Isoniazid adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati dan mencegah tuberkulosis (TB), yaitu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri, sehingga bakteri tidak dapat bertahan hidup atau berkembang biak.
Isoniazid sering digunakan dalam kombinasi dengan antibiotik lain seperti rifampisin, pirazinamid, atau etambutol untuk memastikan efektivitas terapi dan mencegah resistensi bakteri. Obat ini diberikan pada pasien dengan tuberkulosis aktif maupun individu yang telah terpapar bakteri TB untuk mencegah berkembangnya infeksi aktif.
Merk Dagang Isoniazid
Merek dagang Isoniazid antara lain Inadoxin Forte, Inha, INH-CIBA, Inoxin, Kapedoxin, Metham, Rifanh, Rifastar, Rimcure Paed, Suprazid Forte, TB Vit 6, Cultube 3 FDC Paed, Erabutol Plus, Pehadoxin Forte, Pulna Forte, Pro TB, Pyravit.
Apa Itu Isoniazid?
Apa itu Isoniazid?
Golongan:
Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori:
Obat anti-tuberkulosis.
Manfaat:
Isoniazid digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi tuberkulosis (TB). Obat ini bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab TB, yaitu Mycobacterium tuberculosis, dan mencegah perkembangannya di dalam tubuh.
Digunakan oleh:
Orang dewasa dan anak-anak. Dapat digunakan oleh ibu hamil dengan rekomendasi dokter. Namun, tidak dianjurkan untuk penggunaan tanpa pengawasan medis.
Isoniazid untuk ibu hamil:
Isoniazid dapat digunakan oleh ibu hamil jika manfaatnya melebihi risiko potensial. Diskusikan dengan dokter untuk memastikan keamanannya selama kehamilan.
Isoniazid untuk ibu menyusui:
Obat ini dapat diteruskan selama masa menyusui, namun pemantauan bayi oleh dokter diperlukan karena ada kemungkinan transfer melalui ASI.
Isoniazid untuk Anak-anak:
Isoniazid dapat digunakan pada anak-anak untuk mengobati atau mencegah tuberkulosis sesuai dosis yang direkomendasikan berdasarkan berat badan dan usia. Penggunaannya harus diawasi oleh dokter untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi. Pemeriksaan fungsi hati juga mungkin diperlukan selama pengobatan, terutama pada penggunaan jangka panjang.
Bentuk obat:
Tablet, kapsul, dan larutan injeksi.
Peringatan Sebelum Menggunakan Isoniazid
Peringatan Penting:
Pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap isoniazid atau komponen lain dalam obat ini.
Isoniazid tidak disarankan untuk pasien dengan gangguan hati akut atau riwayat hepatitis yang terkait dengan penggunaan obat ini.
Diskusikan dengan dokter jika Anda memiliki kondisi medis berikut:
Penyakit hati kronis.
Penyakit ginjal.
Kejang atau epilepsi.
Diabetes.
Penyakit saraf perifer.
Pemantauan fungsi hati secara berkala diperlukan selama pengobatan untuk mendeteksi potensi kerusakan hati.
Dosis dan Aturan Pakai Isoniazid
Dosis isoniazid ditentukan oleh dokter berdasarkan usia, berat badan, kondisi kesehatan, dan tingkat keparahan infeksi TB. Berikut adalah panduan umum dosis:
TB Ekstra Paru dan TBC Aktif
Dewasa: 5 mg/kgBB hingga maksimal 300 mg 1 kali sehari, sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi. Bisa juga diberikan 15 mg/kgBB maksimal 900 mg per hari, dikonsumsi 2 atau 3 kali seminggu.
Anak-anak: 10–15 mg/kgBB hingga maksimal 300 mg 1 kali sehari, sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi.
TB Laten
Dewasa: 300 mg 1 kali sehari, setiap hari selama 6 bulan. Dosis alternatif 5 mg/kgBB maksimal 300 mg per hari, atau 15 mg/kgBB maksimal 900 mg sebanyak 2 kali seminggu. Lama pengobatan 6–9 bulan.
Anak-anak: 10 mg/kgBB hingga 300 mg 1 kali sehari, atau 20–40 mg/kgBB maksimal 900 mg sebanyak 2 kali seminggu. Lama pengobatan 6–9 bulan.
Catatan penting:
Konsumsi isoniazid pada waktu yang sama setiap hari untuk hasil yang optimal.
Hindari melewatkan dosis atau menghentikan pengobatan tanpa persetujuan dokter.
