.
Dosis Hexilon perlu ditingkatkan pada pasien yang mengalami stres.
Sarkoma Kaposi telah dilaporkan pada pasien yang menggunakan kortikosteroid. Jika kondisi ini muncul, segera hentikan penggunaan obat.
Dosis dan Aturan Pakai Hexilon
Berikut dosis umum pemakaian Hexilon sesuai dengan tujuan pengobatan:
Oral
Dosis awal berkisar antara 4–48 mg per hari.
Dosis secara bertahap diturunkan hingga ditemukan dosis efektif terendah yang dapat digunakan sebagai dosis pemeliharaan.
Parenteral
Dosis yang disarankan adalah 30 mg per kilogram berat badan, diberikan secara intravena selama minimal 30 menit. Dosis ini dapat diulang setiap 4–6 jam hingga 48 jam.
Untuk bayi dan anak-anak, dosis dapat disesuaikan, tetapi perhatian utama diberikan pada kondisi penyakit dan respons pasien, bukan hanya berdasarkan usia atau berat badan. Dosis harian sebaiknya tidak kurang dari 0,5 mg per kilogram berat badan setiap 24 jam.
Manfaat Hexilon
Hexilon dapat menangani sejumlah kondisi medis, di antaranya:
Asma bronkial
Gangguan kulit: dermatitis, psoriasis, SSJ
Collagen disorder: SLE
Gangguan lain yang responsif terhadap kortikosteroid.
Cara Menggunakan Hexilon dengan Benar
Agar penggunaan Hexilon efektif dan aman, penting untuk mengikuti petunjuk dari dokter dan membaca informasi yang tercantum pada kemasan obat.
Berikut panduan penggunaannya:
Konsumsi Hexilon sesuai dosis anjuran dokter atau bacalah informasi pada kemasan dengan cermat untuk memastikan penggunaan yang tepat.
Minum Hexilon bersama makanan atau susu untuk mengurangi risiko ketidaknyamanan pada perut.
Telan tablet secara utuh tanpa mengunyah atau menghancurkannya terlebih dahulu. Untuk memudahkan menelan, gunakan bantuan air putih.
Jika Anda lupa mengonsumsi Hexilon, segera minum obat ini begitu Anda ingat, asalkan jeda dengan jadwal berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan seperti biasa tanpa menggandakan dosis berikutnya.
Jangan menghentikan konsumsi Hexilon tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Penghentian dosis harus dilakukan secara bertahap sesuai arahan dokter untuk mencegah munculnya gejala yang lebih buruk.
Hexilon dalam bentuk injeksi hanya boleh diberikan oleh tim medis di bawah pengawasan dokter untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan.
Simpan Hexilon dalam wadah tertutup dan tempatkan wadah di tempat yang sejuk dan kering.
Hindari menyimpan obat di area lembap atau terkena sinar matahari langsung karena dapat memengaruhi kualitas dan efektivitas kerja obat.
Pastikan obat ini disimpan di lokasi yang aman dan tidak dapat dijangkau oleh anak-anak atau hewan peliharaan.
Interaksi Hexilon dengan Obat Lain
Sebelum menggunakan Hexilon, penting untuk memahami potensi interaksi obat yang dapat memengaruhi efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping.
Untuk menghindari potensi interaksi ini, beritahukan kepada dokter semua obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda konsumsi. Selain itu, perhatikan beberapa interaksi obat berikut:
Penggunaan Hexilon bersama AINS (Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid) atau aspirin dapat meningkatkan risiko efek ulserogenik, yaitu munculnya luka pada saluran pencernaan.
Obat Rifampisin dapat menurunkan efektivitas kortikosteroid seperti Hexilon.
Penggunaan Hexilon dengan barbiturat juga dapat menyebabkan penurunan efek kortikosteroid.
Kombinasi dengan siklosporin dapat saling menghambat metabolisme kedua obat tersebut, yang dapat meningkatkan risiko efek samping seperti kejang.
Troleandomisin dan Ketokonazol dapat menghambat metabolisme metilprednisolon, sehingga meningkatkan kadar Hexilon dalam tubuh.
Penggunaan bersamaan dengan Amphotericin B atau Diuretik dapat meningkatkan risiko hipokalemia (kadar kalium rendah dalam darah).
Kombinasi Digoxin dengan Hexilon dapat meningkatkan risiko terjadinya aritmia jantung.
Cholestyramine dan Hormon Estrogen dapat menurunkan efektivitas methylprednisolone dalam tubuh.
Hexilon dapat mengurangi efektivitas isoniazid dan obat-obatan untuk mengontrol gula darah.
Penggunaan bersama Warfarin dapat meningkatkan risiko efek samping obat ini.
Efektivitas obat Antikolinesterase (seperti Pyridostigmine) dalam mengobati myasthenia gravis dapat menurun jika digunakan bersama Hexilon.
Penggunaan Hexilon dapat mengurangi efektivitas vaksin hidup (seperti Vaksin Influenza atau BCG).
Risiko gangguan otot dapat meningkat jika Hexilon dosis tinggi digunakan bersama obat jenis pelemas otot atau muscle relaxant.
Efek Samping dan Bahaya Hexilon
Penggunaan Hexilon dalam jangka pendek jarang menyebabkan efek samping yang serius. Namun, penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan efek samping yang mirip dengan kortikosteroid lainnya, seperti:
moon face,
buffalo hump,
hipertensi,
osteoporosis,
gangguan toleransi glukosa,
gangguan sekresi hormon seks,
striae pada kulit,
petechiae,
akne,
edema,
hipokalemia,
atrofi korteks adrenal,
tukak lambung,
hambatan pertumbuhan pada anak,
glaukoma,
katarak,
trombosis,
dan psikosis.
Jika Anda mengalami gejala efek samping yang tidak biasa, segera hentikan penggunaan obat dan datangi fasilitas kesehatan untuk memperoleh tindak medis lanjutan.
Hexilon dapat Anda beli di apotik terdekat atau Viva Apotek dengan tebus resep. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi :
Drugs.com (2024). Methylprednisolone Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/methylprednisolone.html
Drugs.com (2024). Methylprednisolone. https://www.drugs.com/methylprednisolone.html
KalbeMed. Hexilon. https://kalbemed.com/product/id/hexilon-1
NCBI (2024). Methylprednisolone. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544340/
Drugs.com (2023). Methylprednisolone: 7 things you should know. https://www.drugs.com/tips/methylprednisolone-patient-tips
MIMS. Hexilon. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/hexilon?type=basic&lang=id
MIMS. Methylprednisolone. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/methylprednisolone