Ipratropium Bromide adalah obat pereda gejala asma, emfisema, bronchitis, dan rhinorrhoea akibat rhinitis, yang bekerja dengan melebarkan saluran napas.
Merek Dagang Ipratropium Bromide
Obat bronkodilator ini dipasarkan dengan merek Ipratropium Bromide, Atrovent, Midatro, dan Combivent.
Apa Itu Ipratropium Bromide
Mengenal Ipratropium Bromide
Golongan: Obat Keras (perlu resep dokter)
Kategori: Bronkodilator
Manfaat: Meredakan gejala asma, bronchitis, emfisema, dan juga rhinorrhoea akibat rhinitis
Digunakan Oleh: Dewasa dan Anak-Anak
Ibu Hamil: Hasil uji terhadap hewan menyatakan bahwa obat ini tidak berbahaya pada janin. Namun, belum tersedia pengujian terkontrol pada ibu hamil terkait keamanan ipratropium bromide. Maka dari itu, konsultasikan dengan ahli medis sebelum Anda menggunakan obat bronkodilator ini selama masa kehamilan.
Ibu Menyusui: Belum diketahui apakah ipratropium bromide dapat terekskresi dalam air susu. Oleh sebab itu, konsultasikan dengan ahli medis terkait penggunaan Ipratropium Bromide selama masa menyusui.
Anak-Anak: Ipratropium Bromide bisa diresepkan untuk anak-anak.
Bentuk Obat: Cairan Inhalasi
Peringatan sebelum Menggunakan Ipratropium Bromide
Cairan inhalasi ini merupakan obat keras sehingga pemanfaatannya harus dengan resep dokter. Anda juga harus memperhatikan sejumlah hal penting berikut sebelum mempergunakan ipratropium bromide:
Pastikan Anda tidak sensitif dengan ipratropium bromide, atropine, dan turunannya.
Informasikan pada ahli medis jika Anda saat ini tengah hamil ataupun menyusui.
Beri tahu dokter apabila Anda menderita hyperplasia prostat, glaukoma sudut tertutup, myasthenia gravis, dan juga cystic fibrosis.[1]
Apabila cairan inhalasi ini terkena mata, segera bilas dengan air. Apabila Anda mengalami penglihatan buram, sakit pada mata, dan glaukoma semakin memburuk setelah cairan ini mengenai mata, segera periksakan diri Anda ke klinik terdekat.[2]
Setelah menggunakan ipratropium bromide, jangan menyetir atau melakukan kegiatan lain yang memerlukan kewaspadaan sampai Anda mengetahui bagaimana efek obat ini terhadap Anda.
Apabila Anda menggunakan lebih dari satu obat inhalasi, tanyakan pada dokter obat mana yang harus digunakan terlebih dahulu.
Ipratropium inhalasi adalah obat yang seharusnya digunakan secara rutin dan bukan untuk penanganan darurat saat masalah pernapasan terjadi.
Segera periksa ke dokter apabila masalah pernapasan Anda semakin memburuk.
Informasikan pada ahli medis mengenai semua obat-obatan serta suplemen yang saat ini Anda konsumsi guna mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
Apabila Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang parah setelah penggunaan ipratropium bromide, segera periksakan diri Anda ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Jangan berbagi ipratropium inhalasi dengan orang lain meskipun mereka mengalami gejala yang sama dengan Anda.
Dosis dan Aturan Pakai Ipratropium Bromide
Penentuan dosis Ipratropium Bromide didasarkan pada usia pasien, tujuan penggunaan, dan bentuk obatnya. Berikut adalah dosis umum Ipratropium Bromide.[1]
Untuk Mengatasi Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Sebagai inhaler dosis terukur:
Dewasa: 20-40 mcg digunakan 3 atau 4 kali sehari. Pada pasien tertentu mungkin memerlukan peningkatan dosis hingga 80 mg sebagai dosis tunggal
Anak berumur kurang dari 6 tahun: 3 x 20 mcg per hari
Anak berumur 6 hingga 12 tahun: 3 x 20-40 mcg per hari
Sebagai larutan untuk nebulisasi:
Dewasa: 250 hingga 500 mcg, diberikan 3 atau 4 kali sehari
Anak berumur di bawah 6 tahun (untuk asma akut): 125 hingga 250 mcg, diberikan tidak boleh lebih dari 6 jam sekali, dengan dosis maksimal 1 mg.
Anak berumur 6 hingga 12 tahun (untuk asma akut dan kronis): 250 mcg, bisa diulang bila perlu hingga dosis maksimal 1 mg per hari.
Untuk Mengatasi Rhinorrhoea akibat Rhinitis
Sebagai obat Semprot hidung dosis terukur:
Dewasa: 42 mcg tiap lubang hidung, digunakan 2 atau 3 kali dalam sehari.