Manfaat Isoniazid
Isoniazid bekerja dengan cara menghambat sintesis asam mikolat, komponen penting pada dinding sel bakteri TB. Tanpa dinding sel yang kuat, bakteri tidak dapat bertahan hidup atau berkembang biak. Obat ini efektif melawan bakteri aktif maupun bakteri dorman (tidur) yang ada di tubuh. Jadi, Isoniazid merupakan obat yang sangat efektif untuk mengobati tuberkulosis. Beberapa manfaat utama penggunaannya meliputi:
Mengobati Infeksi Tuberkulosis Aktif
Isoniazid digunakan bersama kombinasi antibiotik lain untuk membunuh bakteri penyebab TB aktif, terutama yang menyerang paru-paru.
Mencegah Tuberkulosis pada Kontak Dekat
Obat ini diberikan kepada individu yang telah terpapar Mycobacterium tuberculosis tetapi belum menunjukkan gejala aktif, untuk mencegah perkembangan penyakit.
Membantu Mengontrol Penyebaran Tuberkulosis
Penggunaan isoniazid pada pasien TB dapat mencegah penyebaran infeksi ke individu lain, terutama pada populasi rentan seperti anak-anak dan orang tua.
Membantu Mengurangi Risiko Resistensi Obat
Dalam pengobatan TB, isoniazid sering digunakan dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengurangi risiko resistensi antibiotik.
Cara Menggunakan Isoniazid
Panduan Penggunaan:
Minum isoniazid dengan segelas air, sebaiknya dalam keadaan perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan).
Jika timbul gangguan lambung, obat dapat diminum bersama makanan sesuai arahan dokter.
Hindari konsumsi alkohol selama menggunakan isoniazid untuk mencegah efek samping pada hati.
Lengkapi seluruh durasi pengobatan, meskipun gejala telah membaik, untuk mencegah resistensi bakteri.
Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering, jauhkan dari paparan langsung sinar matahari.
Interaksi Isoniazid dengan Obat Lain
Isoniazid dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, yang dapat meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitas pengobatan. Berikut beberapa interaksi yang perlu diperhatikan:
Obat Antiepilepsi:
Isoniazid dapat meningkatkan kadar fenitoin dalam darah, yang berisiko menyebabkan toksisitas.
Obat Antikoagulan:
Kombinasi dengan warfarin dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Rifampisin:
Penggunaan bersamaan dapat meningkatkan risiko kerusakan hati, namun sering digunakan bersama untuk mengobati TB dengan pengawasan ketat.
Obat Psikotropik:
Interaksi dengan obat seperti diazepam atau karbamazepin dapat memengaruhi efektivitas kedua obat.
Alkohol:
Mengonsumsi alkohol selama menggunakan isoniazid meningkatkan risiko kerusakan hati.
Efek Samping Isoniazid
Meskipun isoniazid umumnya aman digunakan, ada beberapa efek samping yang dapat terjadi. Efek ini dapat bervariasi dari ringan hingga serius:
Efek Samping Umum:
Mual dan muntah.
Nyeri perut atau gangguan pencernaan.
Kehilangan nafsu makan.
Kelelahan atau lemas.
Sakit kepala ringan.
Efek Samping Berat:
Segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
Nyeri atau bengkak pada persendian.
Warna kulit atau mata menjadi kuning (jaundice), sebagai tanda masalah hati.
Kesemutan, mati rasa, atau sensasi terbakar pada tangan dan kaki (neuropati perifer).
Reaksi alergi berat, seperti ruam, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas.
Pencegahan Efek Samping:
Mengonsumsi vitamin B6 (piridoksin) sesuai anjuran dokter dapat membantu mencegah neuropati perifer.
Pemantauan rutin fungsi hati selama terapi untuk mendeteksi potensi masalah.
Beli Obat di Viva Apotek
Isoniazid hanya tersedia melalui resep dokter. Anda dapat membelinya di Vova Apotek. Beberapa tips penyimpanan setelah Anda memberlinya:
Simpan obat di tempat yang kering, jauh dari jangkauan anak-anak.
Hindari menyimpan obat di kamar mandi atau area dengan kelembapan tinggi.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan bantuan seputar penggunaan Isoniazid, Viva Apotek siap memberikan informasi lebih lanjut dan membantu Anda dengan layanan terbaik. Segera beli Isoniazid di Viva Apotek dan pastikan pemulihan Anda berjalan dengan baik!
Diperbarui tanggal: November 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
Mayoclinic.org (2024). Isoniazid (oral route, intramuscular route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/isoniazid-oral-route-intramuscular-route/description/drg-20064419.
Drugs.com (2024). Isoniazid. https://www.drugs.com/mtm/isoniazid.html.
Drugbank (2024). Isoniazid. https://go.drugbank.com/drugs/DB00951.
WebMD (2024). Isoniazid – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8665/isoniazid-oral/details.
Medlineplus (2024). Isoniazid. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682401.html.
Mims.com (n.d). Izoniazid. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/isoniazid?mtype=generic.