Dosis ini bisa ditingkatkan hingga 84 mcg untuk setiap lubang hidung, disemprotkan 3 atau 4 kali dalam sehari. Apabila gejala rhinorrhoea disebabkan oleh flu, obat ini bisa Anda gunakan hingga 4 hari. Sementara itu, jika penyebab rhinorrhoea adalah rhinitis alergi, Anda bisa menjalani terapi semprot hidung ini hingga 3 minggu.
Anak berumur lebih dari 12 tahun: 42 mcg untuk setiap lubang hidung, digunakan 2 atau 3 kali dalam sehari.
Manfaat Ipratropium Bromide
Kegunaan utama Ipratropium Bromide adalah untuk mengatasi gejala berbagai penyakit pada organ pernapasan seperti:[3]
Asma
Bronkitis kronis
Emfisema
Rhinitis alergi[4]
Rhinorrhea akibat flu
Adapun cara kerja obat yang termasuk golongan bronkodilator ini adalah dengan mengatasi sumbatan aliran udara sehingga Anda bisa bernapas dengan lebih lega.
Cara Menggunakan Ipratropium Bromide
Guna mengoptimalkan efektivitas Ipratropium Bromide, Anda harus mempergunakan obat ini sesuai dengan instruksi ahli medis.
Berikut panduan penggunaan Ipratropium Bromide:
Patuhi arahan ahli medis terkait dosis dan frekuensi penggunaan Ipratropium Bromide.
Untuk produk berbentuk inhaler atau aerosol, cara penggunaannya adalah dengan membuka pengunci inhaler.
Kemudian, buanglah napas sebelum Anda menghirup aerosol.
Letakkan bagian moncong aerosol dalam mulut kemudian katupkan bibir hingga rapat. Hiruplah inhaler tersebut dalam-dalam.
Setelah menghirup aerosol, tahanlah napas kurang lebih selama sepuluh detik.
Anda bisa mengulangi prosedur di atas jika dokter menyarankannya.
Berkumurlah setelah menggunakan inhaler ini.
Sementara itu, untuk pemberian Ipratropium Bromide melalui terapi nebulizer sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis.
Lakukan terapi dengan ipratropium bromide di jam yang sama setiap harinya dan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh ahli medis.
Jangan menggandakan dosis inhalasi ini atau menggunakannya di waktu yang berdekatan.
Interaksi Ipratropium Bromide dengan Obat Lain
Penggunaan Ipratropium Bromide dengan obat tertentu bisa memicu interaksi antarobat. Berikut sejumlah interaksi yang mungkin terjadi:
Penggunaan Ipratropium Bromide bersama obat beta adrenergic dan xanthine bisa meningkatkan efek bronkodilatori.[1]
Jika Anda menggunakan ipratropium bersamaan dengan diphenhydramine, hal ini bisa meningkatkan potensi terjadinya efek samping seperti mengantuk, mulut kering, dan penglihatan menjadi kabur.[5]
Kombinasi ipratropium dan tiotropium bisa meningkatkan risiko efek samping.
Menggunakan ipratropium bersama haloperidol bisa menyebabkan beragam efek samping.
Dalam daftar ini tidak tercantum semua obat yang bisa berinteraksi dengan ipratropium. Oleh sebab itu, selalu konsultasikan dengan ahli medis sebelum mengonsumsi obat lain ketika dalam masa terapi dengan ipratropium.
Efek Samping dan Bahaya Ipratropium Bromide
Berikut sejumlah gejala efek samping dari penggunaan ipratropium bromide yang mungkin Anda alami:[2]
Reaksi alergi meliputi kulit ruam, gatal, memerah, dan bengkak.
Gejala infeksi saluran kencing seperti adanya darah dalam urine, nyeri saat buang air kecil, sakit pada perut bagian bawah, dan demam
Sakit mata, iritasi mata, dan perubahan penglihatan
Pusing dan merasa ingin pingsan
Iritasi pada mulut
Kesulitan dalam bernapas, batuk, mengi
Apabila Anda mengalami satu atau beberapa gejala tersebut, hentikan penggunaan Ipratropium Bromide. Segera periksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS (2024). Ipratropium Bromide. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ipratropium%20bromide?mtype=generic
Drugs (2024). Ipratropium Inhalation Solution. https://www.drugs.com/cdi/ipratropium-inhalation-solution.html
Mayo Clinic (2024). Ipratropium Inhalation Route. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ipratropium-inhalation-route/description/drg-20067557
Medscape (2024). Ipratropium Intranasal. https://reference.medscape.com/drug/atrovent-nasal-spray-ipratropium-999639#0
Drugs (2024). Ipratropium Interactions. https://www.drugs.com/drug-interactions/ipratropium.html